Mengisahkan tentang perjuangan hidup seorang gadis bernama Anindyta Kailila .
Dalam menggapai cita-citanya dengan
keadaan hidup yang sederhana.
Bekerja sebagai asisten seorang model papan atas, merupakan batu loncatan baginya untuk mengais rupiah dengan tetap harus pintar membagi waktu mengurus ayahnya yang sakit.
Jangan tanyakan tentang kisah cintanya.
Sebab semenit saja, otak dan hatinya tak pernah kosong, karena perintah dari sang model yang selalu datang bertubi-tubi.
Namun, apalah dayanya jika ternyata kegigihannya bekerja justru mempertemukannya dengan seorang CEO yang ternyata kekasih sang model.
Bahkan perasaan mereka tidak dapat di bendung untuk saling jatuh cinta.
Mungkinkah seorang asisten mendapatkan cinta seorang presdir bahkan kekasih bosnya sendiri...?
Ikuti ceritaku " Di Balik Layar"
Semoga di sukai pembaca.
Salam santun
salam sehat untuk semua
🙏🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EmeLBy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7 : BERKOMPETISI
"Orangnya jarang di kantor, tetapi saat presentasi semua desainer pada ngumpul, dan bersaing di sana." Jelas Haifa lagi.
Lagi lagi Anin mengangguk paham.
Nesha terlihat berjalan ke arah Anin membawa 1 kotak lumayan besar. Yang isinya peralatan lengkap untuk seorang desainer. Seperti pensil yang digunakan adalah lead pensil yang terbuat dari graphit.
Pensil warna (colored pencil) yang digunakan untuk menyempurnakan desain agar terlihat lebih menarik.
Penghapus (eraser) jika sewaktu diperlukan.
Rol/penggaris yang berguna untuk memberi bingkai dari kertas gambar atau membuat bidang-bidang bergaris lurus.
Kuas (brushes) berbentuk bulu-bulu halus yang terbuat dari bahan sintetis. Kuas mempunyai variasi bentuk dan ukuran yang banyak.
Cat air tersedia dalam bentuk cake dan tube, yang bagus dan berkualitas baik.
Kertas yang tersedia dalam bermacam-macam bentuk, ukuran dan sesuai dengan kebutuhan.
Jenis-jenis kertas ini antara lain kertas photo copy, kertas transparan, dan kertas gambar/buku gambar.
File atau amplop berguna untuk menyimpan kliping-kliping mode, potongan-potongan bahan tekstil dan untuk penyimpanan desain yang sudah selesai. Kliping berguna untuk meningkatkan inspirasi.
Anin sangat senang menerima semua peralatan itu.
"Ini peralatan tempur mu, kebetulan hari ini senin di minggu pertama. Jadi tersisa 13 hari kedepannya, kamu bisa ikut berkompetisi ikut dalam presentasi" ucap Nesha
Anin mengangguk tanda paham.
"Tema nya adalah pakaian pantai couple, jadi silahkan berimajinasi sesuai tema. Jika, desain mu ingin di bawa untuk menjadi produk berikutnya di butik ini." Ujar Nesha
"Untuk karya masuk 10 besar, dapat 500rb, masuk 5 besar dapat 1jt. Jika karyamu terpilih sebagai produk dapat 2jt. Itu semua di luar gajih." jelas Nesha.
"Wow, menarik sekali, bonusnya!!" seru Anin kegirangan.
"Kemudian jika karyamu 2 kali dapat memenangkan kompetisi ini, dalam masa magang. Dapat langsung di angkat jadi pegawai tetap. Tentu gajih mu beda lagi dengan saat magang." Ujar Nesha
"Oke baik. Aku paham." Ujar Anin mantap. Serasa semakin bersemangat ia melakukan pekerjaan baru sekaligus hobby nya ini.
"Berhubung besok kamu mulai kerja, bagaimana jika ku ajak keliling di butik ini dulu." Ajak Haifa.
"Boleh. Nesha dan yang lain, aku permisi ya... Besok aku kembali." Pamitnya pada mereka yang ada dalam ruangan itu.
Terlihat Haifa dan Anin keluar dan melihat lihat koleksi pakaian yang terdapat di lantai 3 itu. Ternyata di sana juga terdapat ruangan kaca yang isinya pakaian pengantin. Di dalam nampak beberapa orang sibuk dengan pekerjaannya masing masing.
Terlihat pula, bahan bahan kain berkualitas dan ekslusif di sana. Ada banyak segala jenis payet, aneka batu, mutiara, krystal bahkan juga berlian. Yang di gunakan sebagai hiasan untuk mempercantik busana pengantin di butik MJ ini.
Anin hanya melihat dari kaca. "Wajar saja ruangan itu tidak bisa di masuki oleh orang sembarangan, isinya barang mahal semua." gumam Anin di dalam hati.
"Haifa, setelah lulus SMK kamu kuliah dimana?" tanya Anin sambil terus melihat lihat.
"Aku, tidak melanjutkan Nin. Kamu kan tau, orang tuaku tidak mampu." Jawabnya.
"Lalu kenapa kamu bisa bekerja di sini?" tanya Anin lagi.
"Sebelumnya aku bekerja di lantai bawah, sebagai pramuniaga saja, sampai 2 tahun tetapi kemudian aku selalu mengikuti kompetisi yang di adakan di lantai 3 ini. Sehingga akhirnya aku bisa menjadi karyawan magang di sini. Tetapi, aku lambat naik levelnya...🤭 makanya aku lama di ruangan magang." Jawabnya
"Bohong, kata Nesha kamu seniornya di ruangan kita."Ujar Anin.
"Iya, aku di anggap senior karena di lihat dari masa kerjaku. Dan aku seolah sebagai penunggu ruangan itu. Karena karya ku mentok, jadi aku hanya sebagai tutor bagi desainer baru sepertimu." Jawabnya
"Berarti desainer di sini banyak ya, Fa...?" tanya Anin lagi
"Desainer lepas ada 10, tapi berstatus pegawai tetap, mereka jarang masuk karena memang bebas bermukim di mana saja, juga untuk menghindar saling tiru karya teman sesama desainer. Desainer magang ada 3 orang di tambah kamu, jadi 4 orang. Ada Nesha, jadi kemungkinan yang ikut kompetisi ada 15.
Kompetisi juga di lakukan terbuka lewat link, akan di panggil jika karyanya memenuhi syarat." Jelas Haifa
"Waah... kenapa aku tidak tau sejak dulu ya? Padahal aku tidak pernah berhenti menggambar sejak dulu." Jawab Anin
"Kamu masih suka menggambar seperti waktu kita di SMK, Anin?" tanya Haifa.
"Iya, aku kuliah juga memperdalam ilmu itu." Jawab Anin
"Pantas saja kamu langsung di terima sebagai pegawai magang, hanya 2 bulan lagi. Mungkin Bu Mellisa sudah melihat ijazah terakhirmu." Kata Haifa.
"Iya, aku juga mengirimkan beberapa contoh karyaku, saat aku mendaftar." Timpal Anin lagi.
"Wah, bagus dong. Semoga kamu cepat menjadi pegawai tetap ya,Nin."
"Amiiin." Jawab Anin
"Btw, kamu sudah menikah?" tanya Haifa tiba-tiba.
"Ya, belumlah. Aku belum setahun lulus kuliah. Aku mau cari pengalaman dulu. Belum terpikirkan ke arah situ, Fa".Ucap Anin sambil menuruni tangga menuju lantai dasar.
"Oh, kalau aku sudah 6 bulan menikah, ini aku baru hamil 2 bulan. Makanya tadi aku terlambat. Sedang mabuk mabuknya, hampir tiap pagi begitu." Ujar Haifa menerangkan.
"O... bumil nih ceritanya. Selamat ya Fa, untuk pernikahan dan kehamilanmu. Semoga sehat selalu ya..." Ucap Anin tulus.
"Terima kasih Anin." Ucap Haifa ceria.
Haifa memang memiliki pribadi yang ramah dan mudah bergaul. Ia sama dengan Anin, berasal dari keluarga yang biasa saja.
Dan saat sekolah, ia sering menjadi 1 kelompok dalam membuat tugas di kelasnya bersama Anin. Sehingga mereka tentu sangat senang dan saling merindu ketika hampir 5 tahun tidak saling bertemu.
"Haifa, terima kasih untuk hari ini ya...aku harus segera pulang. Ayahku pasti sudah menungguku." Pamit Anin
"Oh, kamu masih tinggal dengan ayahmu? Apa kabar beliau?" tanya nya lagi.
"Kabarnya baik, hanya kesehatannya agak terganggu. Sebab beliau sempat mengalami serangan stroke. Jadi, kini ayah tidak bisa bergerak dengan leluasa sendiri." Jawab Anin menerangkan.
"Oh, begitu. Semoga ayahmu segera pulih ya Nin." Doa Haifa
"Iya, terima kasih doanya. Sampai jumpa besok ya bumil." Ucap Anin sambil melambaikan tangannya ke arah Haifa sambil terus melangkah dengan tidak menghadap ke arah depan.
Bruuugh.... Terdengar suara tabrakan badan, ketika Anin kembali menghadap arah pintu keluar.
"Oh, maaf. Maafkan saya Pak. Saya salah tidak melihat jalan." Ucap Anin panik sambil membungkukan badannya menyesali kecerobohannya.
Yang ternyata ia telah menabrak seorang lelaki bertubuh atletis, kulit putih, rambut kecoklatan ikal bervolume, wangi dan tampan. Mengenakan kemeja biru muda dan setelan jas warna navy dengan dasi warna senada. Dapat di pastikan, dia adalah seorang pengusaha muda.
Namun, lelaki itu tidak menjawab. Dan hanya melirik pada laki - laki yang berjalan di belakangnya. Kemudian berlalu meninggalkan Anin yang berdiri mematung.
Terlintas di pikirannya, betapa sempurnanya Tuhan menciptakan manusia ini.
Bersambung
...Mohon dukungannya 🙏...
...Komen kalian...
...sangat autor harapkan...
...👍💌✍️🌹...
...Seikhlasnya...
...Terima kasih...
selamat membaca yaaak