Guru killer, yang ada dibenak semua orang pasti seorang guru yang galak dan suka menghukum siswanya bukan?
Begitu pula yang dialami oleh Evangeline Dorius (18 tahun) yang sangat tidak menyukai seorang guru killer karena selalu menyulitkannya atau memberinya tugas yang banyak.
Namun, apa jadinya jika guru killer itu jatuh cinta kepada dirinya? Bagaimana reaksi Eva terhadap pernyataan cinta Pak Theo?
Ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NKS Iravati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 - Guru Baru!
Deg!
Seorang laki-laki berjalan masuk ke ruang kelas Eva. Membuat bisik-bisik tetangga eh, maksudnya bisik-bisik di kelas mendadak senyap. Dan tak lama dia pun berdiri di tepat di depan para siswa lalu memperkenalkan dirinya.
"Selamat pagi semua, perkenalkan nama saya Theo Davidson, guru kimia baru kalian menggantikan Bu Luna." Ucapnya datar.
Para siswa pun kembali berbisik-bisik, ada yang mengagumi ketampanan guru barunya dan ada juga yang was-was takut jika Theo merupakan yang guru galak.
"D-dia?! Tidak mungkin!" Gumam Eva. Lalu menyembunyikan wajahnya, jangan sampai wajahnya dikenali oleh guru barunya itu.
"Sebelum saya memulai pelajaran, apakah ada pertanyaan?" Tanya Pak Theo, dengan nada bicaranya terlihat dingin.
Beberapa murid pun mengangkat tangannya. Dan tak lama Pak Theo pun menunjukkannya untuk bertanya perihal yang ingin ditanyakan.
"Umur bapak berapa?" Tanya salah satu siswi.
Theo hanya memasang wajah datar. "27 tahun." Jawabnya singkat.
"Bapak udah punya pacar belum?" Kali ini Grace yang bertanya.
"Huuuuuuu." Sontak dia pun diteriaki karena pertanyaannya tersebut.
"Apa sih lo pada, bilang aja iri. Iri? Bilang bos! Haha hayuk." Ucap Grace
Theo pun mengetuk meja menggunakan penghapus papan tulis, guna membuat siswa di seluruh ruangan tersebut diam.
"Cukup! Saya tidak akan menjawab pertanyaan tersebut karena itu merupakan privasi saya!" Ucapnya lalu memasang wajah dingin tak bersahabat. Membuat para siswa dan siswi tersebut sedikit ketakutan.
"Karena tidak ada pertanyaan lagi, saya akan mengabsen kalian satu-persatu. Angkat tangan kalian bila nama kalian disebut." Ujar Pak Theo lalu mengambil buku absen.
Pak Theo pun mengabsen semua siswanya sampai sebuah nama terucap di bibir indahnya.
"Evangeline Dorius!" Ucapnya.
Hening.
Tidak ada sahutan dari sang pemilik nama. Sementara Eva yang dipanggil semakin kalang kabut dibuatnya.
"Sekali lagi Evangeline Dorius, jika tidak ada saya akan berikan Alpha!" Ucapnya lagi.
Dengan berat hati dan ragu-ragu, Eva pun mengangkat tangannya hanya setengah hanya sampai di atas kepalanya. "S-saya pak!" Ucapnya, namun tidak memperlihatkan wajahnya karena tertutup buku.
"Perlihatkan wajahmu! Bagaimana saya tahu kamu nanti!" Ujar Pak Theo dengan dinginnya.
Perlahan Eva pun menjatuhkan bukunya ke atas meja lalu mengangkat sedikit wajahnya. Sampai pada akhirnya pandangannya tertuju pada Pak Theo dan saling terkunci.
Tak lama kemudian, Eva memutuskan pandangannya ke arah lain untuk menghindari tatapan Pak Theo. Sementara di depan sana laki-laki yang sedari tadi mengabsen muridnya itu melengkungkan senyum tipisnya. Tipis, sangat tipis bahkan orang yang ada di ruangan kelas pun tidak ada yang menyadarinya.
"Baik, mari kita lanjutkan ke materi Teori Asam Basa. Asam dan basa adalah dua golongan zat kimia yang sangat umum ditemukan di sekitar kita. Sebagai contoh, cuka, asam sitrun, dan asam dalam lambung tergolong asam, sedangkan kapur sirih dan soda api tergolong basa. Perbedaan asam dan basa pun dapat dilakukan dengan menggunakan indikator seperti kertas lakmus dan indikator universal atau pun instrumen pH meter. Larutan asam akan memerahkan kertas lakmus biru, sedangkan larutan basa akan membirukan kertas lakmus merah." Pak Theo menjelaskan materi yang dibawakannya.
"Sekarang saya mau bertanya kepada kalian semua." Ucapnya.
Sontak hal itu, membuat para siswa yang berada di kelas itu diam dan was-was. Bagaimana tidak, mereka kemarin sama sekali tidak belajar dan sekarang malah ditanyai ya auto kicep. Bahkan sekarang siswa yang sama sekali tidak mengingat Tuhan, seketika berdoa dan memohon agar namanya tidak dipanggil.
"Amy! Jelaskan Teori Asam Basa menurut Brønsted–Lowry!" Tanya Pak Theo kepada siswi bernama Amy.
Seketika wajah Amy berubah menjadi pias, keringat dingin bercucuran turun di sekitaran pelipisnya. Dengan tangan gemetar dia pun mencari halaman dimana terdapat jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh Pak Theo.
"Bagaimana Amy?! Kenapa lama sekali menjawab pertanyaan saya. Ini pertanyaan mudah loh!" Ucap Pak Theo dingin.
"A-anu, pak, i-itu…." Ucap Amy terbata-bata. Dengan wajah pasrahnya.
"Sudah! Sekarang keluar dari ruang kelas! Pergi ke perpustakaan, baca buku lalu cari jawaban yang saya minta!" Ucap Pak Theo dengan wajah emosi.
Dengan berat hati Amy pun melangkah keluar dari ruangan kelas. Lalu melangkahkan kakinya menuju perpustakaan.
'Evangeline Dorius!"
Bersambung……
Theo Davidson ---> Guru kimia baru
