NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Kelabu 3

Pendekar Pedang Kelabu 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Epik Petualangan
Popularitas:20.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: YanYan.

Zhang Wei akhirnya memulai petualangannya di Benua Tengah, tanah asing yang penuh misteri dan kekuatan tak terduga. Tanpa sekutu dan tanpa petunjuk, ia harus bertahan di lingkungan yang lebih berbahaya dari sebelumnya.

Dengan tekad membara untuk membangkitkan kembali masternya, Lian Xuhuan, Zhang Wei harus menghadapi musuh-musuh yang jauh lebih kuat, mengungkap rahasia yang tersembunyi di benua ini, dan melewati berbagai ujian hidup dan mati.

Di tempat di mana hukum rimba adalah segalanya, hanya mereka yang benar-benar kuat yang bisa bertahan. Akankah Zhang Wei mampu menaklukkan Benua Tengah dan mencapai puncak dunia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengatur Strategi

Jauh di dalam aula utama Pagoda Api Emas yang berlokasi di kota Minghua, seorang pria berdiri di depan jendela besar, menatap langit senja yang mulai gelap. Sorot matanya tajam, mencerminkan kedalaman pemikiran yang tak terjangkau. Garis-garis halus di wajahnya tidak dapat menyembunyikan jejak waktu, namun tubuhnya tetap tegap, seolah menantang usia yang terus berjalan. Setiap gerakannya mengandung wibawa, membuat siapa pun yang melihatnya tak berani sembarangan membuka mulut.

Dia adalah Jiang Taishang. Presiden Pagoda Api Emas, penguasa salah satu institusi paling berpengaruh di dunia seni bela diri. Usianya hampir mencapai empat abad, namun tampaknya waktu tak mampu merampas kehadiran mengintimidasinya. Ia telah berdiri di puncak ranah Martial Sovereign selama puluhan tahun, sebuah pencapaian yang menempatkannya di antara para legenda. Namun, di balik kejayaan itu, ada ambisi yang belum terpenuhi—langkah terakhir menuju ranah Deific, yang masih tertutup oleh dinding tak kasatmata.

Hari ini, ia baru saja kembali dari pertemuan para penguasa, sebuah pertemuan rahasia yang membahas tentang dibukanya kembali Alam Rahasia Qianlong. Tempat yang selama ini menjadi incaran para puncak dunia, karena di sanalah peluang untuk menerobos ke tingkat yang lebih tinggi mungkin berada. Ia seharusnya merasa puas dengan informasi yang didapatnya, namun kegelisahan tetap bersemayam dalam benaknya.

Tiba-tiba, kilatan petir melintas di langit, disusul dengan kemunculan seekor merpati petir yang melesat memasuki aula. Burung itu hinggap di pagar balkon, bulu-bulunya yang berpendar listrik menunjukkan bahwa pesan yang dibawanya bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan. Jiang Taishang mengulurkan tangan, membiarkan burung itu menyerahkan gulungan kecil yang terikat di kakinya.

Saat matanya menelusuri baris demi baris isi pesan itu, ekspresinya berubah. Pupilnya menyusut tajam, jemarinya meremas kertas itu sedikit lebih erat.

Di sekelilingnya, keheningan terasa semakin mencekam.

"Ini…" bisiknya lirih, nyaris tak terdengar, sebelum langkahnya berbalik dengan cepat.

Ia harus memastikan sesuatu.

***

Sementara itu, di pinggiran kota Xiquan

Zhang Wei duduk bersila di tepi bukit, menatap hamparan kota Xiquan di kejauhan. Angin berembus pelan, membawa aroma tanah dan rerumputan yang basah oleh embun malam. Dari dalam pikirannya, suara Lian Xuhuan terdengar, penuh kebanggaan sekaligus ketajaman.

"Kau telah membuat langkah awal yang baik, Zhang Wei. Mendapatkan akses ke Alam Rahasia Qianlong adalah sebuah keuntungan besar. Namun, hanya masuk ke sana saja tidak cukup. Kita harus memastikan semua peluang di dalamnya jatuh ke tanganmu," ujar Lian Xuhuan, suaranya mengandung sedikit nostalgia.

Zhang Wei mengangguk pelan. "Kau pernah masuk ke sana di masa lalu, Master. Katakan padaku, apa saja yang harus kita incar?"

Lian Xuhuan terdiam sejenak sebelum menjawab, seolah mengingat kembali pengalamannya saat itu. "Di dalam Alam Rahasia Qianlong, ada berbagai zona yang memiliki tingkat bahaya dan keuntungan yang berbeda. Aku masih ingat dengan jelas... Ada satu tempat yang menjadi pusat perhatian para jenius muda saat itu—Lembah Empat Matahari."

Zhang Wei menyipitkan mata. "Lembah Empat Matahari?"

"Benar," lanjut Lian Xuhuan. "Itu adalah salah satu zona dengan energi yang paling pekat dan memiliki formasi alami yang mempercepat pertumbuhan kekuatan seseorang. Tapi yang paling berharga bukan hanya itu... Di dalam lembah tersebut terdapat Pilar Cahaya Qianlong, sebuah artefak yang dapat mengangkat bakat kultivator hingga ke batasnya. Aku sendiri dulu berhasil mencapai terobosan besar setelah mendapatkan pencerahan dari pilar itu."

Zhang Wei menarik napas dalam. "Menarik. Apakah tempat itu memiliki penjaga atau mekanisme pertahanan?"

Lian Xuhuan tertawa kecil. "Tentu saja. Saat aku memasuki Alam Rahasia Qianlong dulu, aku berada di puncak Martial Sovereign dan masih kesulitan menghadapi tantangan di dalamnya. Pilar Cahaya Qianlong dijaga oleh Behemoth Perak, makhluk spiritual yang mampu menyerap serangan dan membalasnya dengan daya yang sama besar. Jika kau bertarung dengan kekuatan penuh, ia akan mengembalikannya kepadamu dalam bentuk serangan yang jauh lebih tajam."

Mata Zhang Wei berkilat penuh perhitungan. "Jadi, melawannya dengan kekuatan kasar hanya akan menjadi bumerang. Aku harus mencari cara lain untuk mengatasinya."

"Benar," jawab Lian Xuhuan. "Tapi itu hanya satu dari banyak peluang yang ada di sana. Selain Pilar Cahaya Qianlong, ada juga Danau Amerta, yang airnya dapat mempercepat pemurnian energi dalam tubuh. Jika kau bisa berendam di sana selama tiga hari, kau bisa menyempurnakan fondasi kultivasimu hingga ke tahap yang lebih murni. Dulu, aku hanya bisa mencelupkan kakiku selama beberapa jam sebelum dipaksa mundur oleh para pesaing lain."

Zhang Wei tersenyum tipis. "Kau benar-benar tidak bisa menikmati kesempatan itu sepenuhnya, ya, Master?"

Lian Xuhuan mendengus pelan. "Jangan mengingatkan aku soal itu. Aku masih menyimpan dendam pada beberapa orang yang mengusirku saat itu. Tapi kau berbeda, Zhang Wei. Dengan kekuatanmu sekarang, kau bisa mendominasi di sana. Bahkan jika para putra mahkota dan jenius dari berbagai sekte ikut masuk, mereka bukan tandinganmu."

Zhang Wei memandang langit berbintang di atasnya. "Jika mereka bukan tandingan, maka mereka akan menjadi bidak di dalam permainanku."

Lian Xuhuan tertawa puas. "Itulah yang ingin kudengar darimu. Selain dua tempat itu, ada satu lagi yang harus kau waspadai—Kuil Kuno Langit yang Terkunci."

Ekspresi Zhang Wei sedikit berubah. "Apa yang ada di sana?"

Lian Xuhuan terdiam sesaat sebelum menjawab dengan nada lebih serius. "Sebuah kunci. Kunci yang dulu hampir aku rebut, tetapi gagal karena seseorang menghancurkan jalan masuknya sebelum aku bisa mendapatkannya. Kunci itu dipercaya bisa membuka sebuah makam yang tersegel selama ratusan ribu tahun, tempat seorang dewa perang zaman dahulu dikuburkan. Jika kau berhasil mendapatkannya, maka peluang untuk mendapatkan warisan dewa perang itu akan menjadi milikmu."

Zhang Wei mengepalkan tangannya. "Sebuah warisan dewa perang..."

"Jangan terlalu terobsesi, Zhang Wei," Lian Xuhuan mengingatkan. "Warisan itu tentu luar biasa, tetapi tantangannya akan jauh lebih besar daripada yang bisa kau bayangkan. Kau harus bergerak dengan hati-hati."

Zhang Wei tersenyum tipis. "Aku selalu hati-hati, Master."

Lian Xuhuan tertawa kecil. "Ya, ya... Sejauh ini, rencana kita berjalan dengan baik. Jika Pagoda Api Emas benar-benar memiliki dua dari enam item yang kau cari, maka kita hanya perlu memastikan bahwa mereka akan menyerahkannya kepadamu setelah kau memenangkan turnamen ini."

Zhang Wei menyeringai. "Mereka akan menyerahkannya dengan senang hati... atau terpaksa."

Lian Xuhuan terkekeh. "Aku menyukai semangat itu."

Angin malam bertiup lebih kencang, membawa aroma kelembapan tanah dan dedaunan. Zhang Wei menatap horizon, di mana bulan perlahan mulai naik tinggi, sinarnya memantulkan cahaya perak di atas kota Xiquan. Dalam hatinya, ia tahu bahwa perjalanannya di Alam Rahasia Qianlong bukan sekadar mencari kekuatan—ini adalah langkah besar menuju takdirnya yang lebih besar.

Dan ia siap untuk menguasainya.

1
rinaris$
mantap👍👍👍👍👍 cerita yang sangat bikin penasaran aja🧐🧐🧐
rinaris$
gassspolll Thor 👍👍👍👍👍
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
Agus Rahmat
setelah sekian lama digodok dalam kawah candradimuka episode kali ini benar benar luar biasa.danlebih mantap lagi up up yang banyak
Penikmat buku
mulai jalan perlahan neh... masih padat merayap kayaknya
Dianrp
up up.up.up
up
saniscara patriawuha.
lanjutttkannn manggg otorrrrrr....
rinaris$
gasss lanjut updatenya👌
Khairuddin PBBA
terima kasih atas karyanya Thor YanYan.
ditunggu story line berikutnya.
Bravo!
Khairuddin PBBA
Luar biasa
Penikmat buku
macet total ya..
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Menggiurkan
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Alurnya seru..
Muantebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Muantebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Pasti bandit Rocky Gerung 😂😂😂
Dunkz Dunkz
up up tor
Wak Jon
Keren..
Wak Jon
Hehehe.....
Wak Jon
🌟👍👍👍👍👍👍👍👍👍🌟
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!