Azura adalah gadis cantik tapi menyebalkan dan sedikit bar-bar. Dia mendapatkan misi untuk menaklukkan seorang dokter tampan namun galak. Demi tujuannya tercapai, Azura bahkan sampai melakukan hal gila-gilaan sampai akhirnya mereka terpaksa terikat dalam satu hubungan pernikahan. Hingga akhirnya Alfi terpaksa menjalani pernikahan yang sama sekali tak ia inginkan. Akankah benih-benih cinta itu tumbuh seiring kebersamaan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riska Sutrisno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
Azura melanjutkan pekerjaannya seperti biasa. Kesana kemari mengantarkan bergelas-gelas minuman beralkohol ke meja pengunjung. Seperti tak kenal lelah, ia lakukan pekerjaannya dengan penuh semangat.
Saat sibuk mengantarkan minuman-minuman haram itu ke meja pengunjung, ada sepasang mata yang menatap heran bercampur kaget sebab lagi-lagi ia bertemu dengan gadis menyebalkan itu. Sebenarnya bukan bertemu, tapi melihat sebab saat ini gadis itu tidak menyadari keberadaannya. Bisa kacau pikirnya kalau gadis itu melihat dirinya. Bisa-bisa ia tertular jadi gila bilsla terlalu sering berinteraksi dengan dirinya.
"Wow, liat pelayan itu! Cantik banget bro. Penampilannya juga beda sendiri, biarpun nggak terlalu terbuka seperti yang lain tetap aja nggak bisa menutupi kecantikan dan body seksinya" tukas seorang pria yang duduk tak jauh dari Alfi.
Dalam hati Alfi mencibir, mau berpakaian lebih sopan dari yang lain tetap saja dia itu pekerja di club' malam. Siapa yang tidak tau pelayan club' malam, pasti pekerjaannya bukan hanya sekedar melayani mengantarkan minuman tapi bisa lebih. Pelayanan plus-plus istilahnya, pakaian tidak menjamin sifat baik seseorang. Itulah yang ada di benaknya.
"Ini minuman nya kak." ujar Azura seraya meletakkan beberapa gelas minuman sesuai pesanan pelanggan.
"Silahkan dinikmati" ujar Azura lagi lalu ia segera membalik badan hendak melanjutkan pekerjaannya.
"Hei cantik! Ayo temani kami di sini!" tiba-tiba sebuah tangan mencengkeram lengan Azura dan menghentak ya hingga tertarik ke belakang dan hampir limbung ke atas tubuh si penarik. Tapi dengan sigap Azura mengendalikan tubuhnya agar tidak sampai terjatuh lalu ia segera menghempaskan tangan lelaki itu.
"Tolong yang sopan ya tuan!" ujar Azura dengan menekan suaranya tanda ia tidak menyukai tindakan sang lelaki.
"Kalian para lelaki ini aneh, bila seorang perempuan berusaha menjaga dirinya dikatakan sok jual mahal, bila mereka terlalu mudah di sentuh malah diejek murahan jadi sebenarnya kalian para lelaki ini mau apa?" cibir Azura pedas, ia benci sekali dengan kata-kata sok jual mahal.
"Ternyata mulutmu itu cerewet sekali nona, sudah seperti mulut emak-emak komplek" ejeknya seraya terkekeh.
"Ayo kemari lah, mari kita bersenang-senang! Kau mau uang kan, tenang saja aku banyak uang, aku akan membayar berapapun asal kau mau bersenang-senang dengan ku" tukas lelaki itu seraya melayangkan tangannya hendak menarik pinggang Azura. Tapi dengan sigap Azura menahan pergelangan tangan lelaki itu dan menekuk ya hingga berbunyi krakkk...
"Aaargh... " teriak lelaki itu kesakitan.
"Jangan anggap semua wanita yang bekerja di club' malam itu sebagai gadis murahan tuan! Sebaiknya bersih kan otak kotormu itu dari pikiran-pikiran menjijikkan seperti itu, jangan karena kami bekerja di tempat seperti ini kau jadi menyamaratakan kami karena tidak semua wanita yang bekerja di club malam itu merangkap sebagai pemuas napsu" tukas Azura dengan sorot mata tajam. Lalu ia menghempaskan cengkraman tangan nya membuat tubuh lelaki itu terhempas ke sandaran sofa, sedangkan Azura segera berlalu meninggalkan lelaki itu yang sibuk dengan sumpah serapahnya.
Degh...
Alfi yang berdiri tak jauh dari sana merasa tertampar sendiri, padahal bukan dirinya yang dikatakan seperti itu tetapi karena tadi sempat berpikiran sama seperti lelaki itu membuat Alfi sedikit merasa bersalah.
"Kurang ajar, dasar gadis breng-sek. Tunggu pembalasanku, aku pasti akan membalasmu sialan" teriak lelaki itu ingin menyerang Azura tapi di tahan teman nya.
"Lepas, biarkan aku membuat pelajaran dengan jal@ng itu!" pekik lelaki itu ingin melepaskan diri dari cengkraman temannya.
"Sabar bro, ini bukan tempat yang bagus untuk membuat pelajaran. Kau mengerti maksudku kan!" sahut teman lelaki itu sambil menyeringai.
"Ya, kau benar" balasnya ikut menyeringai.
......🌹🌹🌹🌹🌹......
...Jangan lupa Like dan Vote...
...Terima kasih...
ceritanya bagus, menarik....dan menginspirasi banget...top deh 👍
semangat terus dalam berkarya 💪🥰
semoga sukses dan sehat selalu ya