Amara

Amara

[1]

Agatha Gilbert, siapa yang tak mengenal dirinya. Bahkan seluruh sekolah hampir setiap hari membicarakan tentang ketampanan dan kegagahannya bahkan prestasi nya juga tak kalah penting di kalangan wanita.

Agatha sendiri adalah ketua OSIS dan juga wakil ketua eskul basket di sekolah Alexander. Tapi bukan berarti semua orang menyukai dirinya, karna Victor yang merupakan ketua eskul basket entah kenapa tidak menyukai Agatha.

Mungkin karena menurut Victor dirinya lah yang harus di banggakan sebagai ketua eskul basket bukan nya Agatha yang setiap kali sekolah itu memenangkan pertandingan basket hanya Agatha yang mendapat kan sambutan bahkan hadiah.

°°°

" Ka cepetan dikit dong ini aku udah telat banget." ucap Amara pada Azka sang Kaka

Amara Veronika gadis cantik yang harus bulak balik luar negeri dan juga pundah pindah sekolah hanya karna pekerjaan sang ayah. Amara sendiri adalah gadis yang pintar selain itu Amara mempunyai seorang kakak laki-laki yang tinggal di Jakarta bernama Azka.

Sebenarnya satu tahun yang lalu Amara tinggal di Jakarta bersama Kaka laki-laki dan juga ibunya, namun setelah ibunya meninggal Amara memutuskan untuk bersekolah di luar negri.

Namun nyatanya kehidupan mereka tak seindah dan semudah itu, hingga takdir mempertemukan mereka berdua.

___

Hari itu Amara menginjakan kaki nya di sekolah yang akan di tempati nya itu. Gadis itu begitu kebingungan dengan suasana sekolah yang begitu sepi, bahkan gadis itu tak melihat satu orang siswa pun.

" Apakah hari ini libur? " gadis itu begitu kebingungan

Amara pun perlahan melangkah kan kaki nya. Sampai Amara mendengar suara bising dari arah belakang sekolah.

" Wah ka Agatha ganteng banget."

" Ka Agatha, semangat."

" Gila sih kalau Agatha yang main mah bisa bisa gw pingsan di sini."

Samar samar terdengar di telinga Amara. Gadis itu pun mengikuti asal suara yang dia dengar itu dan ternyata suara itu berasal dari lapangan basket. Agatha itulah nama yang Amara dengar dari mulut para gadis.

" Agatha siapa dia, kenapa semua siswa perempuan di sekolah ini menyebutkan nama nya." ketus Amara

Tak lama kemudian bel berbunyi yang menandakan bahwa kelas akan segera di mulai. Lapang basket yang semula bising menyebutkan nama Agatha, mendadak terdiam karna melihat seorang guru yang berdiri memandang ke arah mereka semua.

Dia bernama Bu Susi, guru yang terbilang sangat galak dan tegas bahkan di takuti oleh seluruh sekolah. Bukan hanya watak nya yang tegas melainkan wajah nya saja sudah menakutkan.

Amara yang tak mau telat di hari pertama nya itu langsung bergegas untuk masuk ke kelas baru nya. Tapi ketika Amara sedang berlari di lorong, gadis itu tak sengaja menabrak siswa laki laki yang tak lain dan tak bukan adalah pria terpopuler di sekolah itu, siapa lagi kalau bukan Agatha.

Amara pun melongo melihat seorang pemuda yang sangat tampan bagi nya itu, tapi nyatanya ketampanan itu sedikit berbeda dengan sikap nya yang sedikit arogan.

" Maaf ka." ucap Amara sambil menatap Agatha

" Maaf lo bilang? lain kali jalan itu liat-liat saya kan lagi buru-buru nih gimana sih." Bentak Agatha

Gadis itu memandangi pria yang ada di depan nya itu

" Ya kan aku udah minta maaf dan bukan kamu doang ko yang lagi buru-buru aku juga lagi buru-buru." desak Amara

" Serah lo aja deh." balasan singkat pria itu

" Nyebelin banget sih, muka doang tampan tapi sikap nya, bukan nya nolongin malah ninggalin." ketus gadis itu kesal

__

Ketika Amara memasuki kelas yang bernuansa putih itu seketika semua mata tertuju pada Amara. Bagaimana tidak gadis itu terlihat sangat cantik dengan tas Hermes dan juga sepatu Gucci yang di kenakan nya itu.

"Hai my name is Amara Veronika panggil aku Amara." ucap gadis itu dengan ramah lalu duduk di bangku itu.

Gadis itu masih merasa kesal dengan pria yang dari ia tabrak.

Di waktu istirahat, berbeda dengan yang lain nya yang telah menanti pertandingan Agatha dengan Victor, Amara malah duduk di taman Sekolah dengan sebuah buku yang ada di tangan nya. Namun ketika Amara sedang membaca buku nya itu tiba tiba saja ada dua orang siswa perempuan yang menghampiri Amara.

" Hai, kamu anak baru di kelas kita kan?" tanya salah satu wanita itu

Amara menaruh bukunya dan mengangukan kepala nya.

" Kalau gitu kenalin nama aku Maudy dan ini Sisca." ucap Maudy sambil mengulurkan tangan nya

Gadis itu tersenyum keheranan, diri nya tak akan pernah menyangka bahwa di hari pertama dia bersekolah dia akan mendapat kan teman se cepat itu.

Amara tersenyum lalu menggenggam tangan Maudy.

" Oke, aku Amara."

Setelah perkenalan itu selesai, Maudy mengajak Amara untuk menonton pertandingan basket antara Agatha dan Victor. Awal nya gadis itu sempat menolak nya namun karna Maudy terus memaksa Amara akhirnya Amara menyetujui keinginan mereka.

Amara sedikit terkejut ketika melihat laki laki yang sedang di semangati para gadis adalah laki laki yang menabrak nya tadi pagi di lorong.

" Dia kan... yang tadi nabrak aku." Guram Amara

" Apa, kamu tadi di tabrak sama ka Agata? sumpah kamu beruntung banget Ra." ucap Sisca

" Beruntung dari mana nya." gumam nya

Setelah pertandingan selesai nyatanya pertandingan itu lagi-lagi dimenang kan oleh Agatha, semua bersorak dan mulai mengerumuni Agatha. Berbeda dengan Victor yang merasa kesal dan duduk sebuah bangku sendiri an.

Victor mengepal kan tangan nya, lalu menendang batu yang berada di dekat kaki nya. Tendangan batu itu nyatanya mengarah pada Amara.

Amara yang merasa kasihan pada Victor mulai menghampiri nya dengan satu botol minuman dan satu helai saputangan di tangan nya.

" Nih buat kamu." ucap Amara sambil memberikan minuman itu

Pria itu menatap nya.

" Kenapa ga kamu kasih ke Agata aja." balas Victor

" Aku ngasih ini buat kamu, lagian kalau aku kasih ke Agatha belum tentu di minum juga kan sama dia." balas gadis itu

Amara menyimpan botol minum itu di sebelah bangku yang di tempati oleh Victor. Gadis itu pun pergi tanpa sepatah kata pun ia ucap kan.

Hingga Amara menghentikan langkahnya nya lalu menoleh ke arah Victor.

" Oh iya, kamu udah keren banget ko tadi dan lagian cuma beda satu poin doang kan sama Agatha." ucap Amara dengan nada bicara yang sedikit dingin

Setelah Amara pergi Victor tersenyum lalu mengambil minuman yang di berikan Amara pada dirinya.

" Amara " teriak Victor

Langkah Amara terhenti dan menoleh ke arah suara itu. ternyata itu adalah pria yang tadi ia hampiri di lapangan basket.

" Makasih ya minuman nya." ucap Victor tersenyum

" Ko kamu bisa tau nama aku?" tanya Amara keheranannya

" Aku tau nama kamu dari Maudy, oh iya ngomong-ngomong kamu bisa panggil aku Victor." ucap nya

Gadis itu mengangguk kan kepala nya.

Setelah Amara melihat Maudy dan Sisca, Amara hendak menghampiri nya. Namun ketika gadis itu sedang berlari Amara tak sengaja bertabrakan dengan Bianca.

Kantin yang semula ramai dan berisik itu mendadak saja hening. Bagai mana tidak, ada seorang gadis itu pun anak baru dan dia menabrak Bianca.

" Habis tuh anak baru sama ka Bianca." ketus salah satu siswa

Bianca sendiri adalah anak dari seorang investor besar dari sekolah itu, sehingga dari kekayaan nya itu lah Bianca seringkali bertindak seenaknya. Bianca juga sama seperti gadis lain nya yang sangat menyukai Agatha, namun sudah seberapa kali Bianca mencoba untuk mendekati Agatha tapi usaha nya itu selalu sia sia saja.

Bianca yang kesal langsung menyuruh Amara untuk membersihkan baju nya yang terkena noda jus.Tapi Amara berbeda dengan yang lain nya, Amara menolak keinginan Bianca karna gadis itu pikir bahwa itu juga kesalahan Bianca karna tak melihat jalan.

" Ga, lagian ini juga bukan sepenuh nya salah aku dong, harus nya kamu juga tadi liat-liat." ucap Amara

Bianca menatap nya kesal.

" Berani banget ya lo sama gw." bentak Bianca

Karna Bianca kesal dia hendak menampar Amara, namun tangan Bianca di hentikan oleh Agatha yang langsung melempar tangan Bianca dengan kasar.

" Udah gw bilang jangan bertindak seenaknya terutama sama anak baru, Ingat gw ketua OSIS jadi gw bisa laporin lo kapan aja ke kepala sekolah." ucap Agata masih dengan nada yang dingin

" Ih ko Agatha malah belain si anak baru ini sih harusnya kan gw." pikir Bianca dengan kesal

Amara terdiam ketika melihat cowok yang sangat di sukai ke dua teman nya itu membela dirinya.

Setelah Agatha membentak perlakuan Bianca, Agatha tiba tiba saja menarik tangan Amara untuk pergi dari sana. Agatha membawa Amara ke bangku yang berada di koridor.

Agatha pun langsung menyuruh gadis itu duduk, lalu Agatha pergi untuk membeli sebotol air minum dan mengeluarkan sebuah saputangan dari saku nya.

Amara merasa terkejut ketika tiba-tiba saja Agatha membantu nya untuk menghilang kan noda yang ada di baju nya itu.Ternyata Pria itu tak seburuk yang di pikiran Amara.

" Lain kali jangan buat masalah sama Bianca." ketus Agatha dengan nada bicara yang begitu dingin dan tanpa sedikit senyuman di wajah nya.

Apakah tersenyum itu mahal baginya?

Setelah Agatha membersihkan noda itu Agatha pergi begitu saja tanpa mengucap kan sepatah kata pun.

" Tunggu." teriak Amara

Langkah Agatha terhenti dan menoleh ke arah Amara.

" Makasih." ucap Amara dengan singkat

Agatha menganggukan kepalanya lalu pergi dari lorong itu.

Terpopuler

Comments

Wini Hilal

Wini Hilal

nabrak mulu

2024-06-04

1

Ririn Widianti

Ririn Widianti

cerita nya overall menarik banget. selain itu cara penulisan nya bagus. semangat terus buat kaka nya😉

2024-03-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!