Mahasiswaku Suamiku

Tidak banyak percakapan di antara mereka setelah David dan Danesh bergabung bersama mereka karena Daddy Raka segera mengajak mereka untuk menikmati makanan yang sudah dihidangkan dan akan melanjutkan pembicaraan setelah makan malam selesai.

Sebenarnya ada apa ini? Kenapa Danesh ada di sini beserta keluarganya? Calista tak begitu fokus menghabiskan makanannya karena pikirannya terus bertanya-tanya ada apa di antara mereka saat ini.

Dua puluh menit telah berlalu, makan malam bersama pun selesai.

Daddy Raka yang bertugas membuka percakapan di antara mereka pun berdehem untuk membuka suara. Pandangan semua orang yang duduk melingkar di meja yang sama dengan Daddy Raka pun kini terfokus kepadanya.

"Jadi tujuan kami para orang tua mempertemukan kalian anak-anak kami di sini karena kami ingin melanjutkan lebih jauh niat baik kami sejak dulu yang ingin menjodohkan Calista dengan salah satu anak dari saya dan Mommu Meisya." Ucap Daddy Raka.

"Apa?" Calista berucap pelan dengan wajah yang nampak sangat terkejut setelah mendengarnya.

Berbeda dengan Calista, Danesh dan David nampak diam dengan wajah yang masih tenang.

"Apa maksudnya ini, Daddy? Mommy?" Calista meminta jawaban dari kedua orang tuanya.

"Cal... ini adalah yang terbaik untukmu, Nak." Tutur Mommy Diora lembut.

Calista menggelengkan kepalanya. Ia merasa tidak mendapatkan jawaban yang pasti dari mommynya itu.

Daddy Raka pun langsung menjelaskan jika sejak Calista kecil mereka sudah berniat menjodohkan Calista dengan salah satu anak laki-laki keturunan mereka karena ingin semakin mengikat persahabatan di antara mereka. Calista yang mendengarkannya pun dibuat tak percaya bagaimana bisa kedua orang tuanya mau menjodohkannya tanpa meminta persetujuan darinya.

"Jadi siapa yang ingin Mommy dan Daddy jodohkan dengan Calista?" Tanya Calista pada kedua orang tuanya.

"Danesh." Jawab Daddy Berto.

"Apa?" Kedua mata Calista terbelalak.

"Karena David sudah memiliki pasangan saat ini jadi Danesh-lah yang akan dijodohkan denganmu." Jawab Daddy Berto.

Semakin terkejut saja Calista mendengarnya. Calista pun mengarahkan pandangannya pada Danesh yang terlihat ikut memasang wajah terkejut sama sepertinya.

Bagaimana tidak terkejut, Danesh pikir David-lah yang akan dijodohkan dengan Calista tapi ternyata dirinya.

Danesh yang hendak bersuara pun terbungkam karena Daddynya kembali angkat suara.

"Om tahu ini sangat mengejutkan untukmu, Cal. Tapi Om yakin jika keputusan kami ini yang terbaik untuk kalian anak-anak kami."

Calista semakin dibuat tak habis pikir mendengarnya. Mereka bilang ini yang terbaik untuknya? Bagaimana bisa mereka menyimpulkan perjodohan inilah yang terbaik untuknya sedangkan dirinya tidak bisa menerimanya.

"Cal, kau ingat dengan janjimu pada Daddy kemarin kan, Nak?" Mommy Diora berkata lembut dengan pandangan teduh.

Mendengar perkataan Mommynya membuat Calista tak kuasa untuk membantah. Bukankah ia sudah berniat mau menerima keputusan dari kedua orang tuanya kemarin?

Calista dan Danesh sama-sama terbungkam. Begitu banyak perkataan yang ingin keluar dari mulut mereka tapi mereka tak kuasa untuk bersuara karena kedua orang tua mereka sudah mengambil alih perkataan mereka.

David yang tidak menjadi korban dari rencana perjodohan kedua orang tuanya tentu saja merasa senang dengan memasang ekspresi wajah tenang. Untung saja tiga bulan yang lalu ia sudah mengatur siasat agar terhindar dari rencana perjodohan kedua orang tuanya itu dengan mencari wanita yang mau menjadi kekasih pura-puranya.

***

Sebelum lanjut, jangan lupa berikan vote, like, point, dan komennya dulu, ya.

Sambil menunggu Danesh dan Cal update, silahkan mampir di novel shy yang lagi on going juga berjudul Noda Menjadi yang Ke 2, ya🖤

Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ 🤗