NovelToon NovelToon
AZRIL FATHURLUTFI ( Antara 3 Cinta )

AZRIL FATHURLUTFI ( Antara 3 Cinta )

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:711
Nilai: 5
Nama Author: Ezama

Azril Fathurlutfi adalah seorang remaja yang merantau ke Jakarta untuk meraih prestasi nya demi mewujudkan impian kedua orang tua nya

Di tinggalkan banyak harapan dan impian oleh kedua orang tuanya membuat azril menjadi terobsesi akan keberhasilan

Apa jadinya jika di tengah obsesi itu ada kisah percintaan yang cukup rumit antara sahabat nya, dan kedua teman perempuan nya

Apakah Azril mash bisa fokus dengan obsesi itu atau malah goyah karena percintaan yang cukup rumit ??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ezama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan Azril

..." Hari berganti dan pagi telah datang. sambut pagi dengan semangat baru dan jangan terpaku pada masa lalu. langkahkan kaki ke depan untuk menatap masa depan yang lebih baik "...

...-Azril Fathurlutfi-...

***

kini Azril tengah berada di kelasnya dia datang pagi-pagi sekali karena tidak ada lagi yang dia akan kerjakan di rumah lagi

seorang diri dengan buku paket di atas meja dengan mata yang meneliti isi buku

Azril tengah belajar untuk UN hari ini, walau sudah belajar di rumah dia pasti akan belajar lagi di sekolah

tak lama kemudian Dinda datang ya gadis itu memanfaatkan ruangan kelas pagi yang sepi untuk membaca buku untuk menghadapi UN hari ini

" Eh, Azril? udah lama dateng? "

Dinda berjalan menuju meja nya yang berada tepat di baris samping azril

" lumayan, 5 : 10 "

Dinda terpaku dan menghentikan tangan nya yang mengeluarkan buku-buku dari dalam tas dan menatap azril

Dinda menatap jam dinding di kelasnya jam baru menunjukkan pukul 5 : 35

" zril, aku turut berduka cita atas kepergian ibu mu, semoga beliau tenang di sana, dan amal ibadah yang beliau semasa hidup di terima olehnya " lirihnya dinda sambil menatap azril

Azril hanya tersenyum tipis " Amin, makasih banyak din " dinda mengangguk dan duduk di kursi yang dengan buku-buku di meja

tak ada percakapan di antara keduanya hanya keheningan yang menyelimuti dua anak manusia itu yang tengah asik membaca bukunya

tak lama datang lah lilis dan iwan kedalam kelas

Lilis terpaku melihat azril dan dinda di dalam kelas hanya berduaan entah kenapa dengan lilis hari ini dia merasa tak suka

Lilis duduk di kursi samping azril dan memperhatikan sahabatnya itu yang tengah membaca buku

" pagi zril, tumben datang nya pagi banget, kamu nggak nganterin kue sama gorengan ke warung? "

lilis memang tidak tau menahu tentang kematian Linda karena dirinya dan kedua orang tua nya begitu juga kakak nya pergi ke kota kemarin di hari kematian Linda

azril hanya menggeleng dan masih fokus membaca bukunya, lilis mengernyit bingung kenapa dengan azril, aneh.

tak mau ambil pusing lilis berjalan keluar kelas

...***...

" Waktu yang di berikan cuma satu jam setengah ya anak-anak, manfaatkan waktu itu sebaik mungkin "

seluruh anak-anak mengerjakan soal dengan khidmat tak terkecuali azril

Anak itu sudah menyelesaikan soal-soalnya setengah jam saat guru pengawas memberikan lembar soal dan jawaban

kini Azril tengah menenglungkupkan wajahnya di atas meja, bukan cuma lilis yang menyadari akan sikap Azril yang berubah dari kemarin-kemarin

Hari ini Azril tampak tak bersemangat di kelas itu menjadi pertanyaan di setiap manusia di kelas itu

Karena terbiasa akan sikap Azril yang humble, murah senyum, ceria, yang jahil, yang kini berbeda Azril hari ini

Bell sudah berbunyi " anak-anak waktu sudah habis, selesai atau tidak cepat kumpulkan di meja bapak "

Azril berjalan tanpa banyak bicara kedepan dan mengumpulkan lembar jawaban dan lembar soal di meja guru dan kembali duduk di kursi nya

dia kembali menelungkupkan wajahnya kemeja dengan kedua tangan nya

" Sttt, lis, lilis "

Lilis yang mendengar seseorang memanggilnya segera menghadap si empunya suara

lilis mengangkat dagu dan kedua alisnya ke atas menanyakan 'ada apa' iwan hanya membalas dengan lambaian tangan yang menyuruh nya mendekat

lilis berjalan menuju meja iwan dan beberapa anak-anak lain

" Kenapa? " lilis memang seperti itu jika berbicara dengan lawan jenis selain Azril

" Azril kenapa? lagi ada masalah? "

" aku nggak tau, Azril sama sekali nggak ngomong sama aku dari tadi pagi, aku juga nggak paham dengan Azril hari ini, dia beda banget "

setelah mengatakan itu lilis kembali duduk di samping Azril dia menarik nafas dalam hendak bertanya kepada sahabatnya itu

sebelum lilis membuka suara dinda dengan cepat menariknya mejanya

" kenapa kamu narik aku kemeja kamu? aku mau ngomong Azril "

" pelanin suara kamu lis, aku mau ngasih tau sesuatu menyangkut Azril hari ini "

Lilis mengernyitkan dahinya " Azril kenapa? "

" emang kamu beneran nggak tau? " Lilis hanya menggeleng

" ibunya Azril kemaren meninggal dunia lis, dan bu fatma yang bantu pemakaman " lilis terkejut dan menutup mulutnya lalu menatap sendu ke arah Azril

" Innalillahi wainnailaihi raji'un, Azril " suara lilis nampak bergetar dan menatap sendu ke arah sahabatnya itu

" makasih banyak ya din, aku beneran nggak tau, kemarin itu sehabis sekolah aku di ajak bapak sama ibu ke kota, juga minggu kemarin seharusnya Azril belajar bareng sama aku "

" iya sama-sama, sekarang kamu tau kan kenapa Azril jadi gini? " lilis mengangguk dengan wajah sendu

" Aku ke meja dulu bentar lagi guru pengawas masuk " dinda hanya menganguk

...***...

Bell pulang sekolah sudah berbunyi tetapi azril masih setia menelungkupkan wajahnya di atas meja

kini teman-teman azril pun masih berada di kelas menatap sendu ke arah azril semuanya merasa kehilangan sikap Azril yang biasanya

iwan menepuk punggung Azril dan membuat si empunya punggung mendongak

semuanya terkejut ketika melihat Azril menangis

Azril menangis?

Menangis tanpa bersuara?

Aku kangen Azril yang dulu..

begitulah kira-kira isi fikiran teman-teman Azril

" kita semua turut berduka atas kepergian ibu kamu zril "

Azril mengusap pipinya " Iya, terimakasih banyak teman-teman, aku duluan ya, assalamu'alaikum "

Azril berdiri dan keluar dari kelas berjalan dengan sendu di Koridor sekolah dengan pandangan ke bawah

setelah kepergian azrik teman-teman nya pun ikut keluar, kini hanya menyisakan iwan, lilis, dan dinda di sana

" gimana kalo kita lapor ke guru, biar azril dapat bantuan dari pihak sekolah, kan biasanya begitu kalau orang tua murid ada yang meninggal "

" boleh juga ide kamu wan, ya udah sekarang aja kali ya kita lapor "

" ya udah yuk sekarang, mumpung guru-guru juga belum pada pulang "

memang sekolah mereka terletak di desa tetapi jika ada orang tua murid ada yang meninggal dunia pasti akan mendapat bantuan dari pihak sekolah walaupun tidak banyak, sama seperti dulu saat kematian bapaknya Azril

Azril mendapatkan bantuan dari pihak sekolah berupa uang tunai, dan sembako bahan pokok sehari-hari

" Assalamu'alaikum bu "

Iwan, mengucapkan salam sambil mengetuk pintu ruang guru

" Waalaikumsalam, masuk nak "

Iwan, lilis, dan dinda masuk ke dalam ruang guru dan langsung menghadap wali kelasnya

" Bu, kita cuma mau bilang kalo ibunya Azril kemarin meninggal dunia bu "

" Innalillahi, beneran kalian? "

" Iya bu, dinda tau karena ibu panti dinda yang membantu pemakaman "

" Bener bu, bu fatma yang membantu pemakaman ibunya Azril "

" Azril mana dulu nih, Azril kan banyak di sekolah kita " ucap salah satu guru

" Azril Fathurlutfi pak, yang biasanya ikut perlombaan "

^^^Kuala kapuas, 25 Februari 2025^^^

1
raintara06
semangat kakk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!