Karna menolong seseorang membuat Rafdelia menjalani kehidupan yang tidak di inginkan nya tetapi seiring berjalannya waktu Rafdelia menjadi menerima takdir kehidupannya.
ketahui kelanjutan kisah hidup Rafdelia dengan membaca cerita ini dari awal ya teman.
SELAMAT MEMBACA..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febri inike putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08
" jadi maksud kamu saya menjijikkan sedangkan kamu wanita suci?!" sindir Zein.
"ternyata kamu memang wanita luar biasa... Luar biasa menyebalkan dan sok suci ya! Jangan pikir saya bodoh, saya tau dengan pasti bagaimana wanita seperti kamu ini rela menjual harga diri demi materi.Bahkan bisa saja kamu sering menjual diri kamu ke lelaki hidung belang kan demi memenuhi kebutuhan hidup kamu. Kalau tidak bagaimana bisa kamu menjadi seorang dokter seperti saat ini sedangkan kamu hanya anak panti asuhan yang tidak jelas asal usulnya. Apa kamu selama ini berprofesi sebagai sugar daddy seorang pengusaha? Wanita simpanan suami orang?" Zein tersenyum licik pada Rafdelia.
Rafdelia mengepalkan tangannya begitu kuat, menahan marah atas hinaan dan tuduhan jahat Zein padanya.
"terserah anda mau menuduh ku seperti apa karena aku tidak peduli atas penilaian anda. Bagiku you're no-thing!" Rafdelia menunjuk wajah Zein, membuat Zein semakin geram.
"satu lagi tuan Zein, saya sarankan sebaiknya Anda periksakan kesehatan organ reproduksi anda ke dokter spesialis. Bisa aja anda mengidap penyakit kelamin karena terlalu sering celup celup sana sini." Rafdelia memasang wajah mengejek membalas perkataan Zein tadi.
"jaga ucapan kamu, atau saya akan..." belum sempat Zein melanjutkan ucapannya tiba-tiba saja ponselnya berbunyi.
Ia melihat siapa yang menelepon dan segera ia angkat.
Setelah menjawab panggilan telepon tadi, Zein bergegas keluar dari kamar namun ia tak lupa berpesan pada Rafdelia bahwa besok pagi mereka akan segera meninggalkan hotel dan akan tinggal di apartemen pribadi miliknya.
Setelah kepergian Zein, Rafdelia menghempaskan bokongnya diatas ranjang pengantin yang telah dihias seindah mungkin dengan hiasan khas ranjang pengantin baru.
Air mata yang ia tahan sedari tadi akhirnya jatuh juga di pipi mulusnya. Rafdelia pun menangis...
Pernikahan apa ini??
*****
Pagi ini Rafdelia sudah bersiap akan meninggalkan hotel. Ia menunggu Zein di lobi karena kemarin suami kontraknya itu sudah berpesan akan membawanya tinggal di apartemen pribadi pria itu hari ini. Setelah kepergian Zein kemarin, pria itu tidak kembali lagi ke hotel. Ia meninggalkan Rafdelia sendiri di kamar pengantin mereka. entah kemana dia? Yang pasti Rafdelia tidak peduli sama sekali.
"maaf nyonya Rafdelia, saya Adrian asisten tuan Zein. Beliau menyuruh saya menjemput nyonya untuk pulang ke apartemen tuan Zein mari ikut saya..." Rafdelia mengingat kembali lelaki yang ada dihadapannya itu. Ya ia ingat, kemaren pria ini menjadi salah satu saksi pernikahannya.
"baik pak Adrian..." Rafdelia mengikuti langkah Adrian keluar lobi hotel. Di depan sudah ada mobil Zein menunggu dan terlihat seorang supir yang sudah agak berumur membukakan pintu mobil untuk Rafdelia. "silahkan nyonya..." ucapnya dengan sopan.
"terimakasih pak..." Rafdelia tersenyum dan segera masuk kedalam mobil. Sopir dan Adrian pun masuk kedalam mobil di bangku bagian depan.
Selama diperjalanan, Rafdelia hanya diam dan memandang keluar jendela. Pikirannya entah kemana, ia bahkan terlihat benar-benar pasrah pada keadaan dan hanya mengikuti permainan Zein.
Tiba disebuah gedung apartemen mewah...
Adrian menuntun Rafdelia untuk mengikutinya masuk lift menuju lantai atas. Setibanya disana, Adrian membuka pintu apartemen milik bosnya itu dan meminta dengan sopan agar sang nyonya masuk terlebih dulu. Lagi-lagi Rafdelia hanya mengikutinya.
Rafdelia terkagum-kagum melihat betapa mewahnya apartemen milik Zein. Wajarlah, seorang CEO sepertinya tentu dengan mudah membeli apapun yang dia mau.