Kembali ke Negara asal nya untuk membalas kan dendam pada keluarga paman yang telah membunuh orang tua dan saudara laki-laki nya. Alana sang Queen Mafia yang di takuti karna kekejaman nya dalam membunuh musuh di pertemukan kembali dengan seseorang dari masalalu nya. Namun kedua nya jelas berbeda yang satu seperti mesin pembunuh yang satu lagi menangkap pembunuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eca1303, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Tiba di pelabuhan Alana dan Samuel serta anak buah mereka telah berpencar agar tidak terlalu mencolok. Mereka bersembunyi di tempat yang telah mereka tentukan.
"Apa sudah tiba?"tanya Alana menatap Sam yang sedang mengawasi situasi menggukan teleskop.
"Seperti nya belum Queen namun anak buah mereka sudah menunggu di sana"jawab Sam masih fokus memeriksa situasi nya.
"Bagus, jika sudah tiba kita bisa langsung bergerak jika mereka sudah memindahkan barang nya ke dalam mobil jadi kita tidak perlu repot untuk mengangkut nya"kata Alana karna menurut nya itu hanya membuang waktu saja nanti nya jika ada yang mudah kenapa harus di buat susah bukan?.
"Baik Queen". Samuel sendiri sudah tahu cara kerja sang Queen yang tidak mau repot karna memang ia juga salah satu kepercayaan Alana waktu di sana baru dua tahun ini Alana mempercayakan nya untuk membangun markas baru di tempat tersebut jadi tentu saja ia tahu bagaimana sang Queen meski pun Alana terkenal kejam namun ia memiliki hati yang baik pada mereka yang baik pada nya.
Terbukti anak buah nya banyak dan menyebar tidak ada yang berhianat satu pun dari mereka karna selain konsekwensi yang akan mereka tanggung gaji yang di berikan Alana pada mereka juga banyak.
"Barang nya sudah tiba Queen"ujar Sam di angguki Alana.
"Katakan pada mereka jangan bergerak dulu dan tetap awasi jika barang sudah di pindahkan ke mobil baru kita akan bergerak".
"Baik Queen". Sam segera memberi tahu yang lain dan menunggu aba-aba dari nya untuk bergerak.
Tak berapa lama hampir semua barang masuk kedalam mobil yang telah mereka siap kan Alana dan yang lain nya segera keluar dari persembunyian mereka.
Dor
Dor
Dor
Suara tembakan saling bersahutan di malam yang gelap di pelabuhan tersebut,Alana sendiri lebih memilih memainkan samurai di tangan kanan nya tersebut sesekali menembak dengan tangan kiri nya yang memang ada pistol. Ia menyeringai dingin menatap darah yang ada di samurai tersebut yang menetes ke tanah. Ia bahkan dengan kejam menginjak-injak tubuh yang telah tak bernyawa di bawah kaki nya.
"Kalian semua akan habis malam ini"gumam nya tanpan ampun memainkan samurai terbebut memotong tubuh lawan yang terjangkau oleh nya menjadi dua bagian. Hingga tak lama pertempuran selesai yang sudah jelas di menangkan oleh Alana dan anak buah nya.
"Queen semua sudah beres tidak ada satu pun yang masih hidup"ujar salah satu anak buah Alana.
"Kerja bagus kita kembali sekarang"ajak Alana berbalik pergi menuju mobil yang ia bawa bersama Samuel yang geleng kepala melihat ke brutalan sang Queen yang tidak juga berubah tetap kejam dalam membantai musuh nya. Anak buah yang lain juga menatap mayat-mayat yang di bantai sang Queen dengan samurai seperti terpotong-potong di tanah,mereka hanya menelan ludah melihat nya karna banyak mayat yang sudah tak terbentuk lagi.
"Jangan lupa bersihkan tempat ini sebelum meninggalkan nya nanti"kata Samuel pada mereka yang masih melihat mayat yang hancur tersebut.
"Baik bos"jawab mereka serentak, Samuel hanya tertawa pelan membiarkan mereka melihat mayat kekejaman Queen mereka yang tak seberapa itu karna jika biasa nya Alana akan lebih kejam dari yang mereka lihat mungkin karna baru pertama kali mereka melihat Queen beraksi secara langsung.
