NovelToon NovelToon
Malam Petaka Berakhir Di Pelaminan

Malam Petaka Berakhir Di Pelaminan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Tidak ada tanggal sial di kalender tetapi yang namanya ujian pasti akan dialami oleh setiap manusia.

Begitupun juga dengan yang dialami oleh Rara,gadis berusia 21 tahun itu harus menerima kenyataan dihari dimana kekasihnya ketahuan berselingkuh dengan sahabatnya sendiri dan di malam itu pula kesucian dan kehormatannya harus terenggut paksa oleh pria yang sama sekali tidak dikenalnya. Kehidupan Rara dalam sehari berubah 180 derajat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 24. Kebahagiaan

Rara mengusap perutnya perlahan-lahan yang sudah kelihatan membuncit,” ya Allah, andaikan calon bayiku ada tanpa peristiwa yang paling aku sesali dalam hidupku pasti kebahagiaan ini semakin lengkap dan utuh, tapi sayangnya mereka harus terlahir dalam keadaan yang tidak baik. Tetapi aku tetap menyayangi kalian anak-anaknya Bunda, kalian adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa yang bunda dapatkan.”

Pasangan suami istri itu kembali bertanya-tanya masalah seputar kehamilan dan pola hidup sehat seperti apa yang bagus untuk ibu hamil.

Dokter Aisyah menjelaskan segalanya dengan sabar dan teliti agar kedua pasutri itu lebih jelas dan memahami cara-cara menghadapi bumil yang lagi ngidam serta mengenai makanan apa saja yang cocok untuk tumbuh kembang janinnya.

Dokter Aisyah secara detail menjelaskan segala sesuatunya hingga terperinci dan terpercaya sehingga Bara dan Rara semakin memahami bagaimana menjadi ibu dan ayah baru. Apalagi mengingat ini adalah pengalaman pertama kalinya mereka mendapatkan calon bayi apalagi langsung tiga.

“Kalau masalah hubungan ranjang gimana, Dokter?” Tanyanya Bara selanjutnya.

Rara reflek menepuk pundak kokoh suaminya saking gemesnya mendengar pertanyaan spontan dari suaminya yang tak terduga.

“Ya, berhubungan intim saat hamil muda umumnya aman dan boleh dilakukan, selama kehamilan berjalan normal dan tidak ada riwayat masalah kehamilan sebelumnya. Janin dilindungi oleh air ketuban dan otot rahim, sehingga penetrasi tidak langsung membahayakan. Jika ada riwayat keguguran, pendarahan, atau masalah kehamilan lainnya, konsultasikan dengan dokter sebelum berhubungan intim. Tips amannya, Pilih posisi yang nyaman dan hindari gerakan yang kuat. Jika merasa tidak nyaman atau ada tanda-tanda masalah, segera hentikan aktivitas. Pastikan pasangan tidak memiliki infeksi menular seksual (IMS),” jelasnya Dokter Aisyah panjang lebar sepanjang jalan kenangan.

Bara mengangguk-anggukkan kepalanya dan tersenyum penuh arti membayangkan bagaimana kedepannya hubungan ranjangnya dengan sang istri dan melupakan traumanya Rara saking fokusnya dengan buka puasa si Joni yang sudah tiga bulan lebih berpuasa terakhir kali saat dengan Rara yang membuahkan bayi kembar.

“Alhamdulillah si Joni bisa sesekali tengok baby kembar,” gumamnya Bara.

“Mas ngomong apa barusan?” Tanyanya Rara yang duduk di sampingnya Bara.

“Nggak apa-apa, aku cuman bilang nggak sabar ketemu baby triple,” ucapnya Bara yang sepenuhnya tidak berbohong hanya saja dalam artian lain.

Setelah sesi tanya jawab dengan Dokter Aisyah, mereka mengambil secarik kertas resep obat dan berjalan ke arah ruangan administrasi dan menebus resep obat dan vitaminnya yang diresepkan oleh dokter.

Bara menyelesaikan administrasinya sedangkan Rara ikut mengantri dengan bumil lainnya,tapi tanpa terduga dia bertemu dengan Hani bersama dengan Dewangga.

Dewa terkejut melihat Rara duduk di depan ruangan apotek, dia ingin menghindar pertemuan itu tetapi terlanjur terjadi karena Hani menyapa Rara sebelum dia berputar arah.

Dewa pun sama melihat ke arah perutnya Rara yang sudah membesar.”bukannya Rara baru sekitar empat hari lalu menikah dan sekarang sudah hamil? Berarti selama kami pacaran dia juga selingkuh dariku,” batinnya Dewa tangannya terlihat mengepal saking kesal dan tidak terima dengan keadaan.

“Assalamualaikum Rara,” ucapnya Hani yang menatap langsung ke bagian perutnya Rara.

Rara memasang wajah datarnya melihat kedua orang yang ingin sekali dihindarinya dan seandainya bisa dia tidak ingin bertemu mereka untuk selama-lamanya.

“Waalaikum salam Hani,” balasnya Rara singkat tanpa basa-basi.

“Lah kok kamu ada di sini bukannya kalian baru empat hari nikah kok sudah periksakan kandungan?” Tanyanya Hani yang bernada mengejek.

Rara tidak ingin sebenernya membalas ucapan dari Hani tapi, banyak orang-orang yang memperhatikan apa yang mereka bicarakan mau tidak mau Rara membalas perkataan hinaan dari Hani.

Rara berjalan ke arah Hani dan melirik sekilas ke arah Dewangga,” nggak apa-apa kok aku baru empat hari menikah dan sudah hamil daripada kamu belum juga akad nikah atau pun resepsinya sudah hamil lima bulan. Nasib kita itu nggak berbeda jauh dalam soal hamil cepat! Cuman aku nggak merebut pacar orang lain dan menjual harga diriku demi merebut cinta cowok dari wanita lain!”

Hani tidak terima mendapatkan hinaan dari Rara sehingga dia hendak ingin membalas ucapannya Rara, tapi tangannya ditarik oleh Dewangga.

“Hani! Stop! Bisakah sehari saja Lo nggak bikin keributan dan memancing masalah! Gue benar-benar muak dengan sifatmu yang childis tau nggak!” Kesalnya Dewangga.

“Kamu itu harus sadar diri bukan gua yang merebut kak Dewangga tapi kamu saja perempuan yang sok suci makanya kak Dewangga berpaling dari Lo!” balas Hani yang menyalahkan Rara.

“Jangan menganggap dirimu paling suci dan sempurna! Nggak apa-apa dan tak masalah kak Dewangga berpaling dan mengkhianatiku karena aku sudah menikah dan mendapatkan suami yang lebih baik dari calon suamimu itu dari segala-galanya,” Rara tidak mau tinggal diam dan terus membalas ucapannya Hani.

“Hani! Berhenti! Gue mohon jangan selalu mancing keributan. Apa Lo nggak malu jadi tontonan?” ketus Dewa.

“Kenapa diam ha!? Makanya berfikir baik-baik sebelum berbicara!” Ucap Rara sambil berlalu dari hadapan keduanya karena namanya sudah disebut oleh pegawai apotek.

“Mas Dewangga, gue ini calon istrinya Mas kenapa lebih memilih dan membela perempuan itu!?” protesnya Hani yang tidak terima dengan sikapnya Dewangga.

“Di sini Gue nggak memilih atau memihak siapapun! Gue hanya nggak menyukai sifatmu yang kekanak-kanakan. Apa Lo nggak sadar ha! Gara-gara ulahmu sendiri orang-orang pada tau kalau Lo hamil duluan. Dasar bego! Childis!” kesal Dewa.

Dewangga kemudian pergi dari sana dan melihat ke arah Rara sebelum meninggalkan klinik tersebut.

Sedangkan Rara sama sekali tidak menyadari kalau dia ditatap oleh Dewangga.

Bara berpapasan dengan Dewangga di jalan, Bara mencekal pergelangan tangannya Dewangga sambil memperhatikan sekitarnya.

“Kita perlu bicara, sesama lelaki banyak yang ingin aku bicarakan denganmu,” ujarnya Bara sambil menarik tangannya Dewa ke arah luar agar bisa leluasa berbicara.

Usia mereka terpaut lima tahun tapi, lebih muda dilihat Bara dibandingkan dengan Dewangga.

“Maaf, saya tidak mengenal Anda jadi tidak ada yang perlu kita bicarakan?” Tolaknya Dewa yang berpura-pura tidak mengenal Bara padahal di hari akad dan beberapa hari belakangan ini Dewa diam-diam membuntuti keduanya.

Bara melipat tangannya sambil tertawa mengejek,” apa Kamu bilang tidak mengenalku!? Haha mustahil kalau Lo nggak mengenal gue?”

Dewa menahan emosinya yang meledak-ledak karena tidak terima kalau Rara dihina oleh Hani ditambah lagi dengan Bara yang mencegahnya di jalan.

“Gue tau Lo itu siapa. Lo itu lelaki yang pernah hadir di masa lalunya istriku dan gue meminta padamu dengan baik-baik tolong jangan melewati batas, gue tau kalau Lo beberapa hari ini terus mengikuti kemanapun kami pergi dan jika Lo nggak berhenti melakukannya gue bisa laporkan tindakan Lo ke ke kantor polisi sebagai bentuk tindakan tidak mengenakkan!” Gertak Bara.

Dewa kaget karena Bara mengetahui apa yang diperbuatnya selama ini yang menjadi stalker dadakan. Bara tersenyum smirk melihat Dewa terdiam.

“Tolong hapus dan buang jauh-jauh rasa cintamu untuk istriku karena kami sudah menikah dan tidak lama lagi bakal memiliki anak kembar. Lo juga akan menikah jadi berhenti bertindak bodoh dan buang-buang waktu untuk terus berharap agar kalian bisa kembali bersatu seperti dahulu karena itu sudah mustahil bisa terjadi.” Bara menunjuk ke arah dada pria yang berambut sedikit gondrong itu.

Dewa menepis tangannya Bara dari dadanya,” gue pria yang pertama kali dicintainya Rara dan gue yakin benar kalau Rara akan sulit mencintaimu dan boleh saja Lo memiliki raganya tapi untuk hatinya itu sangat sulit!”

Bara tersenyum miring,” nggak akan gue biarkan ada pria yang mengusik kebahagiaan kami dan gue pastikan nggak lama lama lagi nama Lo akan tergantikan oleh namaku Bara Yudha Nugraha,” imbuhnya Bara yang menekan agar Dewa sadar dengan posisinya.

Bara kemudian meninggalkan tempat tersebut sedangkan Dewa mengepalkan kepalan tangannya saking marahnya dengan keadaan yang dihadapinya.

“Gue nggak mungkin berharap untuk bersama Rara dan selamanya memang kami tidak akan pernah bisa bersatu karena kami memiliki bapak yang sama jadi haram hukumnya kami bersama!” ujarnya Dewa yang sedikit berteriak.

Bara yang belum jauh mendengar dengan jelas dan baik apa yang disampaikan oleh Dewa dan dia sangat terkejut dengan kebenaran akan kenyataan yang tak pernah disangka-sangka.

Bara menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Dewa sehingga Dewa melanjutkan ucapannya.

“Kami saudara tapi nggak ada orang lain yang mengetahuinya kecuali Mamaku dan kedua orang tuanya Rara pun tidak mengetahui fakta ini karena gue hadir dalam hubungan terlarang dimasa lalunya Pak Rijal Usman dengan Mamaku Ranti Yulia,” imbuhnya Dewa.

“Kalau seperti itu kenapa Lo masih saja nggak membuang jauh-jauh perasaan yang tidak semestinya terjadi? Kalian itu saudara sedarah jadi akhiri segalanya sebelum terlambat karena hanya akan menyiksa dirimu sendiri adik ipar.” Bara menepuk pelan pundaknya Dewa.

Bara kemudian berjalan meninggalkan Dewa yang tak bergeming sedikitpun mendengarkan ucapannya Bara yang sudah menjauh dari tempatnya semula.

“Argh!! Kenapa ini bisa terjadi? Kenapa takdir mempermainkan perasaan dan kehidupanku!” Teriak Dewa sambil meninju tembok yang ada di depannya.

Bara melenggang pergi tanpa peduli dengan apa yang terjadi kepada Dewa.

“Dalam sehari semalam terlalu banyak kejutan di luar nulur yang terjadi di dalam hidup kami. Semoga ada hikmah dibalik semua ini,” gumamnya Bara.

Dalam perjalanan, Rara lebih banyak diam dan hanya Bara yang terdengar cerewet.

Tangan kirinya Bara mengusap perutnya Rara,” kita langsung ke rumah, sudah ada orang-orang yang akan membantu kita mengatur barang-barang yang sudah diantar oleh toko furniture dan Alaska.”

Rara hanya melirik sepintas lalu ke arah Bara kemudian kembali bungkam seribu bahasa. Ingatannya masih tertuju kepada Dewa, pria berusia 24 tahun itu masih disayanginya dan dicintainya hingga detik ini juga.

Bara yakin kalau istrinya kepikiran dengan pertemuannya tanpa sengaja dengan Dewa.

“Jangan banyak pikiran, aku nggak ingin ketiga anak kembarku terjadi apa-apa kepadanya gara-gara bundanya sibuk memikirkan pria lain,” ucap Bara yang bernada menyindir.

Rara menolehkan kepalanya ke Bara sambil menghela nafasnya dengan berat,”Maaf, aku berjanji nggak akan pernah mengulanginya lagi.”

Rara berbicara dengan nada suara yang cukup dingin dan datar tidak ada ramah-ramah dan lembutnya seperti cara berbicaranya selama ini.

Bara mengusap puncak hijab berwarna pink shof itu,” anak baik, Good girl.”

Bara menatap Rara yang kembali terdiam dan pandangannya fokus ke depan, tapi pikirannya kemana-mana.

“Mulai detik ini, aku berjanji akan membuat kamu melupakan Dewa dan aku nggak bakalan ijinkan pria manapun mengusik ketenangan rumah tangga kita apalagi merebutmu dari hidupku karena aku adalah orang yang paling berhak atas tubuh dan hidupmu.”

Sesampainya di rumah baru mereka, sudah banyak orang-orang yang berlalu lalang mengangkat beberapa barang furniture.

Bara gegas membantu mereka untuk mengatur tata letak dan posisinya sesuai dengan keinginan Rara.

Sore harinya Bu Hartati dan Bu Maryam datang ke sana untuk membantu Rara membuat beberapa persiapan untuk masuk rumah sesuai adat dan tradisi budaya suku Makassar.

1
sunshine wings
😯😯😯😯😯
sunshine wings
jangan sesali apa yg sudah ditakdirkan untukmu Rara.. Setiap orang itu sudah ditakdirkan dengan porsi masing².. kita cuman dapat redho dan ikhlaskan.. Siapa kita untuk melawan takdir Allah ya kan .
sunshine wings
🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️😍😍😍😍😍
sunshine wings
👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
Sabar ya Rara.. ikhlaskan.. kalaupun kamu tau kisah sebenarnya maafkanlah suamimu ya karna dia juga sudah berusaha mencarimu.
sunshine wings
Insha Allah Aamiin.. 💪💪💪💪💪🤲🤲🤲🤲🤲
sunshine wings
plong rasanya tp blom selesei.. masih ada Rara dengan traumanya.. 😔😔😔😔😔
sunshine wings
🥺🥺🥺🥺🥺
sunshine wings
nah.. nah.. nah..
sunshine wings
🤭🤭🤭🤭🤭
sunshine wings
iyaakan sebagai idola pada yg muda ♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰🤲🤲🤲🤲🤲
sunshine wings
Aamiin yra 🤲🤲🤲🤲🤲
sunshine wings
tunggu dan lihat 💪💪💪💪💪
sunshine wings
pasti Allah kabulkan 🤲🤲🤲🤲🤲
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
kayak udah merasa d mulut.. 😋😋😋😋😋
Eva Karmita
dan sayangnya memang Bara yg ngadon 😅😅
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: hahaha 😂🤭
total 1 replies
sunshine wings
jangan pernah bosan melihat komen²ku ya author karna storynya seruuu amat!!!
semangat authir 💪💪💪💪💪♥️♥️♥️♥️♥️
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: malah komentarnya kakak' penyemangat aku untuk terus update 🥰🥰🥰🙏🏻
total 1 replies
sunshine wings
👍👍👍👍👍
peringatan yang cukup bagus author!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!