NovelToon NovelToon
PELARIAN

PELARIAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Sistem / Showbiz / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Pembaca Pikiran
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Noesantara Rizky

Dania dan Alvin menjalani pernikahan palsu, kebahagiaan mereka hanya untuk status di media sosial saja, pelarian adalah cara yang mereka pilih untuk bertahan, di saat keduanya tumbuh cinta dan ingin memperbaiki hubungan, Laksa menginginkan lebih dari sekedar pelarian Dania, dan mulai menguak satu demi satu rahasia kelam dan menyakitkan bagi keduanya,
Apakah Dania dan Alvin masih bisa mempertahankan rumah tangganya? Atau memilih untuk menjalin dunia baru?
Ikuti kisah cinta Dania dan Alvin yang seru dan menengangkan dalam cerita ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noesantara Rizky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15 Pinta Ibu Kandhi

Jakarta selalu menyembunyikan tanya, kapan harus merasa senang, menang, dan kapan seseorang perlu diam, berdoa karena ketakutan. Kota ini memang abu-abu, tetapi memberi harapan bagi siapa saja yang siap, kuat, dan berani melawan.

Kondisi Ibu Kandhi berangsur membaik, dia hanya shock dan kini sudah dibawa ke ruang VVIP. Laksa tak pernah absen untuk menemani ibunya, dia lebih sering mengerjakan pekerjaannya di kamar Ibunya dibandingkan di kantor.

“Kenapa nggak ke kantor?” Tanya Ibu Kandhi yang masih melihat televisi.

“Semua bisa Laksa bawa ke sini, biar bisa menjaga ibu,” kata Laksa yang berdiri dari duduknya dan menghampiri ibunya.

“Mau makan buah bu?” Tanya Laksa.

“Boleh…” Kata Ibu Kandhi yang melihat anaknya mengupas buah.

“Dania mana, Sa?” Lanjut Ibunya.

“Dia sedang sibuk, Bu!” Kata Laksa yang mengupas buah dan menempatkannya di piring kecil.

“Kamu kenapa nggak jujur aja sama Ibu sih, Sa?” 

Waktu Laksa seperti terhenti, dia sebenarnya tidak pernah punya niatan seperti itu, namun keadaan yang membuatnya harus mengatakannya waktu itu. Laksa menundukkan kepala, perasaannya mulai bergejolak, ada rasa bersalah dan ingin kembali lagi ke sana untuk mengubah perkataannya.

“Ibu, tahu loh siapa Dania, dia sudah punya suami bukan?” Lanjut Ibu Kandhi.

“Dan, kenapa harus kamu yang jadi orang ketiganya, Sa?” Kata Ibu Kandhi yang mulai mengubah-ubah channel televisi.

“Maafkan Laksa, Bu!” Kata Laksa yang mencium tangan ibunya.

“Ibu paham perasaan kamu yang ingin membalas Alvin karena Putri, tetapi Dania bukan Putri, Sa! Kata Ibunya.

“Laksa cinta sama Dania, Bu!” Kata Laksa yang melanjutkan lagi mengupas buahnya.

“Beneran cinta atau hanya obsesi? Keduanya mirip tetapi berbeda loh,” Kata Ibu Kandhi yang mencoba menggerakkan sedikit tubuhnya.

Laksa menatap ibunya, perempuan itu memang sangat berharap anaknya bisa mendapatkan kebahagiaan, setelah dia harus menjalani ujian sangat berat, terutama ketika Putri lebih memilih Alvin, hal yang sangat menyakitkan.

“Kalau boleh jujur, ibu senang dengan Dania, tetapi bukan berarti kamu bisa mendapatkannya dengan cara seperti ini,” kata ibunya lagi.

“Makan buahnya dulu, Bu!” Kata Laksa yang mulai menyuapi buah yang sudah dipotong itu.

Ibu Kandhi menatap Laksa cukup lama, dia benar-benar prihatin karena anaknya tumbuh dengan banyaknya tekanan mental. Dia sempat merasakan kebahagiaan dari seorang Ayah namun hanya untuk waktu yang sebentar.

Laksa sendiri mulai bertanya dengan perasaannya, apa yang dikatakan ibunya memang benar, mungkinkah ini obsesi atau cinta? Seketika dia menjawabnya sendiri, “Apapun itu aku hanya ingin melindungi Dania,” Kata Laksa dalam hati.

Ibu Kandhi terdiam cukup lama, dia masih makan buah dan mendengarkan Laksa berbicara. Hanya saja perasaan serta pikirannya melayang jauh ke masa lalu, kerinduannya akan suami serta anaknya kembali hadir.

Setelah buahnya habis, Laksa melanjutkan pekerjaannya. Ibu Kandhi ingin sekali mengatakan sesuatu, dia selalu melihat Laksa namun, dia takut permintaannya itu membuat anaknya marah.

Perempuan itu melirik kembali anaknya, dia terlihat tersenyum setelah mendapat pesan dari Dania. Tanpa ada hujan atau angin Dania menghubunginya dan menanyakan kabarnya.

“Senyum-Senyum sendiri anak ibu,” Kata Ibu Kandhi yang penasaran apa yang terjadi pada Laksa.

“ Ini loh Bu, Dania mengirim pesan dan katanya mau ke sini, Ibu mau dibawakan apa?” Jawab Laksa.

“Ibu akan merestui kalian, kalau Dania statusnya bukan istri orang,” Kata Ibu Kandhi tegas.

“Laksa pastikan dia bukan lagi istri orang, Bu!” Jawab Laksa yang penuh harapan.

“Jangan biarkan tanganmu ikut terlibat ya, Sa” Kata Ibu Kandhi yang mulai melihat gosip di televisi.

Pesan itu kemudian di tutup dengan janji Dania untuk datang dan menjenguk ibunya. Kebahagiaan Laksa bertambah karena dia bisa bertemu perempuan itu, dalam hati Laksa seperti bunga yang bermekaran dalam waktu bersamaan.

“Mungkinkah aku ada kesempatan untuk mendapatkan perempuan itu?” Kata Laksa dalam hati.

“Sebelum kamu mengucap janji dengan seseorang, bisakah kamu mengucap janji ke ibu? Tanya Ibunya.

“Apa itu, Bu? Laksa akan penuhi janji itu!” Kata Laksa yang menaruh handphonenya.

“Cari Ayah dan Adikmu!” Pinta Ibu Kandhi.

Dahi Laksa langsung mengernyit, aura bahagia yang sejak tadi terpancar berubah menjadi luka dan benci. Laksa tak menjawabnya, dia mencoba mengalihkan perhatian tetapi, ibunya tak merespon dan mengulangi perkataannya.

“Kenapa sih, Ibu harus mengingat lelaki itu? Dia udah pergi meninggalkan kita!” Kata Laksa dengan nada yang cukup tinggi.

“Semua itu karena salah Ibu… ibu yang telah menyakiti Ayahmu,”

Laksa masih melihat layar handphonenya, tetapi itu hanya raganya saja. Jiwa dan pikirannya teringat ketika Ayahnya pergi meninggalkannya, permintaan maaf ibunya tidak digubris sama sekali. Bahkan sampai memohon-mohon di kaki Ayahnya, tak dipedulikan sama sekali.

Sementara itu, Ibu Kandhi sendiri juga belum lupa bagaimana mantan suaminya itu menghardik bahkan mengucapkan talak 3 di depan rumah yang membuat semua tetangga keluar dan mulai melihat pertengkaran mereka.

“Coba bayangkan, kalau kamu punya istri tetapi dia berselingkuh sampai punya anak, bagaimana perasaanmu?” Kata Ibu Kandhi yang tatapan matanya melihat ke atas langit-langit.

“Tapi, Bapak tidak seperti itu Bu, dia tahu masalah Ibu tapi tetap mencintai Ibu dan aku!” Kata Laksa mencoba melawan.

“Bapakmu bukan korban Sa, dia hanya pendengar tetapi Ayahmu adalah korbanya!” Kata Ibu Kandhi.

“Semua ini karena Dhanu Arya Wijaya!!!” Kata Laksa dalam hati yang menggenggam handphonenya sangat erat

“Kalau kamu membenci Ayah, setidaknya kamu bisa menemukan adikmu, dia tidak salah apa-apa, dia hanya jadi korban ibu!” Kata Ibu Kandhi yang air matanya mulai menetes.

Laksa teringat saat Adiknya lahir, dan saat dia diminta menjaga adiknya. Lelaki itu tidak beranjak, bahkan saat ada nyamuk datang, dia coba sekuat tenaga untuk membunuhnya, walau terkadang mengenai adiknya, namun kasih sayangnya terlihat begitu besar.

“Dia pasti sudah besar, dan tampan seperti halnya dirimu…. “ Kata Ibu Kandhi.

“Kamu bisa mulai dari Ayahmu, masih ingat siapa namanya bukan?” Lanjut Ibu Kandhi

“Laksa sudah lupa, Bu!” Kata Laksa

“Budi Raharja Atmanegara.” Kata Ibu Kandhi.

“Baik, Laksa akan mencoba mencari mereka, tetapi ibu janji satu hal sama Laksa!” Kata Laksa yang mengusap air matanya.

“Apa?” Tanya Ibu Kandhi penuh harapan.

“Ibu jangan banyak berharap dan siap untuk kenyataan terburuk.” Kata Laksa.

Ibu Kandhi tidak menjawabnya, dia paham benar apa yang dimaksud oleh anaknya. Rasa tidak diinginkan kembali, bukan dari mantan suaminya melainkan anaknya yang mungkin saat ini sudah bahagia dengan ibu barunya.

1
Ratih15
Seruu bangett kak ceritanya sukakk, semangat updetnyaa yaa kak. kalau boleh dibantu juga komen dan likenya di cerita aku "Cinta Dalam Dosa". Saling support yuk kak terimakasih 🥰❤
Noesantara Rizky: Alhamdulillah kak
oke siap nanti di gas lah
total 1 replies
Alida
Ngakak terus!
Noesantara Rizky: ngakak kenapa kak?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!