NovelToon NovelToon
AZAYREA, ISTRI PENGGANTI SANG MILYARDER

AZAYREA, ISTRI PENGGANTI SANG MILYARDER

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Anak Genius / Pengantin Pengganti / Anak Kembar / Single Mom / Crazy Rich/Konglomerat / Tamat
Popularitas:119.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Ilaa

“Mama, dadan Luci atit, nda bita tatan ladi. Luci nda tuat..."

"Luci alus tatan, nda ucah bitala dulu. Abang Lui nda tuat liat Luci nanis,” mohon Rhui berusaha menenangkan adik kembarnya yang tengah melawan penyakit mematikan.
_____

Terasingkan dari keluarganya, Azayrea Jane terpaksa menghadapi takdir yang pahit. Ia harus menikah dengan Azelio Sayersz, pimpinan Liu Tech, untuk menggantikan posisi sepupunya, Emira, yang sedang koma. Meski telah mencintai Azelio selama 15 tahun, Rea sadar bahwa hati pria itu sepenuhnya milik Emira.

Setelah menanggung penderitaan batin selama bertahun-tahun, Rea memutuskan untuk pergi. Ia menata kembali hidupnya dan menemukan kebahagiaan dalam kehadiran dua anaknya, Ruchia dan Rhui. Sayangnya, kebahagiaan itu runtuh saat Ruchia didiagnosis leukemia akut. Keterbatasan fisik Rhui membuatnya tidak bisa menjadi pendonor bagi adiknya. Dalam upaya terakhirnya, Rea kembali menemui pria yang pernah mencampakkannya lima tahun lalu, Azelio Sayersz. Namun, Azelio kini lebih dingin dari sebelumnya.

"Aku akan melakukan apa pun agar putriku selamat," pinta Rea, dengan hati yang hancur.

"Berikan jantungmu, dan aku akan menyelamatkannya.”

Dalam dilema yang mengiris jiwa, Azayrea harus membuat pilihan terberat: mengorbankan hidupnya untuk putrinya, atau kehilangan satu-satunya alasan untuknya hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Ilaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7

“Hiks... catit Mama,” isak Ruchia. Butiran-butiran air mata gadis mungil itu jatuh tiap Ibunya mengolesi obat merah di lututnya yang terluka.

“Maaf ya sayang, gara-gara Mama, kamu jadi luka gini. Harusnya Mama lebih siaga lagi jaga kalian,” kata Rea dengan mata berkaca-kaca.

“Butan calah Mama. Calah Luci cendili yang lali-lali tadi jatuh di jalan,” ucap Ruchia menghapus air mata Ibunya dengan jari-jari mungilnya. Rea tersenyum lalu dengan lembut mengecup telapak Ruchia.

“Matana talo diculuh belenti ya belenti, jatuh tan dadina,” marah Rhui ketus sambil berdiri di belakang Ibunya.

“Ya… Luci ndak ulang ladi.” Ruchia mengangkat dua jarinya dan berjanji tidak berlari sembarangan. Lalu, anak mungil itu meniup pelan lukanya.

Selesai lututnya diperban, Nenek Rita datang dari dapur. Memanggil mereka makan malam. Baru saja berjanji tak akan lari-lari, Ruchia kembali berlari masuk ke dapur dan duduk di samping Kakek Romo yang sangat memanjakan anak mungil itu.

Rea pun berdiri, ia menggendong Rhui masuk ke dapur.

“Wah ada ayam bakal! Luci cuka! Sangkyu, Eyang!” ucap Ruchia bersorak riang.

“Thank you, sayang. Bukan Sangkyu,” ralat Rea.

“Upss … calah ya? Hehe…”

Ruchia terkekeh, begitu pula Nenek Rita.

Tak lama berselang, mereka selesai makan. Ruchia turun duluan, segera menuju ke ruang televisi. Sementara Rhui, bocah itu masuk ke kamarnya untuk membaca kembali buku-bukunya. Ia duduk di samping Ruchia yang menonton acara sulap. Mata bulatnya berbinar-binar. Ia terpukau melihat pertunjukannya yang menyenangkan.

“Wah… bulung bica kelual dali topi, kelen!” sorak Ruchia bertepuk tangan.

“Abang Lui, bica nda main culap-culap?” tanya Ruchia.

“Ndak, main culap nda celuh,” kata Rhui datar, tak tertarik.

“Apa yang celuh dong?” tanya Ruchia penasaran.

“Bitin loket celuh, bica lewat utala,” terang Rhui membaca berbagai huruf kode rumus. 

“Abang olang na bocenin. Puna ade tantik gini dianggulin,” gerutu Ruchia merajuk dan memilih menonton daripada membaca buku rumit kakaknya.

Tiba-tiba, Rhui berdiri. Ruchia menatap langkah Kakaknya yang mendekati meja di sebelah televisi. Bocah cadel itu mencabut charger Hp Ibunya lalu duduk kembali di dekat Ruchia. Ruchia mengerutkan dahi melihat Rhui yang main handphone.

Ruchia cukup terkejut sebab Rhui sudah bisa memainkan ponsel Ibu mereka. Perhatian Ruchia beralih hanya pada jemari kakaknya yang menggeser-geser layar Hp, bukan pertunjukan sulap di Tv.

“Woah… Abang Lui, ajalin Luci yah,” rengek Ruchia ingin memainkan fitur-fitur benda itu yang tak Ruchia pahami. Ruchia tak sangka Rhui mengerti fungsi fitur benda itu.

“Abang Lui, napa bica ngetti?” tanya Ruchia polos.

“Lajal dali buku lah.” Rhui menunjuk buku-bukunya.

“Ohh… telus Abang cali apa?” tanya Ruchia melihat Rhui membuka sebuah web.

“Cali belita competi lobot,” jawab Rhui.

Mendadak, mereka membuka mata lebar-lebar melihat foto seseorang yang mirip dengan Rhui tercantum dalam pemilik perusahaan yang menyelenggarakan kompetisi yang ingin Rhui ikuti. 

“Abang, liat olang ini, milip Abang!” Ruchia menunjuk foto pria tampan.

“Capa atu nama na?” Ruchia menyipitkan mata, mencoba membaca nama pria tampan itu.

“Pesdil Jilo!” jawab Rhui. Penyebutannya agak susah.

“Abang, muntin olang ini Papa?” gumam Ruchia sambil menggosok-gosok dagu dengan jari kanannya.

“Butan, Papa aclonot, butan pesdil. Papa di antasa, butan di bumi,” imbuh Rhui tak yakin.

“Apa itu pesdil?” tanya Ruchia tak paham.

Rhui pun hendak mencari artinya di internet, namun ia harus menyimpan ponsel itu cepat sebelum Rea melihat mereka bermain handphone. Rea melarang dua anaknya membuka ponsel karena ia takut si kembar mencari tahu tentang Ayah mereka.

“Mama!” panggil Ruchia pada Ibunya yang keluar setelah membantu Nenek Rita membereskan dapur. Sedangkan Kakek Romo tampak menelpon di belakang rumah. Rea mengulas senyum manisnya lalu mengajak si kembar tidur. Apa boleh buat, Rhui dan Ruchia masuk ke kamar.

Selepas menidurkan si kembar, Rea keluar menghampiri pasangan lansia yang sedang duduk berbicara di teras rumah. Membicarakan sesuatu yang serius.

“Nenek, apa yang terjadi?” tanya Rea berdiri di pintu.

“Nak Rea, besok kami harus pergi ke Kota,” jawab Kakek Romo.

“Kota? Kenapa tiba-tiba, Kek?” tanya Rea cukup kaget.

Nenek Rita menjelaskan bahwa mereka dihubungi oleh cucunya yang meminta mereka tinggal di kota. Mereka sudah menolak karena sudah nyaman di Desa, tapi cucu mereka mendesak agar mereka ke Kota. Jika mereka menolak, cucunya sendiri yang akan datang menjemput mereka.

Nenek Rita dan Kakek Romo merasa sedih karena pasti mereka akan berpisah dari Ruchia dan Rhui. Tiba-tiba, perkataan Rea mengejutkan mereka.

“Nenek sama Kakek tidak usah khawatir, kami juga akan pergi ke Kota.”

Sudah waktunya kami kembali. Aku harus mengambil harta Ibuku yang seharusnya menjadi milik kami.

Rea berencana merebut rumah Ibunya.

“Abang! Abang! Abang,” panggil Ruchia mengguncang tangan kakaknya. Mereka sudah sepakat pura-pura tidur, tapi Rhui malah ketiduran sungguhan.

“Hm, apa?” tanya Rhui menguap panjang.

“Tati Luci dengal Mama mau pelgi kota becok!”

Rhui langsung beranjak.

“Celius?” 

“Celius!”

Rhui tersenyum menampakkan lesung pipi. Sudah lama ia menantikan kesempatan ini sebab ia sangat ingin tahu pemandangan kota saat dilihat secara langsung.

Saat kenop pintu diputar, kedua anak itu berbaring dan buru-buru menarik selimut. Tanpa menoleh, mereka sudah tahu itu Rea yang datang mengecek apakah mereka sudah terlelap. Melihat kedua putranya terdiam, dengan lembut Rea mengecup kening Rhui dan Ruchia secara bergantian.

Meskipun tak mendapat cinta dari suaminya, Rea merasa cinta dari anak kembarnya sudah lebih dari cukup. Ia membetulkan selimut mereka, lalu berbaring di sebelah Ruchia. Ia memejamkan mata, namun tak lama kemudian matanya kembali terbuka. Tidurnya terganggu karena tiba-tiba teringat pada seseorang.

Rea menghela napas. Ia mencoba mengendalikan perasaannya yang bergemuruh. Kedua matanya terpejam erat, tapi sebutir air mata tetap membasahi pipinya. Kenangan akan pernikahan pahitnya menyeruak kembali. Pengorbanannya demi keluarga suaminya, tidak pernah dianggap ada. Di mata pria berhati dingin itu, apa pun yang Rea lakukan hanyalah untuk kesenangannya semata.

Kak Zilo pasti sudah bahagia bersama Kak Emi

1
alin soebank
🤭🤭🤭🤭
alin soebank
🤣🤣🤣🤣🤣
Debora Parta
aahhh...lanjut Thor jng tamat dulu atau buat karya anak²nya tersendiri hehehehehe...btw,thank u ya thorr ceritanya bagus,seru,sedih,senang pokoknya the best lah...
partini
seh tekdung lagi
Anggye syahab
eehh ehhh udh tamat😭😭
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profil ku ya😌
total 1 replies
Anggye syahab
Sangat puas
Mom Ilaa: terima kasih bintangnya kk /Smile//Smirk//Rose//Rose/
total 1 replies
Debora Parta
lanjut ya Thor,bila perlu buat cerita anak² mreka tersendiri ya thorr🤭🙏
Anggye syahab
ku tunggu updatenya kak🤗
kalea rizuky
endingnya g nyambung
kalea rizuky
kasian pdhl Jeremy tulus loh di cintai. pria kayak jeremi harusnya bahagia bgt
kalea rizuky
g yakin dia bisa move on dr emii
kalea rizuky
moga gk balik rea. cm di jadikan cadangan doang loh gk adil. pleasee kasih jodoh. lain
kalea rizuky
knp emirat g mati aja sih
kalea rizuky
lah anak nya siapa
kalea rizuky
kata kata anak kecil nya gk lucu beda ma novel sebelah keliatan cadel tp lucu
Anggye syahab
aduduh..semangat yaaa kak..somoga malam minggu rilis yaa🤗🤗
ayu cantik
suka
Mom Ilaa: terima kasih /Smile/ jangan lupa baca cerita Mom yang lainnya /Heart//Heart/
total 1 replies
Debora Parta
ini gak ada kelanjutannya ne,thorrr...please Adain ya heheheheh🙏🤭
Mom Ilaa: Masih direview kak, entar siang bab kelanjutannya 😆 banyak cogan di dekat mereka
total 1 replies
partini
hemmmm
Anggye syahab
aduhhhh siapa kah dia kak?🤭
Anggye syahab: okey mom🤭🤭😁😁
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!