NovelToon NovelToon
Nggak Dapat Ibunya, Anaknya Pun Jadi

Nggak Dapat Ibunya, Anaknya Pun Jadi

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Beda Usia / Romansa
Popularitas:596k
Nilai: 4.8
Nama Author: Cahyaning fitri

Lingkaran takdir memang penuh misteri. Menyukai ibunya, malah dapat anaknya. Tapi Ken bersyukur mendapatkan putri dari sahabatnya sendiri.

"Apa? Nikah sama Om Ken? Bapak, please dong jangan ngadi-ngadi? Masa iya aku menikah sama om-om?"

"Bapak mohon, Num. Hanya dia yang bapak percaya untuk menjaga kamu? Waktu bapak tidak banyak lagi."

"Maksud bapak apa sih?"

"Bapak divonis mengidap kanker hati. Sudah stadium 4. Jantung bapak juga bermasalah. Bapak mohon penuhi permintaan bapak!"

"Tapi, Pak____!" Hanum menggigit bibirnya sendiri.

"Ken, aku mohon nikahi putriku. Dia masih polos. Masih perawan. Tidak tersentuh lelaki manapun. Aku percaya kamu bisa menjaganya. Waktuku sudah tidak banyak lagi. Aku mohon jagakan dia untukku!"

"Man, kamu akan sembuh. Percayalah!"

"Tidak, Ken. Kanker hati yang aku derita sudah stadium 4. Aku tidak akan pernah bisa sembuh. Tolong penuhi permintaan sahabatmu yang terakhir ini!"

"Tapi_____!"

"Aku mohon _____!"

"Baiklah."

Pengen tahu kelanjutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 : Pertemuan dengan Edo, Bikin Sesak Hati Om Ken

"Kita duduk di sana!" Ken menunjuk bangku kosong disalah satu cafe yang letaknya tidak jauh dari apartemen mereka tempati.

"Iya, Bie!" sahut Hanum menurut.

Begitu mereka duduk, seorang pelayan datang dan menyerahkan buku menu.

"Kamu mau pesan, apa?" tanya Ken pada istrinya.

"Terserah Hubby saja!"

"Beneran terserah aku."

"Hemm. Yang terpenting jangan yang mengandung udang. Aku alergi, Bie!"

"Baiklah. Aku pesankan ini saja ya?" Ken memilih soto daging sapi, rawon dan jus jeruk. Hanum mengiyakan saja.

Tatapan Ken lurus menatap ke meja makan seseorang. Lalu pria itu tiba-tiba beranjak dari tempat duduknya. Membuat Hanum sedikit terkejut.

"Ada apa, Bie?" tanya Hanum penasaran.

"Ah, tidak ada. Aku ke toilet dulu. Tunggu disini dan jangan kemana-mana. Nanti kau hilang!" ucap Ken memperingatkan.

"Ish, Hubby pikir aku ini anak bayi." Rungut sang istri memanyunkan bibir, Ken terkekeh melihatnya.

Ken berjalan menuju toilet cowok. Dia sengaja berdiri di depan toilet. Begitu toilet dibuka, nampak lah sosok Harun di sana. Harun terkejut melihat Ken berdiri di depan pintu sambil tersenyum tipis.

"Ken, apa yang kamu lakukan disini?"

"Siapa wanita itu?" tanya Ken.

"Apa maksudmu?" Harun nampak gelisah.

"Wanita yang datang bersama Lo. Gue ngeliat kok!"

"Di-a....!"

"Siapa itu?" cecar Ken.

"Di-a....!" Harun menelan salivanya sendiri.

"Jangan bermain api, Harun! Gue tau, Lo nggak bahagia dengan pernikahan Lo. Tapi bukan berarti Lo harus mengkhianati pernikahan. Sebelum Lo menjalin hubungan dengan wanita lain, urus dulu urusan Lo dengan Kak Monika hingga tuntas. Jangan digantung seperti ini! Jujur, gue nggak suka melihatnya!" tegas Ken pada pria yang lebih tua satu tahun dari Ken. Setelah mengucapkan itu, Ken langsung pergi begitu saja meninggalkan Harun yang masih berdiri mematung.

Ken kembali ke meja makan. Pesanan yang tadi ia pesan sudah tersaji di meja makan. Tapi Hanum bergeming, sama sekali tidak menyentuh makanan itu.

"Kenapa makanannya tidak dimakan?" tanya Ken yang baru saja kembali.

"Aku menunggumu, Bie!" sahut gadis itu. Ken semakin kagum dengan sosok Hanum yang begitu perhatian pada dirinya.

"Ayo kita makan!" ajak Ken sambil mengulum senyum manis.

Mereka mulai menikmati makanan yang tersaji di meja makan. Hanum terlihat begitu lahap menyantapnya. Ken senang melihat sang istri menikmati makanan yang ia pilihkan. Ternyata Hanum menyukainya.

"Kau suka?"

"Hem, ini enak, Bie."

"Mau tambah?"

"Tidak. Ini aku sudah kenyang!"

"Kalau mau tambah, aku pesankan lagi!"

"Tidak. Aku sudah kenyang. Ini sudah lebih dari cukup, Bie!' jawab Hanum sangat menggemaskan, "Makanannya enak-enak ya, Bie!'

Ken tersenyum lebar mendengar Hanum mengatakan itu, "Kalau kau mau, setiap hari kita bisa makan disini!"

"Eh, tidak usah. Makanan di sini pasti mahal-mahal. Kalau setiap hari kita makan di sini, bisa tekor kita!" ujarnya terkekeh geli.

Hanum terdiam sesaat, begitu menyadari bahwa setelah suaminya pergi dari rumah mewah itu, kehidupan mereka tentu tidak akan sama lagi. Memikirkan itu semua, dia sadar betapa pentingnya mengatur keuangan rumah tangga agar gaji suaminya mencukupi kebutuhan mereka selama satu bulan.

Yang Hanum ketahui, Ken memang bekerja di sebuah perusahaan besar dan tinggal di apartemen atas belas kasihan seseorang . Oleh karena itu, sebagai istri yang bijak dan baik hati, Hanum tahu bahwa dia harus lebih cermat mengelola keuangan keluarga untuk menghadapi hidup baru yang mereka jalani. Dia tidak ingin menyulitkan suaminya, karena dia sangat menghormati Ken dengan sepenuh hati dan selalu ingin menjadi sosok istri yang terbaik untuknya.

"Ya sudah kalau begitu kita masak saja biar berhemat. Kau bisa masak kan?"

Sebenarnya bukan pasal uang yang menjadi pertimbangan Ken. Membeli makanan mahal, bukanlah hal sulit untuk Ken. Bahkan cafenya saja bisa ia beli. Dia hanya ingin mencoba makanan yang dimasak oleh istrinya.

"Bisa. Hubby tenang saja, aku bisa masak kok. Walau tidak seenak restoran, tapi bisa dimakan!" kekeh nya, Ken juga ikut tersenyum.

"Tapi tidak membuatku keracunan kan?"

"Tidak. Paling cuman sakit perut. Hahahaha!" Hanum tertawa lepas. Ken juga ikut tertawa.

"Kau ini bisa saja!" Ken menjawil hidung mancung istrinya, "Tapi aku sangat suka, kau yang ceria seperti ini!"

"Terlihat cantik ya, Bie?" tanya gadis itu.

"Bukan hanya cantik. Kecantikanmu bertambah berkali lipat!"

"Hihihi, Hubby bisa saja!" Hanum terlihat malu-malu meong.

"Oya, tadi kamu bilang kalau kamu alergi udang?"

"Hem." Hanum menganggukkan kepalanya.

"Sejak kapan?"

"Sejak kecil" balas Hanum.

Miranti juga alergi udang. Ternyata penyakit itu diturunkan dari ibunya. Gumam Ken dalam hati.

"Waktu kecil aku pernah memakan makanan yang mengandung udang. Terus aku mengalami sesak nafas. Bapak sempat membawaku ke rumah sakit! Jika tidak secepatnya mendapatkan pertolongan, mungkin saja aku sudah mati waktu itu. Untung bapak cepat membawaku ke rumah sakit!"

"Oke. Lain kali aku akan mengingat itu!" ujar Ken, "Pulang dari sini kita mampir ke supermarket ya!"

"Hubby mau membeli apa?"

"Membeli kebutuhan rumah. Lemari es kita juga kosong!"

"Oh, baiklah!"

Kini mereka sudah berada di pusat perbelanjaan. Tepatnya di sebuah supermarket terbesar dan terlengkap. Hanum begitu antusias memilih dan memilah bahan-bahan untuk mengisi kekosongan kulkas. Dari sayuran, buah-buahan, sampai bahan-bahan yang berbau amis.

"Bie, boleh tidak aku ambil ini?" tanya Hanum menunjukkan cumi-cumi ke hadapan suaminya.

"Ambil saja yang kau inginkan. Kau tidak perlu sungkan-sungkan pada suamimu, Sayang! Nanti aku yang bayar!"

Hanum sangat senang, dia begitu riang memasukkan bahan-bahan makanan di trolly. Ken juga ikut senang. Sembari mendorong trolly, sesekali tangan Ken jahil menggelitik pinggang Hanum, membuat gadis itu langsung melotot tajam. Ken justru terkekeh geli melihat Hanum seperti itu.

"Sudah selesai!" ujar Hanum.

"Ya sudah kita ke kasir!"

"Ayok!"

Semua barang-barang belanjaan sudah diletakkan di bagasi mobil. Bagasi nampak penuh dan sesak. Hanum menggigit bibir bawahnya sendiri melihat mobil suaminya penuh dengan belanjaan.

"Ternyata hari ini kita belanja banyak sekali ya, Bie!" ujarnya, "Mobilmu sampai penuh!"

"Tidak masalah. Kalau tidak muat bisa diletakkan ditengah!"

"Ya sudah, kita pulang yuk, Bie!"

"Yuk!"

Mata Hanum terbelalak saat ia melihat seseorang yang sangat familiar di area parkir. Hatinya berkata bahwa sosok yang ada di depan matanya adalah Edo. Tanpa menahan gejolak hatinya, Hanum berlari menyusul pria yang sangat mirip dengan Edo itu, meninggalkan Ken dalam kebingungan.

"Hanum mau kemana?!" Ken berteriak dengan kekuatan penuh paru-parunya, namun suaranya serasa hampa di tengah deru angin.

Hanum terus saja berlari, tak peduli dengan teriakan sang suami. Dalam dadanya, Hanum merasakan semacam keharusan untuk mengejar sosok yang sangat mirip dengan Edo itu.

Merasa gelisah dan khawatir, Ken bergegas menyusul Hanum dengan kecepatan yang mungkin dapat ditempuh oleh kakinya. Hatinya resah, seolah merasakan ada sesuatu yang salah, dan ia tahu bahwa saat ini ia harus melindungi istrinya.

Terus mencari tahu, sambil menahan semua kekhawatiran yang membuncah. Dan benar saja, Ken menemukan Hanum terduduk memeluk lututnya di aspal sambil menangis.

"Sayang, ada apa?" tanya Ken khawatir.

"Aku bertemu Edo, Bie! Dia bersama dengan wanita lain. Aku melihatnya sendiri. Mereka sangat mesra. Hiks!" Hanum menangis, Ken pun langsung memeluknya erat.

Ken memapah tubuh Hanum masuk ke mobil. Suasana berubah menjadi hening, tidak ada yang berbicara. Hanum juga sibuk berkutat dengan pikirannya sendiri. begitu juga Ken. Entah kenapa mendengar Hanum menyebut nama pria lain, ada perasaan sesak yang tiba-tiba menghimpit dadanya.

Bersambung ....

Sabar ya Om Ken. Namanya juga nikahin gadis labil. Masih polos dan lugu soal rumah tangga. Hehehehe....

Yuk take love buat Om Ken..... jangan lupa klik favorit novel ini ya.....💖💖💖

1
Ani Baru
siap2 bagrut mama ambar
Sumiyati oo
sadar dev itu penglangkah atau ngrampok ya dev???
mending mundur aja deh
ayo kak up lagi 🥰🥰🥰🥰
Soraya
blum apa apa dh di porotin 😂😂😂lanjut thor
Ani Baru
cantik bnget sh Hanum ny..
Nur Adam
lnjut
Anne Sri
keren
Nur Soleh
makan tuhhhh cewek dewasa.....kena mental knlo Dev...😠
Siti Amyati
belum jdi keluarga udah minta macem2 apalagi jdi beneran bisa habis harta benda Dave ,mendingan mundur aja sama susan aja
Yuliana Tunru
gmn dave dapat calon istri yg klga x kyk.perampok yakin msh mau nih gila bgt matre hbs bikin dave lgsg jd gembelll...😁😁😁
Basaria Siahaan
wkwkwk kasihan kamu dave😂😂🤭
Siti Aisah
matreee
maiida nst
lanjuttt kak
🍌 ᷢ ͩᗩGEᑎᑕY🍀ᴴᵉⁿⁿʸ 𝐀⃝🥀
wui.... lom jd kluarga harta dah mo di kuras.
blass gabis bro...
Aditya HP/bunda lia
mampus kau Dave sukurin .... San mnding kamu cepet2 pergi deh pindah kuliah pindah keluar kota biar gak di temuin si Dave
neng ade
syukuri km Dave .. rasakan itu rongrongan dari keluarga Karin .. bakalan habis km langsung jatuh miskin deh .. klo udh begitu bakalan di tendang nanti nya sm Karin sekeluarga ..
Tini Uje
otewe bangkrutt kamu om dave 😅😅
harwanti unyil
emang enak mau dapet calon mertua yg dn kk ipar seperti itu hahaha bisa bangkrut km Deva itu lh karma buatmu di cinta di sukai sm cewek yg tulus walau masih mudah gk mau malah cari yg gila harta 🤪🤪
phity
rasian tu dave, kmu pikir mudah menikah? wkwk
Euis Maryam
wjwk mamam tuh dave ,bangkrut atuh
biby
outo miskin kmu Dave...
di senengin gadis baik baik nolak malah milih yg matre.. syukurin tuh blm apa2 sdh mw nguras harta lo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!