NovelToon NovelToon
Pembalasan Anak Pungut

Pembalasan Anak Pungut

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:61.2k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Callista merupakan salah satu murid yang menjadi korban pem-bully-an. Ternyata dalang dari semua itu adalah Zanetha, adik kesayangannya sendiri. Sampai suatu hari Callista meninggal dibunuh oleh Zanetha. Keajaiban pun terjadi, dia hidup kembali ke satu tahun yang lalu.

Di kehidupan keduanya ini, Callista berubah menjadi orang yang kuat. Dia berjanji akan membalas semua kejahatan Zanetha dan antek-anteknya yang suka melakukan pem-bully-an kepada murid yang lemah.

Selain itu Callista juga akan mencari orang tua kandungnya karena keluarga Owen yang selama ini menjadi keluarganya ternyata bukan keluarga dia yang asli. Siapakah sebenarnya Callista? Kenapa Callista bisa menjadi anak keluarga Owen?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27. Michael di Penjara

Bab 27. Michael Di Penjara

Michael Owen terkejut ketika datang beberapa polisi ke kantor perusahaan miliknya. Dia merasa heran dengan kedatangan seorang petinggi kepolisian ke tempatnya karena merasa tidak ada kejadian atau peristiwa besar yang menghebohkan negerinya.

"Ada perlu apa Pak Komisaris?" tanya Michael sambil menatap ke arah para polisi.

"Ada laporan yang mengatakan kalau Anda sudah melakukan penggelapan dana pajak dan memiliki dua pertambangan ilegal. Beberapa orang yang tergabung dalam tim investigasi sudah memeriksanya dan terbukti Anda sudah melakukan pelanggaran. Karena Anda sudah melakukan pelanggaran hukum yang berlaku di negeri ini, maka akan dijatuhi hukuman setelah melakukan sidang, nanti," jawab Pak Komisaris.

Michael Owen bukanlah orang sembarangan, jadi para penegak hukum harus menyelidiki terlebih dahulu laporan yang masuk secara diam-diam. Setelah terbukti benar, maka mereka bisa melakukan proses penangkapan. 

Suami dari Hannah itu tidak berkutik dan tidak melakukan perlawanan terhadap beberapa polisi yang datang mengelilingi ruang kerja kantornya. Percuma juga melakukan perlawanan, nanti yang ada dia akan mendapatkan masalah baru.

***

Hannah dan Zanetha terkejut mendapatkan berita tentang penangkapan Michael. Ada orang kepercayaan Michael datang ke rumah untuk memberi tahu kabar buruk ini.

"Tidak! Tidak mungkin suamiku berbuat melanggar hukum," ucap Hannah histeris.

"Apa mereka tidak tahu siapa keluarga Owen? Mereka berani melakukan konfrontasi dengan keluarga bangsawan kelas atas!" Suara Zanetha sangat tinggi memenuhi ruang tengah sehingga para pelayan bisa mendengar ucapannya.

Hannah dan Zanetha pun pergi mengunjungi kantor polisi. Namun, mereka belum diizinkan untuk menemui karena masih dalam proses intrograsi oleh pihak berwenang.

"Mama, bagaimana ini? Apakah Papa akan di penjara?" tanya Zanetha dengan berderai air mata.

"Kamu jangan takut. Papa pasti akan bisa dibebaskan," jawab Hannah dengan berkaca-kaca.

***

Berita ditangkapnya Michael Owen oleh pihak kepolisian langsung menjadi berita utama di koran-koran yang ada di ibu kota hari itu juga. Para keluarga bangsawan kelas atas pun menjadi heboh. Mereka yang juga melakukan hal sama dengan Michael merasa ketakutan. Ada beberapa oknum yang memanfaatkan kekuasaan dan pengaruh keluarga bangsawan untuk melakukan tindakan ilegal.

Berbeda dengan orang-orang yang menjadi saingan Michael Owen, mereka merasa sangat bahagia sekali dengan adanya kejadian ini. Dengan begini pengaruh keluarga Owen akan melemah dan menjadi kesempatan bagi mereka untuk maju ke permukaan.

Callista dan Charlie yang kembali mendatangi kantor perusahaan percetakan majalah POPULER dibuat terkejut oleh berita yang sedang ramai dibicarakan para wartawan dan tim editor di sana. Mereka sampai bingung mau melakukan apa di sana karena Noel sedang tidak ada di tempat dan ruangan itu dikunci.

"Kalian cepat ketik berita terbaru ini! Biar bisa muncul di koran sore hari," perintah seorang kepala redaktur.

"Baik, Mister! Fotonya juga sudah berhasil aku dapatkan," sahut salah seorang editor.

Keadaan di kantor sangat ramai dan kacau dengan adanya berita besar ini. Semua karyawan di sana sibuk dengan tugas masing-masing.

Takut malah mengganggu karyawan di sana, maka Charlie dan Callista keluar dari gedung itu. Meski kecewa tidak bisa melanjutkan pencarian berita lama, mereka tidak bisa berbuat apa pun.

"Kita kembali ke sini setelah membuat janji lagi bersama Mister Noel," kata Charlie dan Callista setuju.

Kedua remaja itu pun pulang ke kediaman masing-masing dalam diam tidak membahas tentang ditangkapnya Michael. Walaupun Callista sangat benci kepada keluarga Owen, tetapi mendengar laki-laki itu di penjara merasa sedih.

***

"Papa, apa Tuan Owen kemungkinan tidak akan bisa lolos?" tanya Charlie.

"Ya. Buktinya terlalu kuat, sehingga dia akan sulit untuk lepas dari jeratan hukuman berat," jawab Felix. 

Margareth yang sejak tadi diam mendengarkan hanya mengangguk-angguk. Banyak orang yang gelap mata akan uang dan kekuasaan. Mereka merasa tidak akan pernah cukup.

"Lalu, bagaimana dengan kedua putrinya itu? Apakah mereka baik-baik saja?" tanya Margareth penasaran.

"Entahlah. Aku rasa mereka tidak baik-baik saja untuk saat ini. Berita yang mendadak seperti ini pastinya memberikan shock kepada keluarga Owen," jawab Charlie.

Pemuda itu merasa kalau Callista tadi agak berbeda setelah mendengar berita ayahnya di tangkap polisi. Padahal dia sendiri tahu kalau Michael Owen bukanlah ayah kandungnya.

***

Hannah meminta bantuan ke beberapa saudara Michael. Dia tidak mau jika suaminya mendapatkan hukuman penjara.

"Kita akan mencari seorang pengacara hebat agar bisa mengeluarkan Michael dari penjara," ucap sepupu Michael.

"Berapapun biaya yang diminta untuk bayaran mereka, tidak masalah bagiku," kata Hannah sambil mengusap air matanya dengan menggunakan saputangan.

Beberapa orang dari keluarga Owen berkumpul di kediaman Michael Owen. Callista melihat mereka dari lantai atas.

Sementara itu, Zanetha terus mengurung diri di kamar. Dia juga tidak mau bertemu dengan siapa pun. Bahkan para pelayan di suruh meletakkan piring di atas troli dan ditinggalkan di depan pintu kamarnya.

***

Waktu terus berjalan dan masalah pertambangan ilegal pun menjadi semakin ramai dibicarakan. Karena pihak pemerintah juga mulai memeriksa akan ke legalan pertambangan yang sedang beroperasi. Selain itu harta kekayaan kepemilikan para bangsawan juga diperiksa dan jika terbukti akan penggelapan pajak akan mendapatkan hukuman. Banyak sekali orang yang terjaring dalam kasus pajak ini.

Zanetha sudah bisa masuk sekolah dan masih mendapatkan perawatan dari dokter. Dia juga seharusnya di operasi secepatnya.

"Wah, tidak menyangka tuan putri kita ini anak seorang penjahat, ya?" 

"Hei, pantas saja suka menipu ternyata anak seorang penipu juga."

"Pastilah. Kan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Papanya seorang penipu, ya, anaknya juga suka menipu."

Zanetha menatap tajam mereka yang dahulu menjadi kaki tangannya. Orang-orang yang minta bantuan kepadanya dan mengemis kepadanya agar jangan di-bully.

Begitu Zanetha membuka lokernya banyak sampah bau busuk yang keluar berjatuhan. Dia langsung muntah-muntah begitu tercium mau sampah yang sepertinya sudah lama di timbun di dalam sana.

Kini pem-bully-an berbalik tertuju kepada Zanetha. Gadis yang dahulu sering menyuruh orang-orang melakukan pem-bully-an kepada murid yang menjadi saingan atau di benci olehnya kini melakukan hal serupa kepadanya.

Zanetha kira semua sudah berakhir, ruang musik tempat dia menghabiskan waktunya pun sudah di kuasai oleh murid-murid lainnya. Dia juga diusir dari sana dan dilarang memainkan semua peralatan musik yang ada di ruangan itu.

"Pergilah! Baru kelas satu saja sombongnya setinggi langit. Seharusnya kamu itu tunduk dan hormat kepada kami!" bentak salah seorang murid kelas tiga.

Zanetha yang biasanya selalu memerintah dan menyuruh ini itu kepada orang lain, merasa terhina. Dia ingin melakukan perlawanan, tetapi dirinya sendirian dan mereka banyak.

'Ke mana teman-temanku yang selama ini selalu mengikuti aku?' batin Zanetha yang sedang menangis di belakang sekolah.

***

1
Amelya Ratulangi
Luar biasa
Musdalifa Ifa
bagus
Mimi Johan
Luar biasa.Bagus ceritanya.
ros
ceritanya menarik 👍
❤️ Nurul Qolbi ❤️
Apa akan ada ekstra part?
🤒: Tidak ada, Kak. Itu sudah Tamat
total 1 replies
❤️ Nurul Qolbi ❤️
Wowowoo ... ternyata ada plot twist nya. Bukan hanya Callista yang mengulang kembali kehidupannya, tetapi Zanetha juga.
🤒: Iya, Kak 🤭🤭🤭 Karena di Zanetha bodoh jadi tidak berusaha mengubah nasibnya
total 1 replies
sryharty
lanjutkan ka
Kartini Rotua Situmorang
setti5tahun 1970 an, udah ada tlp y?
watini
jangan biarkan kejahatan merajalela.emang waktunya keluarga zanetha di binasakan.manrap thoor,semangat
watini
nah bagus.senjata makan tuan gak tuh.lagian,kepala isinya kejahatan Mulu sih.tinggal kakeknya nyusul kalo gak tobat.
Suzana Diro
tahun 1970 ada telefon???

telefon yang ada di tempat tertentu saja

wah mewah betul sekolah nya

lanjutkan athor
watini
bikin cacat AE zanetha ya thoor,ni bocah gak ada kapok2 nya.bukannta sadar diri,malah makin menjadi.kalo perlu kakeknya sekalian di bikin celaka.
Nova Noriza
Luar biasa
aca
lanjt
Star Ir
saya juga meles bayar pajak ujung2nya di korup sama pejabat tp mau gimana tetep bayar pajak 🤣🤣🤣
Gencya
seru thor lanjut
Sugiharti Rusli
benar" jahat sekali yah si Zanetha
Sugiharti Rusli
lho berarti dia tetap putri keluarga Owen dunk, walo anak di luar nikah
Sugiharti Rusli
wah siapa yah yang menyapa Callista tuh
Sugiharti Rusli
si Zanetha bisa dibilang Psyco gasih nih orang yah,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!