Ketika angan angan menjadi sebuah harapan, sebuah tekanan menjadi sebuah alasan pribadi seseorang terbentuk.
Amara Veronika gadis yang terlahir dalam keluarga yang bisa terbilang harmonis.
Namun keharmonisan itu harus hilang setelah bunda Amara meninggal. Sikap sang ayah menjadi sangat dingin dan tak hanya itu Amara juga di kaget kan dengan hubungan sang ayah dengan sekretaris nya.
Sampai suatu ketika Amara bertemu dengan Agatha cowok terpopuler di sekolah baru nya yang membuat beban dalam hidup Amara berkurang.
Sama hal nya seperti Amara, Agatha juga memiliki berbagai banyak masalah keluarga dengan kedua orangtuanya yang sering bertengkar hanya karena hal sepele hingga adik Agatha yang sakit di rumah sakit.
Bagai mana kah pertemuan mereka?
Dan apakah mereka dapat melewati berbagai banyak masalah dengan usia mereka yang terbilang sangat muda?
Yuk langsung join dan jangan lupa juga untuk di follow dan like maksh🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rinnn_45, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
[8]
Setelah malam yang sunyi itu berlalu dengan pergantian bulan dan matahari. Di pagi yang cerah itu merupakan hari terakhir para murid SMA Alexander school untuk camping di puncak.
Amara yang pada waktu itu sedang membereskan pakaian dan barang barang nya tiba tiba menyadari bahwa semalam Agatha meminjamkan jaket nya yang belum sempet Amara kembalikan.
" Oh iya ini kan jaket ka Agatha, mana belum sempet aku balikin lagi." ketus Amara lalu pergi menghampiri tenda Agatha
Pada waktu itu terlihat Agatha juga sedang membereskan barang barang nya.
" Ka ini jaket semalam, oh iya makasih ya." ucap Amara lalu pergi dari sana
para siswa yang mendengar perkataan Amara dan Agatha seketika memandang mereka berdua termasuk Maudy, Sisca dan juga kedua teman Agatha.
" Jadi tadi malam lo sama Amara..."
" Jangan aneh aneh deh lo." ucap Agatha memotong perkataan Angga
" Ra, lo sama ka Agatha tadi malam...."
" Itu ga seperti apa yang kalian pikirkan." ucap Amara yang juga memotong perkataan Maudy
Setelah itu para guru menyuruh seluruh murid untuk menaiki bus, Agatha pun duduk di kursi yang masih kosong dan melarang kedua teman nya untuk menempati kursi di sebelah nya itu. Agatha dengan cepat langsung mengisi kursi di sebelah nya dengan tas yang dia bawa agar tidak ada yang duduk di sebelah nya.
Namun ketika Amara masuk ke dalam bus tidak ada kursi yang ter sisa dan Amara pun memutuskan untuk putar balik menaiki bus yang lain.
" Tunggu, lo bisa duduk di sebelah gw." teriak Agatha
Amara mengangguk lalu duduk di sebelah Agatha. Jelas Bianca yang melihat hal itu merasa kesal dan cemburu dengan sikap Agatha yang mulai mencair ketika berada di sekitar Amara.
Karna banyaknya acara di per camping an membuat Amara merasa kelelahan dan tak sengaja tertidur di bahu Agatha.
" Ni cewek kasian juga." ucap Agatha memandang Amara dan membiarkan pundak nya menjadi bantal untuk Amara.
Sesampainya di sekolah Amara terbangun dan menyadari bahwa dirinya dari tadi tengah tidur di pundak Agatha. Setelah para murid keluar dari bus mereka semua menghampiri keluarga mereka yang sudah menjemput.
Amara yang melihat Azka sang Kaka langsung berlari menghampiri Azka.
" Ka papah mana? oh atau papah nunggu di mobil?" tanya Amara
" Papah ga bisa datang karna ada rapat di kantor." balas Azka
Amara yang mendengar hal itu merasa kecewa namun dirinya juga harus mengerti kan sang ayah. Di sisi lain Agatha di jemput oleh ke dua orang tua nya namun seperti biasa kedua orang tua bertengkar hanya karna hal sepele.
" Agatha kamu pasti kangen banget kan sama mamah. oh iya tadi malam papah kamu marahin mamah." ucap Anita ibu dari Agatha
" Apa an sih mah." ucap papah Agatha
" Ya emang bener kan."
" Cukup." ucap Agatha lalu pergi
Amara yang tak sengaja melihat Agatha dan kedua orangtuanya yang bertengkar mencoba untuk menyusul Agatha. Di sana Amara melihat Agatha sedang duduk di sebuah bangku, sendiri dan menundukkan kepala nya ke bawah.
" Kamu bisa cerita sama aku ko." ucap Amara
Agatha membalikan badannya di susul dengan Amara yang duduk di sebelah Agatha.
" Aku tadi sempat liat ke dua orang tua kamu bertengkar, kamu ga perlu sedih papah aku juga ga Dateng ko." ucap Amara dengan raut wajah yang juga terlihat sedih
" Thanks ya lo selalu ada saat gw lagi kaya gini." ucap Agatha
Tak lama kemudian hp Amara berdering yang ternyata itu adalah Romi asisten pribadi ayah nya. Amara yang melihat hal itu terlihat sangat senang karna dia kira mungkin itu adalah ayah nya namun ternyata....
" Amara om mau tanya kamu lagi sama papah kamu ga? soal nya om mau ngomongin sesuatu." tanya Romi
" Loh bukannya papah lagi rapat ya?" tanya balik Amara
" Rapat? engga tuh kan om yang pegang jadwal rapat papah kamu." balas Romi
Amara yang tau bahwa papah nya telah membohongi dirinya merasa sangat kecewa terhadap sang ayah. Bagai mana tida ini pertama kali nya ayah Amara tidak menjemput dirinya ketika sudah berlibur dan itupun alasan berbohong.
Amara merasa sangat amat kecewa dan langsung mematikan telpon nya lalu Amara mencoba menelpon sang ayah.
" Papah lagi di mana?" tanya Amara
" Sayang, kan papah udah bilang kalau papah lagi rapat." balas Miko ayah Amara
" Kalau gitu papah lagi sama om Romi ga?" tanya Amara.
" Ya iyalah sayang kan om Romi asisten papah." ucap Miko
Amara yang mendengar hal itu refleks menjatuhkan telpon nya dan Agatha yang melihat Amara tiba tiba saja menangis merasa kebingungan.
" Ra, lo kenapa tiba tiba nangis sih?" tanya Agatha
" Ternyata papah bohongin aku." ucap Amara
" Apa maksud lo?" tanya Agatha
" Ternyata papah ga lagi rapat, barusan asisten papah sendiri yang nelpon aku." ucap Amara lalu pergi
" Ra tunggu." teriak Agatha mengejar Amara
Saat itu ketika Agatha mengejar Amara dia bertabrakan dengan Azka, dan Azka yang sedang mencari adik nya itu bertanya pada Agatha dan tanpa waktu lama Agatha langsung menjelaskan apa yang baru saja terjadi.
Mereka berdua pun mengejar Amara yang sudah berlari sangat jauh. Rasa khawatir Azka dan Agatha semakin besar ketika melihat Amara berlari ke arah jembatan.
Dan tanpa waktu lama perkiraan mereka ternyata benar, Amara berniat untuk meloncat dari atas jembatan.
" Amara, kamu jangan nekat." teriak Azka
" Percuma ka, di dunia ini ga ada yang sayang lagi sama aku, bunda udah ga ada dan sekarang papah udah deket lagi sama wanita itu dan aku ga bakalan nerima kalau papah nikah lagi apalagi kematian bunda belum satu tahun." ucap Amara
" Ra." ucap Azka mencoba menenangkan Amara dengan mendekati Amara dengan perlahan
" Ga ka, jangan mendekat atau aku bakalan loncat." peringatan dari Amara yang setelah itu Amara meloncat dari atas jembatan.
Namun untungnya Agatha menarik tangan Amara dan di sana juga kepala Amara terbentur pada besi jembatan menyebabkan Amara jatuh pingsan. Azka dan Agatha pun dengan ber susah payah menarik Amara yang pada akhirnya Amara berhasil diangkat.
Tanpa waktu lama Azka dan Agatha membawa Amara ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan pertama. Dan sesampai mereka di rumah sakit dokter langsung memeriksakan keadaan Amara.
" Dok gimana keadaan adik saya?" tanya Azka menghampiri dokter yang baru keluar dari ruangan Amara
" Kalian ga perlu khawatir, kondisi Amara tidak buruk dan Amara pingsan karna benturan di kepala nya itu." ucap dokter
