(Bukan) Anak Di Luar Nikah

Selepas kepergian Arya dari rumah, Lita seketika luruh di atas lantai rumahnya. wanita cantik itu, menangis dengan meraung-raung. Meratapi nasibnya yang begitu buruk.

" kenapa, kenapa kok jahat sekali mas?" wanita cantik itu menangis dengan sesekali berteriak histeris. Dirinya seperti tidak terima akan takdir yang diberikan Tuhan untuk keluarganya.

" Ya Allah ini sakit sekali." ucapnya Saraya memukul-mukul dadanya yang terasa begitu sesak dan juga rasa ngilu yang entah apa penyebabnya.

Seketika itu pula, Mbok Robiah segera berlari menghampiri majikannya. dan dengan segera memeluknya dengan sangat erat.

" sabar nyonya, semua akan baik-baik saja. lebih baik, Nyonya Serahkan semuanya pada yang di atas." ucap wanita paruh baya itu mencoba untuk menenangkan Lita.

Mendengar ucapan dari asisten rumah tangganya, mata wanita itu segera menatap lurus ke depan dengan tetapan, penuh luka dan kekecewaan .

Lita begitu terpuruk dengan kenyataan yang baru saja ia dapatkan ini. Berulang kali, wanita cantik itu akan menggeleng gelengkan kepalanya. Mungkin saja, sebagai tanda, jika dirinya memang sangat rapuh.

Mbok Robiah yang menyadari tatapan dari majikannya itu, seketika itu, langsung menutup mulutnya repat-rapat. wanita paruh baya itu tahu jika majikannya itu Tengah kehilangan sedikit kewarasannya.

Bukan, bukan maksud wanita paruh baya itu untuk mengatakan jika Lita mengalami gangguan jiwa. Tapi, Mbok Robiah hanya melihat dari kacamata biasa alias kacamata orang awam.

" Ya sudah kalau begitu, lebih baik, Nyonya saya antarkan ke kamar. agar nyonya, bisa beristirahat dengan nyaman." ucap wanita itu dengan cepat. dan dengan segera, menarik tangan Lita untuk segera berdiri.

Mbok Robiah, akhirnya menuntun Lita untuk memasuki kamar wanita itu. Dengan masih menggendong baby Gracia di tangannya.

" Nah sekarang, Nyonya istirahat saja ya, Mbok mau menyuapi non Gracia dulu." ucapnya Seraya melangkah secara perlahan untuk menjauhi wanita cantik itu.

Karena saat ini, wanita paruh baya itu merasa begitu ketakutan. Takut jika Lita akan mengamuk dan melukai bayi mungil itu. Karena Mbok Rubiah sepertinya diam-diam sudah mengetahui jika majikannya itu, pernah hampir melukai anaknya sendiri. dan Untuk itulah, wanita paruh baya itu kini menjaga Gracia dengan begitu ekstra.

" tolong pintunya ditutup." ucap Lita tanpa menoleh ke lawan bicaranya. pandangan wanita itu, tetap saja lurus ke depan.

Mbok Robiah yang mendengar itu, hanya menganggukkan kepala. dan dengan segera, langsung memenuhi perintah dari majikannya itu.

****

"mas, Kenapa kok begitu tega Mas, apa sebenarnya salahku padamu?" ucapnya seraya menyembunyikan wajahnya di bawah bantal.

Lita benar-benar merasa sangat Terpukul dengan apa yang ia ketahui hari ini. rasanya begitu sakit tak terkira.

" ternyata kamu memang brengsek Mas!" ucapnya penuh dengan nada amarah. dan setelahnya,..

Brugh,

Prang,..

Pyarrr,...

Wanita cantik itu, dengan segera langsung mengamuk membanting semua barang yang ada di dalam kamarnya dan memporak-porandakan semua barang kesayangannya.

" aku bersumpah akan menghancurkanmu!" teriaknya dengan suara yang sangat menggema. Sepertinya, wanita cantik itu benar-benar sudah kehilangan akal sehatnya.

Tidak sampai di situ, Lita bagan Langsung Melompat dari ranjang tempat tidurnya dan langsung keluar dari dalam kamar. Matanya seperti mencari sesuatu. dan setelah beberapa saat, mata wanita itu berbinar saat melihat objek yang ada di depan sana.

Dengan senyuman menyeringai, Lita berjalan dengan begitu cepat. dan langsung menghampiri Mbok Robiah yang telah memangku Gracia. dan sesekali bercanda dengan bayi mungil itu.

Sreet,...

Tangan Lita, segera menarik kerah baju baby Gracia. hingga membuatnya hampir saja jatuh dari pangkuan Mbok Robiah. kalau saja, wanita tua itu tidak langsung menarik tubuh bayi mungil itu.

" apa yang Nyonya lakukan?!" tanya wanita tua itu dengan suara yang sedikit meninggi. karena memang, mbok rabiah merasa begitu ketakutan.

" berikan bayi itu mbok, Saya tidak sudi mempunyai keturunan dari laki-laki brengsek seperti Mas Arya! Kembalikan!" teriak wanita itu.

Hingga membuat baby Gracia yang terkejut, seketika menangis dengan sangat kencang. dan dengan segera, wanita tua itu memeluknya untuk meredakan tangisan bayi mungil itu.

" cup cup cup Sayang, jangan nangis lagi ya," ucapnya Seraya mengusap-usap punggung dari baby Gracia.

Kemudian, kembali menatap ke arah majikan wanitanya itu yang tampak sekali sangat kacau." apa yang Nyonya lakukan?" tanya wanita paruh baya itu dengan ekspresi wajah yang begitu ketakutan.

Lita yang mendengar pertanyaan dari asisten rumah tangganya itu, segera menatapnya dengan senyuman menyeringai." kembalikan bayi itu padaku. Aku tidak ingin melihat dia ada di muka bumi ini!" Lita berkata dengan sorot mata menakutkan.

Mbok Robiah yang mendengar itu, segera melangkah mundur. wanita paruh baya itu merasa, jika majikannya itu Tengah mengalami gangguan jiwa. Sehingga, membuatnya tidak sadar telah menyakiti darah dagingnya sendiri.

" jangan nyonya, ini adalah anak Nyonya. darah daging Nyonya sendiri. Memangnya, Nyonya sudah rela jika Nona Gracia mengalami sesuatu yang tidak diinginkan?" tanya wanita paruh baya itu dengan sorot mata memohon.

Berharap, majikannya itu akan luluh. dan akan kembali menyayangi Putri kandungnya itu seperti semua. Namun, ternyata ekspektasi Mbok Robiah terlalu tinggi. Setelah mendengar ucapan dari majikannya itu.

" Aku tidak pernah sudi untuk merawat anak itu!" teriaknya dengan suara menggelegar. hingga membuat Mbok Robiah, menutup kedua kuping bayi mungil itu.

Seketika itu pula, air mata Mbok Robiah meleleh. karena merasakan ketakutan yang berlebihan akibat bentakan dari majikan perempuannya itu.

Sreeet,...

Saat wanita tua itu lengah, Lita dengan segera menarik baju baby Gracia. hingga sekarang, posisi bayi itu seperti tas yang dijinjing. tentu saja hal itu membuat Mbok Robiah yang melihatnya, seketika panik bukan main.

" tolong nyonya, kembalikan baby Gracia. Jangan sakiti dia. dia tidak bersalah. yang bersalah Itu Tuan." ucap Mbok Robiah mencoba untuk menenangkan majikannya itu.

Sepertinya trik dari wanita tua itu berhasil. terbukti dengan sorot matanya yang mulai meredup. dan juga genggaman dari baby Gracia yang mulai melemah.

Dengan gerakan yang sangat cepat, Mbok Robiah segera menangkap dan menggendong bayi mungil itu. dan setelahnya, membawanya menjauh dari sang ibu.

" syukurlah, Nona tidak apa-apa." ucap Mbok Robiah Seraya mengusap-ngusap punggung bayi mungil itu. hingga membuatnya berhenti menangis.

" kembalikan anakku!" tiba-tiba saja, Lita kembali berteriak. hingga membuat wanita paruh baya itu, kembali berjalan dengan cepat menghindari majikan wanitanya itu.

" Astagfirullah, aku harus ke mana?" tanya wanita tua itu Seraya menatap Lita dengan sorot mata penuh dengan ketakutan.

Sebenarnya, Mbok Robiah ingin sekali membawa baby Gracia untuk pergi dari rumah ini. Namun, sayangnya wanita itu tidak memiliki keberanian yang lebih.