NovelToon NovelToon
Warisan Mutiara Hitam 2

Warisan Mutiara Hitam 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Fantasi Timur / Balas Dendam
Popularitas:47.3k
Nilai: 5
Nama Author: Kokop Gann

(Warisan Mutiara Hitam Season 2)

Setelah mengguncang Sekte Pedang Awan dan memenggal Jian Chen, Chen Kai mendapati bahwa kemenangannya hanyalah awal dari mimpi buruk baru. Sebuah surat berdarah mengungkap kebenaran yang meruntuhkan identitasnya: ia bukan anak Klan Chen, melainkan putra dari buronan legendaris berjuluk "Sang Pengkhianat Naga".

Kini, Klan Jian dari Ibu Kota memburunya bukan demi dendam semata, melainkan demi "Darah Naga" di nadinya—kunci hidup untuk membuka segel terlarang di Utara.

Demi melindungi adiknya dan mencari jati diri, Chen Kai menanggalkan gelar Juara dan mengasingkan diri ke Perbatasan Utara yang buas. Di tanah tanpa hukum yang dikuasai Reruntuhan Kuno, Sekte Iblis, dan Binatang Purba ini, Chen Kai harus bertahan hidup sebagai pemburu bayangan. Di tengah badai salju abadi, ia harus mengungkap misteri ayahnya sebelum darahnya ditumpahkan untuk membangkitkan malapetaka kuno.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kokop Gann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Padang Abu dan Awal yang Baru

Perpindahan ruang melalui formasi teleportasi kuno yang tidak stabil bukanlah pengalaman yang menyenangkan. Rasanya seperti tubuh ditarik paksa melewati lubang jarum, diputar, diregangkan, lalu dilemparkan kembali ke realitas dengan kekerasan yang brutal.

BRUK!

Chen Kai mendarat dengan keras di atas tanah yang dingin dan berpasir. Dia berguling secara naluriah untuk meredam dampak, tangan kanannya mencengkeram gagang Pedang Meteor Hitam yang masih setia di punggungnya.

Beberapa meter darinya, terdengar suara muntah. Xiao Mei, yang kultivasinya paling rendah, berlutut di tanah, memuntahkan cairan asam lambung. Wajahnya pucat pasi, matanya berair karena pusing yang hebat. Manajer Sun mendarat dengan posisi duduk, napasnya tersengal-sengal, wajah tuanya tampak semakin keriput karena kelelahan.

"Kita... kita masih hidup?" bisik Manajer Sun, meraba-raba dadanya sendiri, seolah memastikan jantungnya masih berdetak.

Chen Kai tidak langsung menjawab. Dia berdiri perlahan, membiarkan pusing di kepalanya mereda. Dia menarik napas dalam-dalam.

Udara di sini berbeda.

Jika di Lembah Tulang Naga udaranya berbau darah dan belerang, di sini udaranya kering, tipis, dan berbau debu kuno. Dinginnya menusuk tulang, jauh lebih dingin daripada di perbatasan sekte.

Chen Kai membuka matanya dan melihat sekeliling.

Mereka berada di tengah-tengah Padang Abu.

Tidak ada salju putih bersih di sini. Tanah tertutup oleh lapisan pasir abu-abu yang tebal—sisa-sisa reruntuhan bangunan kuno yang telah hancur menjadi debu selama ribuan tahun. Di kejauhan, pilar-pilar batu patah mencuat dari tanah seperti jari-jari raksasa yang mencoba menggapai langit kelabu.

Angin menderu pelan, membawa debu abu yang berputar-putar seperti hantu.

"Radius lima puluh kilometer..." gumam Chen Kai, mengingat spesifikasi formasi teleportasi itu. "Kita mungkin berada di pinggiran barat Reruntuhan Utara. Wilayah yang dikenal sebagai 'Kuburan Kota Kuno'."

Dia melihat ke arah timur. Di cakrawala yang sangat jauh, dia bisa melihat pilar cahaya merah samar yang menembus awan dan asap hitam yang membumbung tinggi.

Lembah Tulang Naga.

"Kita cukup jauh," kata Kaisar Yao di benaknya. "Naga Mayat itu tidak akan mengejar serangga kecil seperti kita saat dia baru saja bangun. Dia akan sibuk menghancurkan sisa-sisa pasukan Klan Jian di sana."

Chen Kai mengangguk. Dia mengepalkan tangannya.

KREK.

Suara sendi jarinya terdengar tajam. Dia merasakan kekuatan yang meluap-luap di setiap serat ototnya. Penyerapan 'Esensi Darah Naga Sejati' tidak hanya menyembuhkan luka bakar akibat teknik terlarang, tetapi juga memadatkan 'Tulang Api'-nya ke tingkat yang baru. Dia merasa seolah-olah bisa menghancurkan batu granit hanya dengan cengkeraman tangan.

"Tuan Muda..." Manajer Sun akhirnya berhasil berdiri, dibantu oleh Xiao Mei yang masih gemetar. "Terima kasih... sekali lagi. Orang tua ini berutang dua nyawa padamu hari ini."

Chen Kai menoleh. Dia menatap Manajer Sun dengan pandangan baru. Orang tua ini licik, pedagang tulen, tapi dia memiliki loyalitas dan keberanian yang mengejutkan.

"Kita belum aman, Manajer Sun," kata Chen Kai. "Klan Jian mungkin hancur di lembah, tapi Jian Lie masih hidup. Dan dia tahu wajah kita."

"Jian Lie..." Manajer Sun meludah ke tanah dengan jijik. "Dia kehilangan pasukan, kehilangan Naga Mayat, dan kehilangan Kunci Giok Putih. Jika dia kembali ke Ibu Kota, Klan Jian akan mengulitinya hidup-hidup. Dia sekarang adalah anjing gila yang terpojok. Dan itu membuatnya lebih berbahaya."

"Benar," kata Chen Kai. "Karena itu, kita harus menghilang."

"Menghilang?"

"Identitas 'Chen Kai' sudah mati di Lembah Tulang Naga," kata Chen Kai, menarik tudung jubahnya. "Mulai sekarang, aku hanyalah seorang pengembara tanpa nama."

Dia menatap hamparan padang abu yang luas dan sunyi.

"Dan kau, Manajer Sun. Kau dan Xiao Mei juga harus mati. Setidaknya, secara resmi."

Manajer Sun mengerti maksudnya. Paviliun Seratus Harta Karun adalah organisasi netral, tapi jika Klan Jian tahu Manajer Sun terlibat dalam sabotase ritual mereka, Paviliun mungkin akan mengorbankan Sun demi menjaga hubungan politik.

"Aku punya beberapa 'rumah aman' rahasia di kota-kota perbatasan lain," kata Manajer Sun, matanya kembali menunjukkan kilatan perhitungan pedagang. "Tapi untuk sampai ke sana, kita harus melintasi padang ini. Dan menurut peta..."

BOOOOOM!

Tanah di bawah mereka tiba-tiba bergetar. Bukan gempa, tapi getaran ritmis. Seperti langkah kaki sesuatu yang sangat berat.

Debu abu di depan mereka, sekitar seratus meter jauhnya, meledak ke udara.

Dari balik bukit pasir abu, sesosok makhluk raksasa muncul.

Tingginya empat meter, berdiri dengan empat kaki yang kokoh. Tubuhnya terbuat dari batu-batu granit kasar yang menyatu secara magis, dengan lumut beku tumbuh di sela-selanya. Matanya hanya dua rongga gelap yang menyala dengan api biru dingin.

Golem Reruntuhan.

"Penjaga kuno," bisik Kaisar Yao. "Makhluk yang ditinggalkan oleh peradaban masa lalu untuk menjaga kota yang sudah jadi debu ini. Intinya... setara dengan Puncak Tingkat Sembilan."

Manajer Sun memucat. Dalam kondisinya yang sekarang—tanpa Qi dan terluka parah—Golem ini adalah hukuman mati. Xiao Mei menjerit tertahan.

Golem itu memutar kepalanya yang kotak. Mata api birunya mengunci posisi mereka.

GROOOAAAAR!

Suara geraman yang terdengar seperti batu digesekkan bergema. Golem itu menerjang maju, kecepatannya mengejutkan untuk ukuran tubuhnya. Tanah bergetar setiap kali kakinya menghantam bumi.

"Tuan Muda, lari!" teriak Manajer Sun, berusaha menarik Xiao Mei mundur.

Tapi Chen Kai tidak lari.

Dia berdiri diam, jubahnya berkibar ditiup angin berdebu. Dia menatap raksasa batu yang sedang berlari ke arahnya itu dengan ketenangan yang menakutkan.

Dia tidak menarik Pedang Meteor Hitam.

"Yao," kata Chen Kai pelan. "Aku ingin menguji sesuatu."

"Lakukan," jawab Yao.

Chen Kai melangkah maju satu langkah. Kuda-kuda rendah. Dia menarik tangan kanannya ke pinggang.

Golem itu sudah dekat. Jarak lima puluh meter. Tiga puluh meter. Sepuluh meter.

Raksasa itu mengangkat tinju batunya yang sebesar kereta kuda, siap meremukkan Chen Kai menjadi pasta daging.

Saat bayangan tinju raksasa itu menutupi tubuhnya, Chen Kai memukul.

Tanpa teknik. Tanpa Qi yang meledak-ledak. Hanya kekuatan fisik murni dari 'Tulang Api' yang telah dimurnikan oleh Darah Naga Sejati.

"Hancur."

Tinju kecil Chen Kai bertemu dengan tinju raksasa Golem.

DUAAAARRRRRR!!!

Suaranya seperti ledakan meriam.

Gelombang kejut angin menyapu debu di sekitar mereka dalam lingkaran sempurna.

Mata Manajer Sun hampir melompat keluar.

Tinju Chen Kai tidak remuk. Sebaliknya, tinju batu Golem itu... retak.

Retakan itu menjalar cepat dari titik benturan, merambat ke lengan batu Golem, lalu ke bahunya.

KRAK! KRAK! PYAR!

Lengan raksasa Golem itu meledak menjadi ribuan kerikil.

Kekuatan pukulan Chen Kai tidak berhenti di situ. Dampaknya terus menjalar ke tubuh utama Golem, menghancurkan inti kestabilan sihirnya.

Golem itu terhuyung ke belakang, kehilangan keseimbangan, lalu jatuh dengan suara dentuman keras yang mengguncang tanah. Tubuhnya yang besar hancur berkeping-keping menjadi tumpukan batu mati.

Satu pukulan.

Hanya kekuatan fisik.

Chen Kai berdiri di sana, menurunkan tinjunya perlahan. Uap panas tipis mengepul dari kulitnya. Dia menatap tangannya sendiri dengan sedikit rasa takjub.

"Kekuatan fisik setara Pembangunan Fondasi Awal..." bisiknya. "Ayah tidak berbohong. Darah ini... luar biasa."

Di belakangnya, Manajer Sun dan Xiao Mei membatu. Mereka tahu Chen Kai kuat, tapi menghancurkan Golem Puncak Tingkat Sembilan dengan satu pukulan tangan kosong? Itu sudah melampaui batas akal sehat manusia.

Chen Kai berbalik, ekspresinya datar seolah dia baru saja memukul lalat.

"Jalannya sudah bersih," katanya. "Ayo bergerak sebelum yang lain datang."

Manajer Sun menelan ludah susah payah, lalu mengangguk cepat. "B-Baik, Tuan Muda... maksud saya, Tuan Pengembara."

Mereka bertiga berjalan menjauh dari bangkai Golem, melangkah lebih dalam ke padang abu yang sunyi, memulai perjalanan panjang mereka di dunia baru yang kejam ini.

1
Jeffie Firmansyah
seruu ..seruu.... seruuu.... 💪 Thor
Jeffie Firmansyah
luar biasa kerenn GG abis cerita nya
Jeffie Firmansyah
kerennn abis seruuu semangat Thor 💪
Choky Ritonga
😍😍😍😍😍👌👌👌
Eka Haslinda
pokoknya ini MC yg paling keren sedunia 😍😍
kute
mantab thor makin seru, dan enak alur ceritanya
Muhamad Al Wilan Ramadhan
lanjut thor👍👍👍
andri susilo
mantap thoorrr... lanjut, jangan bikin kendor😄😄😄
Eyang Kakung
Tarian pembantaian dimulagi 🤣🤭
Eyang Kakung
lanjut
Hendra Yana
bagussss
Eyang Kakung
musuh2 nya pada sadis semua
Hendra Yana
mantap
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Sikat habis
Eyang Kakung
tingkatkan terus level kultivasi mcnya thor
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Njoooooost
Hendra Yana
di tunggu up selanjutnya
saniscara patriawuha.
walahhhhhhh pragatttttzzzzz....
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Tooooooops
saniscara patriawuha.
wadidawwwww....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!