Killer Teacher Fell In Love With Me

Killer Teacher Fell In Love With Me

Bab 1 - Awal

Disuatu pagi yang cerah, sinar matahari dengan nakalnya menyusup ke celah-celah kaca jendela. Bahkan kain gorden sendiri tidak dapat mengalahkan sinarNya untuk mengganggu tidur seseorang di sebuah kamar minimalis.

Seseorang terlihat menggeliat pelan diatas kasurnya dengan sesekali menendang-nendang selimut yang dipakainya. Walau sinar matahari sudah mengganggu tidurnya, tetap saja orang itu melanjutkan tidurnya.

"Sayang bangun ya, udah pagi." Ucap seorang laki-laki dengan nada lembut.

Gadis itu pun membuka matanya perlahan. "Ermm…. Ahn Hyo-seop oppa." Ucap gadis itu pelan, sembari mengerjap-ngerjapkan matanya menyesuaikan sinar matahari yang masuk ke matanya.

"Bangun sayangku." Ucapnya lagi.

"Ahhhh oppa, aku masih ngantuk." Ucap gadis itu.

"Eva bangun yuk. Eva…."

"Eva!!!" Kali ini seorang wanita paruh baya berteriak memanggil dari luar kamarnya.

Bruk!!

Lalu dengan cepat masuk ke dalam sebuah kamar, karena mendengar suara terjatuh.

"Astaga, Eva sayang apa kamu tidak akan bangun? Ini sudah jam 6 pagi nak." Ucap wanita paruh baya itu lagi. Lalu membantu gadis itu yang terjatuh dari tempat tidurnya.

Gadis itu pun kembali naik ke ranjang lalu merebahkan tubuhnya, memeluk guling dengan erat lalu menarik selimut. "Erghhh, lima menit lagi ma." Ucap seseorang dengan suara parau khas bangun tidur. 

Wanita paruh baya itu pun menarik selimut lalu menggoyangkan badan seorang gadis. "Tidak ada lima menit! Cepat bangun, nanti kamu terlambat sayang." Ucapnya.

"Iya, iya Eva bangun sekarang. Hoammm." Ucap gadis bernama Eva.

Wanita paruh baya itu pun melipat selimut yang tadi dipakai oleh Eva. "Cepatlah, mama tunggu di meja makan." Ucap mama Eva ketika sudah selesai melipat selimut.

Eva pun bangkit, lalu menyingkap gorden jendelanya membiarkan sinar kekuningan matahari memasuki kamarnya. "Selamat pagi dunia tipu-tipu." Ucapnya.

Eva pun dengan cepat bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sembari memikirkan mimpi yang dialaminya tadi, bisa-bisanya dia membayangkan Ahn Hyo-seop membangunkan dirinya. Mungkin karena efek dia begadang nonton Drama Korea Business Proposal. Tak membutuhkan waktu lama Eva pun sudah selesai dan rapi mengenakan seragam sekolahnya.

Dia pun mengikat rambutnya dengan kuncir kuda lalu memoleskan bibirnya dengan lip balm supaya terlihat segar. Lalu berjalan mengambil tasnya dan turun menemui sang mama yang sudah menunggu di meja makan.

"Mama." Sapa Eva kepada mamanya lalu mencium pipi mamanya.

Mama Eva pun membalas dengan memberi kecupan di pipi kiri putrinya itu. "Ayo sarapan, mama sudah membuat sandwich daging kesukaanmu." Ucapnya.

"Ahh mama adalah mama yang terbaik di dunia. Tapi, ma bukannya mama sudah membuat ini kemarin?" Tanya Eva setelah memuji sang mama.

Mama Eva mengernyit heran. "Kenapa? Kamu tidak suka ya?" Mama Eva berucap sendu.

"Bu-bukan, apakah uangnya tidak habis untuk membeli daging? Eva gak masalah jika mama memasak masakan yang bahannya lebih murah seperti sayur. Lebih baik uangnya ditabung untuk biaya pengobatan mama." Ucapnya.

Mama Eva tersebut. "Tidak apa, uang tabungan mama masih banyak kok. Dan untuk makanan, mama membelikan daging supaya asupan gizi mu seimbang. 

Mama selalu berharap semoga kamu selalu sehat nak. Karena seorang ibu akan selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya walau dirinya yang menderita." Ucapnya.

Dengan cepat Eva menghambur ke pelukan mamanya, menangis tersedu karena pengorbanan ibunya membesarkan dirinya selama ini.

Lalu dimana ayah Eva? Jawabannya entahlah, Eva sendiri tidak pernah bertemu dengan ayahnya. Tapi yang dia dengar dari ibunya bahwa ayahnya sudah lama meninggal bahkan sedari dia masih dalam kandungan. Karena itulah selama ini Eva tinggal bersama mamanya. 

Mama Eva sendiripun bekerja keras banting tulang demi menghidupi mereka walaupun hanya dengan bermodalkan kios jahit baju yang dimiliki ibunya. Itu sudah cukup untuk makan sehari-hari dan biaya pengobatan, untuk biaya sekolah mereka tidak terlalu dipusingkan karena Eva sendiri anak yang pintar sehingga dia bisa diterima di salah satu sekolah bergengsi dengan beasiswa.

Mereka pun sudah selesai makan, dengan cepat Eva beranjak dari kursi lalu mengambil tas sekolahnya. "Ma, aku berangkat ya." Pamitnya.

"Ya, hati-hati." Ucap Mama Eva.

*

*

Sebelum benar-benar ke sekolah, Eva sendiri menyempatkan dirinya menuju toko roti tempat dirinya bekerja paruh waktu. Karena dia akan mengambil roti yang akan dijual kembali di kantin sekolah. 

Begitulah kegiatan sehari-hari yang dilakukan olehnya, untuk mendapatkan uang lebih guna biaya pengobatan mamanya. 

"Bu Indri, ini rotinya seperti biasa kan?" Tanya Eva kepada Bu Indri pemilik toko roti.

"Iya, ingat hati-hati bawanya." Ucap Bu Indri.

"Siap bos!" Jawab Eva dengan senyum manisnya.

Setelah itu Eva pun pergi dari toko roti lalu menuju halte bis untuk segera menuju sekolahnya.

Bersambung…..

Evangeline Dorius (17 Tahun) seorang murid kelas 2 SMA. Eva sendiri orangnya baik, agak pemalu, pekerja keras dan pintar. Walaupun agak pemalu dia adalah gadis yang ceria.

Terpopuler

Comments

Rosenicotine

Rosenicotine

tua banget 🥲 , kecewa sama visualnya

2024-09-01

1

Musri

Musri

cantik,tpi terlalu dewasa buat ukuran anak sekolah

2024-09-01

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Visualnya dewasa banget..

2024-09-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Awal
2 Bab 2 - 3 Serangkai
3 Bab 3 - Kita Semua Sama
4 Bab 4 - Selalu Ada
5 Bab 5 - Memperkirakan Akan Terjadi
6 Bab 6 - Tidak Akan Meninggalkan
7 Bab 7 - Ciptaan Tuhan
8 Bab 8 - Guru Baru!
9 Bab 9 - Jawab Pertanyaan Saya!
10 Bab 10 - Kenyataan
11 Bab 11 - Masa Muda
12 Bab 12 - Memang Terbaik!
13 Bab 13 - Menjenguk
14 Bab 14 - Ritme Yang Sama
15 Bab 15 - Olimpiade
16 Bab 16 - Iri
17 Bab 17 - Sudah Cukup!
18 Bab 18 - Hukuman Yang Pantas
19 Bab 19 - Menantang Maut
20 Bab 20 - Mau Tau?
21 Bab 21 - Tidak Dinantikan
22 Bab 22 - Mengikuti Aturannya
23 Bab 23 - Pak Theo Tersenyum?
24 Bab 24 - Kejedot Tembok?
25 Bab 25 - Berpikiran Buruk
26 Bab 26 - Tidak Tahu Malu
27 Bab 27 - How Hard You Tried
28 Bab 28 - Sejenak Terkunci
29 Bab 29 - I Love You
30 Bab 30 - Kelinci Percobaan
31 Bab 31 - Harus Bangkit!
32 Bab 32 - Hal Yang Wajar
33 Bab 33 - Akal Sehat
34 Bab 34 - Menang
35 Bab 35 - Perlu Saya Gendong?
36 Bab 36 - Penuh Kejutan
37 Bab 37 - Menjadi Kekuatan
38 Bab 38 - Tetap Killer Teacher
39 Bab 39 - Peraportan
40 Bab 40 - Tidak Mau Menerima Alasan
41 Bab 41 - Tidak Mencerminkan Status
42 Bab 42 - Gadis Berwajah Datar
43 Bab 43 - Tragedi
44 Bab 44 - Tunggu Aku!
45 Bab 45 - Untuk Menjemputmu
46 Bab 46 - Pertemuan Pertama
47 Bab 47 - Ingin Kupeluk Lalu….
48 Bab 48 - Kesayanganku
49 Bab 49 - Dengan Cara Lain?
50 Bab 50 - Menyukai Bahkan Mencintai
51 Bab 51 - Percakapan Ibu Dan Anak
52 Bab 52 - Bagai Disambar Petir
53 Bab 53 - Duka
54 Bab 54 - Izinkan Aku Menikahimu
55 Bab 55 - Pernikahan Sederhana
56 Bab 56 - Selalu Ada
57 Bab 57 - Kecupan Manis
58 Bab 58 - Tidak Dapat Melihatnya
59 Bab 59 - Bagai Air dan Minyak
60 Bab 60 - Tuan Putri
61 Bab 61 - Bisa Memilikinya?
62 Bab 62 - Davidson Company
63 Bab 63 - Biarkan Seperti Ini
64 Bab 64 - Bertemu Mertua
65 Bab 65 - Berbuat Macam-Macam
66 Bab 66 - My Killer Teacher My Husband
67 Bab 67 - Aku Hadiahnya
68 Bab 68 - Cantik-Cantik Budeg!
69 Bab 69 - Takdir Tuhan
70 Bab 70 - Bagaimana Rasanya?
71 Bab 71 - Lembaran Baru
72 Bab 72 - Bukti
73 Bab 73 - Pengganggu
74 Bab 74 - Different Girl
75 Bab 75 - Sangat Janggal
76 Bab 76 - Jejak
77 Bab 77 - Agresif
78 Bab 78 - Pekerjaanku
79 Bab 79 - Usaha Dan Tekad
80 Bab 80 - Tidak Asing
81 Bab 81 - Pesta
82 Bab 82 - Pesta 2
83 Bab 83 - Putriku!
84 Bab 84 - Kebenaran
85 Bab 85 - Masa lalu
86 Bab 86 - Masa Lalu 2
87 Bab 87 - Tidak Ingin Kehilangan Lagi
88 Bab 88 - Pengampunan
89 Bab 89 - Sudut Pandang
90 Bab 90 - Memaafkan
91 Bab 91 - Separuh Jiwaku
92 Bab 92 - Apapun Untuk Kesayanganku
93 Bab 93 - Keinginan Kakek
94 Bab 94 - Kepulangan Grace
95 Bab 95 - Rencana Brian
96 Bab 96 - Waktu Bersama (END)
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1 - Awal
2
Bab 2 - 3 Serangkai
3
Bab 3 - Kita Semua Sama
4
Bab 4 - Selalu Ada
5
Bab 5 - Memperkirakan Akan Terjadi
6
Bab 6 - Tidak Akan Meninggalkan
7
Bab 7 - Ciptaan Tuhan
8
Bab 8 - Guru Baru!
9
Bab 9 - Jawab Pertanyaan Saya!
10
Bab 10 - Kenyataan
11
Bab 11 - Masa Muda
12
Bab 12 - Memang Terbaik!
13
Bab 13 - Menjenguk
14
Bab 14 - Ritme Yang Sama
15
Bab 15 - Olimpiade
16
Bab 16 - Iri
17
Bab 17 - Sudah Cukup!
18
Bab 18 - Hukuman Yang Pantas
19
Bab 19 - Menantang Maut
20
Bab 20 - Mau Tau?
21
Bab 21 - Tidak Dinantikan
22
Bab 22 - Mengikuti Aturannya
23
Bab 23 - Pak Theo Tersenyum?
24
Bab 24 - Kejedot Tembok?
25
Bab 25 - Berpikiran Buruk
26
Bab 26 - Tidak Tahu Malu
27
Bab 27 - How Hard You Tried
28
Bab 28 - Sejenak Terkunci
29
Bab 29 - I Love You
30
Bab 30 - Kelinci Percobaan
31
Bab 31 - Harus Bangkit!
32
Bab 32 - Hal Yang Wajar
33
Bab 33 - Akal Sehat
34
Bab 34 - Menang
35
Bab 35 - Perlu Saya Gendong?
36
Bab 36 - Penuh Kejutan
37
Bab 37 - Menjadi Kekuatan
38
Bab 38 - Tetap Killer Teacher
39
Bab 39 - Peraportan
40
Bab 40 - Tidak Mau Menerima Alasan
41
Bab 41 - Tidak Mencerminkan Status
42
Bab 42 - Gadis Berwajah Datar
43
Bab 43 - Tragedi
44
Bab 44 - Tunggu Aku!
45
Bab 45 - Untuk Menjemputmu
46
Bab 46 - Pertemuan Pertama
47
Bab 47 - Ingin Kupeluk Lalu….
48
Bab 48 - Kesayanganku
49
Bab 49 - Dengan Cara Lain?
50
Bab 50 - Menyukai Bahkan Mencintai
51
Bab 51 - Percakapan Ibu Dan Anak
52
Bab 52 - Bagai Disambar Petir
53
Bab 53 - Duka
54
Bab 54 - Izinkan Aku Menikahimu
55
Bab 55 - Pernikahan Sederhana
56
Bab 56 - Selalu Ada
57
Bab 57 - Kecupan Manis
58
Bab 58 - Tidak Dapat Melihatnya
59
Bab 59 - Bagai Air dan Minyak
60
Bab 60 - Tuan Putri
61
Bab 61 - Bisa Memilikinya?
62
Bab 62 - Davidson Company
63
Bab 63 - Biarkan Seperti Ini
64
Bab 64 - Bertemu Mertua
65
Bab 65 - Berbuat Macam-Macam
66
Bab 66 - My Killer Teacher My Husband
67
Bab 67 - Aku Hadiahnya
68
Bab 68 - Cantik-Cantik Budeg!
69
Bab 69 - Takdir Tuhan
70
Bab 70 - Bagaimana Rasanya?
71
Bab 71 - Lembaran Baru
72
Bab 72 - Bukti
73
Bab 73 - Pengganggu
74
Bab 74 - Different Girl
75
Bab 75 - Sangat Janggal
76
Bab 76 - Jejak
77
Bab 77 - Agresif
78
Bab 78 - Pekerjaanku
79
Bab 79 - Usaha Dan Tekad
80
Bab 80 - Tidak Asing
81
Bab 81 - Pesta
82
Bab 82 - Pesta 2
83
Bab 83 - Putriku!
84
Bab 84 - Kebenaran
85
Bab 85 - Masa lalu
86
Bab 86 - Masa Lalu 2
87
Bab 87 - Tidak Ingin Kehilangan Lagi
88
Bab 88 - Pengampunan
89
Bab 89 - Sudut Pandang
90
Bab 90 - Memaafkan
91
Bab 91 - Separuh Jiwaku
92
Bab 92 - Apapun Untuk Kesayanganku
93
Bab 93 - Keinginan Kakek
94
Bab 94 - Kepulangan Grace
95
Bab 95 - Rencana Brian
96
Bab 96 - Waktu Bersama (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!