Amira harus menelan pil pahit, ketika seorang kekasih yang selama ini dia sayangi harus bersanding dengan sahabatnya sendiri, dengan alasan cintanya sudah habis dengannya, bahkan selama satu tahun ini sang kekasih bertahan karena berpura-pura dan tanpa terpikir panjang lelaki yang bernama Arya itu mengakhiri begitu saja hubungannya dengan Amira di saat yang bersamaan Amira ingin memberi kejutan kalau dia tengah mengandung benih kekasihnya itu. Akankah Amira sanggup membawa pergi benih dari mantannya itu? nantikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Amira mulai melajukan mobilnya, saat ini wanita cantik itu benar-benar tidak habis pikir jika Arya akan tega mengatakan hal yang benar-benar tidak pernah dia sangka sama sekali.
"Kau benar-benar sudah ketutup hatimu Arya, semoga suatu saat nanti anak yang tidak kau akui ini bisa menjunjung harkat dan martabat keluarga," ucap Amira.
Mobil Amira mulai berhenti di depan rumahnya, niat hati ingin mengecek rumah makannya, kini buyar ketika datang dua manusia tadi hingga pada akhirnya wanita tersebut memilih untuk beristirahat di rumahnya.
"Assalamualaikum," ucap Amira sendiri, ketika masuk di dalam rumahnya.
Rasa lelah dan letih membuat wanita itu langsung merentangkan tubuhnya diatas ranjang hingga matanya pun terlelap di alam mimpi.
******
Malam harinya saat ini Amira di kejutkan dengan kedatangan Regan yang mendadak tanpa ada janji terlebih dahulu, hingga membuat wanita itu bingung tak karuan, pasalnya selama tinggal di Jakarta rumah Amira baru kali ini di datangi seorang tamu pria.
"Ting tong!" Bel berbunyi, Afifah pun langsung membuka pintu.
"Eh, ada Om Regan," ucap Afif lalu mencium punggung tangan pria yang sudah mendonorkan darah untuknya itu.
"Iya Sayang, Ibumu ada?" tanya Regan.
"Ada, Om. Ayo masuk dulu," ucap Afif yang begitu merasa senang rumahnya di datangi oleh Regan.
Afifah pun mengajak Regan untuk duduk di kursi tamu, lalu gadis remaja itu dengan sigap naik ke lantai dua untuk memanggil ibunya yang kebetulan masih melaksanakan ibadah shalat Isya' hingga membuat Afifah kembali lagi ke ruang tamu.
"Om Maaf ya, Ibu masih shalat," ucap Afifah.
"Iya Sayang, gak apa-apa," sahut Regan.
"Om, mau minum apa?" tanya Afif.
"Gak usah Sayang, oh ya, Om sebenarnya ingin mengajak kalian berdua keluar, hanya sekedar makan-makan atau apalah itu," ucap Regan menyampaikan isi hatinya.
"Cie ... Cie ... Om mau PDKT ya sama Ibu?" tanya anaknya itu yang membuat Regan merasa diberi lampu hijau.
"Eeeemb, ya seperti itu deh, lagian kan Afif sudah cukup umur dong untuk tahu masalah orang dewasa," sahut Regan.
"Ya tahulah, Afif itu tahu kok urusan orang dewasa meskipun belum pernah pacaran sama sekali," terang gadis remaja itu.
Regan pun dibuat tercengang dengan pengakuan gadis remaja dihadapannya itu.
"Oh ya, Afif gak pernah pacaran, kalau Om dulu pas seumuran Afif sudah gonta-ganti cewek," celetuk Regan.
"Ah, dasar, pasti Om dulu mantan playboy ya," tebak Afifah.
"Iya dong namanya juga cowok," sahut Regan.
"Kalau Afif tidak boleh berpacaran, dan waktu Afif tinggal di kampung Afif kan ngaji gitu, terus guru agama Afif selalu mewanti-wanti agar Afif tidak mengenal pacaran dulu, soalnya bisa mengganggu fokus kita terhadap pelajaran," jelas remaja itu.
"Kamu cukup dewasa ya Nak, di usiamu yang masih muda kamu sudah bisa menerapkan hidup sehat tanpa pacaran," imbuh Regan.
"Iya karena kata Ibu gak ada pacaran yang sehat itu, dan Ibu takut kalau kejadian Ibu dulu menimpa padaku, makanya ibuku selalu mewanti-wanti banget agar aku terhindar dari yang namanya pacaran, bukan berarti aku gak suka cowok, hanya saja aku harus waspada sampai saatnya nanti jodohku datang," terang Afif.
Entah berapa lama mereka berbicara hingga pada akhirnya Amira datang menghampiri mereka berdua.
"Wah, ada Mas Regan ya ternyata," ucap Amira.
"Afif, kok Omnya gak dikasih minum Sayang," tegur Amira pada gadis remajanya itu.
"Sudah Bu, tapi Om Regan yang gak mau, oh ya, Om Regan ingin ngajak kita jalan-jalan malam, mau ya Bu," rayu gadisnya itu.
Amira pun merasa bingung dia tidak pernah menyangka kalau Regan akan datang dan mengajaknya keluar seperti ini.
"Apa benar Mas?" tanya Amira.
"Iya Mir, dan maaf ya, aku tidak kasih tahu dulu," ucap Regan.
"Ma, ayo ikut, Afif pingin cuci mata, udah lama deh gak cuci mata," bujuk anak gadisnya itu.
"Ya sudah kalau begitu kita jalan sekarang," sahut Amira yang mengindahkan keinginan putrinya itu.
"Mas, aku ambil tas dulu ya," pamit Amira yang diangguki oleh Regan.
Beberapa menit kemudian, mereka pun sudah masuk ke dalam mobil, Regan mulai melajukan mobilnya, sedari tadi pria itu selalu curi-curi pandang terhadap Amira, hingga pada akhirnya suara dari belakang sana membuat dirinya malu sendiri.
"Om, fokus ke depan ya," tegur Afif yang sedari tadi melihat Regan yang curi-curi pandang terhadap ibunya.
"Iya Sayang, Om fokus ke depan kok," sahut Regan.
Mobil pun sudah sampai, kali ini Regan membawa mereka ke pusat belanjaan, karena permintaan Afif yang ingin berbelanja kebutuhannya.
"Wah akhirnya bisa belanja-belanja lagi," ucap Afif.
"Sayang, malam ini kau boleh, beli apapun yang kamu mau ya," ungkap Regan.
"Wah ada yang traktir besar-besaran nih," celetuk Afif.
"Sayang," tegur Amira.
"Iya-iya, Afif tahu kok belanja yang perlu-perlu saja," sahut anaknya itu.
"Om selamat pedekate ya, Afif mau belanja dulu," bisik Afif seketika membuat Regan geleng-geleng kepala.
Afif mulai berjalan-jalan sendiri dan memilih-milih barang yang ingin dia beli, sedang Amira dan Regan hanya meninjaunya dari kejauhan.
"Ya Allah Afif merasa senang di perhatikan seperti ini, memangnya sebahagia itu ya, jika mempunyai seorang Ayah, semoga saja Om Regan pria yang baik dan benar-benar mencintai ibu," ucap Afif di dalam doanya.
Sedangkan Regan saat ini masih memandangi wajah Amira, jantung pria itu saat ini tidak bekerja dengan baik, bawaannya, meloncat dengan ritme yang tidak beraturan.
"Mir," panggil Regan dengan nada yang bergetar.
Bahkan hanya sekedar untuk memanggil pun Regan tidak mampu sangking salah tingkahnya.
"Iya Mas ada apa?" tanya Amira.
"Eeeemb, Mir apa sekarang kau sedang tidak dekat dengan siapa-siapa," ucap Regan memberanikan diri.
"Maksud Mas, dekat dengan lelaki gitu?" tanya Amira kembali.
"Iya," sahut Regan dengan cepat.
"Aku sedang tidak dekat dengan siapa-siapa Mas," sahut Amira.
Perkataan Amira serasa menjadikan peluang untuk dirinya.
"Mir, apa aku boleh mengisi kekosongan hatimu itu," ucap Regan memberanikan diri.
**Malam ....**
Setelah di kecewakan Arya malamnya di beri kejutan oleh Regan apa Amira mau membuka hatinya untuk pria lain??
sekarang aluna yg dapat kan jua ,...
mlh gk ad yg mau jd bapak x anak aluna...