Seorang istri yang merasa lelah dengan tingkah suami serta keluarganya. Hatinya begitu sakit melihat sang suami lebih menyayangi keponakannya di banding anaknya sendiri. Arumi layaknya seorang pembantu di dalam rumah mertuanya sendiri.
Suatu hari tanpa sengaja iya melihat putri kecilnya terjatuh karena didorong oleh keponakannya ingin meminta pertolongan, namun siapa sangka malah suaminya memilih membantu dan mengendong keponakannya tersebut. Puncak dari semua, ketika suami Arumi datang. kerumah membawa Siska pulang kerumah dan mengenalkannya sebagai calon istri Nico.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvazkha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 7
weekend telah usai, baik keluarga besar Nicholas dan juga Arumi juga pulang dari tempat mereka berlibur. Tapi si@l nya, Nicholas dan kelurganya sampai lebih awal di bandingkan dengan Arumi. Sehingga hal tersebut membuat Bu Sartika menjadi kesal. Karena menantunya yang satu itu tidak lagi mau menurut i apa perkataanya.
"bagus ya, sudah di bilang jangan kemana mana jangan kemana mana malah kelayapan seperti orang tidak benar saja. Ingat Arumi, kamu itu seorang istri jadi kala mau pergi pergi itu harus nya pamit dulu. Bukan malah pergi tanpa pamit. Mana sampai rumahnya lebih dulu kami lagi.
seharusnya kamu itu datang lebih awal dan memasak untuk kami. Lihat, sekarang karena kamu pulang terlambat kami jadi beli makanan di luar boros tahu" ujar Bu Sartika yang nyerocos tak berhenti. sedangkan Arumi sudah meminta Michella untuk masuk kamar dengan membawa koper kecil miliknya.
"memangnya kenapa ma kalau Arumi juga pergi berlibur. Toh Arumi berlibur juga bersama mas Jonathan dan keluarga. Arumi tidak pergi sendiri. Kalau kalian saja pergi tanpa pamit dengan Arumi lalu kenapa Arumi harus pamit dengan kalian. Arumi memang seorang istri, tapi tidak seharusnya kalian perlakukan Arumi seperti ini. Kalian meminta ku untuk tetap di rumah tapi kalian malah mengajak kekasih putra kalian untuk berlibur bersama. Adil tidak hal seperti itu kalian lakukan padaku.
Kalian menganggap aku babu gratisan di rumah ini, tapi kalian malah meragukan selingkuhan putra kalian. Apa setidak layak itu aku menjadi bagian dari keluarga ini. Mas Nicholas yang selalu saja semaunya untuk memberikan uang nafkah. uang yang seharusnya untuk ku dan untuk putriku. Harus aku bagi rata dengan semua orang yang ada di rumah ini. Semua pekerjaan yang aku handle sendiri. Sampai mencuci pakaian dalam milik mertua aku dan ipar juga aku lakukan sendiri.
sebenarnya aku ini menantu atau babu di rumah ini. Kalian memperlakukan aku semau kalian sendiri. Tanpa memikirkan perasaan aku dan juga Michelle. Di tambah lagi, kalian selalu saja merampas entah itu mainan ataupun baju yang di dapatkan Michell dari Oma dan opanya. Dan tindakan itu kalian maklumi. bagus sekali ternyata keluarga ini.
Ah, sudahlah aku capek. Aku mau istirahat dulu" ucap Arumi kemudian berlaku dari hadapan Bu Sartika.
sedangkan Bu Sartika yang mendengar segala keluhan yang keluar dari mulut Arumi merasa kesal. padahal sudah bagus dia mau menampung nya dan juga anak tak tahu diri seperti Michelle.
"huh, dasar menantu tidak tahu diri. Sudah bagus aku mau menampungnya. Lihat saja nanti, aku pastikan dalam waktu dekat kamu bakalan di ceritakan oleh Nicholas. " begitu Bu Sartika saat masih berada di ruang tamu.
Arumi menyeret kopernya menuju ke kamar yang di tempatnya oleh sang suami. Kamar yang bersebelahan dengan kamar milik putrinya. Tidak sebesar kamar miliknya yang di rumah kedua orang tuanya. Tapi cukup di tempati olehnya dan sang suami.
"baru sampai kamu?" tanya Nicholas pada Arumi yang baru saja masuk ke dalam kamar. Sedangkan Nicholas baru saja menyelesaikan mandinya.
"menurut mas bagaimana? Sudah jelas aku baru saja masuk ke dalam kamar. sudah pasti aku baru sampai" jawabnya dengan santai. Dia mulai mengambil baju dan bersiap untuk membersihkan diri.
Sebelumnya Arumi sudah meminta sang putri untuk mengunci pintu kamarnya dari dalam. takut jika nanti Bella atau mamanya masuk dan mengambil barang milik Michelle. karena hari ini Michelle membawa koper sendiri. Yang padahal kemarin baju miliknya dan Arumi jadi satu. tapi, sebab oleh oleh yang i belikan oleh Jonathan dan Mikaila terllau banyak. Al hasil Michelle di belikan koper baru. jadi Arumi tidak khawatir lagi putrinya di ganggu oleh kedua orang tersebut di saat dirinya sedang membersihkan diri.
"lancang sekali kamu menjawab ku seperti itu. Kamu ini tidak punya telinga ya Arumi. Padahal kemarin lusa mama sudah bilang untuk tetap di rumah saja. Lalu kenapa kau malah kelayapan tidak jelas seperti ini. Menghabiskan uang saja" ujar Nicholas membuat Arumi kesal.
"kelayakan seperti apa maksud kamu mas. Aku pergi dengan mas Jonathan dan juga mbak kaila apakah salah. toh yang aku pakai juga uang aku pribadi bukan uang kamu. Tidak ingat kamu berapa uang yang kau berikan padaku. Hanya 5 juta mas. 5 juta bukan murni untuk kupakai sendiri. melainkan untuk kebutuhan seluruh orang di rumah ini. Sudah ingat kah? Bahkan uang segitu masih sangat kurang, aku harus mengunakan uang ku sendiri untuk menutup kekurangan yang ada. Jadi, tidak usah dibesar besarkan. Uang kamu itu tidak seberapa di banding uang milik ku yang sudah di gunakan untuk keluarga mu" ujar Arumi lansung menuju ke kamar mandi.
Arumi sendiri sudah antisipasi dengan memberikan kunci pada ponsel miliknya dan juga dompet dan segala macam isinya ada di koper milik Michelle. Arumi sangat tahu seperti apa kelakuan sang suami. Dia akan diam diam membuka ponsel milik Arumi dan mentransfer sejumlah uang pada rekening miliknya. Karena uang miliknya sudah habis untuk berlibur kemarin.
Benar saja, saat ini Nicholas tengah mengutak Atik ponsel milik Arumi. "si@l, kenapa juga ini ponsel di beri kunci segala. Tidak biasanya Arumi melakukan hal ini. Apa dia tahu jika selama ini aku sudah mengambil uang miliknya. Jangan sampai itu terjadi. Bisa bisa dia minta ganti rugi sama aku nanti. Ini juga kata sandinya apa? Apa Jagan jangan sama lagi dengan pin banking miliknya." sekali lagi Nicolas mencoba membukanya. Tapi gagal sampai pada akhirnya dia mengembalikan ponsel Arumi pada tempatnya. Karena sebentar lagi Arumi pasti akan selesai.
Nicholas beralih pada tas tangan milik Arumi. berharap ada ATM atau uang tunai yang bisa di ambilnya. tapi sayang, semua sia sia. dia sama sekali tidak menemukan apapun di dalam tas tersebut. Hanya ada tisu basah dan kering serta beberapa kertas belanja.
"si@l, kemana aku harus dapatkan uang. Mana gajianku masih dua Minggu lagi. Terus nanti uang bensin dan juga makan siang ku di kantor bagaimana" gerutu Nicholas kesal.
padahal biasanya dia bisa mengambil uang dari banking milik istrinya sebesar 2 juta. tapi kali ini dia tidak mendapatkan apa apa. kali ini dia akan meminta Arumi secara lansung. Karena dia sangat membutuhkannya. Nicholas yakin jika uang ngaji milik Arumi masih tersisa banyak seperti biasanya.
Arumi keluar dari kamar mandi sudah lengkap menggunakan baju tidur miliknya.
"sudah selesai kamu. Sekarang tolong transfer aku uang 2 juta. uang bonus milikku sudah habis. Gajianku masih 2 minggu lagi" ucap Nicholas dengan santai. Dia duduk berselonjor di atas kasur.
"uang mana yang harus aku transfer. Uang 5 juta dari kamu saj sudah habis. Masa minta transfer aku. Minta saja sama mama dan kakak ipar kamu. Bukanya mereka juga mendapatkan jatah uang bulanan dari kamu. Bahkan lebih besar dari yang kam berikan padaku" jawab Arumi acuh.
"kamu kan juga bekerja Arumi. Pasti uang gaji kamu masih utuh. Apa salahnya jika kamu memberikan uang kepada aku. Hitung hitung membantu suami" jawab Nicholas dengan santai.
"uang gajiku yah untuk aku dan juga putri. lagian kamu juga tidak peduli dengan putri kamu. Kenapa kamu sekarang minta uang padaku. Lebih baik minta saja uang pada mamamu" jawab Arumi meninggalkan kamar tersebut. Tak lupa Arumi membawa serta ponselnya.