Setelah bertahun-tahun pasca kelahiran pangeran dan putri bungsu, mereka tetap berusaha mencari pelaku pembunuh sang ratu. Hidup atau mati! Mereka ingin pelakunya tertangkap dan di hukum gantung!Dapatkah para pangeran dan putri menangkap pelakunya?
*update setiap Minggu!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mailani muadzimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pemulihan Fatamorgana: Cahaya Pemulih
Besoknya, cahaya matahari memasuki kamar Liam melalui jendela yang telah di buka sebagian gordennya. Ratu Harika terbangun saat mendengar suara gorden dibuka oleh seorang dayang, dia adalah dayang yang biasanya membantu pengasuh Liam. sebagai informasi, dayang adalah sebutan untuk pelayan wanita di Kerajaan Dandelion.
“Selamat pagi, Yang Mulia Ratu. Anda mau sarapan di sini saja?” tawarnya.
“Iya, hidangkan di sini. Aku ingin makan bersama anakku,” jawab Ratu Harika. Dilihatnya Ezra belum bangun, begitu pula dengan Liam. Ratu Harika lantas beranjak ke sofa, tempat Ezra tidur.
“Ezra, bangun. Sebentar lagi jam delapan, kau harus siap-siap ke akademi, kan?” ucap Ratu Harika dengan lembut sambil membelai pipi Ezra.
Ezra merasa tidurnya terusik, “lima menit, lima menit lagi Kyrus…” igaunya. Dia pikir yang membangunkannya Kyrus.
“Tidak, sayang. Tidak ada lima menit.” ucap Ratu Harika tegas.
Ezra membuka matanya, “Mama!” katanya kaget. Badannya terlonjak bangun. Dia lupa kalau semalam tidur di kamar Liam.
Ratu Harika tertawa. “Ayo bangun! Sebentar lagi sarapan tiba.”
“Iya-iya. Eh, omong-omong, Mama hari ini tampak segar. Apakah Mama tidak apa-apa?” tanya Ezra menyelidik.
“Iya! Pagi ini Mama merasa sangat segar! Tidak seperti biasanya, sejak kena kutukan Sihir Pelemah itu, baru kali ini Mama merasa sehat dan bugar! Apakah ini karena Mama tidur di kamar Liam, ya?” jawab Ratu Harika ceria.
Senyuman Ratu Harika hari itu adalah senyuman yang paling cerah dan ceria yang dilihat Ezra setelah berbulan-bulan sejak peristiwa penyerangan penyihir hitam.
Ezra merasa sangat senang melihat Mamanya kembali ceria dan bugar. Saking senangnya, Ezra sampai penasaran dan ingin tahu apa yang terjadi pada tubuh Mama. Jadi, Ezra memeriksa tubuh Mama dengan kekuatan pemindainya.
Sebagai informasi, kekuatan penyembuh ini ada berbagai level, salah satunya pemindai, dengan cara memindai inilah Ezra bisa melihat sel darah putih dan sel darah merah manusia yang bekerja, oksigen yang ada di dalam darah, dan semua pergerakan organ tubuh tanpa menggunakan alat. Ini adalah salah satu kemampuan yang hanya dimiliki oleh keturunan raja, karena itulah Ezra mengambil jurusan kesehatan di akademi. Kini Ezra masih duduk di tingkatan delapan.
Saat Ezra melakukan pemindaian pada tubuh Mama, dia sangat terkejut karena kutukan Sihir Pelemah di dalam tubuh Mamanya tertekan sangat jauh oleh sesuatu yang mirip dengan sel darah putih. Awalnya Ezra pikir itu memang sel darah putih, namun dia segera merasakan adanya sisa-sisa kekuatan spirit cahaya di tubuh Mama.
Sebenarnya, Ezra dengan cepat menyadari kalau ini ada hubungannya dengan Liam. Akan tetapi, sebelum sempat mengatakan kecurigaannya pada Mama, Ezra sudah disuruh siap-siap untuk ke akademi, dia bahkan sarapan buru-buru karena Zayden sudah lebih dulu berangkat. Ratu Harika mengantarnya sampai ke pintu depan istana.
“Kak Zayden kenapa berangkat duluan, sih?” keluh Ezra sambil memasukkan roti panggang ke mulutnya.
“Dia kan ada ujian latih tanding hari ini. Pasti dia mau dapat urutan pertama!” ucap Ratu Harika semangat.
“Yang Mulia Pangeran Ketiga, kereta kudanya sudah siap.” lapor Sir Donovan, ksatria pengawal Ezra.
“Aku berangkat, Ma.” pamit Ezra.
“Ya, hati-hati! Semangat ya!” teriak Ratu Harika sambil melambai pada kereta kuda Ezra.
Ratu Harika kemudian bergegas kembali ke kamar Liam untuk melihat kondisi anaknya, karena tadi terlalu fokus pada Ezra, dia nyaris lupa kalau Liam belum dibangunkan. Niatnya tadi memang ingin membangunkan Liam agar sarapan bersamanya, karena tadi dia mengurus ezra yang hampir terlambat dulu. Akan tetapi, yang dia dapati adalah Liam yang sedang mengigau sambil menahan sakit.
“Uh…Ma… Mama…” gumam Liam dalam tidurnya.
Ratu Harika kaget, “Liam?” dilihatnya wajah Liam memerah.
Ratu Harika lantas memeriksa kening Liam dengan tangannya. “Astaga! Panas sekali badanmu, Liam! Mama akan panggilkan Dokter Cedric!” serunya panik.
Di dalam sana masih ada dayang, pengasuh Liam, Gideon, dan Lyrien yang sedang dalam mode menghilang. Sekarang Lyrien sudah tidak bisa berkomunikasi dengan Liam, karena Liam benar-benar tidak sadar bahkan di alam mimpinya.
“Bi-biar saya saja yang panggil Dokter Cedric, Yang Mulia!” ucap dayang itu pada Ratu Harika dan dia bergegas lari tanpa mendengar jawaban dari Ratu.
“Liam, apa yang terjadi? Kenapa badanmu mendadak panas begini?” gumam Ratu Harika sambil menggenggam tangan Liam.
Sejak tadi Liam tidak merespon apapun panggilan dari Ratu Harika, juga panggilan para dayang, pengasuhnya, dan Gideon. Liam hanya merintih kesakitan dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Tidak menunggu waktu lama untuk Dokter Cedric tiba, dengan wajahnya yang panik dia segera memeriksa kondisi Liam. Dia datang tergopoh-gopoh bersama dua orang perawat. Semua orang yang ada di dalam kamar Liam tampak panik dan cemas.
“Ini aneh. Padahal tadi malam kondisi Yang Mulia Pangeran Liam sudah membaik, tapi kenapa tiba-tiba beliau kena demam tinggi begini?” gumam Dokter Cedric heran.
“Bagaimana keadaan Liam?” tanya Raja Finn yang tiba-tiba menerobos masuk. “Kudengar Liam demam tinggi?” sambungnya cemas.
“Finn! Dokter Cedric sedang memeriksanya,” jawab Ratu Harika.
Dokter Cedric menghela napas berat.
“Apa yang terjadi, Cedric?” desak Raja Finn.
“Tidak ada infeksi di tubuh Yang Mulia Pangeran Liam. Saya tidak yakin dengan penyebab demamnya, tapi mungkin ini karena semalaman dia tidak bisa tidur nyenyak.” jawab Dokter Cedric ragu-ragu.
“Apa maksudmu? Katakan dengan jelas! Kenapa Liam tidak bangun? Aku tidak menerima alasan "mungkin"!” sergah Raja Finn kesal.
Dokter Cedric menciut. Liam memang tidak terkena infeksi apapun, Dokter Cedric sendiri juga bingung kenapa Pangeran Liam bisa tidak sadarkan diri dalam keadaan demam tinggi begini.
“Baginda… sepertinya ini hanya demam biasa yang terjadi pada anak-anak. Anak seusia Pangeran memang biasa mengalami demam begini, kan? Ini pasti demam pertumbuhan!” jawab Dokter Cedric gelagapan. Salah-salah bisa saja kepalanya dipenggal.
Raja Finn menatapnya tajam. “Sungguh? Kenapa jawabanmu berubah-ubah sejak tadi?” tanyanya ragu.
Raja Finn memeriksa kening Liam dan mendapati suhu tubuhnya sangat panas, dia benar-benar kaget.
“Tidak. Ini jelas bukan demam biasa! Bagaimana mungkin demam biasa bisa sepanas ini?” sambung Raja Finn marah.
“Kalau kau sampai salah diagnosa, aku akan memenggal kepalamu!” pedang milik Raja Finn yang tajam sudah sangat dekat dengan leher Cedric, bergerak sedikit saja, jelas leher Cedric akan terluka.
Cedric bergidik ngeri. Dia menelan ludah. Rasanya dia semakin ciut. “Be-begini saja, Baginda. Jika anda tidak yakin, bagaimana kalau kita memanggil Guardian saja? Bisa jadi penyebab Pangeran demam karena kekuatan pengendalian spiritnya yang berlebihan.” ucap Cedric akhirnya.
“Gideon. Panggil Guardian sekarang!” titahnya pada Gideon.
Mendengar itu, Gideon mengangguk dan segera pergi.
Sementara Gideon memanggil Guardian, Dokter Cedric memberikan pertolongan pertama pada Liam dengan memasang plester demam dan mengganti cairan infusnya.
“Dengan ini Yang Mulia Pangeran tidak akan kekurangan nutrisi meski beliau tidak makan.” ucap Cedric.
Dua puluh menit kemudian, Gideon datang membawa Guardian.
Ketika melihat kondisi Liam, Guardian sangat terkejut. Tanpa mengatakan apapun, Guardian langsung menggunakan kekuatan suci untuk memulihkan kondisi Liam, dia melakukannya sampai berkeringat dan lama sekali.
Setelah satu jam, akhirnya Guardian selesai. Ajaibnya, kondisi Liam tampak sedikit lebih baik daripada sebelumnya, setidaknya Liam sudah tidak mengigau dan merintih kesakitan.
“Apa yang terjadi pada putraku?” tanya Raja Finn cepat.
Guardian tertegun mendengar pertanyaan itu, dia memberi isyarat pada Raja Finn agar bisa bicara berdua saja.
Seolah mengerti dengan isyarat Guardian, Raja Finn mengajak Guardian untuk bicara di tempat lain.
“Ayo kita bicara di luar. Ada hal lain yang juga ingin kutanyakan padamu.”
Guardian mengangguk, “Baik, Baginda.”
Raja Finn mengajak Guardian bicara di dalam ruang kerjanya. Tentu saja di dalam sana ada
Lysandre dan ksatria pengawal raja.
“Nah, katakanlah.” titah Raja Finn.
“Pangeran Liam kelihatannya baru saja menggunakan kekuatannya untuk mengobati Ratu Harika, Baginda. Tampaknya, semalaman dia mencoba menggunakan Cahaya Pemulih untuk menekan laju kutukan Sihir Pelemah yang ada di dalam tubuh Yang Mulia Ratu. Untungnya, hal itu berhasil. Akan tetapi, efek dari kekuatan Cahaya Pemulih itu terlalu besar bagi tubuh Pangeran yang masih muda. Ditambah lagi, kondisi kesehatannya sedang melemah karena asma, sehingga inilah yang terjadi. Kekuatan spirit cahaya memiliki efek yang agak mirip dengan spirit api, jika kebanyakan dan terlalu kuat, tubuh pemiliknya akan mengalami demam tinggi dalam beberapa hari karena spirit cahaya itu juga terkenal dengan spirit berhawa panas. Tapi anda tidak perlu khawatir, Baginda. Yang Mulia Pangeran akan segera sadar dua bulan lagi. Saat ini beliau hanya sedang memulihkan tenaganya.” jelas Guardian sambil tersenyum bangga, seolah dia baru saja membesarkan seorang murid.
“Dua bulan lagi? Kenapa lama sekali?”cecar Raja Finn.
“Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, tubuh Pangeran Liam terlalu muda untuk melakukan Cahaya Pemulih, ditambah lagi beliau punya asma. Jadi proses pemulihannya membutuhkan waktu yang lebih lama dari waktu yang seharusnya,” jawab Guardian dengan tenang.
“Apakah tidak ada cara untuk membuat anakku cepat sadar?” tanya Raja Finn serius.
Guardian menggeleng. “Kalaupun ada, tadi saya sudah melakukannya selama satu jam. Memasukkan kekuatan suci adalah satu-satunya cara untuk memulihkan kondisi seorang pengendali spirit yang kehilangan tenaga karena menggunakan kekuatan spirit. Saya akan rutin memeriksa kondisi Pangeran Liam setiap hari, tidak ada yang perlu anda khawatirkan, Baginda. Justru Pangeran Liam sudah melakukan sesuatu yang sangat keren, di usia sebelia ini beliau sudah bisa menggunakan Cahaya Pemulih, ini bukan sesuatu yang gampang dilakukan, terlebih lagi dalam keadaan kurang sehat. Pangeran Liam sangat jenius.” jelas Guardian.
Raja Finn diam sejenak, dia menatap Guardian tajam. “Bagaimana kau bisa tahu kalau putraku menggunakan Cahaya Pemulih pada istriku?”
“Sejak pertama kali masuk ke kamar Pangeran dan melihat Yang Mulia Ratu di sana, saya bisa langsung mengenali Cahaya Pemulih yang sedang menyamar menjadi sel darah putih yang ada di dalam tubuh Yang Mulia Ratu. Saya bisa melihat jejak spirit cahaya yang sangat besar di tubuh Pangeran Liam dan Yang Mulia Ratu. Untungnya anda cepat memanggil saya kemari, jika tidak, waktu pemulihan Pangeran Liam bisa lebih lama lagi. Mungkin dengan kondisi kesehatan seperti itu, beliau baru bisa sadar sekitar empat bulan lagi.” jawab Guardian tanpa ragu.
“Apakah ini artinya istriku sudah bebas dari kutukan Sihir Pelemah?” tanya Raja Finn lagi.
“Sayangnya tidak, Baginda. Cahaya Pemulih hanya bisa menekan kutukan itu paling lama selama setahun. Singkatnya, kita hanya sedang mengundur kematian Yang Mulia Ratu.” jawab Guardian, nada suaranya terdengar sedih, matanya berkaca-kaca.
Raja Finn sangat sensitif mendengar kalimat itu, dia masih denial dengan fakta bahwa istrinya, permaisuri sekaligus ratu yang selama ini mendampinginya akan pergi begitu saja karena terkena Sihir Pelemah Margaretta. Refleks, Raja Finn mengarahkan pedangnya ke leher Guardian.
“Kalaupun anda memenggal kepala saya, Yang Mulia Ratu tidak akan bisa pulih seutuhnya, Baginda. Setidaknya, kita bisa menghabiskan satu tahun bersama beliau berkat Pangeran Liam. Saya saja tidak bisa menggunakan kekuatan cahaya pemulih sebesar Pangeran Liam. Saya sangat bersyukur saat melihat Yang Mulia Ratu, sang Bulan kerajaan ini tampak bugar tadi. Saking senangnya, hati saya tidak berhenti tersenyum. Demi bersama dengan Yang Mulia Ratu selama setahun, Pangeran Liam rela mengorbankan seluruh tenaga dan kekuatannya. Salah-salah, bisa saja Pangeran Liam juga terancam nyawanya jika tidak kuat menampung kekuatan besar spirit cahaya.” jelas Guardian dengan suara bergetar.
Air mata Guardian tidak terbendung lagi, dia pun menangis di hadapan Raja Finn.
Melihat ketulusan hati Guardian, Raja Finn juga jadi merasa sedih dan terharu. Air mata Raja Finn pun jatuh. Namun, buru-buru dia mengusapnya.
“Baiklah. Terima kasih atas bantuanmu, Guardian. Maaf karena aku terbawa emosi tadi.” ucap Raja Finn, kalimatnya terdengar berusaha tegar.
Guardian tersenyum getir. “Saya mengerti yang anda rasakan, Baginda. Lalu apa yang ingin Baginda bicarakan?” tanyanya tenang.
“Semalam Menara Medis diserang monster Snarfluff. Namun, kami mencurigai mereka bisa masuk karena mana di jantungnya yang mengandung sihir hitam yang sangat kuat. Apa kau tahu sesuatu?” jawab Raja Finn sambil menunjukkan jantung Snarfluff pada Guardian.
“Snarfluff, ya? Mereka memang makhluk peliharaan penyihir hitam. Setiap hari mereka diberi minum air ramuan yang bisa membuat jantung mereka berisi mana sihir hitam. Jantungnya tetap bersinar merah meski mereka sudah dibunuh. Jika mereka menyerang sesuatu, sudah jelas itu adalah suruhan tuannya, sebab Snarfluff bukan monster yang tiba-tiba menyerang tanpa alasan.” ucap Guardian sambil menatap jantung Snarfluff lamat-lamat.
“Jadi maksudmu ada penyihir hitam yang mengincar istana lagi?” tembak Raja Finn tanpa basa-basi.
Guardian mengangguk. “Untuk sekarang kita memang tidak tahu siapa dan apa motifnya, tapi ini sudah jelas ulah penyihir hitam.”
Guardian kemudian berpikir. “Saya akan memagari istana dengan kubah pelindung jingga. Tidak ada penyihir yang bisa melewati kubah itu meski mereka menggunakan Snarfluff sekalipun. Kubah pelindung biru tidak mempan lagi sekarang.” sambungnya.
Raja Finn mengangguk setuju. Kubah pelindung jingga adalah kubah pelindung terkuat milik pengendali spirit, bangunan yang dilindungi dengan kubah itu tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang. Mereka yang berniat buruk tidak akan bisa masuk dengan mudah.
Berbeda dengan kubah pelindung biru yang membutuhkan akses. Kubah pelindung jingga tidak lagi memerlukan itu, dia bisa mendeteksi niat buruk orang dan membuat orang itu tersesat jika hendak datang ke istana.
Tidak menunggu waktu lama, Guardian dengan ditemani Raja Finn pun memagari istana dan sekitarnya dengan kubah pelindung jingga. Butuh waktu lima jam agar bisa membuat kubah pelindung jingga yang kokoh.
“Maaf karena merepotkanmu, Guardian.” ucap Raja Finn.
“Anda tidak perlu minta maaf, Baginda. Ini adalah kewajiban saya untuk melindungi Raja dan keturunannya yang mewarisi darah pengendali spirit terkuat di sini. Saya pun juga tidak akan melupakan tugas turun-temurun penerus Guardian yang melindungi kerajaan dan Tanah Spirit. Kita adalah partner sejak zaman Raja Mer.” jawab Guardian sambil tidak berhenti tangannya bergerak memasang kubah pelindung jingga, sedikit lagi dia selesai. Cahaya berpendar dari jari-jari Guardian, seirama dengan terbentuknya kubah pelindung jingga.
Sementara itu, Ezra dan Zayden sudah tahu keadaan Liam meski mereka berada di akademi. Ini karena Kyrus yang menyaksikan kejadian semalam bercerita pada Ezra tentang keadaan Lyrien yang saat ini sedang melemah karena tuannya sedang tidak sadarkan diri.
“Dasar Liam. Dia memang suka sekali memaksakan diri,” ucap Zayden cemas.
Ezra menghela napas berat. “Aku sudah menduga karena tadi pagi saat memindai Mama, kelihatan sel darah putih yang mencurigakan dan bisa kurasakan jejak spirit cahaya. Sayangnya, aku tidak sempat bertanya ke Mama karena takut terlambat.”
“Ya sudah, karena hal ini sudah terjadi. Tidak ada gunanya kita menyesal karena gagal melarang Liam memaksakan diri lagi. Jadi, kita harus kompak agar tidak ada satu pun yang memberitahu Mama kejadian yang sebenarnya. Mama pasti merasa sangat bersalah jika tahu kondisi Liam seperti itu karena ingin mengobati Mama. Kita tidak boleh membuat Mama sedih dan banyak pikiran.” ucap Zayden tegas.
Ezra mengangguk setuju. Begitu pula dengan Kyrus dan Earl.
Akan tetapi, tanpa diketahui oleh Raja Finn, Putra Mahkota Zayden, dan Pangeran Kedua Ezra.
Sebenarnya Ratu Harika sudah tahu bahwa Pangeran Ketiga, Liam lah yang menghambat kutukan Sihir Pelemah yang ada di tubuhnya. Menurut Ratu Harika, mau dipikir bagaimana pun, mustahil kondisi Liam mendadak tidak sadarkan diri, sementara dirinya malah mendadak merasa bugar seolah tidak pernah sakit.
Ratu Harika tahu bahwa Liam adalah pengendali spirit yang luar biasa di samping keterbatasannya karena asma. Liam adalah pangeran yang kuat dan sayang keluarga, hatinya lembut dan penuh tekad, untuk membalas kebaikan hati dan ketulusan putranya, Ratu Harika sengaja pura-pura tidak tahu kenyataan yang sebenarnya. Ratu Harika juga pura-pura percaya dengan ucapan Guardian dan suaminya, bahwa Liam hanya kelelahan sebab kekuatan spiritnya terlalu besar dan dia tidak mampu menahannya dengan tubuh yang masih muda dan lemah. Mereka membuat alasan yang begitu masuk akal agar Ratu Harika tidak curiga.