Saat istri lain mendengar suaminya akan menikah lagi, akan marah. Tetapi berbeda dengan Karina, dengan senang hati, ia menikahkan suaminya dengan wanita lain.
Terdengar mustahil, tapi ini terjadi didalam kehidupan seorang wanita yang bernama Karina.
"Katakan, siapa wanita yang akan kamu nikahi, mas. Aku akan menikahkan kalian."
Dengan tersenyum lebar, Karina menerima keputusan suaminya yang akan menikah lagi.
Sebenarnya, apa yang membuat Karina memutuskan itu? Ayok baca!
Instagram: Coretanluka65
FB: Pena Tulip
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Alana terbangun dari tidurnya, tetapi saat dia melihat kekamar tamu, dia sudah tidak melihat Ethan disana.
"Tumben, kemana dia?" ucap Alana penasaran.
Alana masuk kedalam kamar tamu, yang ditempati Ethan, dia menemukan sebuah surat, lalu Alana membacanya.
"Maaf, saya tidak izin denganmu, tapi kepergian saya sangat mendadak, dan tidak membangunkanmu. Hati-hati dirumah, setelah pulang bekerja, jangan lupa kunci pintu dan jendela, i love u so much.."
Alana hanya tersenyum, melihat selembar kertas yang Ethan gunakan untuk menulis surat.
"Ya, seperti itulah dia, kadang membuat aku kesal," kata Alana.
Alana memutuskan untuk membersihkan rumah, terlebih dulu, karena dia akan berangkat bekerja sebentar lagi..
"Perasaanku, atau bagaimana, ya. Tapi aku selalu merasa, sedang diawasi," gumam Alana.
"Ah, mungkin perasaanku saja."
Alana melanjutkan aktivitasnya, karena dia tidak terlalu menghiraukan perasaanya.
"Sudah beres, mending aku mandi," gumam Alana, dia langsung masuk kekamar mandi.
...
Sedangkan disisi lain, Ethan sebenarnya bukan ada masalah kerjaan, tetapi ada suatu hal yang harus dia bereskan dengan keluarganya.
"Ada apa, kakek memanggilku kesini?" tanya Ethan.
"Jangan berpura-pura, kau tahu apa yang kakek maksud," ujar kakek Raymond.
"Lalu, aku harus melakukan apa?" tanya Ethan.
"Tinggalkan wanita itu, masih banyak wanita yang lebih baik dari dia, dari segi pendidikan atau keluarganya," kata Raymond.
"Maksud kakek, Alana tidak baik, begitu?" ucap Ethan tidak suka.
"Ya, dia tidak baik untuk keluarga kita, bagaimana kalo wanita itu, akan menghancurkan nama baik keluarga Carlos, karena dia tidak bersikap layaknya seorang nyonya Carlos," ujar Raymond.
"Kenapa kakek menyimpulkan itu? Bukannya itu terburu-buru," kata Ethan.
"Tidak terburu-buru, karena ini menyangkut nama baik keluarga besar kita," jawab Raymond.
"Kenapa aku harus memikirkan keluarga besar Carlos, sedangkan aku yang akan menikah, dan menjalani kehidupan rumahtangga," kata Ethan.
"Jangan keras kepala, Ethan. Turuti keputusan kakek," tegas Raymond.
"Sedari aku kecil, bahkan sampai detik ini, aku selalu mengikuti keputusan kakek, bahkan aku tidak pernah dipersilahkan untuk memutuskan suatu hal dalam hidupku," jawab Ethan.
"Sudah seharusnya, kau patuh dengan aturan keluarga Carlos," kata Raymond.
"Aku sudah mengikuti kemauan kakek, dan juga peraturan keluarga Carlos, tapi untuk kali ini, aku tidak akan mendengarkan kakek," ucap Ethan dengan tegas.
"Ternyata benar, wanita tak berpendidikan itu sudah meracuni otakmu!" ujar Raymond.
"Alana tidak pernah mengatakan apapun, bahkan dia tidak tahu siapa Carlos," jawab Ethan.
"Kalo memang seperti itu, turuti keputusan kakek!" ujar Raymond.
"Maaf, kali ini, aku tidak bisa," tolak Ethan.
"Kakek akan memberikan waktu, agar kamu bisa memutusan wanita itu," kata Raymond.
"Bahkan, kalo kakek memberikan aku waktu satu abad, pilihanku akan tetap sama, memilih Alana," jawab Ethan.
"Jangan pernah kau sesali, keputusanmu!" ucap Raymond kesal.
"Tidak akan, karena aku ingin hidup tenang, bahagia, dengan wanita yang aku cintai," jawab Ethan.
"Kakek bisa mencari, wanita yang lebih dari dia," kata Raymond.
"Sayangnya, aku tidak mau!" jawab Ethan,
"Jangan pernah paksa aku, untuk menikahi wanita yang tidak aku cintai."
"Cinta itu urusan belakang, yang harus kau pikirkan, mencari wanita yang akan bisa menjaga nama baik keluarga kita. Wanita yang sudah jelas keturunannya," kata Raymond.
"Dan jelas asal usulnya, bukan wanita sembarangan!"
"Alana akan bisa menjaga nama baik keluarga kita, dia wanita yang baik, sopan santun, hanya saja kakek tidak tahu hal itu," ucap Ethan.
"Ethan!"
"Maaf kakek, kali ini aku tidak bisa mengukuti kemauanmu," kata Ethan.
"Kau, sangat keras kepapa sekali! Persis seperti ayahmu," ucap Raymond.
"Jangan lupakan, kalo ayah adalah anak kakek," jawab Ethan.
Helaan napas panjang terdengar dari mulut sang kakek.
"Kakek tidak mau tahu, putuskan hubungan dengan dia, atau kakek yang akan memutuskan hubungan kalian," kata Raymond.
"Ancaman kakek, tidak membuatku takut," jawab Ethan,
"Baru saja dimulai, masa iya harus di putuskan," gumam Ethan kesal.
"Kau memang sangat keras kepala, Ethan!" pekik Raymond, yang sudah tidak bisa menahan emosinya.
"Ya, aku memang keras kepala, karena aku mau memperjuangkan keinginanku," jawab Ethan, kekeh dengan keputusannya.
"Jangan salahkan kakek, kalo kakek bertindak," ucap Raymond.
"Kakek tidak akan bisa, menyentuh Alana!" jawab Ethan dengan tenang.
"Ya, kita lihat saja nanti," kata Raymond tersenyum menyeringai.
"Aku tidak mempunyai waktu, apalagi membicarakan hal seperti ini," kata Ethan.
Ethan bangkit dari kursi, dia akan meninggalkan ruangan sang kakek, tetapi..
"Tunggu!"
"Ada apa lagi, kakek?" tanya Ethan.
"Hanya ada dua pilihan, tidak menjadi ahli waris, atau pergi dengan wanita itu!" tegas Raymond.
"Apa boleh dijawab, sekarang?" tanya Ethan.
"Terserah!" jawab Raymond.
"Dengan kesadaran penuh, aku akan rela tidak menjadi ahli waris keluarga Carlos, aku akan mencopot jabatan, tahta, dan marga."
"Karena selama ini, sudah cukup, dan sekarang. Aku akan menikmati hidup sederhana, dengan wanita yang paling aku cintai," jawab Ethan.
"Ethan!" teriak Raymond.
Tetapi Ethan tidak menghiraukan teriakan Raymond, dia langsung meninggalkan ruangan sang kakek, setelah mengatakan itu.
Ethan memang sudah memutuskan, akan memilih hidup dengan Alana, dibandingkan menjadi robot hidup sang kakek.
"Baron, cepat jalan!" titah Ethan.
"Baik tuan," jawab Baron.
Baron langsung membawa mobilnya sangat kencang, sesuai dengan permintaan tuannya.
"Apa kakek memberikan pilihan?" tanya Baron.
"Ya, seperti yang kita duga, kakek akan memberikan saya pilihan yang sulit," jawab Ethan.
"Lalu, tuan memilih keputusan yang mana?" tanya Baron penasaran, karena keputusan Ethan, menyangkut hidupnya.
"Hidup dengan Alana, wanita yang sangat saya cintai," jawab Ethan.
"Apa anda, sudah memikirkannya dengan matang?" tanya Baron.
"Tentu, saya sudah memikirkan hal itu," jawab Ethan tersenyum.
"Lalu, bagaimana kedepannya? Apa anda akan meninggalkan negara ini, dan hidup diluar negeri dengan nona Alana?" tanya Baron.
"Kemungkinan akan seperti itu," jawab Ethan.
"Lalu, bagaimana dengan saya, tuan?" tanya Baron.
"Baron, tanpa adanya saya, kau tetap hidup, kakek tidak akan memecatmu. Karena kerjamu sangat bagus," kata Ethan.
"Bukan masalah itu tuan, masalah kerjaan, saya bisa mencarinya lagi. Tetapi ini masalah pribadi kita, saya tidak bisa jauh dari anda, saya harus memastikan kalo anda hidup aman dari bahaya," ucap Baron, dengan memasang wajah sedihnya.
"Baron, wajah seseram itu, berkelahi dengan sedih," ejek Ethan.
"Maaf tuan, saya memang lagi sedih," ucap Baron.
Ethan tersenyum, dia memang yang sudah menolong Baron, dimasa-masa kehidupan Baron susah, jadi Baron tidak tega membiarkan Ethan hidup sendiri.
"Kau tenang saja, saya akan baik-baik saja," kata Ethan.
"Bolehkan saya ikut pindah dengan anda, nanti. Kalo anda akan pindah?" tanya Baron.
"Nanti akan saya pikirkan, ya," kata Ethan tersenyum.
***
Kira-kira, kisah cinta Alana dengan Ethan, akan seperti apa, ya?
Maaff yaa Jessica 😂🙏🙏🙏