NovelToon NovelToon
Istri Kecil CEO Lumpuh

Istri Kecil CEO Lumpuh

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / perjodohan / cintamanis
Popularitas:46.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: FitrianiYuriKwon

Menjadi pengantin pengganti adiknya, dia terpaksa menikahi gadis yang tidak dia kenal sama sekali.


Edgar Keizo Bagara, usia 35 tahun. Seorang CEO perusahaan ternama EKB Corp. Suatu hari dia mengalami kecelakaan hingga mengakibat kan kakinya lumpuh secara total. Setelah kejadian itu sang kekasih pergi meninggalkannya, dia juga di asingkan oleh keluarga nya karena malu memiliki putra yang lumpuh. Hal itu menjadikan Edgar pria yang dingin tak tersentuh. Dia hidup terasingkan disebuah villa yang jauh dari kota.



Eidra, atau biasa dipanggil Ei. Usianya 20 tahun. Dia baru saja menyelesaikan pendidikan kedokteran disalah satu universitas ternama. Namun sayang impiannya menjadi dokter harus kandas kala dia dipaksa menikah dengan seorang lumpuh demi melunasi hutang keluarga. Yang membuat Ei merasa tak berharga, ketika tahu bahwa dia menikahi pria itu adalah untuk merawatnya. Gadis polos yang belum mengenal cinta.


Bagaimana kisah perjalanan rumah tangga mereka?
Bagaimana kah E

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FitrianiYuriKwon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ciuman pertama

Happy Reading 💗💗💗💗💗💗

Eidra terbangun dari tidurnya. Dia baru sadar jika dia tidur didekat sang suami.

"Astaga, kenapa aku bisa ketiduran?". Dia bangkit "Bagaimana jika singa ini tahu, bisa-bisa dia mengamuk lagi?". Segera Eidra menjauh takut jika suaminya tahu bahwa dia tertidur diatas lengan sang suami.

"Tangannya pasti sakit karena kepalaku yang keras". Ei merasa bersalah

"Maafkan aku Tuan Tampan. Aku tidak sengaja tidur ditanganmu". Tungkas Eidra dia memijit tangan Edgar yang masih tertidur.

"Sebaiknya, aku segera siapkan makan malam untuknya".

Eidra melangkah pelan dengan kaki yang dia seret. Dia tidak mau membangunkan singa tidur itu. Bahkan saat tidur saja wajah marah suaminya kelihatan apalagi bangun.

Setelah Eidra keluar. Edgar membuka matanya. Dia tersenyum geli melihat tingkah menggemaskan istri kecilnya itu. Astaga, sumpah demi apapun gadis itu imut dan lucu. Andai saja Edgar tidak lumpuh, sudah pasti dia akan menerkam istrinya saat itu juga.

"Dia menggemaskan sekali". Edgar terduduk dan bersandar di dinding ranjangnya. Membayangkan wajah Eidra membuatnya tersenyum sendiri. Gadis unik itu berhasil membuatnya tak berkutip.

.

.

.

Didapur Eidra sedang bergulat dengan peralatan dapur. Dia sudah membaca semua tentang suaminya. Makanan yang boleh dimakan dan makanan yang tidak boleh dimakan. Serta makanan kesukaan sang suami.

"Kak".

"Iya Nona?". Tanya Julio yang sedang mengawasi Eidra. Sesuai perintah Edgar untuk selalu mengawasi istri kecilnya itu "Ada yang bisa saya bantu?". Sambung Julio

"Makanlah Kak. Ajak semua pelayan ya". Eidra menyerahkan mangkuk besar berisi makanan penuh "Jangan sampai ada yang dibuang ya Kak. Aku akan menemani suami singaku makan". Celetuk Eidra

Julio dan pelayan lainnya terkekeh mendengar ucapan Eidra yang berani mengatakan suaminya singa. Hanya Eidra satu-satunya orang yang berani menjulukki pria lumpuh itu dengan sebutan singa. Jika orang lain tidak akan berani, karena sudah pasti mereka akan mendapat amukkan darinya.

"Terima kasih Nona". Ucap Julio tersenyum hangat menyambut mangkuk besar itu dari tangan Eidra

Eidra kembali membawa nampan berisi makanan kedalam piringnya. Dia sudah bisa membaca karakter sang suami. Sebenarnya Edgar bukanlah pria kejam dan dingin, dia hanya kesepian saja. Awalnya Eidra sempat takut, namun dia yakin bisa membuat suaminya itu hidup kembali dengan menciptakan suasan baru.

Eidra meletakkan nampannya diatas nakas. Sang suami masih tidur. Ini sudah lewat jam makan malam, harusnya suami nya itu sudah minum obat.

"Tuan". Eidra memegang lengan Edgar "Bangun, mari makan. Kasihan cacing dalam perutmu sudah menangis minta jatah". Celetuk Eidra berbisik ditelinga Edgar.

Otomatis mata Edgar terbuka ketika mendengar bisikan yang justru terdengar menggodanya.

Dia menatap wajah istrinya yang begitu dekat. Netra matanya terarah pada bibir munggil milik istrinya. Bibir merah muda yang dilapisi dengan lip blam tipis itu, terlihat seksi dan menggoda.

Tanpa sadar, tangan Edgar terulur meraih tengguk istrinya.

Cupppppppp

Mata Eidra membulat saat benda kenyal itu bertemu dengan bibirnya. Jantungnya berdegup kencang.

Edgar ******* bibir Eidra dengan lembut. Dia memejamkan matanya, menikmati ciuman hangat mereka berdua. Melihat Eidra yang enggan membuka mulutnya. Edgar mengigit bibir bawah Eidra agar sang istri membuka mulutnya. Mulut Eidra terbuka, hal itu tidak di sia-siakan oleh Edgar dia memasuki mulut istrinya mengabsen rongga mulut sang istri, mencari kenikmatan dan menyesap rasa manis dibibir sang istri.

Eidra yang notabene tak pernah berciuman, hanya bingung apa yang harus dia lakukan? Ini adalah pertama kalinya dia dicium dan disentuh oleh laki-laki, selama ini dunianya hanya disibukkan dengan belajar dan kuliah serta bekerja. Dia tidak memberi ruang kepada siapa saja yang mendekat kepadanya.

Edgar masih ******* bibir sang istri. Ini juga merupakan ciuman pertamanya. Dengan mantan kekasih nya dia tidak pernah menyentuhnya sama sekali. Mereka berciuman cukup lama. Eidra menggunakan nalurinya sehingga bisa membalas ciuman sang suami.

Edgar melepaskan pangutannya setelah merasakan sang istri kehabisan nafas.

"Ciuman mu buruk sekali". Edgar mengusap bibir Eidra yang basah karena dirinya.

"A-apa yang kau lakukan?". Tanya Eidra menjauh dari Edgar. Dia menyembunyikan rona wajahnya. Bodohnya lagi dia membalas ciuman singa itu.

Edgar malah terlihat santai. Wajah dinginnya kembali lagi, dia bersikap seolah tak terjadi sesuatu pada mereka.

"Makan Tuan". Entah kenapa Ei jadi gugup setelah ciuman mereka? Jantungnya masih saja berdegup kencang.

"Ehemmm". Edgar menyandar di dinding ranjang.

"Apa kau bisa makan sendiri Tuan?". Tanya Eidra takut-takut, karena singa ini bisa mengamuk kapan saja.

"Suapi". Perintah Edgar dingin.

Ei mengangguk "Buka mulutmu Tuan". Eidra menyuapi suaminya dengan sabar dan berusaha menahan gugup. Eidra merutukki kebodohan nya sendiri yang mudah membalas ciuman Edgar. Sekarang dia merasa malu, ingin rasanya dia menenggelamkan wajahnya kedasar laut.

"Kau tidak makan?". Tanya Edgar heran melihat Eidra yang dari tadi hanya menyuapi nya saja.

"Nanti saja Tuan. Tunggu kau selesai makan". Jawab Eidra memaksakan senyum diwajah manisnya.

"Makanlah".

"Nanti saja Tuan". Tolak Eidra

Edgar menatap Ei tajam. Dia merebut piring dari tangan Eidra

"Tuan......".

"Buka mulutmu". Tintah Edgar sambil memegang sendok berisi makanan.

"Tidak Tuan". Tolak Eidra menutup mulutnya.

"Kau mau pakai cara yang tadi. Memindahkan makanan dari mulutku ke mulutmu?". Ancam Edgar licik.

"Baiklah". Eidra dengan cepat mengambil makanan dari tangan Edgar. Jangan sampai kejadian tadi terulang kembali. Mau ditaruh dimana harga dirinya sebagai perempuan?

Sedangkan Edgar menyembunyikan senyumnya. Istrinya ini memang masih polos, wajah saja dia baru berusia 20 tahun. 15 tahun lebih muda dari Edgar.

"Habiskan". Tintah Edgar kembali menyuapi Eidra

"Tuan, harusnya aku yang menyuapi mu. Kenapa malah terbalik?". Eidra berusaha mencegah Edgar agar tak menyuapinya. Namun Edgar tetaplah Edgar pria yang selalu harus menang dalam segala hal

"Buka mulutmu".

Eidra bergendus kesal. Dia mengumpat dalam hati pada sang suami. Wajah datar tanpa ekspresi tapi juga pemaksa akut.

Setelah makan Eidra segera membereskan piring-piring kotor itu dan menyimpannya kembali kedalam nampan.

"Setelah itu bantu aku mandi".

Eidra menatap suaminya tak percaya. Bukankah suaminya ini yang tak suka jika dia memandikannya? Lalu kenapa sekarang pria ini ingin dimandikan.

"Baik Tuan".

Eidra berlalu menyimpan piring kotornya didapur. Eidra menarik nafas dalam. Dia masih belum menyangka jika sang suami bisa bersikap hangat padanya.

"Apa dia sedang kemasukkan nya? Ck, bagaimana kalau dia menyerang ku?". Gumam Eidra sedikit panik.

"Kenapa Nona Muda?". Tanya Bik Amy kepala pelayan di villa mewah itu.

"Tidak Bik. Hehe". Eidra mengaruk tengguk nya yang tidak gatal.

Bik Amy tersenyum gemes, Nona Muda mereka memang masih sangat muda. Bahkan lebih cocok menjadi anak dari Tuan-nya dari pada menjadi istri.

"Jika butuh sesuatu, Nona bisa meminta bantuan saya. Saya siap membantu kapan saja". Bik Amy tersenyum lembut dan ramah.

"Tidak Bik. Aku akan kembali ke kamar Tuan".

Eidra segera bergegas dengan cepat meninggalkan Bik Amy yang menggeleng melihat tingkahnya. Sifat Eidra berbanding terbalik dengan sifat Edgar. Mereka bagaikan air dan api, perbedaan yang sungguh jauh sekali.

Bersambung....

Ed & Ei

1
Musrotun Kholil Azmy
jadi kepikiran. gmn cara naiknya edgar. kn kakinnya lumpuh
Dewi Nurlela
Leon kakaknya ei
Zheil
20tahun dh jd dokter spesialis kaya kurang masuk akal gitu...
Dewi Nurlela
seharusnya berkutik Thor BKN berkutip
Dewi Nurlela
semangat Ed buat sembuh
~Ni Inda~
Bagus
Smg kau yg akhirnya tak tahan & mundur
Gak banget jd istrinya Orlando
Smg kelak Orlando dpt istri yg jauh lbh baik dari ulat bulu ini
Apt Sumber Agung
Luar biasa
Norsiah Ajim
tahniah pada yg empunya novel ini sudah 2x saya membacanya saya suka watak seorang gadis yg cerdas dan berfikiran terbuka tidak seperti watak pada novel yg selalu saya baca watak wanita yg terlalu polos bodoh dan terlalu menyerah pada keadaan dan cerita yg selalu sama juga terlalu ramai nama dan watak tambahan yg membuat saya pusing membacanya apatah lagi bahasa indonesia terkadang saya kurang faham maksudnya lseolah bahasa pasar dicampur aduk maaf kerana saya bukan orang indonesia apapun tahniah sekali lagi atas novel yg menarik ini semoga kedepanya ada novel yg lebih menarik lagi dari anda
Rswt Slv
Biasa
Tini Trisnawati
Luar biasa
Rswt Slv
Biasa
Ratna Juita
cerita nya kok makin banyak banget musuh nya dengan alasan yg gk jelas,masak semua pria harus menyukai perempuan yg sudah menikah.gk masuk diakal mangkinan cerita nya
honey💰💵
taaak,,, cinta tu tak salah, yg salah tu kaurang salah guna cinta
Maulida Umaya S
berulan ulang baca ng membosankan
an
baagguusss
Elfrida Darti
orlando sama authornya ajah
Elfrida Darti
hiiihhhhhhhhhh...ikat aja itu si angella. lempar ke laut, kasih bom
Elfrida Darti
nangis aku thorrr...
Elfrida Darti
gila...ini novel jalan ceritanya seru. Bagi yg ga suka sesuatu yg rumit pasti bacanya akan bingung.Tp sy sukaaaa banget. Sukses selalu thor...GBU
Elfrida Darti
mantulll
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!