NovelToon NovelToon
Hipertenlove

Hipertenlove

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Teen Angst / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:97k
Nilai: 4.9
Nama Author: sinta amalia

Menyukai seseorang itu bukan hal baru untuk Bagas, boleh dibilang ia adalah seorang playernya hati wanita dengan background yang mumpuni untuk menaklukan setiap lawan jenis dan bermain hati. Namun kenyataan lantas menamparnya, ia justru jatuh hati pada seorang keturunan ningrat yang penuh dengan aturan yang mengikat hidupnya. Hubungan itu tak bisa lebih pelik lagi ketika ia tau mereka terikat oleh status adik dan kakak.

Bagaimana nasib kisah cinta Bagas? apakah harus kandas atau justru ia yang memiliki jiwa pejuang akan terus mengejar Sasmita?

Spin off Bukan Citra Rasmi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hipertenlove~ Bab 15

Rumah terasa sepi, itu sudah biasa...

Berteman mamang dan ambu saja di rumah, terlampau biasa bagi Sasi...

Sasi cuma anggap, semua ini adalah latihan untuknya di alam kubur nanti yang bakalan sendirian ngadepin malaikat.

Bagas sudah pulang sejak pukul 8 malam tadi, pemuda paling usil dan cerewet itu...harus Sasi katakan apa manusia berisik macam Bagas, tonggeret? Toa masjid?

Lantas gadis itu tersenyum dalam diamnya, meski kemudian senyum itu pudar mengingat sembilu yang mengiris tadi siang. Seharusnya ia tau, jika adik dari kakak iparnya itu seorang playboy, dan ia juga seharusnya tau kemungkinan untuk memiliki itu rasanya jauh dari bayangan. Menyukai Bagas berdampak buruk untuk kesehatan hati, ginjal, empedu dan kantung kemihnya.

Yang ia lakukan sekarang adalah berusaha mengusirnya jauh-jauh, karena sudah pasti...Bagas pun hanya menganggapnya adik semata.

"Si, hayukk--cepet!" serunya, si pemuda dengan kaos yang dilapis dengan jas almamater ciri khas kampusnya itu sepertinya terlihat terburu-buru.

"Sabar atuh, ini juga lagi pake sepatu." Sasi mengikat tali membentuk simpul di kursi depan.

"Den rara, bekelnya kok ditinggal di meja makan?" ambu Endah menyerahkan kotak makan berwarna biru milik Sasi yang sudah ia isi dengan makan siangnya.

"Oh, padahal mah ngga usah ambu...Sasi mau ke cafe buat makan siang sama temen nanti." jawabnya praktis memantik rasa penasaran Bagas, begitupun ia yang sudah datang menghampiri, "kemana?" tanya nya.

Sasi mendongak dengan tatapan malasnya, namun kemudian ia tersenyum geli, "ke sini nih!" tunjuknya di lubang hidungnya lalu tertawa melihat wajah malas Bagas, "yang bener...ck!"

"Kemana aja bolehhhh---" godanya lagi menyebalkan dan beranjak, tak urung Sasi memasukan kotak makan siang ke dalam tasnya lalu meninggalkan Bagas di belakangnya menuju mobil, "ambu. Sasi berangkat dulu!" lambai tangannya pada sang pengasuh.

Bagas menghela nafas kasar saat tak mendapatkan jawaban dari adiknya itu.

Bagas memang lain dari yang lain, jika para pengantar cukup mengantar sampai ke depan pintu gerbang saja tanpa mau turun dari kursi pengemudi, maka ia mau bersusah payah untuk mengantar Sasi benar-benar sampai masuk ke dalam area sekolah.

Langkah Sasi terhenti dan berbalik ke arahnya lalu meminta punggung tangan Bagas untuk ia kecup, "udah, aa ngampus aja sana. Keliatan banget pengen tebar pesonanya pake almamater..." cibir Sasi. Terang saja gadis ini tak suka bin sebal, pasalnya kini kehadiran Bagas sudah menjadi atensi tersendiri untuk beberapa kawan seperjuangannya. Tak sedikit pula teman dekat yang sempat mengirimkan salam untuk kakak-kakak'an Sasi ini, mengingat Bagas bukan hanya kali ini saja mengantar Sasi.

"Cemburu bilang boss!" kekeh Bagas.

"Si!" Anjana menyeru saat ia juga baru saja datang, melihat ada yang bening, radar ke-cewek-annya berbunyi keras persis alarm tsunami.

Wajahnya sudah sumringah melihat Bagas yang selalu tampak keren di matanya, oke...kita kesampingkan dahulu Esa sang kekasih.

"A Bagas," angguknya sopan nan lungguh. Dibuat semanis mungkin siapa tau Bagas bakalan kelilipan gula. Ia meraba bando merahnya, ah! Sudah betul wardrobenya hari ini, feelingnya kuat kalo pagi ini bakalan ketemu cowok ganteng plus keren badai.

Bagas mengangguk sopan membalasnya, sekilas membaca name tag di dada kanan, Anjana. Cocok, bisa dijadikan cctv-nya untuk mengawasi Sasi.

Ahhh, disenyumin dong! Anjana semakin menahan kedutan di bibir namun ia ingat mesti jaga image di depan pria ganteng, Sasi bilang Bagas playboy? Ahhhh, kok ngga rela dengernya! Ngga mungkin tapi emang mumpuni sih!

"A Bagas ada check sound, Si. Jadi agak telat jemputnya. Atau mungkin nanti yang jemput mungkin mang Ujang."

Sasi mengangguk, "iya. Biar dijemput mang Ujang aja. Lagian, Sasi juga mau keluar dulu...Yu Jan.." ajak Sasi.

Merasa diingatkan, Bagas kini menahan tangan Sasi, "kamu ke cafe bareng Anjana?" tuduh Bagas dengan dagunya.

"Eh, ke cafe mana? Kapan?" kini Anjana justru kebingungan dengan tuduhan Bagas. Sasi menggeleng melihat Anjana, "bukan. Itu sama yang kemaren di Igeh." Jujurnya mengakui, rupanya sudah sejauh itu Sasi chit-chat dengan Naufal.

"Si----siapa kemaren teh? Cowok itu mah."

Dan Sasi mengiyakan, "berdua?" tanya Bagas lagi dengan sorot wajah yang siap menyemburnya.

"Siapa Si? Kamu mau ke cafe?" tanya Anjana ikut-ikutan penasaran, karena setaunya Sasi tidak pernah mau menerima ajakan teman cowok, apalagi dekat-dekat. Tidak sedikit yang menyukai Sasi, namun mereka cukup sadar diri dan mundur alon-alon saat mengetahui siapa Sasi, si raden rara dari trah Kertawidjaja turunan menak.

"Iya. Berdua sama Naufal, temen smp dulu...temu kangen." Kekeh Sasi tertawa renyah.

"Dihhh, anak amih udah gedeeee! Cowok nekat mana yang berani deketin anak menak? Pasti cowok tajir bin terpandang."

Sasi justru tertawa bersama Anjana hendak berbalik menjauh, namun Bagas kembali menahannya, "ngga boleh, Si. Apalagi cuma berdua..."

Praktis Sasi menghentikan tawanya, "a Bagas ngaca deh, a Bagas sendiri sering berduaan sama cewek, sama pacar, teh Salsa, teteh-teteh yang lain... nanti Sasi kasih kaca di rumah. Udah ah! Sasi masuk, hush!" usirnya.

"Ck. Bocil." umpat Bagas namun tak menahan lagi Sasi apalagi meneriakinya macam rampok, mengingat waktu sudah semakin siang dan para penghuni sekolah yang semakin ramai, belum lagi mobil Sasi yang ia parkirkan di luar sekolah sudah pasti menghalangi bahu jalan.

Ia menggeleng dan kembali ke mobil Sasi.

"Si, a Bagas udah kaya aa sendiri ya...perhatian, sayang adek." Ucap Anjana memuji dengan senyuman sejuta makna, lantas Sasi meliriknya, "kamu suka? Jangan! Inget Esa, mau digantung kamu sama anak basket!"

Anjana tertawa renyah, "kedip-kedip dikit mah ngga apa-apa meren, ada cowok ganteng bikin ngiler, normal!"

"Sasmita!" seseorang memanggilnya lirih dari arah belakang, entah teman yang mana dari kelas mana pula ia tak paham, karena banyaknya siswa Sasi tak mengingatnya satu persatu.

Perawakannya nampak biasa, meski gadis itu memakai sweter hitam bertuliskan tulisan-tulisan berfont seram, entah nama band atau brand ternama yang jelas setaunya persis jaket-jaket anak undeeground.

...Prapatan Ebel...

...Metal Underground...

...Jahannam...

"Ya?"

"Kamu kenal Bagaskara? Adek, keponakan?" tanya nya to the point.

"Siapa? A Bagas yang barusan?" tanya nya balik yang diangguki Eva.

"Oh, adek." Singkatnya. Ia menyamai langkahnya dengan Sasi hingga membuat koridor nampak penuh saat ketiganya beriringan, sesekali Sasi atau Eva harus menyingkir mana kala berpapasan dengan siswa yang berlawanan arah.

"Oh," ia mengangguk-angguk tersenyum lebar.

"Kenapa emangnya, kamu kenal a Bagas?" kini Sasi yang bergantian bertanya.

Eva menggeleng, "ngga kenal tapi tau. Tau banget, sering ngikutin kalo bandnya manggung. Tapi kayanya bakalan kenal dari kamu---" kekehnya jumawa nan geli.

Alis Sasi terangkat sebelah, begitupun Anjana yang merasakan ancaman persaingan.

"Kamu suka?!" tembak Anjana sinis nan judes, persis-persis senior nyebelin lah! Padahal mereka satu angkatan.

Eva tertawa, "nge fans ih!" akuinya, "kang Bagas ganteng, suaranya bagus, pinter juga soalnya kuliah di Universitas pendidikan."

Anjana dan Sasi praktis memberikan atensi lebih pada gadis ini. Dan meledaklah tawa Sasi, "kamu ngefans? Sama playboy, astaga!" ucap Sasi namun tawa itu berubah garing dan terhenti seketika saat Sasi menyadari jika ia tertawa sendiri, "a Bagas banyak pacarnya, seriusan masih nge-fans?"

Namun jauh dari perkiraan, Eva justru tersenyum, "ya engga apa-apa. Yang penting nanti nikahnya sama aku---hahahaha!"

Sasi dan Anjana saling berpandangan, "ngga waras..." lirih Anjana.

"Si, mintain tanda tangan dong, fotonya lah, foto..." ia memainkan alisnya.

"Kamu eh, ngga tau ngga kenal tiba-tiba datang main minta-minta, kamu teh pengemis apa gimana?" sembur Anjana mengundang kekehan Eva.

"Boleh!" namun di luar dugaan Sasi mengiyakan, "satu tanda tangan idola, 1 juta rupiah sepaket kaos ori dari Vulcan yang ada gambar a Bagasnya." Tawarannya yang langsung di geplaki Anjana di punggung, "Si."

.

.

.

.

.

1
isni afif
lanjut teh sin......up lagi...😍
Zayyin Arini Riza
Sepertinya akan segera berani ungkap perasaan masing masing, tapi harus kah ada penghalang cinta diantara mereka?
'Nchie
kamu sudah kalah pamor gas sama cucu ibun..den alit 😅😅
'Nchie
kangen atuh neng sasi...neng sasi aja ga peka 😅😅
'Nchie
🤣🤣🤣teteh asmi lieir ke Kidu ngilu ngabohong ka amih 😃😃
lestari saja💕
sandal pink kaaan???😂😂😂
'Nchie
haha hati2 bagas banyak yg ngincer sasi...lawanya bukan kaleng2 lo wkwk
lestari saja💕
kayak buronan perlu dikawal euy
lestari saja💕
akhirnyaaa
lestari saja💕
pantesan asmi,candra glawan kan dari turunan apih nyaaa😂😂😂
lestari saja💕
yaaa jodoh atu enin...kalo somplak ketemu somplak mah gimana????biar nyai sekar taji ga serius mulu bisa senyum....😋
lestari saja💕
apapun demi dilirik sasi.....ngelirik ga ya sasi????
lestari saja💕
sopo maneh surya kembara saingan aa bagas???
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣🤣🤣sasi gedeng
lestari saja💕
cita2 mulia
lestari saja💕
semoga ga cinta buta ya wil
Yuni Widiyarti
ini nih si sasi yg rada bego.dikangenin dak tau dia
Miko Celsy exs mika saja
seru nih klo wilang ikut ke rumah asmi,wah bagas jetu rivalnya nih,
Fadilah
next kak
Miko Celsy exs mika saja
amih. hrsnya kau jgn terlalu mengekang ank2 mu krn kau jg dr kalangan orang biasa bkn ninggrat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!