Cinta Pelangi

Di RS GUNA PERSADA CORP

Di ruang perawatan Bagas berada tampak Anin,Bagas dan seorang dokter yang sedang membahas mengenai kondisi Bagas.

"Bagaimana mungkin bisa lumpuh permanen jika dia hanya kena luka tusuk paman?" tanya Anin tidak percaya.

Paman yang di maksud adalah dokter paruh baya,yang sedang membagi kan laporan keadaan Bagas saat ini.Dan dilihat dari cara Anin menyapa,sudah pasti mereka sangat dekat.

"Memang jika hanya luka tusuk itu tidak akan menyebabkan kelumpuhan,tapi jika memiliki tambahan lain dalam obat nya mungkin saja" jawab dokter itu.

"Kata kan saja paman,aku tidak suka berbasa-basi" titah Bagas.

"Dilihat dari hasil sample darah mu pada pemeriksaan pertama ada kandungan Telazol dari cairan infus,biasa nya zat ini digunakan untuk membius hewan kecil.Mungkin pelaku hanya ingin kamu kesakitan bukan mati.Karna jika dia menginginkan kematian mu dia akan menambah kan ketamin dalam larutan itu,dan jika itu terjadi maka sekarang kami hanya perlu memakam kan mu."

"Untuk pemeriksaan darah yang kedua ini ada kandungan yang lebih mematikan,karna obat ini belum beredar bebas.Bahkan para dokter di laboratorium hanya menggunakan nya untuk percobaan pada binatang saja.Nama obat nya adalah Choloroform obat bius yang langsung membuat kita tidak sadar karna cara kerja nya yang menyerang sistem urat saraf pusat,sebab dia obat yang beracun."

(Maaf Boss Ku 🙏🙏🙏 ini karya mbah google yang dicontek dan di karang lagi,jadi bagi yang paham medis,saya mohon mangap kalau ini gak sesuai sama penjelasan yang sebenar nya.😁😁😁)

"Jadi karna bahan obat ini bukan obat yang dapat di peroleh bebas,Bagas yang menjadi pertanyaan nya adalah siapa yang menginginkan kejatuhan mu??" setelah panjang lebar menjelaskan,sang paman akhir nya bertanya juga tentang inti permasalahan nya.

Bagas tidak langsung menjawab,tapi berfikir cepat.Dia hanya ditinggal oleh para pengawal nya sebentar,jadi kapan orang itu beraksi??

Jika dilihat dari situasi nya waktu kejadian,maka hanya ada satu kemungkinan...

"Kita dalam mata-mata seseorang"gumam Bagas pelan namun diruangan yang sunyi itu,kedua orang lain nya mampu mendengar nya.

"Bagaiman...lalu siapa mas??"Anin sudah panik menerka-nerka.

"Bagas."Panggil sang paman.

"Ada apa paman?"dahi nya berkerut karna paman nya tampak nya memiliki seseorang yang di curigai.

"Bagaimana hubungan mu dengan putra bungsu mu?" pertanyaan yang tak terduga itu membuat Anin sontak menoleh menatap sang Paman.

Kedua mata nya terbelalak lebar memikirkan tebakan di otak kecil nya.

"Apa maksud paman?"tanya Bagas tidak mengerti.

"Apakah maksud paman ini ada hubungan nya dengan anak itu?"Anin langsung memotong sebelum paman itu menjawab nya.

Sang paman mengangguk dengan tenang sembari menatap bagas.

"Tidak mungkin"bantah Bagas.

"Kenapa tidak?"Sengit Anin yang setuju dengan pemikiran sang paman.

"Tidak ada yang lebih membenci mu lebih dari pada dia."kata Anin lagi dengan kesal pasal nya sang suami tampak tidak yakin dengan sang paman.

"Benar Bagas,sesudah Maria meninggal,putra bungsu mu memandang semua orang dengan penuh kebencian." tutur sang paman lagi.

"tapi tidak mungkin paman,karna dia dalam pengawasan ku.Bahkan untuk kartu kredit nya juga dalam pengawasan ku.Anak itu belum mampu paman"Bagas berkata dengan penuh keyakinan.

"Yah semoga saja jika begitu.Tapi ketika aku berpapasan dengan nya,dia selalu mampu memberikan ku perasaan bahwa dia dapat melihat kedalam pikiran ku.Aku yakin,dia bukan orang biasa Bagas."

"Dia lebih menakut kan dari putra sulung mu.Mungkin ke bengisan mu menurun pada nya.Hanya saja dia mampu bersembunyi dengan baik"nasehat sang paman mengakhiri perjumpaan mereka.

Setelah sang paman keluar,Anin langsung merapat ke Bagas dan mulai memberi argumen nya.

"Bukan kah benar mas yang dikatakan paman?"seru Anin.

"Kau juga percaya?" Bagas masih kekeh dengan pendirian nya.

"Tentu saja,ingat sudah berapa kali kamu merencanakan kematian nya yang selalu berakhir gagal,bukan kah itu membuktikan bahwa dia sangat cakap" tegas Anin.

"Tidak mungkin!Dia tidak dapat melakuka nya.Jika itu memang Andra maka dia lebih suka menusuk ku langsung.Jadi itu bukan dia."papar Bagas dengan keyakinan yang sangat pasti bahwa dia benar-benar mengenal putra nya.

"Semoga saja kamu benar karna jika kamu salah maka kita semua benar-benar bahaya" kata nya.

"Tentu saja benar,bukan kah paman mengatakan bahwa obat itu bahkan belum di edar,menurut mu bagaimana Andra bisa mendapat kan nya??"jawab Bagas memberikan penjelasan yang logis.

Anin pun diam

Dia setuju dengan sang suami,sejak Andra di tinggal mati oleh Ibu nya,dia sebagai ibu baru untuk Andra selalu mengawasi setiap gerak- gerik nya.

Bahkan sang suami juga ikut memantau semua pertemanan nya.Makanya semua tingkah konyol Andra di luar diketahui dengan sangat jelas oleh mereka.

Namun jika kejadian ini memang ada hubungan nya dengan Andra,maka putra sambung nya itu benar-benar orang yang tersembunyi sangat dalam.

"Sudah kah,itu bukan dia.Dua puluh tahun lalu aku dapat membunuh Ibu nya,dan dua puluh tahun kemudia aku pun bisa membunuh anak nya" kata Bagas dengan percaya diri nya.

Meski diri nya divonis lumpuh permanen tapi kesombongan yang telah terukir hingga ke tulang.

Yang tanpa mereka sadari bahwa semua ucapan dan kejadian yang terjadi di ruangan mewah itu,dapat didengar dengan jelas oleh Adnan.Yang selama ini selalu memantau semua kegiatan dan ucapan mereka.

"Rupanya iblis ini tidak merasa bersalah karna sudah menyakiti kakak ku,dan sekarang ingin membunuh putra peninggalan kakakku "monolog Adnan penuh kebencian.

Mata nya menatap lekat komputer didepan nya yang menampil kan keberadaan Bagas dan istri nya di ruangan tersebut.

"Aku akan menciptakan neraka untuk mu Bagas,sampai kau bertekuk lutut memohon ampun pada kakak ku.Akan aku buat kau kehilangan hal-hal yang kau banggakan sampai kau tidak memiliki apapun lagi." lanjut nya dengan geram.

Bagi Adnan menghabisi nyawa Bagas saja terlalu mudah untuk nya,dia harus membuat Bagas kesakitan secara perlahan-lahan.

Adnan kemudian beranjak keluar dari tempat persembunyian nya,untuk melanjut kan rencana selanjut nya.

'Datang ke tempat biasa dengan hati-hati,Bagas mencurigai mu'

Pesan singkat dikirim pada Andra.

Dia harus membuat Bagas kelabakan,dan ini saat yang tepat.

Bagas dan putra nya tidak ada di perusahaan saat ini.

'Saat nya meluncur kan serangan pertama'

Pesan kedua dikirim pada orang nya yang sudah di sisip kan untuk menjadi mata-mata di perusahaan GUNA PERSADA CORP.