Queen Of Casino

Queen Of Casino

BAB 1 : Bencana

...Sebelum membaca Jangan lupa untuk mampir ke Karya Rissa Audy yang lainnya. ...

...1. Dangerous Woman Jesslyn : Berkisah Tentang Mommy Jesslyn dan Daddy Nicholas ...

...2. Queen Of Casino: Berkisah tentang Jessica Light (Putri Jesslyn) dan Williams Scorpion....

...3. Istri Tawanan Tuan Arogan: Berkisah tentang Laura Orca dan Michael Bannerick. ...

...(kedua orang tua Nicholas)...

...Happy reading. ...

...Jangan lupa tinggalkan jejak like dan komentar di setiap babnya. Tapi jangan di spam ya!...

______________________

Di sebuah gedung sekolah, seorang siswi berperawakan gemuk menggunakan seragam tengah berlari menaiki anak tangga. Langkah kaki gadis itu terasa begitu berat, bukan hanya karena tubuhnya, tetapi juga disebabkan beban hidupnya yang terlalu banyak.

Meskipun lututnya sudah terasa lemas, dia tetap bergerak naik menuju atap bangunan tersebut. Entah berapa banyak deraian air mata yang jatuh membasahi pipi tembam itu untuk kesekian kalinya, tetapi tak mengundurkan niat awalnya.

Beberapa saat kemudian, dia tiba di rooftop bangunan tersebut. Lalu, berteriak sekuat tenaga, meluapkan segala perasaan menyakitkan dengan buliran hangat yang tak henti mengalir di wajahnya. "Akh! Kenapa semua ini harus terjadi padaku?" Suara teriakan terdengar begitu keras hingga guntur menggelegar seakan menyahutnya dari atas.

Berulang kali dia menangis sambil merutuki dirinya sendiri, nasib baik seakan tak berpihak kepadanya selama ini. Hanya ada kepahitan dalam hidupnya dan tak pernah mendapatkan keadilan. "Kenapa aku harus dilahirkan? Jika kehadiranku hanya menjadi bahan tertawaan, Tuhan," teriaknya sangat keras hingga tubuh itu pun terasa lemas tak bertulang.

Luruh sudah tubuh gadis itu di lantai dengan isakan tangis kuat dan terdengar begitu memilukan hati. Perlakuan dari orang-orang di sekitar, diterima layaknya sebuah belati tajam menghujam jantung–sakit–hanya itu yang dia rasakan. Buliran sebening kristal mengalir deras untuk kesekian kalinya layaknya rintik hujan yang tak memiliki keran. Jenni menepuk dada ketika rasa sesak dan nyeri di hati seakan menyeruak menjadi makanan setiap hari, bahkan lebih banyak daripada nasi jatah makanannya.

Sekujur tubuh gadis itu penuh dengan tepung karena perundungan oleh teman-teman di sekolah. Lemak menumpuk menjadi satu dengan daging di badan Jenni, wajahnya tak rupawan, serta berotak tumpul, menjadikan dia sosok sempurna untuk dijadikan bahan tertawaan dan hinaan orang-orang di sekitarnya.

Bukan hanya teman-teman yang membenci, tetapi juga sang ayah di rumah, serta keluarga tirinya yang seakan tak pernah puas menjadikannya samsak kemarahan. Ayahnya selalu menatap dengan tatapan kebencian setiap kali melihatnya. Tidak ada kasih sayang yang Jenni dapatkan, meskipun hanya secuil kebaikan. Semua perlakuan mereka bahkan lebih kejam daripada hewan yang masih memiliki kesadaran untuk menjaga anaknya dari serangan lawan.

Kehadirannya di dunia ini seakan tak pernah diinginkan oleh ayahnya sendiri, hingga pria itu membiarkan saja ketika Jennifer disiksa oleh ibu dan kakak tirinya serta membiarkan mereka memperlakukan putri kandungnya sendiri seperti seorang budak dengan alasan demi kebaikannya.

Jennifer To, putri sah dari pasangan Su Man To dan istri pertamanya Mar Ni. Akan tetapi, ibunya meninggal ketika melahirkan, sehingga membuat sang ayah sangat membenci Jenni. Dia bahkan menganggap gadis tersebut sebagai alasan di balik kematian istrinya, hingga anaknya sendiri harus merasakan pedihnya hinaan dari mulut orang yang seharusnya memberikan kasih sayang.

"Kenapa Engkau tidak adil padaku, Tuhan?" Tak henti-hentinya Jenni menangis, meraung, sambil berlutut, meratapi nasibnya yang malang.

Kelahirannya dianggap sebuah kesialan, membuat gadis itu tidak pernah merasakan kasih sayang. Sejak kecil tak ada yang mengajarkan kepadanya tentang pelajaran, sehingga membuatnya tumbuh menjadi gadis yang bodoh. Ditambah ibu tirinya memberikan nutrisi berlebih sejak kecil, menyebabkan tubuhnya semakin gemuk tak terkendali.

Hal ini dikarenakan kakak tirinya. Sejak kecil dia sudah cemburu pada kecantikan Jenni, sehingga mereka melakukan berbahagai cara agar gadis itu tumbuh dengan tidak semestinya. Bodoh, jelek, dan gemuk, sangat cocok untuk menambah alasan kebencian ayahnya sendiri.

"Kenapa harus aku yang mengalami semua ini?" Suara teriakan gadis itu seakan didengar oleh langit. Awan hitam seketika bergulung berkumpul di atasnya, disambut kilatan petir dan guntur yang semakin menggelegar begitu keras.

Perlahan rintik hujan terasa semakin deras serta sakit ketika titik demi titik berjatuhan dan mulai membasahi tubuhnya yang sudah berderai air mata sejak awal. "Haruskah aku menyusulmu, Ibu?"

Dia menengadah menatap langit yang luas, pikiran gadis itu melayang entah ke mana dengan rasa putus asa yang tak ada lagi obatnya. Perlahan Jenni mulai menegakkan tubuhnya, melangkahkan kaki ke tepian rooftop bangunan tersebut dengan langkah gontai.

'Kau adalah anak pembawa sial! Jika bukan karena melahirkanmu aku tidak mungkin kehilangan istriku!' Sepenggal kalimat yang selalu dia dengar di saat ayahnya sedang marah, terus menerus terngiang dalam benak kecilnya, menambah keyakinan Jenni untuk mengakhiri hidupnya sendiri tanpa ragu lagi.

Angin berembus begitu kencang disertai guyuran hujan yang berjatuhan. Jenni merentangkan tangan sambil memejam sesaat. Kepala gadis itu mendongak, melihat kumpulan awan hitam yang tengah menjadi saksi keputusannya mengakhiri hidup.

Dia menghirup napas dalam-dalam, menikmati udara untuk terakhir kalinya. "Mungkin jika aku mati, Ayah akan hidup bahagia. Tidak lagi melihatku, yang hanya mengingatkannya tentang kematian Ibu."

Semakin lama semakin kencang angin yang menerpa tubuhnya, suasana di atap berubah mencekam seketika. Namun, tak membuat gadis itu mengundurkan niatnya dan bertambah yakin jika apa yang dia lakukan adalah benar.

"Aku datang, Ibu." Dia langsung mencondongkan tubuh ke depan dan terjun bebas dari ketinggian. Semoga kau bahagia, Ayah, batinnya.

_________________________

Di sisi lain, seorang wanita tengah mengendarai mobil sport milik sang ibu dengan hati yang riang karena baru pulang dari kampus. Artinya dia bisa mampir dulu ke tempat favoritnya untuk menghabiskan waktu hari ini. Di usia yang menginjak dua puluh tahun, perempuan itu sudah menempuh pendidikan S2 di salah satu universitas ternama di Amerika.

Kecerdasan turunan kedua orang tuanya tak perlu diragukan lagi, hingga membuatnya mampu menempuh pendidikan lebih cepat dari teman sebayanya.

Dia tengah asyik mengemudi sambil mendengarkan musik dari negara lain kesukaannya. "Hajiman nan marya neoui bakkeseon sal su eopseo." Wanita tersebut ikut bernyanyi dengan sangat menghayati mengimbangi lagu yang diputar di dalam mobil tersebut.

Namun, di tengah kegiatannya menikmati alunan lagu, tiba-tiba dering ponsel di kursi samping membuat wanita itu lantas mematikan musik dan meraba benda pipih tersebut di dalam tasnya, sambil sebelah tangan masih memegang kemudi.

"Siapa yang menelepon siang-siang begini?" gerutunya dengan santai.

Jessica Light, si bungsu perempuan dari kelahiran kembar tiga, yang mana kedua kakak kembarnya adalah laki-laki. Dia selalu dimanjakan oleh mereka, meskipun Jessi kecil sangat nakal dan sulit untuk diatur.

Sifatnya yang mirip dengan sang ibu ketika masih muda membuat wanita tersebut sering dipanggil Jessi Kecil. Walaupun usianya sekarang sudah bukan anak-anak lagi, tetapi panggilan itu masih saja tersemat dalam dirinya, hingga saat ini.

"Dapat." Tangan Jessi berhasil meraih ponsel tersebut, di layar tertera nama 'Jessi Tua'.

"Ada apa mommy menghubungi siang-siang begini?" Jessi mengernyitkan dahinya terlebih dahulu memikirkan kembali kesalahan apa yang dia buat hingga sang empu tak sabar menunggunya pulang. Wanita tersebut lantas teringat mobil sport yang digunakan saat ini adalah kesayangan ibunya. "Mampus aku!"

Jessica adalah sosok wanita berparas cantik dengan otak cerdas dan kejahilan tak terbatas. Dia hidup bergelimang harta dan kasih sayang sejak dalam kandungan. Orang-orang di sekitarnya pun sangat menyayangi wanita tersebut seperti keluarganya sendiri. Hidupnya tak memiliki kekurangan dalam hal apapun, sehingga membuat orang lain iri dengannya.

Ditambah dia memiliki seorang ayah–Nicholas Bannerick–yang merupakan konglomerat ternama Bannerick Group. Ibunya pun bukan sembarang wanita–Jesslyn Light–pemimpin dari mafia terbesar di negara ini dengan segudang bisnis legal.

Hal tersebut, menjadikan hidup Jessica semakin sempurna dengan segala fasilitasnya. Namun, dia bukanlah wanita manja yang suka berfoya-foya. Hanya saja kenakalannya cukup merepotkan orang-orang di sekitarnya.

"Hello, Mom." Jessi langsung menjauhkan ponsel dari telinga setelah mengangkat panggilan dari sang ibu.

"Bocah sialan! Kenapa kau memakai mobil mommy lagi? Apa gunanya kau beli sendiri, hah?" Suara teriakan sang ibu karena kesal dengan kendaraan yang Jessi gunakan terdengar begitu keras hingga mampu memekakkan telinga jika dia menggunakan earphone.

Inilah salah satu kenakalan Jessi, suka menggunakan mobil sport milik ibunya tanpa izin dan selalu pulang dengan kondisi kendaraan yang tidak lagi utuh. Entah karena lecet, rusak, bahkan tertabrak hingga tak bisa digunakan kembali.

"Aku hanya meminjam, Mom." Ketika wanita tersebut berbicara dengan ibunya. Tiba-tiba saja sebuah mobil berkecepatan tinggi berbelok ke kiri tepat di depannya.

Keterkejutan membuat Jessi langsung menginjak pedal rem dan mobil pun berhenti seketika, hingga kepalanya terbentuk stir. Namun, keberuntungan sedang tak berpihak padanya karena dari arah belakang sebuah truk bermuatan berat tiba-tiba saja mengalami rem blong dalam kecepatan tinggi dan menabraknya tanpa aba-aba.

Jessi yang tidak siap dengan kondisi ini hanya bisa pasrah ketika berada di dalam. Entah berapa kali kendaraan itu terpental ke samping dan berguling-guling tak tentu arah. Namun, sesaat kemudian kembali didorong oleh truk dari arah lain. Hingga berakhir dengan menghantam pembatas jalan dalam posisi terbalik.

"Jessi! Jessi! Jessi!" Suara teriakan panik ibunya di sambungan telepon masih bisa dia dengar di sisa kesadaran diri Jessi.

Tubuh Jessi terbalik dengan luka parah dan darah yang mengalir di sekujur tubuhnya membuatnya tak lagi mampu bertahan untuk meraih ponsel itu. "Mommy," lirih wanita tersebut memanggil sang ibu, sebelum akhirnya kesadaran hilang sepenuhnya.

To Be Continue...

Hallo teman-teman, selamat datang di novel kedua aku. Bagi yang mau tau identitas Jessi silakan baca novel pertama 'Dangerous Woman Jesslyn' ya. Karena ini adalah cerita anaknya.

Jangan lupa tap, love/favorit, gift, like dan tinggalkan komentar di setiap babnya.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

ok

2024-06-12

0

Ida. Rusmawati.

Ida. Rusmawati.

/Smile/

2024-06-05

1

🌸💫Dhaniatree🔥🌻

🌸💫Dhaniatree🔥🌻

eh, ada sumanto dimari😄.. jd jahat ya?kebanyakan makan mayat org sih..emg belum tobat pak?🤣🤣

2024-05-10

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Bencana
2 BAB 2 : Jiwa yang Tertukar
3 BAB 3 : Jessi dan Jenni
4 BAB 4 : Pulang
5 BAB 5 : Ju Min Ten Sang Ibu Tiri
6 BAB 6 : Membalas Su Man To
7 BAB 7: Rencana Hidup
8 BAB 8 : Sam Sul
9 BAB 9 : Perundung yang Dirundung
10 BAB 10: Kemenangan Je
11 Bab 11: Je Vs Bakul Sate
12 Bab 12: Tak Terima Kekalahan
13 Bab 13 : Preman Kalengan
14 Bab 14: Pergi Dari Rumah
15 Bab 15: Tempat Tinggal Baru
16 Bab 16: Bertaruh Nyawa
17 Bab 17 : Lary Zain
18 Bab 18: Waria
19 Bab 19: King–Queen
20 Bab 20: Taruhan Kesepakatan
21 Bab 21: Pertama Kali Kalah
22 Bab 22: Kecurangan Liam
23 Bab 23: Pembalasan
24 Bab 24: Sugar Baby
25 Bab 25 : Pria Gila
26 Bab 26: Mendapatkan Keadilan
27 Bab 27: Kecelakaan
28 Bab 28: Kecemburuan
29 Bab 29: Apa Dia Mati?
30 Bab 30: Liam Galau
31 Bab 31: Siapa Dia?
32 Bab 32: Liam Cemburu
33 Bab 33: Carilah Wanita Matang
34 Bab 34: Tak Sebodoh Itu
35 Bab 35: Kecurigaan
36 Bab 36: Menemukan Sesuatu
37 Bab 37: Iblis Kecil
38 Bab 38: Gadis Sialan
39 Bab 39: Beraksi Lagi
40 Bab 40: Siapa Je?
41 Bab 41: Bukan Hanya Sampah
42 Bab 42: Membasmi Hama
43 Bab 43: Tamu Tak Diundang
44 Bab 44: Bisa Kembali
45 Bab 45: Cacing Tanah
46 Bab 46: Pergi Sekarang
47 Bab 47: Tikus Kantor
48 Bab 48: Apa Kau Mengenalnya?
49 Bab 49: Deal
50 Bab 50: Wanita Iblis
51 Bab 51: Aku Pastikan Kau Menyesal!
52 Bab 52: Membuat Ricuh
53 Bab 53: Memberi Pelajaran Kecoa
54 Bab 54: Bekerja Sama
55 Bab 55: Meninggalkan Wasiat
56 Bab 56: Bukan Kucing Liar
57 Bab 57: Kau Mengenalnya?
58 Bab 58: Koma Setahun
59 Bab 59: Penghancuran Bukti
60 Bab 60: Tokoh Utama
61 Bab 61: Belum Selesai
62 Bab 62: Bergerak Sekarang
63 Bab 63: Menghabisi Sisa Lawan
64 Bab 64: Maaf
65 Bab 65: Berhak Bahagia
66 Bab 66: Wanita Sundal
67 Bab 67: Kau Milikku
68 Bab 68: Deal
69 Bab 69: Apa Maumu?
70 Bab 70: Kedatangan William
71 Bab 71: Situasi Menegangkan
72 Bab 72: Pertukaran Adil
73 Bab 73: Cinta Pertama dan Terakhir
74 Bab 74: Ketidakrelaan Seorang Ayah
75 Bab 75: Pernikahan
Episodes

Updated 75 Episodes

1
BAB 1 : Bencana
2
BAB 2 : Jiwa yang Tertukar
3
BAB 3 : Jessi dan Jenni
4
BAB 4 : Pulang
5
BAB 5 : Ju Min Ten Sang Ibu Tiri
6
BAB 6 : Membalas Su Man To
7
BAB 7: Rencana Hidup
8
BAB 8 : Sam Sul
9
BAB 9 : Perundung yang Dirundung
10
BAB 10: Kemenangan Je
11
Bab 11: Je Vs Bakul Sate
12
Bab 12: Tak Terima Kekalahan
13
Bab 13 : Preman Kalengan
14
Bab 14: Pergi Dari Rumah
15
Bab 15: Tempat Tinggal Baru
16
Bab 16: Bertaruh Nyawa
17
Bab 17 : Lary Zain
18
Bab 18: Waria
19
Bab 19: King–Queen
20
Bab 20: Taruhan Kesepakatan
21
Bab 21: Pertama Kali Kalah
22
Bab 22: Kecurangan Liam
23
Bab 23: Pembalasan
24
Bab 24: Sugar Baby
25
Bab 25 : Pria Gila
26
Bab 26: Mendapatkan Keadilan
27
Bab 27: Kecelakaan
28
Bab 28: Kecemburuan
29
Bab 29: Apa Dia Mati?
30
Bab 30: Liam Galau
31
Bab 31: Siapa Dia?
32
Bab 32: Liam Cemburu
33
Bab 33: Carilah Wanita Matang
34
Bab 34: Tak Sebodoh Itu
35
Bab 35: Kecurigaan
36
Bab 36: Menemukan Sesuatu
37
Bab 37: Iblis Kecil
38
Bab 38: Gadis Sialan
39
Bab 39: Beraksi Lagi
40
Bab 40: Siapa Je?
41
Bab 41: Bukan Hanya Sampah
42
Bab 42: Membasmi Hama
43
Bab 43: Tamu Tak Diundang
44
Bab 44: Bisa Kembali
45
Bab 45: Cacing Tanah
46
Bab 46: Pergi Sekarang
47
Bab 47: Tikus Kantor
48
Bab 48: Apa Kau Mengenalnya?
49
Bab 49: Deal
50
Bab 50: Wanita Iblis
51
Bab 51: Aku Pastikan Kau Menyesal!
52
Bab 52: Membuat Ricuh
53
Bab 53: Memberi Pelajaran Kecoa
54
Bab 54: Bekerja Sama
55
Bab 55: Meninggalkan Wasiat
56
Bab 56: Bukan Kucing Liar
57
Bab 57: Kau Mengenalnya?
58
Bab 58: Koma Setahun
59
Bab 59: Penghancuran Bukti
60
Bab 60: Tokoh Utama
61
Bab 61: Belum Selesai
62
Bab 62: Bergerak Sekarang
63
Bab 63: Menghabisi Sisa Lawan
64
Bab 64: Maaf
65
Bab 65: Berhak Bahagia
66
Bab 66: Wanita Sundal
67
Bab 67: Kau Milikku
68
Bab 68: Deal
69
Bab 69: Apa Maumu?
70
Bab 70: Kedatangan William
71
Bab 71: Situasi Menegangkan
72
Bab 72: Pertukaran Adil
73
Bab 73: Cinta Pertama dan Terakhir
74
Bab 74: Ketidakrelaan Seorang Ayah
75
Bab 75: Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!