Warning !!!
Harap membaca karya pertama author yang berjudul baby girl 🙏🏻💞
Mutiara Ayu Azalia Putri Benata, yang biasa di panggil Ara gadis berusia 18 tahun, dia gadis yang dingin, tak tersentuh, cuek dengan sekitar, tapi di balik sifat yang dia punya, dia sangat menyayangi keluarga nya.
Siapa yang mampu meluluhkan hati wanita dingin, cuek nya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#20
Setelah menghabiskan waktu 10 menit, akhirnya Ara Sampai di mansion utama milik aunty Jeni, dan bertepatan dengan seorang yang juga memarkirkan mobilnya.
Siapa lagi, jika bukan putra sulung Jeni dan Michel, dan saat mereka berpapasan mereka hanya memandang sebentar dan langsung melanjutkan jalan nya.
Si kaku dan si dingin yang masuk mansion secara bersamaan membuat mereka yang sedang di ruang keluarga memandang mereka.
"Kakak sini " ajak Vanya .
Ara menurut, dan langsung duduk di samping adik bungsu nya siapa lagi jika Vanya, si cewek bar-bar.
"Kau sudah pulang sayang " ucap Jeni.
Ya, selama berapa hari ini putra nya pergi kemping di sebuah gunung itu sebabnya dia tak ada di sana berapa hari ini.
"Sudah mom, dad " ucap Marvel.
Ya, Marvel putra sulung mereka, yang baru saja memasuki sekolah menengah atas, sedangkan treple D sudah memasuki kelas akhir SMA.
"Ganti baju mu, baru kemari " ucap Jeni.
"Baik mom" ucap Marvel.
Saat Marvel sudah masuk ke lantai atas tinggal mereka yang masih berkumpul.
"Kenapa dia datar sekali " ucap Vanya.
"Memang nya kenapa jika dia datar, memang nya masalah buat Lo " ucap Demian.
"Siapa yang bicara dengan mu " ucap Vanya kesal.
"Kakek akan kembali ke Jerman " ucap Ara , tiba-tiba.
Mereka yang tadinya diam memperhatikan cucu mereka yang tak pernah akur, langsung memandang Ara yang membuka suara.
"Kapan " ucap indah.
"Malam ini " ucap Ara.
"Kenapa tiba-tiba, dan dia juga tidak ada beri tahu kami " ucap Jeni.
"Sepertinya kakek buru-buru itu sebabnya dia hanya pamitan sama Ara tadi " ucap Ara.
"Tadi kau ke sana " ucap indah, sambil memandang cucunya.
"Iya " ucap Ara.
Sedangkan Domani yang melihat gelagat aneh dari inti pembicaraan membuat dirinya ingin mencari tau apa yang di sembunyikan dari keluarganya.
Mereka memang sepakat untuk tidak memberitahu masalah jika mereka mempunyai markas, karna mereka tidak ingin membuat nyawa cucu nya celaka.
Cukup, Ara yang sudah berubah menjadi kejam dan dingin walau tidak untuk mereka tapi jelas, indah merasa sangat bersalah sudah mengubah cucu nya menjadi dingin.
"Vanya ayo kita main game " ajak Demian.
"Ayo siapa takut " tantang Vanya.
"Maaf kami permisi " ucap Vanya.
"Jangan sampai larut " ucap indah.
Mereka hanya mengacuhkan jempol saja , dan tinggal Domani yang masih berada di sana.
"Domani boleh bertanya " ucap Domani, saat melihat adiknya dan saudara nya pergi.
"Katakan " ucap indah.
"Apa kakak penerus grandma " ucap Domani.
Mereka langsung Sling pandang mendengar pertanyaan dari Domani.
"Maksud mu penerus apa sayang " ucap Jeni.
"Aunty Sampai kapan kalian akan menyembunyikan ini semua dari kami " ucap Domani.
Mendengar ucapan cucunya, indah langsung mendekati cucu nya , dan menghembuskan nafas kasar sebelum menjawab pertanyaan cucu nya.
"Sejak kapan kau mengetahuinya " ucap indah.
"Semenjak Daddy kecelakaan, awal nya domani tidak berpikir ke sana tapi saat Domani ingin ikut serta menangkap pelaku kecelakaan Daddy dan grandma melarang Domani semangkin yakin jika ada sesuatu di balik ini semua " ucap Domani.
Indah tersenyum, ternyata tanpa di beri tahu cucu nya sudah mengetahui segala nya .
"Ya, benar apa yang ada di pikiran mu, dan kakak mu Ara dia adalah Queen di markas yang grandma bangun sejak kuliah " ucap indah.
Bahkan cucunya tidak terkejut, saat indah memberi tahu kebenaran nya.
"Kenapa Domani tidak di ajak bergabung, padahal Domani ingin sekali " ucap Domani.
"Bagaimana dengan bunda " ucap Ara.
Domani langsung diam, ya benar bunda nya dia harus memberi tahu keinginan nya kali ini.
"Akan Domani bicarakan nanti " ucap Domani.
"Jika sudah mendapat izin, beri tahu kakak " ucap Ara .
"Siap " ucap Domani.
Ternyata penerus markas yang di bangun tidak berhenti di sini, ternyata sudah ada penerus selanjutnya.
Sedangkan dua orang yang berada di ruang permainan, berteriak teriak saat game yang mereka mainkan hampir saja selesai.
"Jangan, jangan,,,," teriak Vanya, saat dia hampir kalah.
Sedangkan Demian hanya tersenyum melihat adik bungsunya yang hampir saja kalah .
"Menyerah saja Vanya sebelum kau kalah " ucap Demian.
"Tidak enak saja " ucap Vanya.
Padahal, dia memang tidak pandai main game, tapi masih juga memaksakan diri untuk melawan saudara nya.
"Sini biar aku yang main " ucap Marvel, bahkan dia langsung merampas sesuatu yang ada di tangan Vanya.
"Eh,,, Si kulkas, ayo cepat kalah kan dia " ucap Vanya.
"Sudah ku bilang nama ku Marvel bukan kulkas " ucap Marvel kesal, tapi dia tetap main game untuk mengalahkan sepupunya.
Walau Marvel dingin, tapi dia tetap akan berbaur dengan sepupu nya hanya saja dia beda sekolah dari sepupunya, dan itu sebabnya mereka jarang bertemu, dan Marvel juga sangat sibuk karna dia ketua OSIS di sekolahnya.
"Ayo kalahkan dia kulkas " ucap Vanya.
Saat melihat Marvel sudah hampir memenangkan game nya.
"Tidak " ucap Demian.
"Ye,,,, aku menang " teriak Vanya bahagia.
"Ciihhh, menyebalkan " kesal Demian.
"Payah sekali kau, main game saja tidak bisa " ucap Marvel meremehkan.
"Enak saja, aku hanya membiarkan Vanya menang, jika dia kalah dia akan menangis " ucap Demian.
"Enak saja " ucap Vanya tidak terima.
"Aku ingin turun ke bawah, ayo kita makan bersama " ajak Marvel.
"Ayo kulkas, kita makan aku juga sudah lapar " ucap Vanya.
Sudah biasa bagi Marvel di panggil kulkas oleh sepupu bar-bar nya ini, walau kesal tapi dia akui dia masih dingin dengan yang lain.
Mereka langsung menuju dapur, dan makan bersama, sedangkan yang lain sudah tidak ada di ruang keluarga mereka pasti berada di ruang bawah tanah.
Dan benar saja, di ruang bawah tanah seorang pria yang masih betah berbaring menutup matanya dengan seorang wanita yang ikut tidur di samping nya.
"Bagaimana keadaan Daddy, aunty " ucap Ara.
"Semuanya sudah stabil, hanya menunggu Dominic sadarkan diri saja " ucap Jeni.
"Syukur lah " ucap indah.
"Lalu bagaimana dengan paman Willy " ucap Ara lagi.
"Sama, cuma Willy sudah menunjukan pertanda akan sadarkan diri , mungkin beberapa hari ini Willy Kan sadarkan diri " ucap Jeni.
"Syukurlah jika paman juga baik-baik saja " ucap Ara.
Mereka sedikit lega mendengar jika dua orang pria kesayangan nya sudah melewati masa kritis.
****
Sedangkan di ujung kota sana, seorang pria langsung mengamuk besar saat mendapat kabar jika Daddy nya menghilang dan bahkan markas nya terbakar.
"Dasar tidak becus, apa saja yang kau lakukan sampai markas kita hancur " teriak nya dengan lantang.
"Maafkan kami " ucap pria bertubuh kekar.
Bughhhh
"Aku tidak mau tau, cari di mana Daddy ku berada, SEKARANG " teriak nya lagi
"Baik king " ucap mereka, sebelum pergi mereka menundukkan badan sebelum pergi.
Setelah kepergian anak buah nya, tinggal dia sendiri yang dengan wajah yang merah padam.
"Kau liat saja, kau sudah mengusik keluarga ku, akan ku cari kau sampai ujung dunia " ucap nya sendiri.
"Daddy tunggu aku " ucap nya lagi.
jangan lupa untuk mampir di karya author yang lain dan mohon masukan dan saran nya KK 🤗
mampir juga yuk ke novel aku❤☺