Kesetiaan yang dibalas dengan pengkhianatan, membuat Bianca rela menyamar menjadi pembantu di rumah wanita yang menjadi istri siri suaminya tercinta.
" Bersiap-siaplah mas, tertawalah sepuas mu. Kau dan gundikmu itu akan membayar rasa sakit dari pengkhianatan ini ".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gevha Jeany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukti Kecurangan
Happy Reading...
💞
Terselip kemarahan dalam nada bicara Bianca. Membuat hati Cindy mencelos.
Tangannya gemeteran memilin ujung bleazernya, dia menunduk tak berani menatap Bianca.
" Kenapa kamu diam ? " hardik Bianca
" I itu Bu,,, hmm anu " Cindy makin gugup
Braak
Bianca menggebrak meja membuat Cindy tersentak kaget.
" Ayo jawab !!! " teriaknya
" I iya Bu, Bapak sering bolos kerja " jawabnya ketakutan
" Apalagi ?? Apalagi yang kamu tau tentang suami saya ? " cerca Bianca menatap tajam
Cindy diam. Sejujurnya dia ingin jujur tapi ketakutannya lebih mendominasi.
" Kamu tidak dengar pertanyaan saya, Cindy ?!! " tanya Bianca halus tapi penuh penekanan.
" Bapak juga pernah beberapa kali mengambil uang perusahaan Bu. " jawab Cindy pelan nyaris tak terdengar
" Tapi Bu, tolong jangan pecat saya. Saya diancam Bapak kalau saya melapor sama Ibu. Sa..saya akan di pecat Bu " Cindy memohon mohon
Tampak Bianca menggelengkan kepalanya. Dia tidak menyangka suaminya sanggup melakukan hal seperti itu.
" Siapa pemilik perusahaan ini ?? "
" Ibu Bianca " Cindy masih menunduk
" Iya benar. Kamu tau bahwa saya adalah pemilik SAH perusahaan ini. Lalu mengapa kamu takut dipecat oleh suami saya? Jelas jelas saya yang punya kendali penuh atas perusahaan ini.
Saya yang mempunyai hak untuk memecat atau tidaknya karyawan disini. Semua keputusan ada ditangan saya!!! " ucapan Bianca berapi api dan menekan kata sah pada kalimatnya.
" Dan kamu !! " tunjuk Bianca
" Saya yang memilih kamu diposisi ini dan memberi kamu kepercayaan. Tapi kamu memilih diam melihat kecurangan suami saya tanpa memberi laporan !!! "semakin memojokkan.
" Maaf Bu ".
" Baiklah berarti kamu takut dipecat suami saya. Tapi kamu tidak takut di pecat oleh saya !!! " Bianca tersenyum miring
" Bu tolong beri saya kesempatan " ucapan Cindy menangkupkan kedua tangannya
" Saya janji Bu akan selalu memberi laporan sama Ibu, tapi tolong Bu...saya masih butuh pekerjaan ini " Cindy menangis memohon.
" Saya sangat benci pengkhianat !!! Dan kamu sudah berkhianat pada saya dengan memilih diam seakan akan kamu juga ikut mendukung perbuatan suami saya.
Atau jangan jangan kamu dapat percikan dari uang itu ? " tuduh Bianca
Cindy langsung menggerakkan tangannya kekanan kiri.
" Tidak Bu,,,tidak. Saya tidak diberi apa apa sama Bapak. Saya cuman diancam akan dipecat Bu " membela diri sementara airmatanya tidak berhenti.
Bianca langsung menyambar telepon yang dihadapannya.
" Ke ruangan saya sekarang, dan bawa semua laporan keuangan !! " perintahnya.
Tok
Tok
Tok
" Masuk "
Tak lama pintu terbuka, seorang pria tengah baya memasuki ruangan membawa beberapa map.
" Siang Bu " ucapnya sopan
" Siang. Silahkan duduk Pak Handoko ".
Pak Handoko pun duduk setelah dipersilahkan.
" Apakah ada masalah Bu ??. Sudah lama Ibu tidak kekantor " ujar Pak Handoko
" Saya ingin melihat data data keuangan " kata Bianca
" Ini Bu " map yang dibawa Pak Handoko disodorkan pada Bianca
Setelah meneliti beberapa saat, Bianca bisa melihat begitu banyak kecurangan.
Beberapa transferan masuk ke rekening suaminya dengan jumlah yang tidak sedikit.
Brengsek
Uang segitu banyak kau gunakan untuk apa mas ?
Untuk membahagiakan gun*ikmu ???
Amarah Bianca tak lagi terelakkan.
Orang yang dipercaya mampu menusuknya dari belakang.
" Ini gak bisa dibiarkan. Akan ku balas kau bersama gun*ik mu itu. " sorot mata Bianca penuh kekecewaan terlihat jelas.
" Saya lihat ada beberapa transferan masuk ke rekening suami saya. Bisa dijelaskan Pak "
tanya Bianca
" Benar Bu. Itu permintaan Pak Yuga karna Ibu yang sudah memberi ijin " jawab Pak Handoko
Braak
Baik Cindy maupun Pak Handoko mengelus dada karna kaget, ketika Bianca menghempaskan map diatas meja.
" Mulai ini jangan pernah transfer uang ke rekening Pak Yuga meski dia mengatakan atas perintah saya!! "
" Baik Bu " ucapan Pak Handoko patuh
"berani beraninya dia menggunakan namaku"
.
.
.
.
💞
😭😭