*Important*
novel ini ekslusif ada hanya di NovelToon,bila ada di platform lain, bearti plagiat
tolong bantu report
"Ketika dunia mengandalkan pedang dan sihir, aku membawa napalm dan artileri. Oh, dan saldoku? Error Tak Terbatas." Rian, seorang buruh pabrik yang mati karena kelelahan, mengira hidupnya berakhir. Namun, dia membuka mata sebagai Zephyrion IV, Kaisar boneka di dunia Terra Vasta—sebuah planet yang 1.000 kali lebih luas dari Bumi. Nasibnya buruk: Negaranya di ambang kebangkrutan, dikelilingi musuh, dan nyawanya diincar oleh menterinya sendiri. Tapi, Rian tidak datang dengan tangan kosong. Dia membawa "Omni-Store System"—sebuah toko antardimensi yang mengalami ERROR fatal. Saldo Poin: UNLIMITED (∞).
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukma Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7: Garis Batas di Tanah Berlumpur
Tiga hari berlalu dalam kabut kelelahan dan suara cangkul menghantam tanah.
Di Lembah Celah Angin (Windgap Valley)—satu-satunya akses darat yang landai menuju Ibukota Aethelgard—pemandangan aneh tersaji. Tidak ada benteng megah, tidak ada barisan ksatria berkuda yang gagah.
Hanya ada lubang.
Sebuah parit zig-zag sepanjang dua kilometer membelah lembah itu. Lumpur basah menumpuk di bagian depan, diperkuat dengan karung-karung pasir dan kawat berduri yang Zephyr beli secara massal dari Sistem.
Zephyr berdiri di pos komando darurat—sebuah bunker kayu setengah tertanam di bukit kecil yang menghadap langsung ke lembah. Di sebelahnya, Alistair (Perdana Menteri baru) memegang papan jalan dengan tangan gemetar, membacakan laporan sensus darurat.
"Bacakan lagi angkanya," perintah Zephyr sambil meneropong cakrawala.
Alistair menelan ludah. "Baik, Yang Mulia. Berdasarkan data administrasi yang tersisa... Situasi kita lebih buruk dari perkiraan."
[STATUS KEKAISARAN AETHELGARD]
Luas Wilayah: ±50.000 km² (Setara Provinsi Jawa Barat di Bumi).
Catatan MC: "Di Bumi, ini ukuran negara kecil yang layak. Tapi di planet Terra Vasta yang 1.000 kali lebih besar dari Bumi? Kita hanyalah debu. Sebuah noktah kecil di pinggiran benua."
Populasi: 854.000 Jiwa.
Detail: Turun drastis dari 2 juta jiwa akibat kelaparan dan migrasi sepuluh tahun terakhir. Mayoritas adalah petani tua dan anak-anak. Usia produktif sangat minim.
Ekonomi & Mata Uang:
Mata Uang: Aureus (Emas), Argent (Perak), Cuprum (Tembaga).
Kurs: 1 Aureus \= 100 Argent \= 10.000 Cuprum.
Kas Negara: 0 Aureus. (Secara teknis bangkrut).
Inflasi: Zephyr membanjiri pasar dengan beras gratis merusak harga pasar sementara, tapi menyelamatkan nyawa. Ekonomi sekarang berjalan murni berdasarkan barter barang Sistem.
Zephyr mengangguk pelan. "Kecil. Miskin. Hampir mati. Tapi itu keuntungan kita. Negara besar tidak akan mengirim pasukan utama mereka untuk menaklukkan desa miskin. Vexia hanya mengirim pasukan ekspedisi."
Dia beralih menatap parit di bawah.
"Dan militer?"
Komandan bermata satu, yang kini Zephyr ketahui bernama Gareth, melangkah maju. Dia terlihat berbeda. Seragam lusuhnya sudah diganti dengan seragam BDU (Battle Dress Uniform) hijau polos surplus Perang Vietnam yang murah meriah dari Toko Sistem. Tidak ada baju besi, tapi dia memakai helm baja M1.
"Lapor, Jenderal!" Gareth memberi hormat—bukan hormat tangan di dada ala ksatria, tapi hormat tangan di pelipis. Zephyr telah menghapus sistem feodal di militer.
[KEKUATAN MILITER AKTIF]
Total Personel: 500 Prajurit Infanteri (Ex-Garda Istana & Sukarelawan).
Persenjataan:
500x Senapan Lee-Enfield No. 4 Mk I (.303 British).
500x Bayonet Panjang.
10.000x Grenade (Tersimpan, belum dibagikan).
Struktur Pangkatan Baru:
Zephyr menghapus gelar "Sir", "Squire", atau "Man-at-Arms".
Prajurit (Private): Ujung tombak.
Sersan (Sergeant): Pemimpin regu (10 orang).
Kapten: Pemimpin Kompi (100 orang).
Jenderal: Gareth (Pemimpin Operasi Lapangan).
Panglima Tertinggi (Supreme Commander): Zephyr.
"Anak-anak siap, Jenderal," lapor Gareth, suaranya parau tapi tegas. Tiga hari latihan menembak tanpa henti—dan perut yang selalu kenyang—telah mengubah pengemis menjadi prajurit. "Mereka mungkin belum bisa menembak lalat dari jarak 500 meter, tapi mereka bisa menembak gajah dari jarak 200 meter."
"Itu sudah cukup," kata Zephyr. "Musuh kita bukan lalat. Musuh kita adalah target besar yang sombong."
Tiba-tiba, tanah bergetar pelan.
Kerikil di tanah mulai melompat-lompat kecil.
Zephyr mengangkat teropongnya lagi. Di ujung cakrawala lembah, debu mengepul tinggi ke angkasa. Panji-panji berwarna biru dan perak terlihat berkibar. Lambang Serigala Republik Vexia.
"Mereka datang," bisik Zephyr.
Dari balik debu, barisan kavaleri (pasukan berkuda) muncul lebih dulu. Mereka terlihat megah. Kuda-kuda perang besar yang dilapisi zirah rantai, ditunggangi oleh ksatria dengan baju pelat besi mengkilap. Di belakang mereka, ribuan infanteri berjalan kaki membawa tombak panjang dan perisai.
Jumlahnya: ±5.000 Pasukan.
Perbandingan: 10 lawan 1.
Gareth menelan ludah. Keringat dingin mengalir di pelipisnya. Secara logika militer dunia ini, 500 orang tanpa benteng batu melawan 5.000 pasukan Vexia di tanah terbuka adalah bunuh diri massal.
"Tenang, Gareth," kata Zephyr, merasakan ketegangan komandannya. "Ingat apa yang kukatakan tentang Kill Zone."
Pasukan Vexia berhenti sejenak di mulut lembah, sekitar 800 meter jauhnya. Pemimpin mereka, seorang Jenderal Vexia yang menunggangi kuda putih, tampak tertawa melihat "pertahanan" Aethelgard.
Dari kejauhan, parit Zephyr hanya terlihat seperti gundukan tanah rendah. Tidak ada tembok. Tidak ada parit air. Musuh berpikir Zephyr sudah gila karena mengajak perang di tanah terbuka.
Terompet perang Vexia terdengar melengking.
TOOOOT!
"SERAAAANG! INJAK MEREKA!"
Tanah bergemuruh hebat saat 1.000 kavaleri Vexia memacu kuda mereka. Mereka berteriak, tombak terhunus, yakin akan kemenangan mudah. Jarak menipis dengan cepat.
800 meter.
600 meter.
Di dalam parit, prajurit Aethelgard gemetar memegang senapan Lee-Enfield mereka. Jari-jari mereka licin oleh keringat. Melihat ribuan kuda berlari ke arahmu adalah pengalaman yang mengerikan.
"TAHAN!" suara para Sersan bergema di sepanjang parit. "JANGAN MENEMBAK! TAHAN!"
400 meter.
Wajah para ksatria Vexia sudah terlihat jelas. Seringai haus darah mereka.
300 meter.
Jarak efektif maksimal untuk akurasi pemula.
Zephyr berbicara melalui radio Walkie-Talkie genggam yang hanya dipegang oleh Gareth dan para Kapten.
"Sekarang."
Gareth berdiri dari balik tanggul tanah, meniup peluit perak keras-keras.
PRIIITTT!!
"TEMBAK SESUAI KEHENDAK! MAD MINUTE!"
Lima ratus kepala muncul serentak dari balik tanah. Lima ratus laras senapan besi diarahkan ke depan.
Dunia seakan berhenti sedetik bagi para ksatria Vexia yang bingung. Apa itu? Tongkat kayu?
Lalu, kiamat kecil terjadi.
BLAR-BLAR-BLAR-BLAR!
Bukan satu ledakan besar, tapi rentetan letusan yang sambung-menyambung tanpa henti.
Keunggulan Lee-Enfield dibanding senapan Musket kuno bukan hanya akurasi, tapi Kecepatan Tembak. Magasin berisi 10 peluru. Seorang prajurit terlatih bisa menembak 20-30 kali per menit (Teknik Mad Minute). Prajurit Zephyr mungkin pemula, tapi mereka bisa menembak 10 kali per menit.
Itu berarti 5.000 peluru per menit dimuntahkan ke arah kavaleri yang padat.
Barisan depan kavaleri Vexia tidak sempat berteriak. Kuda dan penunggangnya hancur diterjang badai timah panas. Zirah besi mereka—yang dirancang menahan panah—ditembus peluru runcing berkecepatan supersonik seolah terbuat dari mentega.
Darah menyembur seperti kabut merah. Tubuh-tubuh bertumpuk. Kuda-kuda jatuh tersungkur, menjegal kuda di belakangnya.
Dalam 30 detik pertama, serangan Vexia yang gagah berubah menjadi penggilingan daging.
Namun, di tengah kekacauan itu, Zephyr melihat sesuatu dari teropongnya. Sesuatu yang bersinar ungu di barisan belakang musuh.
Seorang penyihir.
Vexia membawa seorang Battle Mage.
"Sial," umpat Zephyr.
Bola api raksasa mulai terbentuk di atas tongkat penyihir itu, siap dilemparkan ke arah parit yang penuh dengan prajurit Zephyr yang tidak terlindungi atap.
Jadinya seperti pertarungan Fantasy sihir dengan teknologi modern/militer keren banget
Semoga semakin ramai pembacanya ya kakak author tetap semangat berkarya
Tetap semangat thor 💪
tetap semangat thor 💪
sudah di riview
Keren thor lanjutkan 💪💪