NovelToon NovelToon
Harapan Dan Cinta

Harapan Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Pernikahan Kilat / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ray firmansyah

Seorang pemuda yang di harapkan oleh kedua orang tuanya untuk jadi orang yang baik,malah terjerumus ke pergaulan yang tidak baik.

pemuda tersebut akhirnya keluar walaupun di paksa oleh kedua orangtuanya

yuk ikuti terus bagaimana kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 35

"Sudah-sudah,ya udah kabari Arfi! Zi,besok kita ke Rumah Kakek kalian." lerai Bunda Zahwa sambil memberi titah.

"Huft..baiklah Bun! Zi ke kamar dulu yah." pamit Zia menghembuskan nafas pelan.

Zia pun bangun dari duduk melangkah masuk ke kamarnya dan ketika sudah berada di dalam kamar langsung menghubungi Arfi.

Tutttt

"Assalamualaikum By."

"Walaikumsalam ada apa Ay! pasti lagi merindukan Hubby yah."

"Iya nih eh..apaan sih By, Zi mau bilang,kalau Bunda mengajak Hubby,besok ke Rumah Kakek."

"Ada apa Ay,kok Hubby juga di ajak."

"Ya biar Hubby mengenal Keluarga besar Zi."

"Oh begitu,jam berapa mau kesananya."

"Hmm..kalau Hubby bisa,pagi sudah ada di Rumah Zia By."

"Baiklah! Hubby ke Rumah kamu besok pagi,sekalian ingin melihat Calon Istri yang baru bangun tidur,pasti Cantiknya alami."

"Ish apaan sih! jangan lupa yah dan jangan sampai nggak ke sini yah By."

"Iya Ay! buat kamu mah,apapun ku korbankan,apalagi ini cuman waktu,kalau kamu mau ku relakan nyawa ini untukmu Ay."

"Udah ah! Hubby malah gombal."

Wajahnya Zia memerah sudah seperti kepiting rebus.

"Haha pasti kamu lagi tersenyum dan wajahnya memerah,iya kan Ay."

"Aaaa udah yah Assalamualaikum."

"Baiklah! Waalaikumsalam."

Tut

Tut

Tut

"Dasar Hubby selalu saja membuatku kesal,aaaa eh tunggu..tapi barusan So Sweet juga,ish bener-bener yah si Hubby kadang membuat kesal kadang membuat hati berbunga-bunga.'' gumam Zia sambil rebahan di ranjang tidurnya dan tak lama pun memejamkan matanya.

***

Keesokan Pagi

Pagi-pagi sekali Arfi sudah Berada di Rumahnya Zia dan langsung di ajak pergi sama Bunda,mereka semua pun pergi ke Rumah Orangtuanya Bunda Zahwa dengan satu mobil,setelah beberapa menit pun sampai.

Mereka pun turun dari mobil dan langsung masuk,ternyata Keluarga besar dari Bunda Zahwa sedang berkumpul.

"Assalamualaikum Ayah." ucap Bunda Zahwa.

"Waalaikumsalam Neng Zahwa." sahut Ayahnya Bunda Zahwa.

Bunda Zahwa pun langsung masuk dan menyalami Ayahnya dengan takzim,di susul Alex dan Zia termasuk Arfi yang terakhir.

"Wah! Cucu-cucu Kakek! sudah besar semuanya,kalau yang ini siapa Neng?" ucap Ayahnya Bunda Zahwa seraya bertanya.

"Dia Calon Zia Cucu Ayah." jawab Bunda Zahwa.

"Salam kenal Kek,namaku Arfi." ucap Arfi memperkenalkan diri.

"Iya Cu salam..." sahut Ayahnya Bunda Zahwa terpotong.

"Kek! kita tes saja dulu,Calonnya Zia ini."

Potong seseorang yang merupakan Keponakan Bunda Zahwa yang nggak ada sopan santun nya sama sekali,memotong pembicaraan Kakeknya.

"Hey! apaan pake di tes-tes segala,nggak perlu,lagian kita ke sini hanya ingin memperkenalkan Calon Suamiku saja." emosi Zia.

"Tapi Zi! ini tradisi,kalau ada seorang Cowok yang ingin masuk di Keluarga besar kita ini,harus di tes dulu bela dirinya." ucap Keponakan Bunda Zahwa.

"Kalau begitu! ayo siapa yang mau ngetes Calon Suamiku,biar aku yang mewakilinya." tantang Zia.

"Hey! ngapain jadi kamu yang mewakilinya,harusnya Calon kamu yang di tes bukan kamu,apa Calon kamu ini orang yang nggak bisa Beladiri haha,nanti gimana caranya kalau mau menjaga kamu Zi." ucap Keponakan Bunda Zahwa seraya tertawa.

"Jadi maksudnya! kamu yang mau mengetes Calon Suamiku,ayo kita keluar,biar aku yang mewakili untuk menghajar kamu.'' sahut Zia sambil mengajak.

"Sudah-sudah! diam kamu Burhan,kamu itu nggak pernah berubah,masih saja sok jadi Jagoan." lerai Ayahnya Bunda Zahwa.

"Ini bukan sok jadi Jagoan Kek,tapi ini sudah tradisi turun temurun." kekeh Keponakan Bunda Zahwa.

"Kamu itu bener-bener yah..." geram Zia terpotong.

"Sabar Ay! maaf ikut gabung dalam pembicaraan ini,Kek apa bener! kalau ingin jadi Anak Menantu di Keluarga besar Kakek,harus mengikuti tradisi yang harus di tes,apa bisa Beladiri atau yang nggak bisa itu?" lerai Arfi seraya bertanya.

Arfi dengan lembut dan penuh kesopanan,meskipun menyadari ada seseorang yang tersenyum misterius,di dalam perdebatan Keluarga ini.

"Iya bener! tapi itu zaman Kakek,karena zaman dulu,semua Keluarga harus bisa Beladiri,ya kalau sekarang zamannya sudah berbeda,jadi terserah Anak dan Cucu-cucu Kakek Nak." jawab Ayahnya Bunda Zahwa sambil menjelaskan.

"Oh begitu! jadi tradisi itu sudah terputus spa masih berlanjut Kek?" tanya Arfi dengan ketenangannya.

"Sudah terputus! semenjak Almarhum Ayahnya Zia Calon kamu." jawab Ayahnya Bunda Zahwa sambil tersenyum.

"Bener tuh Nak Arfi! Almarhum Suami Bunda juga,nggak ikut tradisi itu." sambung Bunda Zahwa.

"Oh jadi maksud kamu apa? yang bilang tradisi itu,sebenarnya apa tujuan kamu yang mau ngetes Calon Suamiku hah!" geram Zia yang bertambah emosi.

"Sudah-sudah Ay! tahan emosi kamu." pinta Arfi.

"Nggak bisa Hubby! dia sudah merendahkan kamu By." tolak Zia.

"Sudah nggak apa-apa,yang penting bukan kamu yang di rendahkan." bisik Arfi.

Zia yang mendengar bisikan dari Arfi Calon Suaminya,Zia pun menoleh langsung melihat senyuman dari Arfi,yang membuat emosi Zia dalam sekejap perlahan menghilang.

"Huft..senyuman kamu tuh By,selalu membuat hatiku tentram dan damai." batin Zia sambil tersenyum ke Arfi.

"Wah! keren juga si Arfi,masih bisa setenang begitu,padahal situasi sudah mulai genting." batin Alex.

Ya Alex dari tadi sengaja diam saja,karena ingin tahu reaksi Arfi,Calon Adik Iparnya untuk menghadapi Sepupunya yang sok jadi Jagoan itu.

"Sudah Zi! bener kata Arfi! nggak usah sampai emosi begitu,Ayah! kami kesini hanya untuk memberitahu,kalau satu bulan lagi Arfi dan Zia akan Menikah,Zahwa berharap,semua anggota Keluarga semua bisa hadir.'' lerai Bunda Zahwa sambil penuh harap.

"Insyaallah yah Neng! kami Sekeluarga,akan hadir di Pernikahan Zia dan Arfi." ucap Ayahnya Bunda Zahwa.

"Ya udah kami pamit yah Ayah,masih banyak yang harus di urus Assalamualaikum." pamit Bunda Zahwa yang lainnya mengangguk.

"Baiklah! hati-hati Waalaikumsalam." sahut Ayahnya Bunda Zahwa.

Mereka semua pun langsung pulang setelah menyalami tangan Ayahnya Bunda Zahwa.

***

Di Rumah Zia

Sesampainya di Rumah Zia semua pun langsung masuk ke dalam Rumah,tapi Alex di tahan oleh Arfi,supaya nggak masuk dulu.

"Ada apa Fi! kenapa menahan Kakak untuk masuk ke dalam Rumah?" kaget Alex seraya bertanya.

"Kak apa Kakak mengenal sama orang,yang duduk di sebelahnya si Burhan itu?" tanya Arfi.

"Kakak nggak mengenalnya,memang kenapa Fi?" jawab Alex seraya bertanya.

"Menurutku dia yang lebih berbahaya...

Bersambung

~ *See You Next* ~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!