NovelToon NovelToon
Harapan Dan Cinta

Harapan Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Pernikahan Kilat / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ray firmansyah

Seorang pemuda yang di harapkan oleh kedua orang tuanya untuk jadi orang yang baik,malah terjerumus ke pergaulan yang tidak baik.

pemuda tersebut akhirnya keluar walaupun di paksa oleh kedua orangtuanya

yuk ikuti terus bagaimana kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 34

"Ya udah sih Bun! mereka ke sini nya lusa,masih bisa kan besok untuk siap." ucap Alex.

"Huft..iya juga sih! jadi Arfi izin ke Bunda,bawa kamu ke Rumah Orangtuanya,gimana mereka sama kamu Zi?" tanya Bunda Zahwa.

"Sama kaya Bunda ke hubby nya Zia,sampai-sampai Hubby bete,saat kita berdua berada di sana hihi." jawab Zia sambil cekikikan.

"Maksudnya kamu itu gimana sih Zi?" bingung Bunda Zahwa seraya bertanya.

"Ternyata Mama nya Hubby! menganggap Zi Anaknya dan Hubby Menantunya,sama seperti Bunda aja." jawab Zia.

"Haha semoga Orangtuanya Arfi! sama seperti Bunda yang sudah menyayangi Arfi." tawa Bunda Zahwa berharap.

"Amin! semoga yah Bun." ucap Zia.

***

Dua Hari Kemudian

Di Rumah Tante Ami

"Assalamualaikum." ucap Fiona dan Ardan serempak.

"Waalaikumsalam Kak,Teh." sahut Ami sambil menghampiri dan langsung mencium punggung tangan keduanya.

"Kenapa nggak ngabarin dulu,kalau mau kesini?" tanya Ami.

"Ini juga mendadak,karena permintaan dari Arfi." jawab Fiona.

"Hah! ada apa Teh?" kaget Ami seraya bertanya.

"Mau bersilaturahmi ke Rumahnya Zia." jawab Fiona.

"Oh Zia Calon Aa itu,ya kemaren juga di bawa ke sini sama si Aa." ucap Ami.

"Oh jadi dari Rumah Kakak! dia kesini,oh iya mana nih Jagoan kamu Dek?" tanya Ardan.

''Dia lagi sibuk dengan kuliahnya Kak." jawab Ami.

"Ya sudah biarkan saja! kamu doakan saja yang terbaik buat Faqih,semoga kedepannya jadi seseorang yang berguna,untuk masa depannya juga." ucap Fiona.

"Iya Teh! Amin." sahut Ami.

***

Malam Hari

Di Rumah Zia

Arfi dan kedua Orangtuanya datang di Rumah Zia,sekarang pun sudah ada di depan Rumahnya dan langsung mengucapkan salam.

"Assalamualaikum." ucap ketiganya serempak

"Waalaikumsalam Fi,eh Om,Tante silahkan masuk." sahut Alex sambil menyalami tangan kedua Orangtuanya Arfi dengan takzim.

"Terimakasih Nak." ucap Papa Ardan.

Alex pun mengajak Arfi dan kedua Orangtuanya Arfi untuk masuk,Bunda yang melihat itu pun menghampiri dan berjabat tangan dengan Mama Fiona dan langsung mempersilakan untuk duduk,tak lama datanglah Zia yang baru keluar dari kamarnya dan langsung menghampiri.

"Mama,Papa,Hubby."

Ucap Zia langsung mencium punggung tangan ketiganya,Mama Fiona pun langsung memeluk Zia dengan Sayangnya,sedangkan Bunda Zahwa tersenyum melihatnya.

"Zi ambil minum dulu sana." titah Bunda Zahwa.

"Astagfirullah! iya Bun,sebentar yah Ma,Pa,Hubby." ucap Zia.

Zia pun pergi ke dapur untuk mengambil minuman,tak lama pun kembali dan langsung duduk di sebelahnya Bunda,setelah menaruh minuman di meja.

"Bu maksud kedatangan kami kesini,saya sebagai Papanya Arfi mewakili Arfi untuk meminta dan meminang Putri Ibu yang bernama Fauziah Maharani kusuma untuk Putraku bernama Arfiansyah." pinta Papa Ardan.

"Hah! aduh dasar Hubby nyebelin banget sih,kenapa nggak bilang dulu,huft." batin Zia.

"Kalau saya sebagai Bundanya Zia hanya bisa merestui,kalau jawaban atas pinangannya saya serahkan pada Putriku,Zi gimana apa kamu menerima pinangan dari Nak Arfi?" sahut Bunda Zahwa seraya bertanya ke Zia.

"Huft..bismillahirrahmanirrahim Zi menerima Pinangannya Bun." jawab Zia sambil menghembuskan nafas pelan.

"Alhamdulillah." ucap semua serempak.

Mama Fiona pun menghampiri Zia,sambil melepaskan Kalung dari lehernya sendiri dan langsung memasangkan Kalung tersebut ke lehernya Zia,hal itu membuat Zia terharu.

"Zia Sayang! sekarang Kalung ini sudah menjadi milik kamu,Mama mohon kamu jaga yah,karena ini Kalung turun temurun dari Keluarga Mama." pinta Mama Fiona sambil memeluk Zia.

"Iya Ma! terimakasih karena sudah mempercayakan ini ke Zia,untuk menjaga Kalung turun temurun dari Keluarga Mama." sahut Zia yang masih berada di pelukan Mama Fiona.

Kedua Keluarga pun kini sedang berdiskusi tentang rencana pernikahan,Arfi celetuk bilang satu minggu lagi,membuat Mama dan Papa geleng-geleng kepala,namun Zia menatap tajam begitu horor ke arfi,sedangkan Bunda dan Kakaknya Zia hanya tersenyum,tak lama kedua Keluarga tersebut pun sudah saling sepakat,kalau pernikahannya satu bulan lagi mulai dari sekarang.

"Ya sudah Bu! kami pamit pulang dulu yah Assalamualaikum." pamit Papa Ardan.

"Iya Pa! hati-hati yah Waalaikumsalam.'' sahut Bunda Zahwa.

Arfi dan kedua Orangtuanya pun keluar dari Rumahnya Zia dan langsung pulang ke Rumahnya Tante Ami,karena berniat bermalam di sana,sedangkan Keluarga Zia masih berkumpul di ruang tamu.

"Bun! apa perlu kita ke Rumah Kakek terlebih dahulu,untuk membicarakan tentang siapa yang akan menjadi Wali Nikah untuk Zia." ucap Zia.

"Nggak perlu Zi! biar Kakak yang menjadi Wali di Pernikahan kamu nanti,malas juga ketemu Om,apalagi Anaknya yang sok Jagoan itu." sahut Alex.

"Tapi Kak masih ada Kakek yang harus kita hargai,kalau masalah dia nggak usah di hiraukan,anggap saja angin berlalu,kita ke sana kan ingin bertemu sama Kakek bukan dia,kalau dia macam-macam biar Zi yang turun tangan langsung." ucap Zia.

"Ck.kamu juga jangan sok Jagoan Zi,jangan mentang-mentang kamu sudah sabuk hitam di karate,ingat di atas langit masih ada langit." kesal Alex sambil mengingatkan.

"Sudah-sudah baiklah! kita akan ke Rumah Kakek kalian,Zi kamu juga harus ajak Arfi juga yah." lerai Bunda Zahwa sambil merintah.

"Hah! kok Hubby nya Zia ikut sih,nggak usah lah Bun." kaget Zia.

"Hey! bener kata Bunda,biar Arfi juga mengenal Keluarga besar kamu,sekalian ingin melihat gimana caranya Arfi orang yang sok Jagoan itu." ucap Alex kalimat terakhir dalam hati sambil tersenyum.

"Kalau Kakak sudah tersenyum begitu,Zi jadi curiga ke Kakak." curiga Zia.

"Kamu mah Zi! sama Kakak sendiri curigaan terus,bisa nggak Positif Thinking sama Kakak." ucap Alex.

"sudah-sudah! kabari arfi zi,besok kita ke sana." lerai Bunda Zahwa.

"huft..baiklah bun! zia ke kamar dulu yah...

Bersambung

~ *See You Next* ~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!