Gea Arunika tidak menyangka pernikahannya yang semula baik-baik saja tiba-tiba jadi rusak setelah kehadiran seorang wanita yang katanya adik dari suaminya bernama Selena.
Namun, setelah diamati tiap harinya, tingkah David dan Selena tidak seperti adik dan kakak melainkan seperti pasangan suami istri.
Hingga pada akhirnya Gea tahu, kalau dirinya adalah istri kedua dan Selena adalah istri pertama suaminya.
Rasa sakit itu semakin bertambah ketika tak sengaja mendengar obrolan mereka yang akan membawa pergi anak yang dikandungnya setelah ia melahirkan.
Lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya?
ikuti ceritanya terus ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoyota, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 - Jadi aku istri kedua?
Berhari-hari telah berlalu, Gea diajak Bu Endah untuk mengikuti pengajian yang ada di masjid. Kini wanita itu tengah bersiap dengan mengenakan gamis berwarna navy. Ia juga mengajak Selena untuk ikut, tapi adik iparnya itu menolak dengan alasan sedang sakit perut. Alhasil Gea pergi kesana sendiri.
Di depan masjid, Gea berpapasan dengan Bu Endah.
"Masyaallah, ibu hamil satu ini jadi tambah cantik dan manis kalau pakai hijab begini," puji Bu Endah.
"Ah, ibu bisa aja deh mujinya. Aku kan jadi senang, hehe."
"Ayo ibu bantu naik naiknya."
Bu Endah pun menuntun Gea untuk menaiki 5 anak tangga untuk memasuki masjid. Keduanya duduk bersampingan di dalam masjid sambil mendengarkan ceramah dari ustadz.
Dua jam pun berlalu, Gea pun pulang bersama Bu Endah. Ketika akan masuk ke dalam rumah, Gea mendengarkan perdebatan antara Selena dan David yang terasa agak aneh di telinga Gea. Gea pun sengaja tidak masuk ke dalam rumah, ia malah mengintip dari luar jendela.
"Mas, aku udah nggak sanggup kaya gini. Aku mau pergi aja mas!" ujar Selena sambil menarik koper yang sudah ia bereskan.
David menarik koper itu dan mendorongnya menjauh.
"Hei, sayang. Jangan gitu dong. Apa yang kita rencanakan sebentar lagi tercapai. Kalau kamu pergi, lalu untuk apa aku menikahi wanita yang sama sekali tak aku cintai. Kita sudah berjuang sampai seperti ini sayang. Tolong jangan pergi! Aku nggak mau kamu pergi."
Deg!
Hati Gea terasa sangat sakit dan teriris. Ia mencoba menahan diri untuk tidak membuka pintu. Ia masih ingin mendengarkan semuanya. Semua kebenaran yang tak ia ketahui.
Apa katanya tadi? Mas David memanggil Selena sayang? Menikahi wanita yang tak ia cintai. Apa maksudnya itu aku?
Gea menangis tanpa suara.
"Aku cemburu mas. Aku cemburu melihatmu selalu bermesraan dengan dia di depanku! Hiks ... hiks ... Aku selalu mencoba untuk tidak memikirkan itu. Tapi, selama aku disini, aku jadi memikirkan bagaimana kamu berhubungan badan dengannya. Hiks ... hiks ... sakit banget mas rasanya. Lebih baik ceraikan saja aku mas."
Ce-cerai? Ja-jadi aku istri kedua? Dan Selena bukan adik mas David melainkan istri pertamanya?
Gea mencoba untuk tidak berteriak atas apa yang didengarnya barusan. Hatinya jadi semakin sakit. Rupanya selama ini ia sudah dibohongi oleh suaminya sendiri.
"Jangan bicara seperti itu sayang! Aku nggak mau ditinggalkan olehmu. Kan aku sudah bilang sejak awal. Kamu tidak usah kesini sebelum Gea melahirkan. Setelah Gea melahirkan barulah kamu kesini dan kita akan mengambil anakku dan Gea. Jadi, kamu tidak harus merasa sakit hati melihat perlakuanku pada Gea. Semua yang aku lakukan untuk Gea hanya sandiwara sayang. Aku hanya mencintai mu dan tidak akan bisa tergantikan oleh orang lain," ucap David kemudian memeluk Selena untuk memenangkan wanita itu yang terus menangis.
Hati Gea semakin sakit saat mendengar satu kenyataan pahit lagi yang diucapkan oleh David.
"Mas nggak bohong kan? Mas hanya mencintai aku kan?" tanya Selena melepaskan pelukan dan mendongak untuk menatap wajah David.
Tangan David terulur untuk menghapus air mata yang ada di pipi Selena.
"Iya sayang, aku sangat mencintaimu."
Selena mulai tersenyum, ia mencium bibir David tiba-tiba. David pun menerima ciuman itu dan menikmatinya.
Gea yang masih mengintip dari luar memukul dadanya yang terasa sesak. Sesak sekali hingga untuk bernapas saja rasanya udara tak mampu lagi untuk masuk. Air matanya terus terjatuh tanpa adanya rem. Ia memberanikan diri untuk masuk ke dalam meski keduanya masih dalam posisi berciuman.
Ceklek!
Pintu dibuka oleh Gea. David mencoba mendorong Selena untuk menjauh. Namun Selena malah memperdalam ciumannya karena ingin menunjukkan kenyataan pada Gea, bahwa wanita itu hanyalah istri kedua yang dimanfaatkan. Ia sudah bertekad untuk membongkar semuanya hari ini. Mengenai ia akan pergi dan berencana bercerai pun hanya sebuah sandiwara saja.
"Mas! Selena! Apa-apaan kalian berdua ini?" teriak Gea seolah baru saja melihat adegan ciuman itu.
Selena tersenyum senang lalu melepaskan ciumannya tapi ia mengeratkan pelukannya ke David di depan Gea.
"Maaf Gea, aku harus memberitahukan ke kamu semua kebenarannya. Aku hanya ingin kamu tahu kalau aku adalah istri pertama mas David dan kamu hanya istri keduanya," ucap Selena diakhiri dengan senyuman miringnya.
"Apa maksudnya? Mas! Tolong bilang kalau apa yang diucapkan Selena itu bohong? Selena itu adik mas kan?"
"Mana ada adik kakak berciuman seperti aku dan Mas David. Bahkan aku hampir tiap malam selalu berhubungan dengan mas David. Apa kamu tidak pernah mendengar suara desahanku di tengah malam?"
Deg!
Rupanya apa yang aku dengar selama ini bukan mimpi! Ya Tuhan, aku berdoa semoga apa yang aku dengar dan lihat dari luar tadi itu bohong. Tapi ternyata? Semuanya benar ya? Haha, kamu bodoh sekali ge!
"Mas! Aku tidak ingin dengar penjelasan apapun dari Selena! Aku hanya ingin dengar penjelasan dari kamu. Tolong bilang kalau semuanya tidak benar! Tolong bilang begitu mas! Kamu mencintaiku, aku adalah istri pertamamu. Iya kan mas?"
David masih terdiam. Ia tidak pernah membayangkan akan berada di posisi sulit seperti sekarang. Di satu sisi ia takut ditinggalkan oleh Selena kalau ia menyangkal. Di sisi lain, ia juga takut emosi Gea akan mempengaruhi kehamilannya. Apalagi kelahiran anaknya tinggal hitungan hari saja.
"Mas," panggil Selena dengan lembut. Ia menatap mata David. Sorotan mata itu seolah meminta David untuk bicara jujur saja. Toh sebentar lagi Gea akan melahirkan. Itu artinya David tak perlu menunggu waktu yang tepat untuk bicara jujur ke Gea.
"Mas!" kali ini Gea lah yang memanggil dengan teriakan.
"Katakan kalau apa yang aku dengar itu bohong! Katakan mas! Katakan! Kita akan membesarkan anak kita berdua kan mas? Kamu tidak akan meninggalkan aku kan?"
Selena tertawa mendengar ucapan Gea.
"Rupanya kamu sudah mendengar ya, kalau setelah kamu melahirkan anakmu akan aku asuh bersama Mas David. Baguslah, dengan begitu aku tidak perlu lagi mengatakannya padamu."
"Mas kumohon! Ucapakan sesuatu Mas!"
Gea menangis. Air matanya sudah mengucur begitu derasnya. Bahkan kakinya serasa tidak bisa berpijak lagi di atas keramik rumahnya. Seolah penopang tubuhnya tidak terlalu kuat. Begitu juga dengan hatinya yang sudah rapuh, serapuh kayu yang digerogoti rayap.
Gea berjalan mendekat ke David dengan tertatih-tatih. Ia meminta penjelasan yang sebenarnya dari mulut suaminya sendiri. Meski ia sudah mendengar semuanya tadi. Namun, ia masih berharap suaminya berubah pikiran dan akan tetap memilihnya saja dan mereka akan membesarkan anak mereka berdua.
Namun, harapan itu musnah. Ketika David mengeluarkan suaranya.
"Apa yang diucapkan Selena benar Ge."
Gea terjatuh ke lantai. Tubuhnya jadi lemas seketika. Darah mengalir keluar hingga terlihat di kakinya.
*
*
TBC