Di balik gemerlap dunia para konglomerat, tersembunyi intrik dan dendam yang membara. Bara Tirtayasa, pewaris tunggal keluarga paling berkuasa, tumbuh dengan luka dan kebencian terhadap ibu tirinya, Marna Aristisa, wanita yang merebut seluruh hidupnya dari kasih sayang ayahnya hingga kendali atas bisnis keluarganya. Namun, dendamnya semakin dalam ketika ia bertemu Celsia Ayunanda, seorang wanita yang juga memiliki masa lalu kelam akibat Marna.
Celsi datang dengan satu tujuan membalas kematian keluarganya. Untuk itu, ia membuat tawaran berani menikahi Bara dalam pernikahan kontrak demi mengguncang dunia Marna. Tanpa cinta, tanpa ikatan sejati, hanya ada satu tujuan: menghancurkan musuh bersama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bara Tirtayasa
"Kamu kenapa tiba-tiba datang ke kantor?, ada hal urgent?" Tanya bara saat mereka sudah sampai di ruangan Dirut.
"Emmmm, ituuuu...... Tadi waktu aku bangun aku Nerima informasi kalau sekarang yang jadi incaran Marna itu kamu, makanya aku buru-buru kesini buat cek aja, soal nya aku telepon beberapa kali kamu sama sekali gak jawab" Ucap Celsi
"Ouhhhh, kamu ada telpon aku? Maaf-maaf aku tadi hadiri rapat dan handphone aku ketinggalan, tuhhh masih di charger juga" Jawab nya sambil menunjuk ke arah Handphone nya.
"Syukurlah, aku lega sih tadi udah lihat kamu, tapi lain kali kalau kamu mau pergi lebih awal kabarin lewat chat aja" Ucap Celsi
"Hemmmm tunggu-tunggu, kamu se kawatir itu yah sama aku?" Tanya bara
"Ya iyalah yakali gak kawatir..." Jawab Celsi keceplosan
"Ehhhh maksud aku gak mungkin lah aku udah Nerima pesan itu tadi pagi terus aku santai" Katanya mengelak.
"Yaudah sihh kalau memang kawatir bilang aja kawatir gapapa kok, lagian aku senang kalau kamu kawatirin aku" Balas bara lagi
"Heheheh emmm aku ada urusan mendadak, aku balik dulu yahh, babayyy" kata Celsi malah melarikan diri.
Jantung nya berdegup kencang saat mata bara benar-benar menatap nya dengan tajam, ada rasa senang dan ada pula rasa enggan untuk menatap kembali mata indah milik pria itu.
"Huffffffff kenapa yahh akuu??? Masa iya sih aku malah jatuh hati sama bara.... Aduhhhh tatapan nya itu lohhhh, enggak enggak sekarang kamu gak boleh cinta-cintaan dulu Celsi, urusan kamu aja belum selesai" Katanya mengelakkan perasaan nya.
Untuk kembali menormalkan dirinya dia pun memutuskan untuk pergi ke klinik kecantikan milik nya, tapi lagi dan lagi mobil suruhan Marna itu masih saja setia mengikuti nya.
"Mereka sekepo itu yahh sama hidup aku, tunggu yahhh, rasain nihhh" ucap nya sambil melakukan mobil nya lebih kencang
Dan kali ini dia berhasil lagi menghilangkan jejak nya dari mereka, aksinya itu berhasil membuat satria orang suruhan suaminya terheran-heran "Gilaaa untung aja aku pakai motor coba kalau bawa mobil juga, jangankan mereka aku juga pasti udah ketinggalan jauh, apa jangan-jangan dia ini mantan pembalap yahh" Katanya sangkin herannya dengan aksi itu.
Sampai lah Celsi di tempat tujuannya, dia dengan santai masuk dan langsung menuju ruang pribadi nya, sesampainya disana satria memoto tempat itu dan mengirimkan nya pada bara sebagai tempat pertama selain kantor bara yang di kunjungi oleh Celsi.
Hari itu pun sangat cepat berlalu, bara dan Celsi menjadi sedikit canggung karena kejadian di perusahaan itu.
Keesokan harinya lebih tepat nya adalah hari ulang tahun Marna yang akan di adakan di sebuah hotel berbintang.
Celsi dengan make up tipis namun tetap membuat nya cantik memakai gaun polos berwarna hitam.
Dengan penampilan elegannya malam itu dia siap ingin menghancurkan pesta yang harusnya di penuhi rasa gembira itu.
"Kamu udah siap?" Tanya bara
"Sudahhh" jawab nya singkat.
Mereka pun berangkat bersama menuju ke alamat hotel itu.
"Kamu bawa apa itu?" Tanya bara saat dia melihat sebuah paperbag yang di pegang oleh Celsi sedari tadi.
"Kado terindah yang gak bakal bisa di lupain sama Mama tiri kamu" Jawab nya dengan senyum sinis nya
"Yang pasti kamu harus tetap waspada ingat itu yang paling penting" Kata bara lagi kembali mengingat kan nya.
"Hemmmm tenang aja" Jawab Celsi.
Saat sampai di acara itu, mereka masuk sambil bergandengan dan kembali mencuri perhatian orang-orang disana.
"Wahhhh saya kira anak nya gak bakal datang karena hanya anak tiri doang" Ucap ibu ibu yang hadir di acara itu
"Iyaaa aku juga mikir nya gitu tapi ternyata dia sempatin waktu juga yahh" sambung yang lainnya.
"Nama nya juga sudah berkeluarga, pasti istri TUHH yang ajak" kata yang lainnya lagi
"Lihat dehhh dari segi manapun keduanya benar-benar cocok dan terlihat akrab sekali yahh" Sambung yang lainnya.
Keduanya duduk di bangku yang sudah di siapkan oleh keluarga nya dan sebelum itu mereka terlebih dahulu menyapa papa dan mama bara.
"Selamat ulang tahun mama mertua ku, mama malam ini tampil sangat cantik dan memukau seperti masih gadis saja" Ucap Celsi dengan ramah agar terkesan baik di dengar oleh tamu yang lainnya.
"Hahaha kamu ini bisa saja .. terimakasih yahh sudah hadir, mama pikir tadi kalian gak bakal hadir karena sibuk" Jawab Marna yang berusaha juga menyeimbangkan keadaan
"Tidak mungkin lah kami lupa dengan hari spesial mama, ouhhh iyaa maaa ini ada kado spesial dari Celsi, kalau bisa nanti setelah acara potong kue langsung di buka aja yah maa..." ucap nya dengan lantang lagi.
"Wahhhh jeng, kamu ini beruntung sekali yahh punya menantu yang baik hati, pasti kado nya mahal dan mewah" Puji teman akrab nya Marna
"Iyaaa sudah pastilah, namanya juga kado spesial" Sahut Marna
"Terimakasih yahhh menantu ku, nanti pasti akan mama buka kalau bisa ini yang pertama kali mama buka dehh" Katanya lagi
Setelah memberikan kado itu, Celsi pun duduk di sebelah bara, dia terlihat Kedinginan karena baju gaunnya tak berlengan.
Bara dengan kepekaan nya pun langsung membuka jaket nya dan memakaikan nya pada Celsi.
Penampakan itu terlihat jelas oleh Yuli yang juga hadir di pesta itu sebagai pembawa acaranya.
Yuli dengan geram meremas lembar acara yang ad di tangannya dan menatap tajam kearah keduanya, Celsi yang mendapati ekspresi itu hanya bisa merasa puas karena ternyata Yuli ada disana.
Tak lama kemudian Yuli di berikan arahan untuk segera memandu acara nya.
"Selamat datang semua hadirin yang terhormat, saya Yuli sebagai pemandu acara party birthday dari Tante Marna mengucapkan terima kasih banyak atas kehadiran kalian semuanya"
"Baiklah di awal acara saya mengundang Tante Marna dan Om Asa untuk naik keatas panggung dan duduk di bangku yang sudah disediakan"
"Saya sebagai pemandu acara mengucapkan selamat ulang tahun yang ke 45 kepada Tante Marna, dan harapan saya semoga di umur baru ini Tante semakin cantik dan semakin berlimpah rejeki dan yang terpenting adalah semoga Tante dan om asa menjadi pasangan hingga maut yang memisahkan" Ucap Yuki di awal acara lalu semuanya memberikan tepukan tangan yang sangat meriah.
"Baiklah kini kita masuk ke acara sambutan, saya mengundang Om Asa sebagai orang pertama yang memberikan sambutan sekaligus kata kata selamat kepada yang berulang tahun"
"Oke baik... Selamat malam semuanya, yang pasti saya mengucapkan terimakasih untuk antusias kalian semua untuk berhadir di acara ini, dan terkhusus kepada istri saya selamat ulang tahun sayang... Terimakasih sudah menjadi istri ku dan terimakasih sudah menjadi wanita yang menerima setiap kelebihan maupun kekurangan ku" Ucap Tian asa
Dan acara pun berlanjut kembali "Terimakasih kepada om asa, selanjutnya saya undang kepada Keluarga bara untuk mengucapkan sepatah dua kata"
Bara menyuruh Celsi yang maju kedepan dan dengan senang hati pula Celsi naik keatas dan memberikan senyuman manis nya sebagai tanda sapaan kepada semuanya.
"Selamat malam semuanya......., awalnya saya tidak berpikir jika pesta ulang tahun mama mertua saya akan seramai ini, jadi saya mewakili suami saya mengucapkan terima kasih sudah berhadir dan meramaikan pesta malam ini. Terlebih lagi kepada Mama mertua saya, selamat ulang tahun ma.... Apapun yang menjadi doa mama adalah doa Celsi juga... Terimakasih sudah menjadi mama yang luar biasa hebat nya bagi suami saya" ucap nya
Marna benar-benar merasa perkataan dari Celsi itu bukan hal yang dia buat-buat, sehingga Marna sempat merasa iba dengan Celsi dan dia juga sedikit terharu dengan ucapan itu.
Setelah acara sambutan dan ucapan selamat ulang tahun di nyatakan oleh pihak keluarga dan beberapa rekan kerja pada Marna, sampailah kini acaranya ke peniupan lilin dan pemotongan kue.
Dengan semangat semua tamu pun bernyanyi ramai-ramai dan setelah lilin nya di tiup Marna pun di bantu oleh suami nya mulai memotong kue ulang tahunnya itu.
Marna menyuapi Sumi nya, bara dan Celsi secara bergantian, hal itu juga membuat Yuli sedikit kesal "Seharusnya aku yang ada disana bukan kamu Celsi" gumam nya dengan penuh dendam dalam hatinya.
Acara pemotongan kue itu pun selesai, Celsi kembali mendekat ke arah Marna dan membisikkan sesuatu padanya "Jangan lupa di buka yah ma kado spesial dari menantu mama ini" bisik nya.
Semoga suka yahh sama kelanjutannya dan nantikan terus update an nya
aku sudah mampir ya thor,like dan iklan buatmu agar semangat 😎