NovelToon NovelToon
Mentri Pertahanan Jadi NPC Bocil

Mentri Pertahanan Jadi NPC Bocil

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Anime / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:703
Nilai: 5
Nama Author: Rodiat_Df

Aditiya Iskandar, seorang Menteri Pertahanan berusia 60 tahun, memiliki satu obsesi rahasia—game MMORPG di HP berjudul CLO. Selama enam bulan terakhir, ia mencuri waktu di sela-sela tugas kenegaraannya untuk bermain, bahkan sampai begadang demi event-item langka.

Namun, saat ia terbangun setelah membeli item di game, ia mendapati dirinya bukan lagi seorang pejabat tinggi, melainkan Nijar Nielson, seorang Bocil 13 tahun yang merupakan NPC pedagang toko kelontong di dunia game yang ia mainkan!

dalam tubuh boci
Bisakah Aditiya menemukan cara untuk kembali ke dunia nyata, atau harus menerima nasibnya sebagai penjual potion selamanya?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rodiat_Df, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Usulan Kaisar

[Di gang pasar, Nijar berjalan santai menuju tempat yang dijanjikan. Dari kejauhan, ia melihat Reiner yang sudah menunggunya dengan bersandar di dinding, tangan terlipat di dada. Begitu Nijar mendekat, Reiner langsung menatapnya tajam.]

 

Reiner: (melihat Nijar dengan curiga)

"Kau terlambat."

 

Nijar: (mengangkat bahu, santai)

"Aku tidak ingat kita menetapkan waktu tertentu."

 

Reiner: (mendecak lidah)

"Hmph. Lagipula, sebelum kita sampai di dojo, aku ingin tahu satu hal."

 

Nijar: (mengangguk, memberi isyarat agar Reiner melanjutkan pertanyaannya)

"Bagaimana kau bisa tahu kalau aku dijebak oleh Daniel?"

 

Nijar: (terdiam sebentar, lalu menjawab dengan santai)

"Aku melihatnya. Saat itu aku melihat Daniel membawa anjing ke dalam dojo sebelum kebakaran terjadi."

 

Reiner: (mengerutkan kening, jelas tidak menyangka jawaban itu)

"Kau melihatnya? Kapan?"

 

Nijar: (tertawa kecil, lalu mengalihkan pandangan)

"Kebetulan saja." (Dalam hati, dia bersyukur Reiner tidak bisa membaca pikirannya. Jika dia tahu aku sebenarnya mengetahuinya dari quest dalam game, itu akan sulit dijelaskan.)

 

Reiner: (menghela napas, lalu mulai berjalan bersama Nijar)

"Baiklah, kalau begitu. Sekarang, kita akan latihan di dojo sekolah."

 

Nijar: (menatapnya dengan alis terangkat)

"Oh? Anak Adipati ternyata punya akses ke sekolah saat libur, ya?"

 

Reiner: (tersenyum licik)

"Sebenarnya, dulu ayahku adalah pelatih di dojo. Dia memiliki kunci duplikat sekolah."

 

Nijar: (memandangnya curiga)

"Jadi kau mendapatkannya dari ayahmu?"

 

Reiner: (menoleh dengan ekspresi tanpa dosa)

"Tentu saja tidak. Aku mencurinya."

 

Nijar: (mencubit pelipisnya, menghela napas panjang)

"Kau benar-benar contoh buruk bagi murid lain."

 

[Sesampainya di dojo, mereka melangkah masuk dan mendapati seseorang sudah lebih dulu berada di sana. Jay berdiri di tengah ruangan dengan tangan di pinggang, tampak menatap mereka dengan kesal.]

 

Jay: (menghela napas dramatis, menggelengkan kepala)

"Kenapa kalian lama sekali? Aku hampir ketiduran di sini!"

 

Reiner: (menatap Nijar dengan tajam, lalu menunjuk Jay dengan dagunya)

"Jangan bilang kau mengajaknya."

 

Nijar: (mengangkat tangan, bersikap tak bersalah)

"Aku bahkan tidak tahu dia ada di sini."

 

Reiner: (menatap Jay dengan curiga)

"Lalu bagaimana kau tahu kami akan ke sini?"

 

Jay: (tertawa kecil, menggaruk kepalanya)

"Ahahaha! Kebetulan saja!" (Mengalihkan pandangan)

"Aku hanya... mengikuti instingku!"

 

Nijar & Reiner: (serempak, menatap Jay dengan tatapan penuh kecurigaan)

"Insting?"

 

Jay: (mengangguk yakin, menepuk dadanya sendiri)

"Tentu saja! Aku punya firasat kalau kalian akan datang ke sini, jadi aku menunggu!" (Senyum lebarnya terlihat sangat tidak meyakinkan.)

 

Nijar: (menyipitkan mata, mendekat sedikit ke arah Jay)

"Jadi kalau kita tiba-tiba pergi ke tempat lain, kau juga akan ada di sana?"

 

Jay: (tertawa canggung, melambaikan tangan)

"Ehehehe... Mungkin?"

 

Reiner: (memandang Jay dengan ekspresi datar)

"Kau menyuruh seseorang mengikutiku, bukan?"

 

Jay: (tertawa lebih canggung, mencoba menghindari tatapan mereka berdua)

"Haha, Reiner, Reiner... Kau terlalu banyak berasumsi! Aku hanya... ingin memastikan kalian tidak melakukan sesuatu yang menarik tanpa aku!"

 

Nijar: (memandang Jay dengan ekspresi malas, lalu menghela napas panjang)

"Baiklah, terserah. Yang penting kita latihan. Kalau kau tetap di sini, jangan ganggu."

 

Jay: (menunjukkan wajah penuh semangat, mengepalkan tangan dengan percaya diri)

"Tentu saja! Aku akan menjadi asisten pelatih! Atau... setidaknya komentator!" (Senyumnya begitu lebar, hingga terlihat seperti dia hanya mencari alasan untuk bersenang-senang.)

 

Reiner: (mencubit pelipisnya, jelas frustasi)

"Kenapa aku merasa latihan ini akan lebih merepotkan dari yang kukira?"

 

[Dengan kehadiran Jay yang tiba-tiba, suasana latihan mereka berubah menjadi lebih ramai dari yang diharapkan. Tapi satu hal yang pasti—latihan ini tidak akan berjalan dengan damai begitu saja.]

 

Kembali ke istana

[Di dalam istana, sebuah meja makan panjang dipenuhi oleh para bangsawan dari Kemiren dan Kekaisaran. Raja duduk di kursinya dengan tenang, sementara di seberangnya, Pangeran Demian Ross duduk dengan postur tegap. Para bangsawan kekaisaran duduk di sampingnya, menunggu kesempatan berbicara.]

 

Pangeran Demian Ross: (tersenyum sopan, meletakkan cawan anggur di meja sebelum mulai berbicara)

"Yang Mulia, pertama-tama, izinkan saya mengungkapkan rasa hormat kami kepada Anda dan seluruh kerajaan Kemiren atas sambutan hangat ini. Kekaisaran sangat menghargai hubungan baik antara kita selama ini."

 

Raja: (mengangguk kecil, dengan ekspresi datar)

"Kami selalu menghormati hubungan diplomasi kita. Aku harap kunjungan kalian membawa kabar baik untuk Kemiren."

 

Pangeran Demian Ross: (tersenyum tipis, melirik bangsawan di sisinya sebelum melanjutkan)

"Tentu saja, kedatangan kami bukan tanpa tujuan. Kekaisaran ingin mengajukan sebuah usulan yang, menurut kami, akan menguntungkan kedua belah pihak. Kami ingin menempatkan pangkalan militer di perbatasan Kemiren."

 

[Suasana di meja makan sedikit tegang. Para bangsawan Kemiren saling bertukar pandangan, sementara Roman Aegir tampak mengernyitkan dahi.]

 

Raja: (mengangkat alis, nada suaranya tetap tenang)

"Sebuah pangkalan militer di perbatasan? Itu adalah permintaan yang cukup besar. Untuk apa Kekaisaran membutuhkan pangkalan di wilayah kami?"

 

Marquis dari Kekaisaran: (berdehem sebelum menjawab dengan nada formal)

"Yang Mulia, tujuan utama kami tidak lain adalah untuk menjaga perdamaian. Seperti yang Anda ketahui, situasi di beberapa wilayah perbatasan cukup rentan terhadap gangguan. Dengan kehadiran kami, kami bisa membantu menstabilkan kawasan."

 

Duke Bruno Erling: (menyandarkan diri, nada suaranya skeptis)

"Menstabilkan kawasan, atau memperluas pengaruh Kekaisaran?"

 

Pangeran Demian Ross: (tertawa kecil, mengangkat tangan seolah tidak tersinggung)

"Duke Erling, tuduhan itu cukup keras. Kami hanya ingin membantu. Kehadiran pasukan Kekaisaran juga bisa membantu membendung komunisme, yang semakin berkembang di wilayah timur. Kami khawatir jika dibiarkan, ini bisa menjadi ancaman bagi semua negara sekutu."

 

Count Roman Aegir: (mengetuk jari di atas meja, ekspresinya tajam)

"Sebuah alasan yang menarik, tapi aku yakin Kemiren mampu menjaga dirinya sendiri. Kami memiliki pasukan militer yang cukup kuat. Mengapa kami harus bergantung pada Kekaisaran?"

 

Marquis Kekaisaran: (tersenyum tenang, menanggapi dengan nada diplomatis)

"Kami tentu tidak meragukan kekuatan militer Kemiren. Namun, situasi politik yang semakin kompleks memerlukan kerja sama lebih erat. Selain itu, pangkalan ini juga bisa membantu dalam pembangunan kembali infrastruktur dan ekonomi di wilayah perbatasan. Kekaisaran siap menginvestasikan sumber daya besar untuk ini."

 

Viscount Darius: (menyipitkan mata, berbicara dengan nada skeptis)

"Jadi kalian datang bukan hanya membawa tentara, tetapi juga dana? Itu terdengar lebih seperti investasi jangka panjang daripada sekadar 'bantuan'."

 

Pangeran Demian Ross: (tersenyum, tetapi matanya penuh perhitungan)

"Jika ingin menyebutnya demikian, kami tidak keberatan. Pada akhirnya, ini adalah bentuk kerja sama yang saling menguntungkan. Kami juga ingin memastikan bahwa negara-negara sekutu tetap berada dalam kondisi stabil, tanpa ada ancaman dari pihak luar."

 

Raja: (menatap tajam ke arah Pangeran, lalu bersandar di kursinya dengan ekspresi berpikir)

"Menarik. Tapi aku tidak bisa begitu saja memberikan izin bagi pasukan asing untuk ditempatkan di tanah kami. Sejarah telah mengajarkan kita bahwa kehadiran pasukan asing di suatu negara sering kali membawa lebih banyak masalah daripada solusi."

 

Pangeran Demian Ross: (mengangguk pelan, seolah sudah menduga jawaban itu)

"Yang Mulia, tentu saja kami tidak meminta jawaban saat ini juga. Keputusan seperti ini memerlukan pertimbangan matang. Kami hanya ingin menyampaikan usulan ini untuk Anda diskusikan lebih lanjut dengan para penasihat Anda."

 

Raja: (menatapnya dengan ekspresi sulit ditebak, lalu mengangguk pelan)

"Baiklah. Aku akan membahasnya dengan bawahan dan penasihatku sebelum memberikan keputusan."

 

Marquis Kekaisaran: (tersenyum, menganggukkan kepala dengan hormat)

"Itu keputusan yang bijak, Yang Mulia. Kami menghargai waktu yang Anda luangkan untuk mendengarkan usulan kami."

 

Duke Bruno Erling: (menatap raja dengan ekspresi khawatir, lalu menoleh ke arah para bangsawan Kekaisaran)

"Jika itu yang diputuskan oleh Yang Mulia, maka kami akan menunggu hasil diskusi lebih lanjut."

 

Pangeran Demian Ross: (menaikkan gelas anggur, tersenyum kecil)

"Baiklah, kalau begitu, mari kita nikmati makan malam ini. Anggap saja sebagai simbol niat baik antara Kemiren dan Kekaisaran."

 

[Percakapan diplomatis itu berakhir untuk malam itu, tetapi ketegangan tetap terasa di antara mereka. Raja, meskipun tersenyum ramah, jelas menyadari bahwa permintaan ini bukan sekadar bantuan, melainkan awal dari sesuatu yang lebih besar.]

1
Rosita Rose
seru nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!