3 tahun membina rumah tangga, nyatanya tidak membuat Keygan Afkar mencintai Lengkara Shafura, wanita yang terpaksa ia nikahi karena perjodohan.
Selama pernikahannya, Keygan selalu bersikap dingin bahkan tidak pernah sekalipun menyentuh Shafura. Karena baginya, Shafura hanyalah wanita murahan yang rela menjual diri demi popularitasnya sebagai seorang model terkenal.
Sampai akhirnya Shafura memilih untuk mengakhiri rumah tangganya, karena ternyata Keygan masih memiliki hubungan dengan mantan kekasihnya.
Namun penyesalan justru harus dirasakan Keygan setelah mengetahui jika Shafura bukanlah wanita murahan seperti yang Keygan tuduhkan selama ini. Namun Keygan terlambat, karena tepat di hari perceraiannya, Shafura menepati janjinya untuk pergi dan menghilang dari hidup Keygan untuk selamanya.
Akankah Keygan kembali bertemu dengan Shafura?
Apa yang akan Keygan lakukan saat mengetahui jika Shafura menyembunyikan fakta besar darinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 18
"Tapi, bukan Lu kan penyebab Jovanka bunuh diri?" Tanya Fagan penuh selidik.
"Maksud Lu apa?"
"Sebelum Jovanka meninggal---"
Belum sempat Fagan menjelaskan, suara ketukan pintu berhasil menghentikan ucapannya.
Tok tok tok
"Tuan Keygan, Anda ikut kami ke kantor polisi."
Keygan melebarkan bola matanya, tiba-tiba saja beberapa anggota polisi masuk ke ruangannya.
"Tunggu-tunggu, ini sebenarnya ada apa?" Tanya Keygan dengan raut penuh kebingungan.
"Anda telah diduga sebagai penyebab kematian saudari Jovanka," ucap salah satu anggota kepolisian dengan wajah penuh seringai.
Keygan semakin bingung, ia memang tahu penyebab kematian Jovanka karena bunuh diri. Tapi ia tidak ada hubungannya sama sekali dengan kematian mantan kekasihnya itu.
Sejak memergoki Jovanka dan Nero beberapa waktu lalu, itu terakhir kalinya Keygan melihat Jovanka. Karena setelah itu Keygan tidak pernah bertemu lagi dengan wanita yang sialnya adalah mantan kekasihnya itu.
Fagan mengusap wajahnya kasar, ia tidak menyangka polisi akan bergerak secepat ini dan menyimpulkan jika Keygan adalah tersangka penyebab kematian Jovanka.
Fagan sangat percaya pada Keygan, kakaknya itu tidak akan bertindak sebodoh itu. Walaupun kakaknya itu memang bodoh, tapi Keygan bukanlah pria yang ceroboh dan gegabah, pikir Fagan.
Fagan sebenarnya datang ke ruangan Keygan untuk membahas masalah ini dengan Keygan, namun polisi datang lebih cepat sebelum ia sempat membicarakannya dengan Keygan.
"Saya tidak melakukan apa pun. Kenapa saya yang dituduh?" Keygan tidak terima. Namun salah satu anggota kepolisian kembali mengatakan sesuatu yang membuat Keygan bungkam.
"Kami menemukan surat ini di samping tubuh korban." Polisi itu menyerahkan sebuah surat pada Keygan, yang diduga tulisan tangan Jovanka sebelum wanita itu melakukan aksi bunuh dirinya.
Keygan mengambil surat itu dan membacanya. Rahangnya mengeras, saat membaca setiap kalimat dalam surat itu.
𝘈𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘒𝘦𝘺𝘨𝘢𝘯 𝘈𝘧𝘬𝘢𝘳. 𝘋𝘪𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩𝘪𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘶 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪. 𝘋𝘪𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘦𝘳𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘪𝘴𝘵𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪𝘬𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘪𝘴𝘵𝘳𝘪 𝘴𝘢𝘵𝘶-𝘴𝘢𝘵𝘶𝘯𝘺𝘢.
𝘕𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨, 𝘢𝘬𝘶 𝘥𝘪𝘣𝘶𝘢𝘯𝘨. 𝘒𝘦𝘺𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘢𝘮𝘱𝘢𝘬𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘮𝘱𝘢𝘳 𝘬𝘶 𝘬𝘦 𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯𝘢𝘯. 𝘚𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘥𝘪𝘱𝘦𝘳𝘬𝘰𝘴𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘺𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘪𝘫𝘪𝘬𝘬𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪.
𝘗𝘢𝘥𝘢𝘩𝘢𝘭 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘢𝘯𝘪𝘯𝘺𝘢. 𝘈𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘰𝘳𝘣𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬𝘯𝘺𝘢. 𝘛𝘢𝘱𝘪, 𝘪𝘯𝘪 𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘶 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯?
𝘜𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘥𝘪 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘪𝘯𝘪, 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘭𝘢𝘨𝘪. 𝘚𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘱𝘬𝘶 𝘫𝘪𝘫𝘪𝘬.
𝘒𝘦𝘺𝘨𝘢𝘯... 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘬𝘶? 𝘈𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪𝘮𝘶. 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘰𝘳𝘰𝘯𝘨𝘬𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪.
𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢, 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘣𝘢𝘪𝘬𝘭𝘢𝘩. 𝘚𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘬𝘦𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯𝘢𝘯 𝘮𝘶, 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢.
"𝘞𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘭𝘢𝘯!" 𝘒𝘦𝘺𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪. 𝘐𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢 𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘯𝘺𝘢, 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘰𝘥𝘰𝘩𝘪𝘯𝘺𝘢.
Keygan ingin meremas surat itu, namun salah satu anggota kepolisian berhasil mengamankan surat itu dengan cepat dari tangan Keygan.
Surat itu adalah barang bukti satu-satunya yang membuktikan jika kematian Jovanka disebabkan oleh Keygan. Keygan lah orang yang sudah mendorong Jovanka pada jurang kematian.
"Surat itu hanya berdasarkan asumi dari sudut pandangnya saja, itu tidak membuktikan saya sebagai penyebab kematiannya."
Keygan menolak saat para anggota kepolisian itu memintanya untuk ikut ke kantor polisi. Apalagi semua kalimat yang tertera dalam surat itu semuanya kebohongan belaka.
"Dia yang mengakhiri hidupnya sendiri, kenapa saya yang disalahkan?" Ucapnya lagi. "Dan apa kalian yakin kebenaran surat ini?"
Keygan terus membela dirinya, ia bahkan tidak membiarkan polisi sekalipun menyela ucapannya. Selama dirinya benar, Keygan tidak akan pernah sudi tunduk pada siapapun sekalipun itu penegak hukum. Terlebih lagi, tanpa membawa surat perintah yang jelas.
Keygan murka, harga dirinya telah diinjak-injak. Hanya berdasarkan sebuah surat, mereka bergerak percaya diri tanpa menyelidiki lebih dulu kebenarannya.
"Maaf Tuan, saya hanya menjalankan perintah." Ucap salah satu anggota dengan kepala sedikit tertunduk.
Mereka merasa malu. Benar apa kata Keygan, mereka tidak menyelidiki lebih dulu kebenaran surat itu. Mereka hanya menjalankan perintah dari atasannya.
Keygan menghembuskan napasnya kasar. Ia Ingin sekali menghajar pria berseragam dihadapannya ini, namun dampaknya akan semakin besar jika menuruti egonya saat ini.
"𝘈𝘱𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘪𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘪𝘬𝘶𝘵 𝘴𝘢𝘫𝘢? 𝘚𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘬𝘰𝘯𝘴𝘱𝘪𝘳𝘢𝘴𝘪 𝘥𝘪 𝘣𝘢𝘭𝘪𝘬 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘵𝘪𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶," 𝘨𝘶𝘮𝘢𝘮 𝘒𝘦𝘺𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪.
Setelah berpikir sebentar Keygan akhirnya memilih untuk ikut dengan beberapa polisi itu.
"Anda serius akan ikut kami, Tuan?" Tanya salah satunya dengan sedikit tidak percaya.
Bagaimana tidak, sebelumnya Keygan menolak keras ikut dengan mereka. Namun sekarang, bahkan dengan suka rela pria itu mau mengikuti mereka.
"Tentu saja." Keygan bahkan mendahului polisi itu keluar dari ruangannya.
"𝘈𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘪𝘯𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘳𝘢𝘮𝘢 𝘮𝘶𝘳𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪. 𝘈𝘬𝘶 𝘤𝘶𝘳𝘪𝘨𝘢 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘮𝘢𝘵𝘪."
Sebelum benar-benar pergi, Keygan menatap Fagan sekilas, lalu benar-benar menghilang di balik pintu lift.
Setelah Keygan pergi, Fagan terlihat menghubungi seseorang. Fagan sangat tahu apa yang Keygan pikirkan. Tidak ada yang memahami Keygan lebih baik dari Fagan. Hanya lewat tatapan saja, keduanya mampu memahami isi hati masing-masing tanpa harus dijelaskan.
"𝘈𝘯𝘥𝘢𝘪 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘴𝘦𝘫𝘢𝘬 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘤𝘦𝘳𝘥𝘢𝘴 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘯𝘪, 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘚𝘩𝘢𝘧𝘶𝘳𝘢."
Fagan masih ingat dengan jelas, dulu Keygan menilai Shafura murahan, hanya berdasarkan dari rekaman cctv saja, tidak menyelidiki lebih dulu kebenarannya. Keygan begitu dibutakan oleh cinta, sehingga mempercayai hasutan Jovanka begitu saja.
Dan sekarang, cinta dan kepercayaan Keygan yang setinggi langit pada wanita itu runtuh tak bersisa bersama pengkhianatan yang Jovanka lakukan di belakangnya.
Sungguh, Tuhan maha membolak-balikan hati manusia.
...----------------...
"Bagus, sebentar lagi pria sombong itu akan masuk penjara," pria itu tersenyum puas. Ia baru saja mendapatkan kabar dari orang kepercayaan nya, jika Keygan berhasil diseret ke kantor polisi.
"Sekarang, bagaimana dengan wanita itu, Bos? Apa Bos benar-benar akan melenyapkan nya?" Tanya orang kepercayaan pria yang dipanggil Bos itu.
Setelah cukup lama berpikir, pria itu terlihat menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu. Biarkan dia hidup lebih lama. Anggap saja itu hadiah terakhir dari ku," ucap pria itu. "𝘛𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘢𝘬𝘶 𝘭𝘦𝘯𝘺𝘢𝘱𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪𝘱𝘶𝘯, 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢."
Seringai di wajahnya perlahan hilang, berganti dengan rasa sakit yang semakin menggerogoti nya.
"𝘚𝘦𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢, 𝘬𝘦𝘩𝘢𝘯𝘤𝘶𝘳𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵𝘬𝘶 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨, 𝘴𝘢𝘩𝘢𝘣𝘢𝘵𝘬𝘶."
𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥
Kasian bayi2nya, bapak kandungnya gak tau eh sekarang ibunya pun dibikin komakah?? 😢
lanjutkan lemes lemes kau Key
waduh ada apa dengan syafura ya🤔
Deg....ada apa dengan itu🤔...