NovelToon NovelToon
Hancurnya Anak Pertama

Hancurnya Anak Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Little Fox_wdyrskwt

Riri, gadis polos nan baik hati, selalu mendapatkan penderitaan dari orang-orang di sekitarnya. Kehangatan keluarganya sirna, orang tua yang tak peduli, dan perlakuan buruk dari lingkungan membuat kepercayaan dirinya runtuh. Di tengah kebaikannya yang tak pernah lekang, Riri harus berjuang melawan luka batin yang mendalam, merangkak dari kehancuran yang disebabkan oleh mereka yang seharusnya melindunginya. Akankah Riri mampu bangkit dari keterpurukan dan menemukan kembali harapannya? Atau akankah ia selamanya terjebak dalam kegelapan yang menyelimuti hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Fox_wdyrskwt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

༺ ༻ BAB 7 ༺ ༻

...✧༺♥༻✧...

Selain Lia, RiRi juga memiliki dua adik laki-laki, Leo dan Teo. Leo adalah adik keduanya, sedangkan Teo adalah adik bungsunya. Mereka berdua cukup merepotkan RiRi dengan tingkah jahilnya. Kadang-kadang, mereka bertengkar dan membuat RiRi kesal. Namun, di balik semua itu, RiRi juga merasakan kasih sayang dan kebersamaan dengan kedua adik laki-lakinya.

Hari-hari berlalu dengan cepat. RiRi telah melewati masa sulitnya dan kini ia merasa lebih kuat dan percaya diri. Kini, hari di mana RiRi harus kembali ke sekolah telah tiba. Ia merasa sedikit gugup, tetapi juga penuh semangat. Ia telah mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan baru dan menjalin persahabatan yang lebih baik.

RiRi mengikuti pelajaran seperti biasa. Ia fokus dan tekun dalam belajar, menunjukkan perubahan sikap yang positif. Namun, saat jam istirahat tiba, RiRi tiba-tiba merasa sesak dan sakit. Ia hanya bisa duduk dan menunduk, kepala tertunduk di atas meja. Wajahnya pucat dan terlihat sangat tidak nyaman.

Egi mendekati RiRi yang sedang tertunduk lemas. Dengan nada mengejek, ia berkata, "Eh, dia kenapa? Hahaha… paling sakit biasa."

Kemudian, Egi dengan seenaknya mengetuk-ngetuk kepala RiRi. RiRi menahan sakit dan mencoba menegur Egi, "Bisa nggak sih, kamu diam?!"

Ian, teman Egi, ikut nimbrung dengan menendang bangku RiRi. "Wah, bisa ngelawan dia!" kata Ian dengan nada mengejek.

RiRi memegang dadanya yang terasa sesak. Egi, yang semakin menjadi-jadi, menarik kerudung RiRi dan menahan kan kepalanya riri ke meja. "Kau pura-pura sakit, itu!" teriak Egi.

Ian, dengan kejamnya, mendorong RiRi yang sudah lemah dan pucat. "Dasar cewek jelek! Jijik tahu lihat kamu terus di sekolah! Tutupin ke wajahmu itu!" ejek Ian sambil tertawa mengejek.

Egi pun ikut tertawa, "Tau tuh… hahaha…" Namun, tiba-tiba Satria datang dan menarik tangan RiRi keluar kelas.

Ian dan Egi terkejut. "Eh… sejak kapan Satria perhatian ama tuh cewek?" kata Ian.

Egi menambahkan dengan nada mengejek, "Demen kali… hahaha… biarlah… cocok tuh mereka, sama-sama bodoh!"

Satria, dengan wajah serius, berkata kepada RiRi, "Sudahlah, bertahan. Tahun ini aku perhatikan kamu, itu nggak melawan mereka sih…"

Satria, dengan wajah yang mulai terlihat menyeramkan, menggertak RiRi yang ia pojokkan ke tembok. "Kau tahu, aku bisa saja membantumu dan bisa jadi temanmu, tapi ada satu syarat…" Wajah Satria semakin mendekat, RiRi ketakutan dan mendorong Satria.

"Lepas! Kau mau apa?!" teriak RiRi ketakutan. Namun, Satria malah memeluk RiRi erat-erat.

"Yang seharusnya aku mau…" bisik Satria dengan suara serak. RiRi berontak, "Ih, kau gila! Aku tidak mau!"

RiRi, dengan perasaan masih takut dan terguncang, naik ke kelas dan duduk di tempat duduknya. Ia bergumam, "Ih… sepertinya dia gila! Semenjak kelamaan jomblo, deh!" Satria, yang merasa bersalah, bermaksud mendekati RiRi.

Namun, Egi dan Ian malah menghampiri Satria. "Ciee… kau suka sama dia?' ejek Egi. Ian menambahkan, "Wah… sejak kapan kau menyukai cewek itu?" Satria mencoba untuk menjelaskan,

"Diamlah kalian! Aku hanya kasihan. Kalian juga kenapa menindas dia terus sih?" Satria tersenyum sinis dalam hati. "Aku harus dekat denganmu… aku akan membujukmu hingga kau mau…"

Hari sudah sore, waktu pulang sekolah telah tiba. Semua siswa telah meninggalkan sekolah, hanya RiRi yang tersisa. Ia berjalan menuruni tangga, langkahnya lambat dan hati-hati. Namun, tiba-tiba Satria muncul dan menarik RiRi ke sebuah kelas kosong.

Satria menarik RiRi mendekat. RiRi ketakutan dan bertanya, "Satria, kau mau apa…?"

Satria menjawab dengan suara serak, "Kau pasti tahu kan…"

RiRi membantah, 'Tidak… tidak tahu!' Satria semakin mendekat dan mulai mengelus wajah RiRi.

RiRi jijik dan marah, "Ehhh… jangan! Dasar mesum!" RiRi langsung menarik tasnya dan pergi meninggalkan Satria.

Satria bergumam, "Kau akan terjebak nanti, lihat saja! Aku akan terus mencari kesempatan…"

Satria terus bergumam, "Mumpung dia tidak ditemeni… dengan cara mendekatinya dan merayunya… bahwa aku akan membantunya dan menjadi temannya… dia akan luluh pasti… kita lihat saja…"

...✧༺♥༻✧...

RiRi pulang ke rumah dengan perasaan takut dan gelisah. Kejadian dengan Satria masih menghantuinya. Ia ingin sekali menceritakan semuanya kepada keluarganya, namun rasa takut masih menghalanginya. Ia takut jika keluarganya tidak percaya atau bahkan menyalahkannya.

Pada akhirnya, RiRi memilih untuk menyimpan kejadian itu sendiri. Ia terlalu takut dan ragu untuk menceritakannya kepada keluarganya. Beberapa hari di sekolah, RiRi berusaha menjauhi Satria. Ia selalu waspada dan berusaha menjaga jarak. Ia juga menghindari pulang sendirian dan selalu pulang bersama banyak teman.

Hari-hari berlalu, dan tibalah saat ujian kenaikan kelas 2. Satria, dengan kelakuannya yang tidak berubah, kembali membuat masalah. Ia ketahuan mencontek dan bahkan berani melawan Bu Nur, gurunya. Konflik pun terjadi di sekolah karena orang tua Satria yang tidak terima anaknya dihukum.

Meskipun Satria dikeluarkan dari sekolah karena mencontek dan melawan guru, ternyata ada gosip lain yang beredar. Gosip tersebut menyebutkan bahwa Satria sering mendekati adik kelas dan hal itu juga menjadi salah satu alasannya dikeluarkan.

Hari-hari berlalu setelah ujian kenaikan kelas. Tibalah saat liburan sekolah. Namun, tiba-tiba terjadi masalah besar dalam keluarga RiRi. Ayah dan Ibu RiRi bertengkar hebat dan akhirnya memilih untuk kabur dari rumah. Ibu RiRi, tanpa sepengetahuan Ayah RiRi, membawa semua anak-anaknya untuk kabur dari rumah.

Ibu RiRi dan adik-adiknya pergi ke rumah Nenek di Cikarang. Mereka menggunakan kereta api dari Stasiun Jati Negara dan turun di Stasiun Gedung Gede. Perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan, terlebih dalam situasi yang tidak terduga seperti ini.

Jadi, rumah Nenek Mee, ibu dari Ibu RiRi, di Cikarang. Perjalanan dari Stasiun Gedung Gede ke rumah Nenek Mee pasti cukup melelahkan, terlebih lagi dengan kondisi mereka yang sedang dalam keadaan tidak menentu.

Hari sudah sore ketika mereka tiba di Cikarang. Di sisi lain, Ayah RiRi sedang berusaha mencari keberadaan mereka. Malam pun tiba, RiRi tidur di kamar Nenek Mee, dengan Pamannya di sampingnya.

Namun, hal yang tidak terduga terjadi. Paman RiRi mendekati RiRi perlahan dan bergumam, "Wah… keponakanku makin cantik saja saat ini." ia mulai ingin meraba tubuh riri.

Ia mulai mengelus wajah RiRi dan perlahan mendekat. RiRi yang ketakutan berusaha berpura-pura tidur. Nenek Mee terbangun dan memperhatikan anaknya yang sedang mendekati RiRi.

Nenek Mee memperingatkan Bagus, "Bagus… kau ngapain tidur agak jauh… jangan dekat-dekat perempuan!" Bagus menjawab dengan gugup, "Apaan sih, Bu? Orang tadi RiRi mengigo…" Ia buru-buru menarik sarung untuk menutupi tubuhnya yang hanya mengenakan celana dalam. Lalu ia bergumam, "Untung tidak ketahuan…"

Nenek Mee tidur di antara RiRi dan Bagus. Hari pun sudah pagi. RiRi merasa cemas dan takut, dan berharap bisa segera pulang.

Tiba-tiba, Ayah RiRi datang bersama teman-temannya untuk menjemput Ibu RiRi dan anak-anaknya. Ayah RiRi meminta maaf dan membujuk Ibu RiRi untuk pulang. "Ayok pulang… maaf… aku janji tidak akan mengulangi lagi…".

Ibu RiRi awalnya menolak, "Ngapain kesini? Aku tidak mau!" Namun, Ayah RiRi terus membujuknya, "Pulanglah… ingat anak-anak harus sekolah!" Ayah RiRi memeluk Ibu RiRi dengan erat dan akhirnya berhasil membujuknya.

RiRi pulang ke rumah. Ayah RiRi menanyakan keberadaan mereka selama kabur, "RiRi, jawab jujur, kemarin saat kabur kalian pergi ke mana saja?" RiRi hanya diam karena telah berjanji kepada ibunya untuk tidak menceritakan semuanya kepada ayahnya.

...✧༺♥༻✧...

...Bersambung......

1
Ytta
kejam banget
Little Fox🦊_wdyrskwt: iyaa karna ini bukan hanya sekedar cerita tapi kisah nyata autor sendiri
total 1 replies
putribulan
aku mampir kak
Dhiyaandina
ayoo semangat lanjut update kak✨
Little Fox🦊_wdyrskwt: iyooo tunggu selanjutnya iya😍😍
total 1 replies
⚖️Teͥ🆁eͣsͫa🦐♚⃝҉𓆊
semangat berkarya
Little Fox🦊_wdyrskwt: terima kasih
total 1 replies
Little Fox🦊_wdyrskwt
ku sudah mampir juga
yanah~
Mampir kak 🤗 semangat untuk bab selanjutnya 💪
Little Fox🦊_wdyrskwt: okeey arigatoo/Scream/
total 1 replies
Tuan Ketiga 塔塔
selamat tahun Baru 🎉🥳🎉🥳🎉🥳
Little Fox🦊_wdyrskwt: selamat tahun baru juga🎉🎉🎉🎇
total 1 replies
Luka Menjadi Cerita
Aku komentar pertama ☝
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!