ISTRI BUTA TUAN MAFIA

Gabriel bukan orang yang suka basa-basi, dia tidak menyerang markas ataupun tempat-tempat lainnya, tapi Gabriel langsung ke Mansion Carles.

Semua anak buahnya sudah berada di setiap titik yang di arahkan oleh Daniel, bisa saja Gabriel langsung meledakkan Mega Mansion itu, tetapi dia urungkan, lebih baik menghabisi dengan caranya sendiri

Gabriel dan Daniel cukup leluasa karena gelapnya keadaan sekitar dan penjaga tidak begitu ketat seperti di tempatnya dan entah orang seperti apa Carles ini sampai membangun Mega Mansion di tengah-tengah hutan yang jauh dari perkotaan.

Gabriel dan Daniel mendekati pintu gerbang dari sisi yang berbeda, keduanya membagi tugas, kemudian melangkah secara diam-diam ke arah penjaga yang nampak tidak menyadari kehadirannya.

Daniel sangat tidak sabar dengan cepat dia membunuh penjaga itu sebelum penjaga lain menyadari kehadirannya dan memberikan informasi pada yang lain.

“Ck, jangan terlalu tergesa-gesa, kita bermain saja dulu" Ucap Gabriel pelan. Sebenernya dia heran, yang mereka datangi Mega Mansion atau kuburan kenapa tidak seterang di tempatnya. Sementara kuburan saja sekarang sangat terang, batin Gabriel.

“Jangan terlalu banyak bermain, Tuan, kita harus waspada, tempat ini sangat mencurigakan, tidak ada Mansion yang minim penerangan kecuali memang sudah tidak di tempati." Jawab Daniel, tetapi tidak mungkin jika Mansion ini kosong, matanya melihat ada dua mobil mewah yang terparkir rapih di halaman utama.

Benar saja yang di katakan Daniel, tidak lama kemudian ada dua penjaga berjalan ke arah keduanya yang sedang bersembunyi. Setelah di rasa tepat Gabriel dan Daniel langsung mengapit leher kedua penjaga dengan lengan mereka sampai mati dan menyembunyikannya.

Tidak membutuhkan waktu lama, Daniel dan Gabriel bisa melumpuhkan beberapa penjaga yang sedang patroli keliling Mansion hanya dengan tangan kosong, sementara anak buahnya hanya menunggu aba-aba dari Daniel untuk melakukan penyerangan.

Daniel sebenarnya heran dengan tuannya kenapa tidak langsung perang saja, kenapa harus diam-diam, tetapi jawab Gabriel membuatnya terenyuh.

“Selagi kita mampu jangan membuat para anak buah kita terluka atau mati sia-sia, mereka juga memiliki keluarga yang sedang menunggu kepulangan mereka" Jawab Gabriel. Daniel menghela nafas panjang lalu mengangguk pelan.

Keduanya kembali berjalan mengendap-endap sampai ke pintu samping yang masih di jaga oleh dua orang lagi, lalu keduanya melakukan hal yang sama dengan gerakan cepat membekap dan mencekik menggunakan lengan.

Lalu keduanya masuk, lagi semua nampak gelap. “Tuan, apakah.. "

“Lebih baik kita tidak berpencar Daniel, langsung saja kita cari kamar utama milik Carles" Sela Gabriel yang di angguki setuju oleh Daniel. Kemudian mereka memasuki Mansion itu dengan matanya yang melihat sekeliling mencari kamar utama.

Keduanya tidak tau di sebelah mana kamar utama, ini Mega Mansion yang besarnya berlipat-lipat dengan Mansion biasanya. tetapi keduanya sudah memiliki niat untuk menghabisi Carles yang sudah mengacaukan markas dan membuatnya rugi besar.

Jika di biarakan saja tidak menutup kemungkinan nanti akan menyerang ataupun menyakiti istrinya dan keluarganya. yang lebih Gabriel khawatirkan adalah Noah karena memiliki wajah yang sama dengannya, musuh sering kali salah sasaran.

Kedua terus menyelinap menyelusuri Mega Mansion yang berukuran sangat besar, sudah cukup lama mereka berada di dalam dan belum juga menemukan letak kamar utama, sejak tadi hanya kamar tamu.

Keduanya kembali fokus dan yakin mafia itu ada di sini, entah keyakinan dari mana tetapi insting seorang Gabriel tidak pernah meleset, Mereka masih bergerak secara diam-diam dan terus membunuh para penjaga yang mereka lihat.

Mereka sudah memutari semuanya, Gabriel memberikan kode untuk naik ke lantai atas, Daniel pun menaiki anak tangga dengan perlahan dan tetap waspada, begitu juga dengan Gabriel.

Setelah beberapa saat keduanya langsung bersembunyi di balik guci besar ketika melihat sebuah pintu yang di jaga oleh dua penjaga, Gabriel mengarahkan senjata nya, dua peluru melesat mengenai kepala dua penjaga itu.

Suara letusan itu tidak terdengar karena Gabriel menggunakan peredam suara. Karena sudah merasa aman, Daniel dan Gabriel berdiri dan berjalan mendekati pintu bercat putih itu.

“Shit, aku merasa Carles ada di ruangan ini bersama ja*ngnya" Ucap Daniel menajamkan pendengarannya, Gabriel hanya mengangguk pelan dia juga mendengar suara laknat yang bersahutan.

“Dobrak" Titah Gabriel, tapi Daniel menggeleng.

“Sangat tidak sopan mengganggu kesenangan orang lain, kita perlahan saja" Jawabnya cengengesan lalu dengan perlahan dia membuka pintu. Benar saja, orang yang mereka cari ada di dalam sana tengah bergelut dengan kenikmatan yang terahir kalinya.

Carles tidak menyadari keberadaan mereka karena sedang sibuk menikmati surga dunia dengan dua ja*ng sekaligus.

"Sial,Tubuh ja* ng seperti kalian benar-benar nikmat!" Seru Carles menggerang nikmat. pria yang terlihat sangat tampan dan gagah itu menghujam liang seorang perempuan yang berada di bawahnya dan satu perempuan lagi tengah mendesah lantaran empat jari Carles tengah membuatnya tidak berdaya.

"Ahhh!!, Tuan, ini sangat nikmat!! ..oughh lebih cepat!... ouhhh! Milikmu menusukku sangat dalam!... ahhh... ahhh..yeahh! Begitu Tuan" teriak perempuan itu keenakan.

Carles menggeram nikmat dan masih belum sadar jika menjadi tontonan Gabriel dan Daniel yang sekarang duduk di sofa sembari menikmati wine yang tersedia.

“Shh!! Tuan.. lebih cepat lagi tangan Anda" Ucap satu nya lagi, meskipun hanya menggunakan jari tetapi sangat nikmat baginya.

“Ternyata kalian berdua benar-benar jal*ng, mulut dan milik kalian bedua tidak ada bedanya, tetapi aku menyukai nya" Ujar Carles memejamkan matanya, pinggulnya terus bergerak maju mundur dengan tangan melakukan hal yang sama.

Ketika pergerakan semakin cepat dan kedutan sudah Carles rasakan sedikit lagi mencapai puncaknya, Gabriel dengan tidak tau dirinya mengganggu kenikmatan itu menjadi kegugupan.

“Lebih cepat lagi Carles, waahh luar biasa!!" Seru Gabriel bertepuk tangan, sementara Daniel mengangga dia tidak percaya Tuan nya melakukan hal bodoh itu.

Carles menoleh dengan tegang sementara dua wanita itu masih diam di posisi masing-masing, “Shit, mengganggu saja.. "

Dor

Dor

“Aaaaaa!!!" Dua perempuan itu menjerit histeris ketakutan, Carles langsung ambruk di tubuh perempuan cantik itu dengan miliknya yang masih tertanam di milik sang perempuan.

Daniel kembali tercengah, jika langsung membunuhnya kenapa mereka harus bersusah payah mengendap-endap, kenapa tidak langsung meledakkan saja, Gabriel benar-benar Tuan yang tidak bisa di tebak.

“Pergilah Nona, dan anggap saja kalian tidak melihat kejadian ini, tidak perlu berkoar-koar di luar sana jika masih ingin menjadi ja*ng sejati" Daniel hampir saja menyemburkan tawanya, bagaimana ada ja*ng sejati, kalimat Gabriel sangat random sejak menikah.

Bersambung...