NovelToon NovelToon
Queen Of Casino

Queen Of Casino

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia / Reinkarnasi / Balas dendam. / Peningkatan diri-Perubahan dan Mengubah Takdir / Teen Angst / Mengubah Takdir / Trauma masa lalu
Popularitas:791.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: rissa audy

Sebuah kecelakaan membawa jiwa Jessica Light menjelajah ke belahan dunia lain. Dia bahkan harus menempati tubuh seorang gadis culun dan gemuk yang selalu dikucilkan bernama Jennifer To.

Jiwa Jenni bergentayangan di dekat tubuhnya karena dia sempat mencoba bunuh diri lantaran tak kuat dengan penindasan yang selalu didapatkan selama ini. Bahkan ayahnya sendiri membencinya sejak lahir.

"Kau adalah anak pembawa sial! Jika bukan karena melahirkanmu, aku tidak mungkin kehilangan istriku!"

Sebuah kalimat yang selalu didengar ketika sang ayah memarahinya.

Mampukah Jessica membantu Jennifer mengubah takdir. Akankah jiwa mereka bisa kembali ke tubuh masing-masing?

Cerita ini hanyalah fiktif belaka karangan author. Jika ada kesamaan latar, tokoh, dan alur murni karena ketidaksengajaan.

WARNING!!! CERITA INI MENGANDUNG AKSI KARENA JESSICA ADALAH KETURUNAN JESSLYN LIGHT DI NOVEL YANG BERJUDUL 'Dangerous Woman Jesslyn'.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rissa audy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8 : Sam Sul

"Hei, Pat Kai! Bawakan tasku!" Jessi mengernyitkan dahi di kala seorang pria meneriakinya hingga siswa-siswi yang lain saling melirik ke arahnya dengan tatapan jijik.

Gadis itu hanya mengembuskan napas kasar ke atas, membuat poni kudanya berkibar dengan tatapan jengah. "Sial! Sepertinya aku harus memberimu pelajaran!" gumam Jessi lirih.

"Apa lihat-lihat? Cepat bawakan tasku!" ujar pemuda tersebut ketika sudah berada tepat di samping Jessi.

Tas yang tergeletak pun diambil Jessi dan dibawanya pergi. Namun, bukan ke dalam kelas, melainkan dimasukkan ke tong sampah dengan perasaan kesal. Pria itu seketika membelalakkan mata melihat apa yang dilakukan gadis gembul yang biasa mereka rundung. "Hei! Berani kau membuang tasku, hah?"

"Oops, Sorry," ucap Jessi sambil menutup mulut dengan jarinya seakan terkejut dengan tindakannya. "Aku hanya membuang sampah pada tempatnya."

Tanpa menghiraukan reaksi dari pria tersebut, Jessi bergegas melangkah pergi dan melanjutkan perjalanannya. "Siapa dia berani menyuruh Je? Jangan harap kalian bisa selamat jika menggangguku sekali lagi." Dia menggerutu sepanjang perjalanan dan menghiraukan setiap mata yang memandang ke arahnya.

Gadis gemuk berubah menjadi gila setelah berusaha bunuh diri dari rooftops. Setidaknya itulah yang mereka pikirkan.

Namun, Jessi tak mengindahkan semua itu. Lagi pula dia hanya butuh menjalani hari dengan nyaman. Jika memang mereka kembali mencari masalah, jangan salahkan Jessi bisa membalas lebih dari apa yang diterimanya.

Setibanya di kelas, wanita tersebut langsung disambut ember berisikan air di atasnya ketika membuka pintu. Namun, dengan sigap Jessi menendangnya hingga isi serta wadah tersebut mendarat di kepala salah satu teman wanita yang langsung geram karena tubuhnya basah. "Pat Kai, apa yang kau lakukan, hah?" teriak perempuan itu.

"Cara kalian mengerjai sangat klasik. Harusnya kalian menggunakan cara yang lebih kreatif lagi." Jessi melangkah acuh dan tak memedulikan wanita yang kini menatap geram ke arahnya. Ternyata banyak sekali perundung Jenni di sekolah ini. Pantas saja dia tidak tahan hingga memilih bunuh diri.

Dia lantas eletakkan tas di atas meja kursi pojok paling belakang dan menjadikannya sebagai bantal. Namun, belum sempat gadis itu meletakkan kepala, mejanya sudah kembali digebrak oleh siswa pria yang dibuang tasnya tadi. "Urusan kita belum selesai!"

Jessi hanya bisa memutar bola matanya malas melihat aksi sok jagoan seperti itu. Tanpa banyak kata dia menendang betis pria tersebut dengan kuat. "Kau mengganggu tidurku," ujar Jessi lirih sambil mencengkeram seragam pria itu dan mendorong kuat hingga membuatnya jatuh tersungkur.

Sorot matanya menakutkan membuat hawa dingin seketika menyeruak tak beraturan. Para siswa yang lain semakin berbisik menyaksikan si gembul berani bermain-main dengan Sam Sul, anak dari salah satu konglomerat juga –Fu Gu–wanita paling cerdas di kelas itu.

"Apa dia sudah mulai gila melawan Sam Sul?"

"Iya, sepertinya dia mulai gila karena kemarin."

Para siswa-siswi saling berbisik melirik sinis ke arah Jessi. Hingga suara bell masuk menghentikan pertengkaran keduanya. "Urusan kita belum selesai."

Pria tersebut lantas duduk di kursi belakang paling ujung berseberangan dengan Jessi. Raut wajah kesal tergambar jelas di wajahnya yang sedari tadi tak henti-hentinya mengernyitkan dahi melihat Jessi. "Apa dia memang gila?" tanya Sam Sulq pada teman di sampingnya.

"Kita beri dia pelajaran nanti, Bos," sahut temannya.

Tak lama kemudian, guru memasuki ruang kelas. Tempat di mana seluruh muridnya memiliki kecerdasan tinggi, tetapi ada satu siswi dengan kemampuan minim dan hanya menjadi benalu–Jenni.

"Pagi semua, seperti yang saya bilang kemarin kita ada ulangan hari ini! Bagikan!" Guru tersebut langsung membagikan kertas tanpa basa-basi.

Jessi hanya membaca setiap tulisan yang tertera di kertas itu sambil mencebik. "Jika hanya seperti ini. Menutup mata pun aku bisa mengerjakannya." Hanya butuh lima menita untuk menyelesaikannya dan gadis itu kembali menutup kertas guna merajut mimpi di atas tas.

"Apa yang kau lakukan, hah?" Suara gebrakan di meja oleh guru wanita berwajah tua tersebut membangunakan Jessi dari mimpinya.

Perempuan itu mengambil lembar jawaban Jenni dan membaca setiap detail kertas muridnya tersebut hingga membuatnya melebarkan mata. "Kau mencontek?" tanya guru tersebut dengan tegas.

"Jika saya mencotek. Apa teman lainnya ada yang sudah selesai?" jawab Jessi santai.

Hal tersebut sontak membuat guru tersebut murka karena gadis gempal sudah berani menjawabnya. Dia segera merobek kertas jawaban Jessi dan menggantinya dengan yang baru. "Kerjakan! Aku akan mengawasimu!"

Melihat tingkah guru yang sepertinya dalam tahap perawan tua, Jessi hanya bisa menatap jengah ke arahnya dan kembali menggoreskan tinta di atas kertas dengan cepat dan tepat.

Guru tersebut hanya bisa membelalakkan mata melihat betapa pintarnya Jenni hari ini. Dia kembali membaca setiap tulisan tangan tersebut dan tidak ada bedanya dengan sebelumnya. "Kau boleh keluar! Renungi di mana kesalahanmu!"

Cukup keras Jessi berdiri hingga suara derit kursi dan meja bersinggungan dengan lantai membuat orang lain terkejut karenanya. "Aku bukan cenayang. Bagaimana bisa Anda memerlakukan murid secara tidak adil? Masih pantaskah Anda disebut sebagai guru?"

Tanpa menunggu jawaban Jessi melangkah keluar kelas dan menendang kursi Sam Sul yang dilaluinya dengan keras. "Menyebalkan!" gumamnya lirih dan bergerak beranjak dari tempat itu.

Gadis gemuk tersebut kembali melangkah ke rooftops. Di sana dia menandarkan tubuh di dinding dan kembali merajut mimpi. "Sial sekali hidupmu Je!"

Sayangnya ketenangan tak cukup di sana. Sam Sul and the gank tiba-tiba saja menyusul ke rooftop untuk menuntut balas. "Hei! Pat Kai! Enak sekali ,ya. Kau tiduran di sini setelah mempermalukanku!"

"Apa yang kau inginkan?" tanya gadis itu santai sambil tetap menutup matanya.

To Be Continue..

1
ky.
sumanto😭😭
ky.
mampir thor salam kenal..
#ayu.kurniaa_
.
Adudatul Ulya
aku nunggu Jessica ketemu jenny ../Sob//Sob/
Moh Fadli
alangkah bagus nya jika ada moment pertemuan Jesica dan Jennifer di acara pernikahan,.
Jio
Luar biasa
Rafinsa
astagaaaa.....
badasss je
Rafinsa
cerita bagus gini kok sepi like ya????
Rafinsa
ceritanya sirius... pas baca nama2 nya Piti ngakak...🤣🤣
Rafinsa
Luar biasa
Rafinsa
kok jd Sumanto?????
kutu
Luar biasa
meMyra
ho oh Liam berisik banget
Sativa Kyu
👍👍
Evi lidia Sari
kok aq curiga itu Richard ya???
😠😠😠😠
meMyra
ok lanjutt
sylvia
🤣🤣😭😭😭😭
sylvia
wkwkkwk anjirrr marjan😭😭😭😭 sirup btw
meMyra
tadi lutung sekarang monyong 🤣🤣🤣
meMyra
astaga lutung hahahahaa au ah tor 👍👍👍🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!