Killer Teacher Fell In Love With Me
Disuatu pagi yang cerah, sinar matahari dengan nakalnya menyusup ke celah-celah kaca jendela. Bahkan kain gorden sendiri tidak dapat mengalahkan sinarNya untuk mengganggu tidur seseorang di sebuah kamar minimalis.
Seseorang terlihat menggeliat pelan diatas kasurnya dengan sesekali menendang-nendang selimut yang dipakainya. Walau sinar matahari sudah mengganggu tidurnya, tetap saja orang itu melanjutkan tidurnya.
"Sayang bangun ya, udah pagi." Ucap seorang laki-laki dengan nada lembut.
Gadis itu pun membuka matanya perlahan. "Ermm…. Ahn Hyo-seop oppa." Ucap gadis itu pelan, sembari mengerjap-ngerjapkan matanya menyesuaikan sinar matahari yang masuk ke matanya.
"Bangun sayangku." Ucapnya lagi.
"Ahhhh oppa, aku masih ngantuk." Ucap gadis itu.
"Eva bangun yuk. Eva…."
"Eva!!!" Kali ini seorang wanita paruh baya berteriak memanggil dari luar kamarnya.
Bruk!!
Lalu dengan cepat masuk ke dalam sebuah kamar, karena mendengar suara terjatuh.
"Astaga, Eva sayang apa kamu tidak akan bangun? Ini sudah jam 6 pagi nak." Ucap wanita paruh baya itu lagi. Lalu membantu gadis itu yang terjatuh dari tempat tidurnya.
Gadis itu pun kembali naik ke ranjang lalu merebahkan tubuhnya, memeluk guling dengan erat lalu menarik selimut. "Erghhh, lima menit lagi ma." Ucap seseorang dengan suara parau khas bangun tidur.
Wanita paruh baya itu pun menarik selimut lalu menggoyangkan badan seorang gadis. "Tidak ada lima menit! Cepat bangun, nanti kamu terlambat sayang." Ucapnya.
"Iya, iya Eva bangun sekarang. Hoammm." Ucap gadis bernama Eva.
Wanita paruh baya itu pun melipat selimut yang tadi dipakai oleh Eva. "Cepatlah, mama tunggu di meja makan." Ucap mama Eva ketika sudah selesai melipat selimut.
Eva pun bangkit, lalu menyingkap gorden jendelanya membiarkan sinar kekuningan matahari memasuki kamarnya. "Selamat pagi dunia tipu-tipu." Ucapnya.
Eva pun dengan cepat bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sembari memikirkan mimpi yang dialaminya tadi, bisa-bisanya dia membayangkan Ahn Hyo-seop membangunkan dirinya. Mungkin karena efek dia begadang nonton Drama Korea Business Proposal. Tak membutuhkan waktu lama Eva pun sudah selesai dan rapi mengenakan seragam sekolahnya.
Dia pun mengikat rambutnya dengan kuncir kuda lalu memoleskan bibirnya dengan lip balm supaya terlihat segar. Lalu berjalan mengambil tasnya dan turun menemui sang mama yang sudah menunggu di meja makan.
"Mama." Sapa Eva kepada mamanya lalu mencium pipi mamanya.
Mama Eva pun membalas dengan memberi kecupan di pipi kiri putrinya itu. "Ayo sarapan, mama sudah membuat sandwich daging kesukaanmu." Ucapnya.
"Ahh mama adalah mama yang terbaik di dunia. Tapi, ma bukannya mama sudah membuat ini kemarin?" Tanya Eva setelah memuji sang mama.
Mama Eva mengernyit heran. "Kenapa? Kamu tidak suka ya?" Mama Eva berucap sendu.
"Bu-bukan, apakah uangnya tidak habis untuk membeli daging? Eva gak masalah jika mama memasak masakan yang bahannya lebih murah seperti sayur. Lebih baik uangnya ditabung untuk biaya pengobatan mama." Ucapnya.
Mama Eva tersebut. "Tidak apa, uang tabungan mama masih banyak kok. Dan untuk makanan, mama membelikan daging supaya asupan gizi mu seimbang.
Mama selalu berharap semoga kamu selalu sehat nak. Karena seorang ibu akan selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya walau dirinya yang menderita." Ucapnya.
Dengan cepat Eva menghambur ke pelukan mamanya, menangis tersedu karena pengorbanan ibunya membesarkan dirinya selama ini.
Lalu dimana ayah Eva? Jawabannya entahlah, Eva sendiri tidak pernah bertemu dengan ayahnya. Tapi yang dia dengar dari ibunya bahwa ayahnya sudah lama meninggal bahkan sedari dia masih dalam kandungan. Karena itulah selama ini Eva tinggal bersama mamanya.
Mama Eva sendiripun bekerja keras banting tulang demi menghidupi mereka walaupun hanya dengan bermodalkan kios jahit baju yang dimiliki ibunya. Itu sudah cukup untuk makan sehari-hari dan biaya pengobatan, untuk biaya sekolah mereka tidak terlalu dipusingkan karena Eva sendiri anak yang pintar sehingga dia bisa diterima di salah satu sekolah bergengsi dengan beasiswa.
Mereka pun sudah selesai makan, dengan cepat Eva beranjak dari kursi lalu mengambil tas sekolahnya. "Ma, aku berangkat ya." Pamitnya.
"Ya, hati-hati." Ucap Mama Eva.
*
*
Sebelum benar-benar ke sekolah, Eva sendiri menyempatkan dirinya menuju toko roti tempat dirinya bekerja paruh waktu. Karena dia akan mengambil roti yang akan dijual kembali di kantin sekolah.
Begitulah kegiatan sehari-hari yang dilakukan olehnya, untuk mendapatkan uang lebih guna biaya pengobatan mamanya.
"Bu Indri, ini rotinya seperti biasa kan?" Tanya Eva kepada Bu Indri pemilik toko roti.
"Iya, ingat hati-hati bawanya." Ucap Bu Indri.
"Siap bos!" Jawab Eva dengan senyum manisnya.
Setelah itu Eva pun pergi dari toko roti lalu menuju halte bis untuk segera menuju sekolahnya.
Bersambung…..
Evangeline Dorius (17 Tahun) seorang murid kelas 2 SMA. Eva sendiri orangnya baik, agak pemalu, pekerja keras dan pintar. Walaupun agak pemalu dia adalah gadis yang ceria.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Rosenicotine
tua banget 🥲 , kecewa sama visualnya
2024-09-01
1
Musri
cantik,tpi terlalu dewasa buat ukuran anak sekolah
2024-09-01
0
Qaisaa Nazarudin
Visualnya dewasa banget..
2024-09-01
0