Warning !!!
Harap membaca karya pertama author yang berjudul baby girl 🙏🏻💞
Mutiara Ayu Azalia Putri Benata, yang biasa di panggil Ara gadis berusia 18 tahun, dia gadis yang dingin, tak tersentuh, cuek dengan sekitar, tapi di balik sifat yang dia punya, dia sangat menyayangi keluarga nya.
Siapa yang mampu meluluhkan hati wanita dingin, cuek nya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#11
" AAAARRRRGGGGG " Teriak mereka bersamaan.
BUGHHHH
Mobil yang mereka naiki langsung masuk ke jurang karna Willy sudah kehilangan kendali.
Sedangkan sebuah mobil dan motor melihat mobil Dominic memasuki jurang mereka tersenyum, dan langsung menghubungi seseorang .
"King, sesuatu dengan rencana kita " ucap nya pada orang di sebrang sana.
"Bagus, pastikan tidak ada yang melihat itu " ucap pria di sebrang sana.
"Baik king " ucap nya pada orang di sebrang sana.
"Ayo kita pergi " ucap mereka.
Sedangkan Dominic dan Willy yang berada didalam mobil, Willy sempat sadar kan diri.
"Tu-Tuan " ucap Willy, langsung melihat di kursi penumpang.
Keadaan Dominic sangat memperhatin kan kepala yang pecah, dengan berlumur darah dengan sisa tenaga Willy dan langsung membantu mengeluarkan Dominic dari bangku penumpang.
"Tuan bertahanlah " ucap Willy membantu Dominic menjauh dari mobil yang sudah mengeluarkan asap .
Setelah mereka sedikit menjauh dari mobil, dengan tenaga yang tersisa Willy langsung mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang.
****
Sedangkan Ara yang berada di dalam kelas dan ujian sedang berlangsung sudah sekitar 30 menit yang lalu, Ara yang merasa sudah menyelesaikan soal ujian dia berniat untuk memejamkan mata tapi tiba-tiba pergerakan terhenti saat ponselnya bergetar.
Drrrrrr Drrrrrr
"Hello " ucap Ara pelan.
"Nona to-long kami " ucap Willy terbata.
Saat mendengar nada tidak beres, Ara langsung menancap kertas soal dan jawaban ujian nya langsung berlari menuju meja dosen.
Tanpa sepatah kata pun, Ara langsung berlari menuju keluar tanpa mendengar apa yang di katakan dosen.
"Hi kau ingin ke mana " terik Devan, tapi sayang Ara sudah menghilang di balik pintu.
Semua mahasiswa memandang aneh dengan ratu cuek di kampus mereka.
"Ada apa dengan nya " ucap Devan heran.
Sedangkan Ara yang sudah berada di parkiran kampus, langsung menggunakan helm dengan ponsel yang setia di telinga nya.
"Paman katakan di mana lokasi nya " ucap Ara.
"Ju-rang kota X " ucap Willy.
"Paman tunggu aku, bertahanlah " ucap Ara.
"Paman kau mendengar ku " ucap Ara, yang sudah melakukan motornya .
Sedangkan Willy di sana, selesai mengatakan alamat mereka langsung tidak sadarkan diri.
"Paman " teriak Ara.
"Siapa pun yang melakukan ini aku akan membunuh nya " ucap Ara .
Dengan kecepatan tinggi Ara langsung menghubungi anggota nya, untung saja di motor nya sudah grandma indah hubungkan dengan ponsel .
"Cepat bawa mobil ke jurang kota X, SEKARANG " ucap Ara tegas.
Setelah menyelesaikan ucapannya Ara langsung memutuskan sambungan telepon. dan langsung menghubungi nomor seseorang.
Sedangkan di mansion yang mewah, satu keluarga kecil sedang menonton, tiba-tiba ponselnya berdering.
"Hello sayang " ucap Jeni di sebrang sana.
" Aunty, Ara akan sampai di sana dalam satu jam, siapkan semua nya " ucap Ara .
"Baiklah, hati-hati " ucap Jeni, langsung bangun dari duduk nya.
"Sayang Ada apa " ucap Michel panik.
"Siapakah ruang bawah tanah " ucap Jeni langsung berlari.
Tanpa bertanya sepatah kata pun, Michel langsung berlari menuju ruang bawah tanah, di mana di ruang bawah tanah adalah tempat Jeni melakukan pengobatan.
Sedangkan Ara yang sudah sampai di kota yang di sebutkan Willy, dan di sana anggotanya juga batu saja sampai.
"Di sana " ucap Ara, saat melihat asap .
"Queen hati-hati " ucap anggotanya.
Tanpa memperdulikan apa yang di ucapkan anggota nya, Ara langsung berlari menuruni jurang.
"Daddy pasti sudah keluar dari mobil " ucap Ara saat sudah melihat mobil yang terbakar.
Dia mengitari hutan, dengan mata elangnya dari kejauhan melihat seseorang yang duduk di bawah pohon.
"Di sini " teriak Ara, Anggota nya yang baru saja menuruni jurang langsung berlari mengikuti Ara yang berlari.
"Daddy, paman " ucap Ara, ara langsung mendengarkan detak jantung Dominic dan Willy.
Detak jantung Dominic sangat lemah, Ara langsung memberikan pertolongan pertama dan saat sudah berhasil Ara langsung melanjutkan melihat kondisi Willy dan aman.
"Daddy, paman bertahan lah " ucap ara.
"Queen " ucap mereka.
"Cepat bawa mereka " ucap Ara.
"Daddy bertahan lah " ucap Ara, dengan membopong tubuh Dominic yang tidak sadarkan diri.
"Bawa motor ku, biar aku yang mengemudi " ucap Ara, setelah mereka berhasil naik.
"Jangan ikuti aku " pesan Ara langsung melajukan mobilnya.
"Kau lihat saja, aku akan membuatmu mandi darah "
Part kali ini sedikit tegang, dan akan kita lanjut di part selanjutnya 🙏🏻
Jangan lupa untuk mampir di karya author yang lain dan mohon masukan dan saran nya 🙏
mampir juga yuk ke novel aku❤☺