perjalanan anak remaja yang berusaha bekerja keras , namun perjuangannya penuh dengan duri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Warisan Nagini
Rangga yang terjatuh di atas batu tak bergerak, darah dari luka di perutnya membasahi seluruh batu dan di serap oleh batu itu, tak lama batu itu bersinar membungkus tubuh Rangga yang ada di atasnya.
Di alam bawah sadar , Rangga terbangun di sebuah taman yang indah
" di mana ini?, apa aku di surga?" tanya Rangga dalam hati, ia masih ingat bagaimana tubuhnya tertusuk pisau dan mengeluarkan banyak darah. tapi kini tubuhnya tak ada luka sama sekali.
" Kamu di alam bawah sadar kamu?" Satu suara yang sangat merdu terdengar. Rangga dengan cepat menoleh ke arah asal suara, matanya terbelalak melihat seorang wanita cantik berpakaian keraton berdiri tak jauh darinya.
" Ka...kamu siapa?" tanya Rangga saat tersadar
" aku Nagini, terima kasih sudah membebaskan ku " ucap Nagini melakukan gerakan membungkuk.
" Kamu salah, seperti nya kamu yang menolongku " sahut Rangga membangunkan Nagini yang membungkukkan badan padanya. Seingatnya ia terluka parah di keroyok preman gunung dan tertusuk pisau, kini ia merasa sehat , dan hanya ada Nagini di sana berarti Nagini yang menyelamatkannya.
Nagini , menjentikkan tangannya sebuah sinar masuk ke dalam kening Rangga.
Rangga seperti menonton adegan film, di mana ia melihat seekor naga yang berjuang melawan petir , dan gagal dalam menghadapi ujian petir, akhirnya pecahan jiwa naga itu menjadi telur kembali dan harus kembali bertapa namun batu yang menahan pecahan jiwa naga ternyata batu pusaka , ia terperangkap di batu itu , darah Rangga yang membasahi batu itu ternyata melepas jiwa sang naga dan masuk ke dalam tubuh Rangga.
Di dunia nyata , tubuh Rangga bagai di tempat ulang, sinar dari batu itu bukan saja menyembuhkan luka di tubuh Rangga juga membersihkan sumsum ,tulang, urat dan darah Rangga .
" kenapa darahku bisa membebaskan mu?" tanya Rangga tak mengerti ,
"karena kamu perjaka " ucap Nagini tersenyum.
Rangga memerah mukanya, ia memang masih perjaka, walau sudah beberapa kali mempunyai pacar ia tak pernah melakukan hal itu, hanya sebatas berciuman saja.
" Bagaimana aku keluar dari sini?" tanya Rangga,
" ini alam bawah sadarmu, kamu bisa keluar kapan saja, tapi untuk masuk kembali itu susah bila kamu tak mempunyai kemampuan " sahut Nagini ,
" maksudmu?" tanya Rangga tak mengerti,
" Kamu harus punya kekuatan jiwa, dan Qi ( tenaga dalam). baru kamu bisa keluar masuk sesuka hatimu , dan baiknya kamu latihan kekuatan jiwa di sini, kalau tenaga dalam kamu harus dengan tubuh fisikmu" ucap Nagini .
" bagaimana cara melatihnya??" tanya Rangga tak mengerti, Nagini mendekat dan menyentuh kening Rangga , Nagini ternyata mengirimkan cara melatih tubuh, cara berlatih tenaga dalam dan cara menguatkan jiwa dengan konsentrasi dan meditasi
" bersiaplah aku akan membimbing mu" ucap Nagini serius . Ia melatih Rangga dalam alam bawah sadar Rangga ,ada perbedaan waktu antara alam bawah sadar dan alam nyata di alam bawah sadar waktu berjalan lambat ,satu hari di alam bawah sadar satu jam di alam nyata.
♣️♣️♣️♣️♣️♣️
Pak Atmo dan semua guru mencari Rangga yang belum datang ke pos pendakian , padahal waktu sudah mulai sore,
" anak ini malah buat masalah, kata aku juga di larang ikut saja !" pak Tobing, yang kemarin menskors Rangga berteriak marah.
" ga bisa begitu pak, kalau saya yakin Rangga di fitnah" ucap pak Atmo , dia tahu pak Tobing paling benci dengan pencuri ,karena ia pernah kecurian hingga habis semua perhiasan istrinya.
" kata Didi buktinya sudah ada, mau menyangkal apalagi" ucap pak Tobing sinis ,
" saya masih percaya dengan pepatah Jawa, Becik ketitik olo ketoro" ucap pak Atmo
" ah, pak Atmo, aku kan Batak ,mana aku tahu pribahasa Jawa!" sahut pak Tobing kesal dengan logat aslinya.
" dah ga usah di bahas , sebaiknya kita lanjutkan lagi pencariannya!" kepala sekolah melerai pak Atmo dan pak Tobing yang terus saja berdebat.
pak Atmo dan Pak Tobing terdiam , dan melakukan pencarian lagi. Namun hingga magrib menjelang Rangga belum juga di ketemukan , mereka menyudahi pencarian nya, karena hari sudah malam mereka akan mencari lagi besok sekalian menunggu tim SAR yang tadi di telpon .
Pulung dan Sama'un langsung turun gunung setelah berhasil menghabisi Rangga. Mereka dengan cepat menuju tempat yang di beritahukan Eki.
Di sebuah stand nasi goreng lesehan , Eki menunggu dengan senyum penuh kemenangan, dia sudah mendapat chat dari Sama'un bila Rangga sudah pindah alam, dia bisa mendekati Mawar , mawar yang agak kecewa dengan Rangga tapi terkadang suka menanyakan pada Eki. Membuat Eki kesal.
Jam delapan malam Sama'un dan Pulung datang menemui Eki, untuk mengambil sisa pembayaran mereka .
" malam bos," ucap pulung sambil duduk di depan Eki, Eki mengangguk
" apa ada yang tahu kejadian itu?" tanya Eki sambil menatap tajam Pulung dan Sama'un ,
" aman , tenang saja bos, kemungkinan mayatnya juga ga di ketemukan" ucap Sama'un
"bagus, ingat kalau ada apa apa, jangan bawa bawa aku!" seru Eki, dia mengeluarkan amplop tebal dan menyerahkan pada Sama'un" ini sisa uang pembayarannya," ucap Eki kemudian
" ok bos, terima kasih, kalau ada kerjaan lagi kabari saja" ucap Sama'un.
" apa kalian tahu di mana bisa beli obat perangsang!?" tanya Eki dengan setengah berbisik.
" ada bos, Satu juta, ga ada bau dan warna " ucap pulung cepat, ia mengenal beberapa pengedar obat obat terlarang .
" bawakan satu, dan tolong kamu culik ini bawa ke rumah kosong di dekat pasar tugu" ucap Eki , sambil menyerahkan sebuah poto dan alamat sebuah rumah juga beserta kuncinya .
"Siap bos, kapan bos mau ini di kerjakan?" tanya pulung tak sabar .
" setelah dapat obat perangsangnya " sahut Eki sambil mengeluarkan sebuah amplop lagi.
" Terima kasih bos, nanti aku kabari secepatnya "Ucap pulung.
Setelah berbincang bincang sejenak Eki pergi meninggalkan mereka .
♣️♣️♣️♣️♣️
Di alam bawah sadar , Rangga sudah memiliki kekuatan jiwa yang lumayan
" sekarang kamu keluar, latihlah tenaga dalam dan tubuh mu , bila tubuh kuat maka tenaga dalammu akan stabil" ucap Nagini. Rangga mengangguk ,berkonsentrasi dan meniatkan keluar dari alam bawah sadarnya.
perlahan Rangga membuka matanya,
" badanku segar sekali" ucap Rangga sambil bangun dan , menggerakkan tubuhnya tak ada rasa pegal dan tempat bekas tusukan preman itu pun hilang tak berbekas seperti tak pernah terluka
" latihlah tenaga dalam mu" suara Nagini mengiang di telinganya .
" iya , apa kamu yang menyembuhkan tubuhku Nagini?" tanya Rangga ingin tahu
" bukan tapi batu tempat kamu terbaring tadi, di dalamnya ada satu benda yang mempunyai kekuatan sangat besar , nanti bila kamu sudah mempunyai tenaga dalam coba kamu cari benda apa itu ." saran Nagini.
" baiklah, nanti aku coba "sahut Rangga . kini ia mencoba berlatih di goa itu, goa itu cukup lebar namun tak ada apa apa , di sana tak ada air hanya ada jamur berwarna merah yang memenuhi dinding, dia melihat lagi sekeliling, ternyata tasnya ada di sudut lain goa itu .
" untung masih ada , aku ga bakal mati kehausan " kata Rangga dalam hati.
" tehnik yang di ajarkan Nagini ternyata mudah di pahami Rangga, ia mulai berlatih dengan serius .
hari berlalu dengan cepat , Rangga yang tubuhnya sudah di bersihkan oleh kekuatan batu pusaka dengan cepat bisa menguasai tenaga dalam , kini ia mulai melatih fisiknya . Ia juga mendapatkan batu mustika Mata Dewa, yang ternyata langsung menyatu dengan tubuh Rangga .
Rangga keluar dari dalam goa , ia sudah hampir 3 hari berada di dalam goa ,ia yakin pak Atmo dan para guru pasti sudah mencari cari dirinya , ia langsung bergegas ke bumi perkemahan Sono Keling,
" hei, Rangga kamu sehat!" pak Atmo yang melihat Rangga datang dengan cepat memanggil
" maaf yah pak, saya nyasar jadi saya baru bisa kembali " ucap Rangga meminta maaf.
" ya sudah , yang penting kamu selamat" ucap pak Atmo .
"Eh nanti dulu, coba kamu jelaskan kenapa kamu sampai nyasar?, kan ada tanda jejak yang di buat?" pak Tobing langsung mencecar Rangga .
" justru saya ngikutin tanda malah nyasar dan masuk jurang pak" jawab Rangga
" ga mungkin , kamu pasti mengada ada!" seorang guru yang bertugas memasang tanda jejak tak terima dengan omongan Rangga.
" kita lihat saja pak kalau bapak ga percaya" sahut rangga
" baik ayo kita lihat bersama sama" pak Tobing yang penasaran pun memutuskan akan melihat benar apa tidak nya .
" nah itu arahnya kemana pak?" tanya Rangga pada pak Tobing . Pak Tobing mendekati tanda pencari jejak itu .
" debunya masih merata, sepertinya Rangga tak bohong " ucap pak Tobing yang melihat keadaan tanda arah yang berdebu.
" ya udah kalau begitu kita pulang! Kepala sekolah langsung menyuruh semuanya naik bis yang sudah di sediakan.