NovelToon NovelToon
Twins Menjadi Anak Angkat Bos Mafia

Twins Menjadi Anak Angkat Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Perperangan / Fantasi Wanita / Penyelamat
Popularitas:98k
Nilai: 5
Nama Author: Dakilerr12

Seorang mafia yang kejam dan dingin menemukan dua bayi kembar yang cantik di dalam dus yang di letakkan di tempat sampah. Mafia itu merasa iba dan merawat mereka. Kadang dia kesal, lelah dan ingin rasanya melempar mereka ke belahan dunia lain. Itu karena mereka tumbuh menjadi anak yang jail, aktif dan cerewet, selalu menganggu kesenangan dan pekerjaannya. Namun, dia sudah sangat sayang pada mereka. Mereka juga meminta mami sampai nekat kabur karena tidak diberikan mami. Dalam perjalanan kaburnya, ada seorang wanita menolong mereka.

Wanita yang cantik dan cocok untuk menjadi mami mereka. Bagaimana usaha mereka untuk menjadikan wanita itu mami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dakilerr12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab.31

"Anton, Apa menurutmu Kim itu baik?" tanya Alkana pada Anton yang sedang menyupir mobil."

"Iya, Tuan. Saya tidak bisa menilai karena saya tidak bersamanya selama 24 jam. Saya hanya bertemu pagi dan malam, yang lebih tahu tentang dia pasti yang dirumah."

"Kamu benar, jadi apakah saya salah? Apakah saya sudah terlalu berlebihan membanggakan Kim pada Anita?"

"Tak ada wanita yang suka jika suaminya memuji wanita lain di hadapannya. Jangankan wanita, Anda saja pasti marah kalau istrinya memuji lelaki lain di hadapan Anda," perkataan Anton menohok Alkana.

"kamu benar. Mengapa saya tidak berfikir ke sana?"

"Nyonya Nita juga sedang hamil Tuan, maaf... jadi perasaannya lebih sensitif." Anton semakin membuat Alkana merasa bersalah.

"Ya Tuhan, apa yang telah saya lakukan pada Anita? Dia pasti sangat sedih. Semoga dia tidak berfikir kalau saya menyukainya." Alkana takut Anita salah paham.

"Apa yang Tuan pikirkan, jika Nyonya Anita selalu memuji saya dan selalu mengandalkan saya?" tanya Anton.

"Ya Tuhan, Anton putar kembali saya harus bicara pada istri saya. Kalau dia tidak mau pulang saya yang akan menginap di rumah Mamah. Oh iya, tolong kamu awasi Kim, dan cari tahu tentangnya!"

"Baik Tuan."

Alkana berpikir dia harus menyelesaikan semua Masalah ini sesegera mungkin. Jika dibiarkan berlarut, semua kesalah pahaman ini akan menjadi masalah besar. Anita sedang hamil, seharusnya dia lebih peka lagi padanya.

Anton sudah sampai di rumah orang tua Alkana. Tanpa menunggu Anton membukakan pintu, Alkana membukanya sendiri dan segera turun. Dia kemudian berlari masuk ke dalam rumah.

Adhisti sedang bersama Anita, menonton TV. Tiba-tiba ada yang memeluk Adhisti dari belakang. "Terima kasih, Mamah sudah menyadarkan aku." Alkana mencium pipi Adhisti.

Alkana lalu beralih ke Anita dan bersimpuh di hadapannya. "Sayang, maafkan aku yang bodoh ini. Maafkan aku karena tidak bisa menjaga hatimu. Aku pasti sangat membuatmu sedih. Percayalah hanya kau yang ada di hatiku. Aku hanya mencintaimu."

Alkana memeluk Anita dan terus mengatakan maaf. Adhisti senang, Alkana akhirnya sadar. Semoga dengan begini hubungan mereka baik kembali.

"Sekarang, kamu mau pulang atau di sini?" tanya Alkana.

"Aku mau di sini saja." Anita menjawab.

"Ok, aku juga akan menginap. Tidak mungkin aku akan meninggalkan istriku sendiri."

"Alasan, bilang saia kamu yang tidak mau tidur sendiri!" sindir Adhisti.

"Anak-anak bagaimana Mas? Kasihan mereka."

"Biar, mereka banyak yang menjaga."

***

Dhara dan Dhira sedang berada di kamarnya.

"Bagaimana kalau Mami jadi benci pada kita dan gak sayang lagi?" tanya Dhara.

"Mami orangnya baik tidak mungkin seperti itu," ucap Dhira.

"Tapi kita selama ini sudah menyakiti hatinya!"

"Kita 'kan gak bermaksud seperti itu. Kita hanya suka aja begitu ada teman latihan baru."

"Iya, sih. Tetapi kita sama Kim nya bukan hanya saat latihan, kita suka saat di masak bahkan kita selalu mau dia yang masak buat kita. Kalau di ingat-ingat lagi, kita memang jarang menemani Mami dan lebih sering meminta Kim menemani kita."

"Iya, Dhar, Pantas saja jika Mami kesepian. Dia sekarang pasti tidak suka pada kita dan tidak perduli lagi. Apalagi Mami lagi hamil sekarang. Papi sama Mami pasti akan lebih sayang pada anak kandung mereka."

"Dhir, kita harus ketemu Mami sekarang. Kita ke rumah Oma!" ucap Dhara.

"Kita tunggu Papi pulang dulu!"

Mereka keluar kamar, dan menunggu Alkana pulang di ruang tengah sambil menonton TV. Lalu datang Anton. Mereka bertanya pada Anton di mana Papi? Anton bilang papi menginap di rumah Oma.

Dhara dan Dhira sedih, mereka ditinggal oleh kedua orang tua mereka. Si kembar meminta pasa Antin untuk diantar ke sana. Terapi Anton menolak.

Dengan Alasan kalau besok juga mami dan papi akan pulang. Anton menyuruh mereka masuk kamar dan tidur. Kim melihatnya, ini kesempatan untuknya.

Kim pergi ke kamar mereka. "Nona, apa ada yang bisa saya bantu?" tanyanya begitu mereka akan menutup pintu kamar.

"Tidak Kim. Kami akan tidur. Kamu tidurlah."

"Apa Nona butuh saya bacakan dongeng?"

"Kim kami bukan anak kecil!"

"Baiklah Nona. Kalian memang sudah dewasa buktinya, kalian bisa ditinggal oleh kedua orang tua kalian. Kalian memang hebat."

"Selamat malam Kim!" Dhira akan menutup pintu kamar.

"Saya bisa mengantar Anda ke rumah Oma!"

Pintu kembali terbuka. "Kami akan ke sana besok," ucap Dhira.

"Bukankah lebih cepat lebih baik." Kim tidak menyerah membujuk Dhara dan Dhira agar mau ke rumah Oma.

"Kenapa kau terus membujuk kami agar kami ke rumah Oma?"

"Maaf, Nona saya cuma kasihan pada kalian dan saya juga merasa bersalah karena saya Nyonya pergi. Saya ingin minta maaf. Walau sesungguhnya saya bingung salah saya di mana? Saya hanya menjalankan tugas yang di suruh."

"Kamu tidak salah Kim. Sudahlah besok saja perginya, kamu boleh ikut."

"Kalau begitu saya minta alamatnya saja. Saya tidak tenang dan ingin cepat selesai masalahnya. Saya akan ke rumah Oma."

"Tapi Kim ...."

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Anton mengejutkan mereka terutama Kim. Pasalnya Anton tidak pernah ke kamar si kembar.

"Oh, Pak Anton. Tidak apa-apa saya hanya mengecek keadaan anak-anak. Berhubung orang tuanya tidak ada jadi mereka tanggung jawab saya."

"Siapa bilang? Selama Tuan dan Nyonya tidak ada, semua adalah tanggung jawab saya. Kamu pergi ke kamarmu!"

"Baik Pak." Dengan rasa kesal Kim kembali ke kamarnya. Rencananya hari ini gagal.

"Kalian tidurlah, besok pagi-pagi akan Om antar ke rumah Oma."

"Benarkah, baik Om."

"Mami juga pesan kalian jangan lupa sikat gigi dan berdoa."

"Pasti! Kami tidak akan lupa, terima kasih Om." Dhira lalu menutup pintu. Senyum tersungging di bibir si kembar. Mereka senang karena Mami tidak lupa pada mereka. Itu artinya Mami tidak marah dan benci pada mereka.

Untunglah Anton tadi ingin mengontrol ke kamar si kembar, rupanya Kim sedang membujuk mereka pergi. Kalau dia tidak ke sana mungkin si kembar akan ikut pergi. Dia harus lebih mewaspadai Kim.

Anton ke kamarnya dan langsung menyalakan alat perekam. Sebenarnya dia sudah memasang alat penyadap di kamar Kim. Atas perintah Nyonya Anita.

Anton mendengarkan dengan jeli.

"Rencana gagal si Anton tiba-tiba datang!"

Terdengar Kim bicara pada seseorang.

"Tenanglah masih ada lain waktu. Kita pikirkan besok. Sekarang aku merindukan kamu."

Anton mendengar suara pria siapa dia. Apakah dia orang yang berada di rumah ini. Berarti ada pengkhianat di sini. Selanjutnya Anton mendengar suara-suara yang membuat dia geli.

Ingin dia sudahi tapi, dia harus menggali informasi. Siapa tahu saja nanti wanita itu akan menyebutkan nama. Bukankah biasanya seperti itu.

Benar saja Kim, menyebutkan nama pria itu.

"Dim ...."

Mendengar nama Dim, Anton berpikir, sepertinya tidak ada yang bernama awalan Dim di rumah ini. Apa itu nama aslinya? Mereka ke sini dengan nama palsu? Sepertinya semua pegawai harus di scanning tanpa kecuali.

"Kau pergilah sebelum ada yang curiga," ucap Kim.

Anton segera keluar dan berlari begitu dekat kamar Kim dia berjalan santai. Dia ingin tahu siapa yang keluar dari kamar itu? Kamar Kim terletak di blok paling ujung. Ada dua kamar di blok itu.

Anton berjalan tenang, begitu hampir sampai di kamar itu, dia berpapasan dengan seseorang. "Malam Pak Anton."

"Malam, mau ke mana kamu?"

"Saya tidak kuat haus Pak.. Saya lupa membawa minum ke dalam kamar."

Anton mengamati lawan bicaranya, terlihat mencurigakan. Dia melihat ada bercak merah di leher pria itu. Patut dicurigai.

"Apakah semua aman?"

"Iya, pak. Aman."

Anton kembali ke kamarnya. Pria itu menyeringai, dia melanjutkan langkahnya menuju dapur. Mungkin menurutnya Anton bodoh, tapi Anton tahu pria tadi bukanlah pria yang ada di kamar Kim.

Berarti banyak pengkhianat atau penyusup di rumah ini. Anton harus segera membereskannya.

Dia menyusun rencana, dan mengirim pesan pada Alkana, kalau rumah sudah terkontaminasi. Alkana mengerti, dia dan Anton segera membuat skenario untuk membawa si kembar keluar dari rumah.

Pertama dia akan biarkan mereka selama beberapa hari, mengawasi pergerakan mereka. Lebih bagus jika lawan sudah merasa menang. Mereka akan lengah, jadi Anton akan pura-pura tidak tahu.

Anton menempatkan beberapa orang anggota mafia Vampir, untuk mengawal si kembar, Nyonya Anita, juga di rumah utama Leophard. Tidak semua pengawal adalah anggota Vampir. Anton merekrut mereka menyamar sebagai pengawal baru.

***

Si kembar bangun pagi hari dengan semangat, mereka ingin segera bertemu dengan Mami Anita.

Mereka segera mandi dan berdandan cantik. Pintu kamar mereka di ketuk seseorang.

Dhara membukanya.

"Pagi Nona-Nona."

"Pagi Kim." Dhara dan Dhira membalas sapaan Kim dengan kompak.

"Nona-Nona sudah tampil cantik, mari akan saya siapkan sarapan spesial.."

"Terima Kasih, kami akan bertemu Mami jadi kami bersemangat. Ayo Dhira kita sarapan, lalu berangkat ke rumah Oma." Dhara menarik tangan Dhira dan menutup pintu kamar.

Mereka melangkah menuju dapur. "Halo Kak Erika. Bisa tolong buatkan sandwich lezat ala Chef Erika." Dhara dan Dhira tersenyum.

"Tentu Nona-nona cantik." Erika segera mengambil beberapa Roti dan di kukus sebentar. Si kembar duduk di depan Erika.

Kim berdiri di belakang. Dia pikir si kembar akan memintanya memasak, ternyata salah. Dia akan melakukan pendekatan lain.

Hanya lima menit makanan sudah jadi.

Mereka segera makan. "Terima kasih Kak Erika, ini enak sekali."

"Sama-sama sayang."

Setelah sarapan mereka segera pergi ke parkiran."Loh, Om Anton mana? "

"Oh, Om Anton tadi ada perlu. Pagi-pagi dia sudah berangkat, tapi Om Anton sudah berpesan untuk mengantarkan kalian ke rumah Oma," ucap Kim.

"Di antar sama Om Jo?" tanya Dhira.

"Iya." Kim membenarkan.

"Ok, sebentar ya, aku telepon dulu Om Anton."

"Kalian buru-buru bukan ingin segera bertemu Mami. Nanti biar saya yang sampaikan pada Om Anton. Ayo masuk!" Kim sedikit mendorong mereka untuk masuk.

Dhira merasa tidak suka dipaksa, dia juga curiga pada Kim dan Jon. Dhira memegang tangan Kim yang mendorongnya dan memelintirnya ke belakang.

"Aku tidak suka di paksa. Kau tidak usah mendorongku!"

"Iya, Nona maaf. Saya bukannya memaksa, saya cuma menyarankan saja agar kalian bisa bertemu Mami secepatnya."

Dhira melepaskan tangannya. "Saya akan menelepon Om Anton. Kalian diam!" Dhira kemudian menelepon Anton.

"Saya di sini Nona Dhira!" Anton terlihat berlari mendekati mereka.

"Maaf, saya habis lari pagi. Saya pikir kalian masih tidur."

"Om 'kan sudah janji akan mengantarkan kami pagi-pagi ke rumah Oma!"

"Iya, kalian tunggu sebentar Om akan mandi, tidak lama hanya sepuluh menit. Jangan pergi tanpa Om mengerti Barbie!"

Si kembar terkesiap mendengar kata Barbie.

Sebab itu kode mereka jika situasi tidak aman dan penjahatnya ada diantara mereka. Si kembar harus menuruti perintah Anton. Siapakah diantar mereka berdua penjahatnya?

"Ok Om, Barbie menuruti perintah dari Ken."

"Bagus." Anton segera berlari ke dalam.

"Non Dhara mau permen atau coklat?" Kim menawarkan sambil menyodorkan beberapa permen dan coklat di tangannya.

"Kim, apakah kau tahu banyak makan permen tidak baik untuk gigimu. Lagi pula ini masih pagi Kim." Dhara menjawab.

Kim memasukkan kembali permennya ke dalam saku celananya. Dia kesal rencananya selalu gagal. Mereka sangat pintar.

"Aku tidak kau tawari? Pelit sekali!" tanya Jon.

"Kau tidak dengar kata mereka, makan permen bisa merusak gigi!" Kim memarahinya.

"Aku tidak perduli, tinggal sikat gigi dan banyak minum. Aku dari kecil suka permen tapi tidak apa-apa! Kalau kau tidak mau ngasih, aku juga punya!" Jon mengambil permen di sakunya lalu memakannya.

"Hm... rasanya enak sekali."

Kim mengeluarkan permennya dan menyodorkannya kembali pada si kembar.

"Apa Anda mau Nona?"

"Jangan! Kalian sudah sikat gigi, nanti kalau Papi tahu kalian makan permen dia bisa marah. Kalian sebagai pengawal harusnya melarang Nona kembar makan permen! Itu adalah makanan yang di larang oleh Tuan!" Anton datang dan langsung memarahi Kim dan Jon.

"Ayo kita berangkat!" Anton mengajak si kembar cantik pergi menaiki mobilnya.

.

.

.

.

1
Dewi Anggraeni
kerja rodi ya om al
Dewi Anggraeni
semoga berita ini . ke dengar alkana . biar membantu anak2 . nya .
Titik Sofiah
awal yg menarik ya Thor
yumi chan
ternyata dimentri gk berbh thor msh jht...mdh2an dani gk punya sift kyk bpknya thor..
Dewi Anggraeni
aalkana bawa bibi ketemu ama kembar biar bibi menceritakan sama pda D2
. jgan sampai dimitri kabur dehk
Dewi Anggraeni
kasih an dani . nya juga sihhk
tor apa anton terLibat dalam kasus in soal . gak pernah terdengan . mang antos
Nur Hidayati
👍
yumi chan
ibuknya bara dn anton yg berhianat
Dewi Anggraeni
kaya nya anton sama pembantu
Dewi Anggraeni
gak mungkin anton kan
Ita Xiaomi
Ternyata burung hantu dah bisa bicara rupanya😁
yumi chan
wah ternyta bpk dni mushnya..ksihan dani mdh2an dni gk ikut jht kyk bpknya.
Ita Xiaomi
Wah apakah si kembar anak keluarga Johnson?
Ita Xiaomi
Apakah ini triknya Alkana yg udah kerjasama ama Arsen utk jebak penjahatnya?
Sumiyati oo: netul kak itu trik
dan sebenarnya alkana tdk ikut dalam pesawat yg hilang

lanjut up kak
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
yumi chan
plng alkna cm menhilng semtara..karna biar dia thu siapa yg berhianat..pdnya
watini
jangan" Dani mata nih.bahaya kalo gitu.soalnya dari awal dah mencurigakan gitu
Ita Xiaomi
Lah gmn nak pisah. Mereka serumah😁.
Ita Xiaomi
Berharap tak ada berhubungan dgn bpknya Dani atas peristiwa yg terjd dgn ibunya Bara.
Ita Xiaomi
Kalian jgn musuhan. Hrs tetap bersahabat meski punya urusan pribadi masing-masing.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!