(Bukan) Anak Di Luar Nikah

(Bukan) Anak Di Luar Nikah

Di Fitnah

" keluar kau dari sini! dasar wanita sialan! Aku tidak ingin, Desa ini menjadi desa yang sangat tercemar akibat ulahmu!" teriak salah Seorang warga yang berada di depan rumah seorang wanita cantik yang baru saja melahirkan.

" Sudahlah bapak-bapak ibu-ibu, lebih baik kita dobrak saja rumah ini. Saya yakin, wanita itu pasti ada di dalam rumah." ucap yang lainnya.

Tentu saja hal itu membuat semua warga yang mendengar itu, mengangguk setuju. dengan segera, mereka semua memberikan ancang-ancang untuk mendobrak rumah itu. Namun, belum sempat mereka menjalankan aksinya, si pemilik rumah sudah keluar terlebih dahulu.

" maaf bapak-bapak ibu-ibu, Ada apa kalian datang kemari?!" tanya wanita muda dengan langkah yang sangat pelan. karena memang, wanita itu baru saja melahirkan seorang putri cantik beberapa jam yang lalu.

Mendengar ucapan dari orang yang mereka tuju Dan mereka cari keberadaannya, seketika membuat semua orang yang ada di sana, menatap tajam ke arah wanita itu.

" Nah ini dia orangnya, lebih baik, kita usir saja wanita ini dari sini. daripada, Desa ini terkena tulah akibat ulahnya!" seru seorang wanita Tambun yang memakai sanggul kecil di kepalanya.

Tentu saja ucapan dari wanita itu, membuat wanita yang bernama Lita Amelia itu, menggelengkan kepala. karena memang, apa yang dituduhkan oleh semua warga kepadanya itu adalah fitnahan belaka.

" tidak! itu tidaklah benar!" teriak Lita Seraya menggelengkan kepala. dan dengan segera, wanita cantik itu melangkah mundur. saat melihat, beberapa warga mulai melangkah maju mendekati dirinya.

" ayo keluar dari sini cepat!" ucap seorang laki-laki dengan kasar menarik tangan Lita. hingga membuat wanita cantik itu, kepalanya terbentur pinggiran pintu hingga membuatnya mengeluarkan darah segar.

Lita mendadak sangat merasa pusing. setelah kepalanya, terbentur Pinggiran pintu cukup kuat. hingga membuat darah mengucur deras dari kepala wanita cantik itu.

" Ada apa ini?! Kenapa kalian berada di sini?!" teriak salah seorang dari arah belakang. hal itu tentu saja membuat semua orang yang ada di sana, seketika menoleh ke arah sumber suara.

" Pak Kades, Pak RT, kebetulan Kalian ada di sini, Kami mau melaporkan!" ucap salah Seorang warga Seraya menghampiri dua orang laki-laki yang berbeda profesi itu.

Tentu saja hal itu membuat Kades dan juga RT itu, seketika saling pandang." Memangnya ada apa?!" tanya Pak Kades setelah mereka semua mulai terdiam.

" Kami mau melaporkan tentang Lita," ucap salah Seorang warga yang memakai sanggul kecil itu. Seraya melirik ke arah seorang wanita muda yang tengah menggendong bayi mungil di tangannya.

" Emangnya ada apa dengan Lita?" tanya Pak Kades dengan raut wajah yang sangat kebingungan.

" Dia baru saja melahirkan! dan kita semua tahu, jika Lita ini belum pernah menikah. jadi Sudah dapat dipastikan, anak yang baru saja ia lahirkan ini, tidak jelas asal-usulnya." ucap ibu-ibu bersanggul itu yang tak lain bernama Rahmi.

" tidak itu tidaklah benar! anakku bukanlah anak seperti itu, Dia itu mempunyai ayah yang sah dimata agama!" sentak Lita Seraya menatap ke arah semua orang dengan Tatapan yang sangat tajam.

Semua orang yang Mendengar hal itu, seketika tertawa dengan sangat kencang." Hahaha mana ada Pendosa mengakui perbuatannya, Jika ada yang mengakuinya, maka penjara akan penuh!" ucap Rahmi Seraya menatap tajam ke arah Lita.

" hahaha Lita Lita, kau janganlah berhalusinasi. Jika benar apa yang kau katakan itu, sekarang mana suamimu?" tanya Rahmi Seraya tertawa dengan kencangnya.

Hal itu juga diikuti oleh warga yang lainnya. karena mereka juga merasa sangat lucu dengan apa yang dikatakan oleh wanita muda itu.

" sudah sudah. lebih baik, kalian bubar saja!" Ucap pak kepala desa Seraya menatap tajam ke arah semua warga yang berada di sana. dan setelah itu, para warga itu segera melangkah meninggalkan rumah Lita.

****

" Pak Kades Pak RT, Terima kasih atas bantuannya. Saya tidak tahu lagi apa yang harus saya lakukan, jika tidak ada Pak RT dan Pak Kades menghampiri kami ." ucap Lita Seraya mengusap air matanya yang jatuh di pipinya.

" sama-sama mbak Lita, kalau begitu, Kami pergi dulu ya," ucap laki-laki paruh baya itu Seraya beranjak dari duduknya.

Di ikuti oleh yang lainnya. mereka segera berjalan melangkah menuju ke pintu utama rumah itu." kalau begitu, kami pamit." ucap mereka berdua Seraya melangkahkan kakinya keluar dari rumah Lita.

***

Selepas kepergian dari para perangkat desa itu, Lita segera membawa Putri kecilnya ke dalam kamar. karena memang, hari sudah mulai larut malam. itu pertanda, tubuh wanita itu, harus segera di istirahatkan.

" Mas Arya, Kamu di mana Mas? hiks hiks hiks." ucap Lita Seraya mengusap air matanya yang berjatuhan di pipi mulusnya.

Wanita yang memiliki warna rambut mencolok itu, seringkali difitnah oleh warga setempat. karena memang, tubuh dan penampilan wanita cantik itu, berbeda dengan yang lainnya. Apalagi, dengan warna rambutnya yang begitu mencolok.

" Ya Tuhan, Mengapa semua ini bisa terjadi padaku? Mengapa aku selalu difitnah oleh mereka?" tanya Lita Seraya menatap ke arah Putri kecilnya yang masih tertidur pulas.

" Sabar ya Sayang, semoga saja, nanti kita bisa bertemu dengan ayahmu. dan ibu janji, kita akan langsung meresmikan pernikahan ini. agar tidak menjadi fitnahan yang keji di kemudian hari." ucapnya Seraya mengecup seluruh wajah dari bayi mungil itu.

Hingga bayi mungil yang diberi nama Gracia Lutfia Amanda. itu menggeliat karena merasa geli dengan tingkah yang dilakukan oleh sang ibu.

Lita yang melihat itu, seketika terkekeh pelan. dan dengan segera, wanita cantik itu ikut berbaring dan memeluk Putri kecilnya. Melewati Sunyinya Malam yang begitu terasa.

****

Pagi harinya, Lita seperti biasa menjemur Gracia di depan rumah Seraya sesekali bercanda dengan bayi mungil itu. ya walaupun, Gracia masih belum bisa diajak bicara ataupun bercanda, namun Lita masih terus menggoda bayi itu. Hingga terkadang, bayi cantik itu menangis dengan kencang karena merasa terganggu dengan apa yang dilakukan oleh ibunya.

Ooeeekk,... Oeekk,... Oeeek,...

Seketika itu pula, Lita segera mendekat dan menimang-nimang Putri kesayangannya itu. saat wanita yang baru saja melahirkan itu, melihat anaknya menangis cukup kencang.

Tentu saja, hal itu membuat Lita yang mendengar tangisan dari Putri kecilnya itu, menjadi sedikit bersalah. karena terus saja mengganggu kenyamanan dan ketenangan bayi yang baru dilahirkannya itu.

" cup cup cup Sayang, maafkan Ibu ya, Ibu masih belum bisa menjadi Ibu yang baik. Hiks hiks" Lita menangis sesenggukan. Karena memang yang bisa dilakukan oleh wanita itu saat ini hanyalah menangis.

Terpopuler

Comments

aca

aca

lagian mau aj di nikah siri bodoh nikah siri jg harusnya ada fto minimal tolol atau surat nikah rt meski siri bodoh bgt jd cwek

2024-10-03

0

lihat semua
Episodes
1 Di Fitnah
2 Bingung
3 Yang Sebenarya Terjadi,
4 Mencoba Mencari
5 Seperti Melihat
6 Kejutan
7 Kebenaran Itu Sakit
8 Terpuruk
9 Mengintai
10 Sakit
11 Nasehat
12 Sadar?
13 Memutuskan
14 Lega
15 Perjuangan
16 Mulai terbiasa
17 Awal Mula Kehidupan Baru
18 Bertemu Kawan Lama
19 Tamu Tak Di Inginkan
20 Menghindar
21 Tidak Perlu
22 Cepat Sekali Waktu Berlalu
23 Hari Pertama Sekolah
24 Pertanyaan Yang Membuat Risih
25 Sudah Bisa Curhat
26 Bertemu Kembali
27 Mencoba Bicara
28 Jqngan Pernah Ganggu Aku
29 Hah, Teman?
30 Memaksa
31 Akhirnya,...
32 Ketakutan
33 Melabrak
34 Sedikit Gentar
35 Pertemuan selanjutnya.
36 Mulai Di Buly
37 Marah Besar
38 Menyesal
39 Mengetahui Kebenarannya
40 Curhat Dengan Teman
41 Permintaan Berat
42 Demi Anak
43 Kebahagiaan Gracia
44 Sedikit Resah
45 Hampir Saja
46 Mencoba Menghindar
47 Ketahuan
48 Semakin Menjadi
49 Sedikit Berani
50 Ribut
51 Menenangkan
52 Gracia Berubah
53 Di Luar Dugaan
54 Meminta Maaf
55 Mengikuti Saran
56 Tak Menyangka
57 Mengerikan
58 Menghadapi
59 Tak Terduga
60 Bebas
61 Penolakan.
62 Tak Tau Diri
63 Teror
64 Dia Lagi
65 Mendadak
66 Menerima
67 Berusaha Menahan
68 Gagal
69 Mempercepat
70 Tak Terima
71 Kebersamaan
72 Rencana Menjebak
73 Seperti Orang Gila
74 Berhasil Menjebak
75 Hampir Saja
76 Merasa Geram
77 Kebingungan
78 Menegangkan
79 Merasa Senang
80 Menyusun Rencana
81 Tiba waktunya
82 Pilihan Yang Sulit
83 Berakhir
84 Bahagia
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Di Fitnah
2
Bingung
3
Yang Sebenarya Terjadi,
4
Mencoba Mencari
5
Seperti Melihat
6
Kejutan
7
Kebenaran Itu Sakit
8
Terpuruk
9
Mengintai
10
Sakit
11
Nasehat
12
Sadar?
13
Memutuskan
14
Lega
15
Perjuangan
16
Mulai terbiasa
17
Awal Mula Kehidupan Baru
18
Bertemu Kawan Lama
19
Tamu Tak Di Inginkan
20
Menghindar
21
Tidak Perlu
22
Cepat Sekali Waktu Berlalu
23
Hari Pertama Sekolah
24
Pertanyaan Yang Membuat Risih
25
Sudah Bisa Curhat
26
Bertemu Kembali
27
Mencoba Bicara
28
Jqngan Pernah Ganggu Aku
29
Hah, Teman?
30
Memaksa
31
Akhirnya,...
32
Ketakutan
33
Melabrak
34
Sedikit Gentar
35
Pertemuan selanjutnya.
36
Mulai Di Buly
37
Marah Besar
38
Menyesal
39
Mengetahui Kebenarannya
40
Curhat Dengan Teman
41
Permintaan Berat
42
Demi Anak
43
Kebahagiaan Gracia
44
Sedikit Resah
45
Hampir Saja
46
Mencoba Menghindar
47
Ketahuan
48
Semakin Menjadi
49
Sedikit Berani
50
Ribut
51
Menenangkan
52
Gracia Berubah
53
Di Luar Dugaan
54
Meminta Maaf
55
Mengikuti Saran
56
Tak Menyangka
57
Mengerikan
58
Menghadapi
59
Tak Terduga
60
Bebas
61
Penolakan.
62
Tak Tau Diri
63
Teror
64
Dia Lagi
65
Mendadak
66
Menerima
67
Berusaha Menahan
68
Gagal
69
Mempercepat
70
Tak Terima
71
Kebersamaan
72
Rencana Menjebak
73
Seperti Orang Gila
74
Berhasil Menjebak
75
Hampir Saja
76
Merasa Geram
77
Kebingungan
78
Menegangkan
79
Merasa Senang
80
Menyusun Rencana
81
Tiba waktunya
82
Pilihan Yang Sulit
83
Berakhir
84
Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!