Pernikahan Impian Ayank, ternyata membawanya masuk ke dalam gulungan ombak yang menghantamnya berkali-kali tanpa perasaan.
Alex tak pernah menyangka, sekam basah yang terlihat seperti tumpukan sampah kotor dimatanya, bisa membakar habis seluruh kehidupannya yang sempurna.
Seperti apa pernikahan keduanya akan berjalan, jika mereka sama-sama menyimpan sekelumit rahasia pelik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qaeyra_S Antonio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengorbanan yang harus di bayar mahal
"3 miliar nona..." jawab Revan nyaris berbisik. Ayank terhuyung, untung saja bi Siti sigap menopang tubuh kecil sang majikan lalu membawa nya duduk ke sofa.
"3 miliar?" ulang Ayank dengan nada lirih. Bukan nya dia tak memiliki uang dalam jumlah tersebut. Hanya saja, jika dia memberikan nya semua, maka semua biaya perawatan Miska tak akan bisa dia bayar semua. Termasuk untuk biaya hidup nya sendiri, tak mungkin dia meminta pada kedua orang tua nya saat dia sendiri sudah menikah juga bekerja. Akan ada drama baru yang terjadi jika sampai kisah rumah tangga nya bocor ke telinga keluarga besar nya.
Mengingat wajah sedih sang mertua, membuat nya berjanji akan memendam semua persoalan rumah tangga nya seorang diri. Apa yang dia lakukan sekarang, akan menjadi tamparan keras di wajah tak tau malu Alex. Dia ingin pria itu mati perlahan dalam permainan nya sendiri, hingga tak lagi berpikir rasional.
Setelah terdiam cukup lama, akhir nya Ayank menjawab meski terdengar begitu lirih.
"Baiklah, lakukan pemeriksaan terhadap calon pendonor tersebut dan pastikan dia cukup sehat. Aku tak ingin menghabiskan seluruh uangku hanya untuk kesia-siaan, sedangkan aku sendiri hidup dalam kemiskinan." Putus Ayank akhir nya. Membuat Revan kembali mende sah pasrah. Dia tak rela namun mau bagaimana lagi, lebih baik kehilangan uang daripada kehilangan orang dalam sang nona.
"Baik nona, akan saya lakukan secara menyeluruh tanpa terlewati satu pun." Obrolan berkahir, Ayank menyandarkan kepala nya di punggung sofa. Bi Siti menatap iba, entah apa yang tengah sang majikan rencana kan namun melihat betapa tertekan nya wanita itu. Jelas sesuatu yang tidak baik telah menghantam nya.
"Kasihan sekali kau nona, memiliki suami yang tak sebaik harapan mu. Bibi ikut sedih melihat apa yang terjadi pada rumah tangga yang baru merayap ini. Tuan muda benar-benar keterlaluan, pengaruh apa yang membuat nya berubah menjadi pria yang tak berperasaan seperti ini." Monolog bi Siti menatap sedih netra tertutup Ayank.
"Bi? bisa tolong buatkan aku susu coklat panas?" pinta Ayank membuka sedikit mata nya menatap sekilas pada bi Siti dengan senyum hangat. Bi Siti segera mengangguk kemudian berjalan menuju dapur. Senyum manis sang nona justru membuat hati nya semakin pilu.
Ayank merebahkan tubuh nya di atas sofa ruang keluarga minimalis tersebut, pikiran nya berkecamuk penuh sesak. Semoga saja semua berjalan sesuai rencana nya, itu lah harapan terbesar nya. Hingga tanpa sadar, Ayank terlelap membawa beban pikiran yang menumpuk. Bi Siti menyeka sudut mata nya, lalu menaruh segelas susu di atas meja. Wanita itu duduk di atas karpet di hadapan Ayank, bi Siti berinisiatif memijat pelan kepala sang majikan yang dia yakini pasti sedang sangat sakit.
Terlihat dari urat yang menonjol di kedua pelipis sang nona. Wanita muda itu jelas menyimpan perkara tak mudah, namun tetap berusaha untuk terlihat baik-baik saja.
Tanpa sadar, Ayank berbisik lirih mengucapkan kata terimakasih dari alam bawah sadar nya.
"Terimakasih..." hati bibi mencelos sedih, dalam keadaan tertidur saja, sang nona tidak benar-benar merasakan kedamaian. Pasti beban pikiran wanita muda itu teramat sangat berat.
"Semoga kelak kebahagiaan senantiasa menyertai non Ayank, bibi akan mendoakan semua hal baik untuk non. Tidurlah non, lupakan sejenak rasa sakit yang non rasakan." Ucap bi Siti berurai air mata.
🍁🍀🍁🍀🍁🍀🍁🍀🍁
Alex kembali ke rumah sakit, dan mendapati sang kekasih tengah mengobrol dengan seseorang dalam ruang rawat nya. Kedua nya terlihat begitu akrab dengan sesekali si pria mengusap lembut pipi sang kekasih. Ada rasa panas mulai menjalar di dalam darah nya melihat pemandangan itu.
"Baby? kau sudah kembali? ayo masuk, kenalkan dia sepupuku yang baru tiba dari belanda. Nama nya Noland." Ucap Miska memperkenalkan sepupu nya.
Noland mengulurkan tangan nya untuk memperkenalkan diri nya.
"Noland, senang bertemu langsung dengan mu dan terimakasih sudah merawat adikku dengan baik. Kita akan lebih sering bertemu ke depan nya nanti, jadi aku harap kau tak akan salah paham padaku setelah tau siapa aku sebenar nya." Ucap Noland memperkenalkan diri dengan senyum hangat, Alex menyambut dengan senyum yang sama.
"Alex, kekasih Miska. Aku tak tau Miska masih memiliki keluarga kandung." Ujar Alex apa ada nya. Setahu nya Miska yatim piatu, itu kenapa dia tak bisa mengabai kan wanita itu begitu saja selain memang dia mencintai nya.
"Kami jarang bertemu, aku menetap di Belanda setelah kedua orang tua ku meninggal. Dan ini pertama kali nya setelah hampir 4 tahun tak bertemu. Miska tak pernah bercerita soal penyakit nya, sungguh aku sangat terkejut saat mengetahui nya." Terang Noland jujur dan terlihat sedih.
Alex terlihat mengangguk-angguk paham.
"Mungkin Miska tak ingin merepotkan mu, selain aku selalu menemani nya selama lima tahun ini. Penyakit Miska baru di ketahui tiga tahun terkahir, dan kami langsung melakukan pengobatan hingga sekarang. Donor untuk Miska sudah aku dapat kan, jadi tak perlu mengkhawatirkan apapun lagi. Hanya perlu Menunggu kondisi Miska pulih dan tubuh nya stabil untuk menjalani operasi besar itu. Maka Miska akan kembali sehat seperti sedia kala." Jelas Alex menimpali.
Seseorang di balik pintu mengepal kan kedua tangan nya menahan kemarahan.
"Kau ingin menyembuhkan kekasih mu dengan cara mengorbankan sahabat ku. Sungguh biadab!" gumam Albert geram. Niat untuk memeriksa Miska dia urungkan, suasana hati nya sedang tak baik-baik saja sekarang. Dia tak ingin bekerja dengan kondisi hati yang tidak baik.
Obrolan Alex dan Noland mulai merambah ke dunia bisnis, seperti nya ke-dua memiliki kesamaan ambisi dalam hal pekerjaan. Terlihat sangat cocok dan saling mendukung satu sama lain. Alex berjanji akan berinvestasi pada perusahaan Noland yang ada di Jerman setelah mendengar kan cerita singkat yang cukup membuat nya tertarik. Prospek yang cerah untuk nya kala meninggalkan tanah air. Begitu lah pikir Alex.
🍁🍀🍁🍀🍁🍀🍁
Ayank terbangun dan merasakan tubuh nya lebih rileks, dia seperti bermimpi jika bi Siti memijat kepala nya. Melihat segelas susu di atas meja yang tertutup dengan baik, juga ada sekotak yang dia yakini berisi semacam kue di dalam nya. Ayank lantas meneguk susu coklat nya yang sudah mulai dingin. Lalu mengambil sepotong cake vanila yang sangat dia sukai.
"Terimakasih bi, tau aja apa yang menjadi kesukaan ku selain cake moka." Gumam Ayank tersenyum simpul.
Ayank memeriksa ponsel nya dan melihat sederet pesan dari anak buah nya. Wanita itu kembali menarik nafas panjang.
"Tak apa Ayank, berkorban lah di awal sebelum dirimu berkorban perasaan lebih dalam di akhir permainan. Itu lebih menyakitkan. Tunjukkan bahwa dirimu tak selemah perkiraan mereka yang berniat jahat padamu." Ujar Ayank kembali bergumam yang di dengar jelas oleh bi Siti yang hendak memeriksa keadaan sang majikan. Wanita itu kembali berbalik menuju dapur. Pikiran tua nya berpikir keras atas apa yang sang nona rencana kan.
"Semoga pengorbanan mu menjadi berkat suatu saat nanti. Dan tak ada lagi yang akan menyakiti mu nona." Bisik bi Siti menatap air yang mengalir di keran wastafel.
🍁🍀🍁🍀🍁🍀🍁
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...Satu bab lagi untuk kalian yang baik hati dan masih berkenan stay di sini 🤗🤗😙😙...
...Tolong jejakin yah 🙏🙏 jangan lupa dukungan kalian penting untuk nyawa seorang author 🥰🥰🥰...
^^^Luv yuu epribadeeehhh 🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍^^^