NovelToon NovelToon
Sistem Kekayaan Warisan Keluarga

Sistem Kekayaan Warisan Keluarga

Status: tamat
Genre:Teen / Action / Komedi / Tamat / System
Popularitas:7.2M
Nilai: 4.5
Nama Author: dee hwang

Felix yang tidak memiliki keluarga, teman dan uang suatu hari harus lepas dari panti asuhan karena telah menginjak umur 17 tahun. Ia hanyalah anak muda yang tidak begitu memahami dunia luar, masih naif dan juga lemah.

Suatu saat, ia menemukan sebuah ponsel pintar aneh yang entah dijatuhkan oleh siapa. Dan dari ponsel itu terdapat misi-misi aneh yang benar-benar memberinya hadiah dan membimbingnya menjadi ‘pangeran tampan dan sukses’ seperti yang dijanjikan.

Ting!

----
MISI KHUSUS:
Selamatkan seorang gadis yang kesusahan!
Hadiah: uang tunai sebesar sepuluh juta
----

Ting!

----
MISI KHUSUS:
Beli seribu koin funzone, dan dapatkan hadiah dengan semua koin itu!
Hadiah: mendapatkan satu unit apartemen di ‘BluePearl’ seharga 10 miliar

----

Berasal dari manakah sistem tersebut??

Baca juga:
sistem pemburu penjinak monster
Sistem kekayaan hukuman
reinkarnasi Menjadi Pangeran Terbuang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana membuka Cafe

.

.

“Kamu belajar masak dari mana Lix? Bukannya di panti dulu kamu gak pernah masak ya?” tanya Nana.

Felix mengangguk “Iya, dan ini pertama kalinya aku masak... kenapa emang kak?”

“Kamu inget hari ini kakak pergi liat-liat toko? Kakak mau buka cafe... gimana kalo kamu bantuin kakak?? Misalnya, pas weekend atau liburan??” tawar Nana

“Kak Na mau buka cafe?? Mau aja sih kak.. lagian Kak Na juga udah bantuin Felix, mau ikut gak Han?” Felix kembali menyenggol Handika dengan sikunya

“Emang aku bisa bantuin apa sih Lix?”

“Kamu lumayan ganteng, makin ganteng kalo dandan dikit.. bisa jadi pelayan” ini yang menjawab Nana.

Mendengar dirinya dipuji oleh gadis cantik sekelas Nana, mau tak mau Handika jadi salting sendiri “Kak Na bisa aja.. hehe”

“ADAW! Gak perlu cubit-cubit orang juga kalo salting!” protes Felix karena Han barusan mencubit lengannya.

Sementara Nana yang melihat itu hanya

terkikik “Kak Na seneng ngliat kalian akrab gini.. ya udah, kalo gitu Kak Na balik aja ya, Mama pasti heboh kalo denger Felix punya bakat masak.. bisa-bisa besok disuruh bantuin bikin sarapan”

Membuat sarapan??

Ingatan Felix kembali pada saat istirahat, saat dia dan Jini memakan bekal yang Jini buat sendiri. Rasanya sangat enak! Karena itu.. Felix ingin membalasnya dengan memasakkan Jini

sesuatu.

“Boleh aja kak! Besok Felix dateng lebih pagi buat bantuin Mama Ina deh”

“Oke, nanti kakak kasih tau Mama, kalian jangan tidur kemaleman ya?”

“Beres kak!” balas Felix dan Handika bersamaan.

Setelah menghabiskan pasta dan membereskan piring, Handika kembali ke atas untuk mengambil buku pelajarannya.

Tidak lupa Felix mengirim pesan pada Jini, menanyakan apakah ada PR selama Handika ijin tidak masuk, untuk jaga-jaga

Felix juga ingin mengerjakannya.

“Aduh banyak banget” keluh Handika saat Jini memberitahu Felix PR apa saja yang dilewatkan Handika.

“Kerjain PR buat besok sama besoknya aja dulu, aku bantuin” kata Felix

“Lix, kamu yakin bukan malaikat? Kok baik banget?”

“Gak usah lebay Han, cepet kerjain sebelum kemaleman kita.. soalnya besok aku harus bangun pagi-pagi”

Handika menoleh bingung pada Felix “Buat bantuin Mama Ina bikin sarapan?”

“Bukan cuma itu, aku juga harus olah raga rutin di taman deket sini”

Handika mengangguk-angguk mengerti “Gitu.. ikutan dong, aku jarang olah raga soalnya”

Felix memeriksa tubuh Handika “Iya, sih.. kelihatan”

“Kok aku tersinggung ya?”

“Udah, kerjain PR”

“Iya iya..”

***

Lianna Verdinand adalah putri bungsu keluarga besar Verdinand, pemilik L.I Company, salah satu perusahaan terbesar di Asia. Jika dibandingkan dengan Graham Group, L.I Company masih jauh di atasnya.

Malam ini sambil menunggu neneknya pulang, ia memainkan piano besar di ruang tengah mansion yang ia tempati.

Jari-jari lentiknya bermain dengan indah, lagu yang sangat indah itu mengalun memenuhi seisi mansion. Semua pelayan yang sedang menunggui Lianna turut terhanyut ke dalam permainan piano yang luar biasa tersebut.

Seluruh keturunan keluarga Verdinand memang dituntut untuk menjadi pribadi yang sempurna dan dapat melakukan berbagai hal dengan sempurna pula. Bermain musik sudah ditanamkan dalam diri Lianna sejak kecil, selain itu ada pula yang lain seperti menari, menyanyi, memanah, bela diri, berenang... tidak sampai disana, dia juga di tuntut untuk memiliki nilai akademis tinggi, dan juga akhlak yang tinggi pula.

Maklum saja, mereka adalah konglomerat yang kakek buyut mereka masih keturunan bangsawan Eropa.

Akan tetapi.. karena Lianna sudah dapat melakukan segalanya, dia jadi bosan.

Permainan pianonya tiba-tiba terhenti.

“Kenapa berhenti? Permainanmu sangat indah” mendengar suara itu, Lianna menoleh pada asal suara, dia segera berdiri saat melihat siapa yang datang.

“Grandma!!” Lianna pun memeluk neneknya erat “Grandma lama banget sih? Katanya mau masak makan malem buat Lianna?”

Nenek terkekeh melihat tingkah manja cucu perempuannya ini “Tenang saja, ini Grandma sudah belanja sayang.. ayo ke dapur, Lianna mau bantuin nenek kan?”

Lianna tersenyum bangga “Tentu saja, bahkan chef dari restoran bintang lima michelin sudah mengakui bakat memasakku, akan ku tunjukkan bakatku pada Grandma”

“Cucu Grandma memang hebat! Oh iya.. tadi Grandma bertemu dengan pemuda baik dan tampan lho, kalau kalian bertemu pasti cocok deh”

Mendengar itu dahi Lianna mengerut tak suka “Grandma pura-pura kekurangan uang lagi pasti kan?? Hentikan itu Grandma! Kasihan kasirnya kalo udah tau siapa grandma sebenernya, dia pasti shock”

Nenek tertawa mendengar kata-kata Lianna “Tapi kali ini Grandma ditolong oleh pemuda tampan lho, bukan hanya memberi uang yang kurang, namun dia membayarkan semua belanjaan Grandma, selain itu dia juga sangat baik dan ramah... kalau Lianna punya teman seperti dia, apalagi jadi pacarnya Grandma pasti sangat bahagia”

Lianna menatap neneknya tidak percaya, bagaimana bisa neneknya yang tidak mudah mempercayai orang lain bisa tiba-tiba percaya dengan pemuda asing sih?

Lagipula jaman sekarang, mana ada pemuda sebaik itu??

“Dilihat dari ekspresimu, kau sepertinya tidak percaya ya?” tanya Nenek, dia sudah mengerti bagaimana Lianna, sama seperti dirinya, sulit untuk mempercayai orang.

“Bagaimana mungkin Lianna percaya sih Grandma!”

Nenek kembali terkekeh “Gini aja, gimana kalo kamu temui dia?”

“Oke, Lianna akan buktikan dia tidak sebaik perkiraan Grandma”

Diam-diam nenek tersenyum, dia berhasil membuat cucunya tertarik pada pemuda baik yang ditemuinya. Menjadi seseorang yang memiliki banyak harta memang sangat sulit, apalagi untuk mencari seseorang yang dapat dipercaya.

Biasanya, keluarga besar seperti mereka akan menggunakan bisnis sebagai pengikat hubungan, karena dengan begitu mereka bisa sedikit percaya.

Akan tetapi, nenek tidak ingin cucu perempuannya yang berharga hidup menderita, nenek ingin dia memiliki paling tidak seorang teman yang dapat ia percayai, seorang teman yang tidak ingin memanfaatkan dia saja.

***

Handika sudah ngos-ngosan setelah

mengikuti semua rutinitas olah raga Felix, yang sebenarnya hanya sit up, push up, squatjump masing-masing 10 kali dan ditambah lari keliling taman. Harusnya itu sangat ringan, tapi Handika langsung merasa seluruh tenaganya terkuras habis, inilah akibat tidak pernah olah raga.

Felix menertawai Handika sambil memegangi perutnya “Hahaha capek ya? Aku saat mulai juga capek!”

“Yakin Lix, cuma segini olah raganya?” tanya Handika, Felix mengangguk lalu duduk disebelahnya “Iya, olah raga yang bener bukannya sedikit-sedikit tapi rutin ya? Dan kita berdua termasuk yang jarang olah raga, jadi gak bisa langsung olah raga berat, aku juga baru mulai tiga hari sama hari ini”

“Cuma dari tiga hari lalu? Tapi kelihatannya ini enteng banget buat kamu ya?” tanya Handika yang melihat Felix sama sekali tidak kecapekan.

Felix juga merasa seperti itu sebenarnya, padahal kemarin dia masih capek setelah melakukan misi harian, tapi sekarang malah seperti tidak ada apa-apanya.

Mungkin karena kekuatannya sudah mencapai level satu kali ya?

Bukannya menjawab, Felix malah meraih

ponselnya dari saku hoodie yang ia kenakan.

“Wih, kelihatannya mahal banget tuh”

celetuk Handika, Felix menoleh bingung padanya, lalu pada ponsel temuannya ini.

Tapi iya juga... ponsel ini kelihatannya tidak kalah dengan iphone, malah menurut Felix ponsel ini lebih luar biasa.

Bagaimana tidak?? Selain memiliki sistem yang membantunya, ponsel canggih ini tidak perlu di charge sama sekali.

Dan meski Felix tidak membeli paket data atau pulsa, dia tetap dapat berselancar di internet tanpa gangguan, jadi kalau mau ngegame sangat luar biasa bukan?

Seperti smartphone impian saja.

“Kelihatannya emang mahal.. tapi sebenernya, ini aku nemu”

Handika menatapnya tidak percaya “Serius Lix?? Kayaknya kamu ditempelin dewi fortuna deh.. bisa nemu ponsel kayak gini”

Felix tersenyum tipis, dewi fortuna ya?? Sepertinya Handika salah, jika memang dia seberuntung itu, dia akan memiliki keluarga yang utuh bukan??

Ah, tidak apa.. dia sekarang sudah bisa hidup dengan nyaman, ini sudah sangat baik, harusnya kau bersyukur, Felix..

“Ayo balik, aku mau bantuin Mama Ina masak sarapan juga, mau dibawain sarapan gak?” tawar Felix, sambil berdiri, lalu membantu Handika berdiri juga.

“Gak enak ah Lix..”

“Gak apa Han, kan aku ikut masak.. mama Ina pasti bolehin kok”

“Hehe makasih ya Lix, baik banget kamu”

.

.

1
Watashi Erryzh-Kun
Luar biasa
Driyanto Kriswan
Memang aneh harusnya, bayar makanan seafood bersama calon ibu mertua jutaan rupiah habisnya, beli mobil hampir/lebih dari 1 M...
Driyanto Kriswan
Sudah saatnya jatah Sandra untuk dihancurkan ke dalam penjara? Musibah/hukum semesta alam?
Driyanto Kriswan
Awal gejala konglomerat, akhir gejala kolormlorot! Hi ha, jos!
Driyanto Kriswan
Wow apartemen mewah? Anak sekolah punya mau disewakan?
Driyanto Kriswan
Wow Orkaba, orang kaya baru, baru kaya orang? Hi ha! Jder!
Driyanto Kriswan
Selalu ada orang baik diganggu orang usil berhati dekil berotak secuil upil. Hi ha.
Driyanto Kriswan
Yang satu doyan bikin makanan lezat yang lainnya doyan makan gratis makanan lezat, hanya atas nama persahabatan. No problem. Hi ha.
Driyanto Kriswan
Wow mau ada kebangkitan dadakan sang maestro musik? Hi ha, jos!
Driyanto Kriswan
Luar biasa. Ada nilai-nilai moral di cerita ini: kejujuran, ketulusan, keberanian, bela rasa, menjaga/melindungi yang lemah/tertindas, , menolong orang lain, kehangatan dan keakraban persahabatan dan kekeluargaan, kesetiakawanan sosial, kewajiban belajar, cerdas dan cerdik bernalar, keberanian meluruskan yang tidak benar, berjuang mengharungi lautan trik segala siasat keji licik rakus murkanya orang sok kaya dan berkuasa sendiri...
Driyanto Kriswan
Awal alur berantem kaleeekkkk....
Driyanto Kriswan
Lanjut, pro kontra mulai nampak menonjol, sahabat atau yang memusuhi juga mulai tertata, siapa berada di pihak mana...
Driyanto Kriswan
Orang baik semoga proses sukses jadi orang mandiri yang baik peduli menolong orang lain, tidak lupa diri, tahu orang-orang yang telah berbuat baik kepadanya...
Driyanto Kriswan
Duh Chef dadakan yang unggul ajaib... Hi ha! Usaha buka warung makan ala thongkrongan anak-anak kost, sambil cari duit bantu gizi mereka dengan harga ekonomis kan yahuuuddd!
Driyanto Kriswan
Apakah neneknya jini? Apakah nenek yang punya wibawa dan power untuk menaklukan anggota keluarga besarnya yang bandel dan tidak humanis? Entahlah, yuk lanjut bacanya... Hi ha!
Driyanto Kriswan
Ayo berambah tabah dan pemberani membela orang-orang yang menerima ketidakadilan, bertambah gerakan bela diri secepat kilat, sedahsyat ledakan nebula, setepat panah meluncur menuju sasaran sebuah titik kecil/mata burung di langit yang sedang terbang. Punya tubuh yang tahan hantaman dan mudah sembuh dari luka-luka. Tetap berjuang jadi juara 1 di level kelasnya, menjadi kebanggaan sekolah.
Driyanto Kriswan
Awal musuh yang cemburu, arogan, sombong, angkuh merasa sebagai anak orang kaya punya kuasa...?
Driyanto Kriswan
Duh mulai kumbang dikelilingi madu bunga...
Driyanto Kriswan
Bohong atau tidak sistem ala hp itu toch 1 juta itu tetap nyata dan multi guna, jadi mau apa lagi? Gak mau? Menolak? Membuang sistem? Hi ha.
Om Oga
Ian Itu Cewek Pa Cowok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!