Aditiya Iskandar, seorang Menteri Pertahanan berusia 60 tahun, memiliki satu obsesi rahasia—game MMORPG di HP berjudul CLO. Selama enam bulan terakhir, ia mencuri waktu di sela-sela tugas kenegaraannya untuk bermain, bahkan sampai begadang demi event-item langka.
Namun, saat ia terbangun setelah membeli item di game, ia mendapati dirinya bukan lagi seorang pejabat tinggi, melainkan Nijar Nielson, seorang Bocil 13 tahun yang merupakan NPC pedagang toko kelontong di dunia game yang ia mainkan!
dalam tubuh boci
Bisakah Aditiya menemukan cara untuk kembali ke dunia nyata, atau harus menerima nasibnya sebagai penjual potion selamanya?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rodiat_Df, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rombongan Kekaisaran
Penjelasan Profesor Aldric tentang Sihir dan Teori Pemicu Sihir Tersembunyi
Di dalam kelas 1-D, suasana sunyi saat Profesor Aldric berdiri di depan ruang kelas, jubah panjangnya sedikit berkibar saat ia berbalik menghadap murid-muridnya. Dengan suara tegas dan berwibawa, ia mulai menjelaskan tentang sihir di dunia ini.
---
"Sihir adalah fondasi dari dunia yang kita tinggali. Ia bukan hanya alat, bukan hanya kekuatan, tetapi juga sebuah hukum alam yang membentuk realitas itu sendiri. Namun, bagaimana sihir itu muncul dalam diri seseorang?"
Profesor Aldric menatap seluruh kelas, memastikan semua murid memperhatikan.
"Setiap manusia terlahir dengan bakat sihir yang disebut Core Sihir—sebuah inti energi magis yang berfungsi sebagai sumber daya bagi mereka untuk menggunakan sihir. Core Sihir ini diwarisi secara turun-temurun, diperkuat oleh garis keturunan, dan berkembang seiring pertumbuhan pemiliknya. Ada yang memiliki Core kuat sejak lahir, ada yang lemah, dan ada pula yang..."
Ia berhenti sejenak, menatap langsung ke arah Nijar sebelum melanjutkan.
"...sama sekali tidak memilikinya."
Murid-murid di kelas mulai berbisik-bisik. Ini jelas mengarah ke Nijar, satu-satunya murid tanpa bakat sihir. Namun, Nijar hanya diam, mendengarkan dengan penuh perhatian.
"Tapi..." kata Profesor Aldric melanjutkan. "Ada sebuah teori yang jarang dibahas, teori yang disebut sebagai Pemicu Sihir Tersembunyi. Ini adalah kemungkinan bahwa seseorang yang lahir tanpa Core Sihir bisa memperoleh sihir dalam keadaan tertentu."
Seketika ruangan kembali sunyi.
"Bagaimana itu bisa terjadi, Profesor?" tanya salah satu murid.
Aldric tersenyum tipis. "Mari kita bahas lebih dalam."
---
Struktur Sihir dan Cara Kerjanya
"Sihir bekerja berdasarkan tiga aspek utama: Inti, Konduksi, dan Manifestasi."
Inti (Core) – Sumber daya sihir yang menentukan kapasitas mana seseorang.
Konduksi – Cara seseorang menyalurkan mana dari inti ke dunia luar. Bisa melalui mantra, gestur, atau media seperti tongkat sihir.
Manifestasi – Bagaimana sihir itu muncul di dunia nyata. Bisa berupa api, angin, penyembuhan, ilusi, dan sebagainya.
"Biasanya, jika seseorang tidak memiliki Core Sihir, mereka tidak akan pernah bisa melewati tahap pertama—Inti."
Namun, Aldric kemudian melanjutkan dengan nada lebih serius.
"Namun, teori Pemicu Sihir Tersembunyi mengatakan bahwa ada beberapa kondisi yang memungkinkan seseorang tanpa bakat sihir untuk memperoleh dan menggunakannya."
---
Teori Pemicu Sihir Tersembunyi
Profesor Aldric mulai menulis beberapa poin di papan tulis.
Trauma atau Pengalaman Hidup yang Intens
"Ada beberapa kasus dalam sejarah di mana seseorang yang tidak memiliki Core Sihir mengalami insiden luar biasa—misalnya situasi hidup dan mati—dan tiba-tiba mampu mengakses mana."
Ia menatap murid-murid dengan serius.
"Tekanan ekstrem dapat memicu perubahan biologis dan spiritual dalam tubuh seseorang. Mungkin tidak dalam bentuk inti sihir seperti biasanya, tetapi tubuh menciptakan jalur alternatif untuk menyerap dan menggunakan mana."
Eksposur Berulang ke Mana Murni
"Teori kedua menyebutkan bahwa seseorang yang terus-menerus terkena energi sihir dalam jumlah besar dapat menyerap sisa-sisa mana ke dalam tubuhnya dan menggunakannya secara terbatas."
Seorang murid mengangkat tangan. "Jadi, apakah itu seperti seseorang yang lahir normal tapi terkena radiasi sihir selama bertahun-tahun?"
Aldric mengangguk. "Bisa dibilang seperti itu. Dalam beberapa penelitian, ada kasus di mana orang-orang yang tinggal di daerah dengan kepadatan mana tinggi selama bertahun-tahun akhirnya bisa menggunakan sihir, meski dengan keterbatasan."
Hubungan dengan Artefak Sihir atau Entitas Magis
"Kasus lain yang pernah ditemukan adalah mereka yang mendapatkan akses sihir setelah bersentuhan dengan artefak kuno atau mendapatkan berkat dari makhluk magis seperti naga atau roh agung."
Jay mengangkat tangan. "Maksudnya seperti mendapatkan kontrak dengan roh?"
Aldric mengangguk. "Betul. Tetapi dalam teori ini, bukan hanya roh, tetapi juga benda-benda sihir yang memiliki konsentrasi mana sangat tinggi. Ada yang mengatakan seseorang bisa membentuk 'Core Buatan' dari interaksi dengan benda-benda ini."
Teknik Bertarung atau Meditasi Khusus
"Ada aliran pemikiran yang percaya bahwa tubuh manusia bisa menciptakan pengganti Core Sihir melalui teknik pernapasan dan latihan fisik yang sangat spesifik."
Beberapa murid tampak skeptis.
"Contoh sederhananya, petarung-petarung tertentu bisa memperkuat tubuh mereka hingga melebihi batas manusia normal. Jika teori ini benar, seseorang yang mengasah tubuhnya dengan cara tertentu bisa menciptakan semacam 'Core Alternatif' yang memungkinkan mereka menggunakan sihir dalam bentuk yang unik."
Nijar diam, matanya membulat sedikit.
"Aku sudah memenuhi beberapa kondisi itu…" pikirnya.
---
Kesimpulan
Profesor Aldric menatap seluruh kelas dengan ekspresi serius.
"Tapi ada satu hal yang harus kalian pahami. Teori ini hanya itu—sebuah teori. Sejauh ini, belum ada bukti kuat bahwa seseorang yang lahir tanpa Core Sihir bisa benar-benar menjadi penyihir setara mereka yang berbakat dari lahir."
Namun, dia kemudian menambahkan, "Tapi bukan berarti itu mustahil."
Murid-murid di kelas mulai bergumam, beberapa tampak tertarik, sementara yang lain tampak skeptis.
Nijar sendiri memikirkan semua yang dikatakan Profesor Aldric. Semua persyaratan itu… sepertinya dia sudah memiliki beberapa dari mereka.
"Trauma hidup dan mati? Aku telah melalui banyak pertempuran di dunia ku sebelumnya."
"Eksposur ke mana murni? Aku tinggal di dunia yang penuh sihir sekarang."
"Hubungan dengan artefak atau entitas magis? Belum… Tapi mungkin suatu hari nanti."
"Latihan fisik ekstrem? Aku sudah berlatih bela diri sejak kecil."
"Apakah ini berarti aku punya kesempatan?"
Nijar menatap tangannya, mencoba merasakan sesuatu yang berbeda.
Dan untuk pertama kalinya sejak datang ke dunia ini, ia merasa bahwa mungkin, hanya mungkin, ia bisa mengubah takdirnya.
---
Nijar berjalan melewati jalanan kota yang ramai, pikirannya masih dipenuhi dengan pelajaran Profesor Aldric tentang teori Pemicu Sihir Tersembunyi. Semua yang dikatakan tadi terasa begitu relevan dengannya, seolah teori itu dibuat khusus untuknya.
"Jika teori itu benar... apakah aku bisa menggunakan sihir suatu hari nanti?" pikirnya.
Namun, lamunannya terhenti ketika dia melihat keramaian di depan alun-alun kota. Puluhan orang berkumpul di tepi jalan, berdiri berdesakan sambil menatap ke arah jalan utama. Beberapa anak kecil menaiki pundak ayah mereka agar bisa melihat lebih jelas.
Nijar, yang penasaran dengan situasi itu, berusaha mencari tahu apa yang sedang terjadi.
Saat itulah dia melihat seseorang yang dikenalnya—Sebastian Lucas.
Pemuda berambut hitam itu berdiri di antara kerumunan, mengenakan jubah hitam yang elegan. Tatapannya tetap datar seperti biasanya, seakan-akan dia hanya sekadar mampir tanpa benar-benar tertarik dengan keramaian ini.
Nijar menghampirinya dan bertanya, "Hey, ada apa ini?"
Sebastian hanya melirik Nijar sekilas sebelum kembali menatap ke depan tanpa menjawab.
"Huh? Kau tidak dengar aku bertanya?" Nijar mengangkat alis, merasa sedikit kesal.
Namun, Sebastian tetap diam, lalu dengan santai berbalik dan pergi begitu saja, meninggalkan Nijar tanpa jawaban.
"Orang ini benar-benar menyebalkan..." gumam Nijar sambil menghela napas.
Namun, sebelum dia bisa mengejar Sebastian atau mencari tahu lebih lanjut, dia mendengar orang-orang di sekitarnya mulai berbicara dengan antusias.
"Rombongan dari Kekaisaran akan tiba!" seru salah satu pria paruh baya.
"Kudengar mereka datang dengan utusan langsung dari ibu kota!" ujar seorang wanita yang membawa keranjang belanja.
"Apakah ini ada hubungannya dengan pertemuan para bangsawan minggu depan?" tanya orang lain.
Nijar menyipitkan mata, merasa bahwa ini adalah sesuatu yang besar. "Kekaisaran? Kenapa mereka datang ke sini?"
Belum sempat dia berpikir lebih jauh, suara derap kuda mulai terdengar dari kejauhan.
Dan seketika, seluruh kota terdiam, menanti kedatangan tamu penting dari Kekaisaran.
---