NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Dosen

Menikah Dengan Dosen

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikah Kontrak
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Izzmi yuwandira

Demi melanjutkan hidup, Hanum terpaksa melarikan diri keluar kota untuk menghindari niat buruk ayah dan ibu tiri yang ingin menjualnya demi memperbanyak kekayaan. Namun siapa sangka kedatangannya ke kota itu justru mempertemukannya dengan cinta masa kecilnya yang kini telah menjadi dosen. Perjalanan hidup yang penuh lika-liku justru membawa mereka ke ranah pernikahan yang membuat hidup mereka rumit. Perbedaan usia, masalah keluarga, status, masa lalu Abyan, dan cinta segitiga pun turut menjadi bumbu dalam setiap bab kisah mereka. Lalu gimana rasanya menikah dengan dosen? Rasanya seperti kamu menjadi Lidya Hanum.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izzmi yuwandira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eleven

Beberapa mobil mewah berhenti di pekarangan rumah Hanum. Mario menyambut kedatangan calon besannya itu dengan sangat bahagia.

Terlihat Wijaya sedang mendorong kursi roda milik seorang nenek yang sudah sangat tua.

"Mohon maaf pak Wijaya, ini siapa?" Tanya Mario berbisik lirih kepada Wijaya.

"Ini ibu kandung aku Mario" jawab Wijaya yang membuat Mario sangat terkejut.

"Ah begitu rupanya" ucap Mario.

"Salam kenal calon besan" sapa Mario dengan menunduk kepada nyonya Wina.

Nenek tua itu tidak merespon, air liurnya jatuh begitu saja sehingga membuat Mario merasa jijik.

"Ayo langsung masuk saja" ucap Mario.

Wijaya mendorong kursi roda ibunya dan mereka masuk kedalam rumah.

"Silahkan duduk" ucap Mario.

Wijaya duduk di sofa, begitu juga dengan Mario.

"Ratna!!!!" Panggil Mario.

Ratna menghampiri nya dan terkejut melihat tamu yang datang dan begitu banyak barang mewah di atas meja.

"Ada apa ini?" Tanya Ratna.

"Pak Wijaya mau melamar Hanum" ucap Mario.

"Mas kamu beneran udah gila ya?"

"Kamu ngomong apa sih??? Udah cepat telfon Hanum suruh pulang cepat!!"

"Aku nggak mau" tolak Ratna.

Hal itu membuat Mario sangat malu terlebih lagi Wijaya yang menatapnya mulai kesal.

"Yasudah kalau Bu Ratna tidak mau menghubungi Hanum, saya rela menunggu Hanum sampai dia pulang" ucap Wijaya.

"Kamu lihat kan?? Betapa sabar nya pak Wijaya dalam menunggu Hanum. Aku nggak salah pilih calon suami untuk putriku"

Ratna pergi keluar, ia mencoba menjemput Hanum ke sekolahnya. Namun terlambat Hanum sudah dijemput paksa oleh bodyguard Wijaya.

"Lepasin gue" teriak Hanum.

Namun kedua bodyguard itu mengabaikan perkataannya.

Hanum di tarik paksa untuk masuk kedalam mobil. Hanum beberapa kali menginjak kaki salah seorang bodyguard tersebut bahkan menggigit tangan mereka namun tidak mempan. Tubuh mereka terlalu besar dan kuat, apakah daya gadis bertubuh kecil seperti Hanum.

Mereka mencengkeram pergelangan tangan Hanum, hingga membuat tangan gadis itu memerah dengan cepat. Hanum mulai kesakitan dan kehilangan tenaganya.

Tenggorokan nya juga sakit karena terus-terusan berteriak namun orang-orang yang mendengarnya tidak berani untuk menyelamatkan Hanum.

Akhirnya Hanum di bawa masuk kedalam mobil, dan kedua bodyguard itu duduk didepan.

Ratna sampai ke sekolah Hanum dengan nafas yang terengah-engah. Ia terus berlari hingga masuk ke pekarangan sekolah Hanum.

"Mohon maaf ibu? Cari siapa?" Tanya satpam yang bertugas.

"Saya cari Hanum, Hanum udah pulang pak?" Tanya Ratna.

"Hanum sudah pulang dari tadi ibu, dijemput naik mobil" ucap satpam tersebut.

Ratna menjadi lemas, karena ia sungguh terlambat. Ratna langsung pergi dan berlari menuju rumahnya.

Jarak antara rumah dan sekolah cukup jauh, karena tidak punya uang untuk naik kendaraan Ratna terpaksa harus berlari di sepanjang jalan. Sesekali ia merasakan telapak kakinya sakit karena sendal nya putus di tengah perjalanan. Namun rasa sakit itu ia singkirkan demi menyelamatkan putri nya.

Hanum sampai dirumah, ia masih di pegang oleh bodyguard Wijaya.

"Hanum sudah pulang ternyata" ucap Mario.

"Lepasin tangan gue brengsek" maki Hanum.

"Lepaskan!!!" Wijaya berdiri dan menampar kedua bodyguard nya karena telah menyakiti calon istrinya.

"Dasar kurang ajar" teriak Wijaya.

Hanum memegang pergelangan tangannya yang memerah. Aliran darahnya mungkin hampir berhenti karena dua bodyguard sialan ini menyakitinya.

"Hanum kamu gapapa?" Tanya Wijaya seraya mencoba menyentuh Hanum.

Hanum menepis tangan Wijaya yang mencoba menyentuh pinggangnya.

"Jangan sentuh aku, jangan sok baik" ucap Hanum.

"Hanum!!!!" Teriak Mario.

"Yang sopan kalau bicara"

"Sudah lah Mario, gapapa. Wajar Hanum seperti itu karena tangannya sedang sakit"

Wijaya melirik tajam kearah kedua bodyguard nya yang sedang menundukkan kepala mereka.

"Belikan obat untuk calon istriku, sekarang juga" ucap Wijaya.

"Baik pak" mereka pergi keluar rumah.

"Hanum salam calon mertua mu" suruh Mario.

Hanum yang masih kesal, tambah kesal lagi ketika melihat nenek tua yang duduk di kursi roda tersebut dengan pandangan kosong menatap kearahnya.

"Mama ini calon menantu mama" ucap Wijaya.

"Aku?? Calon menantu nenek ini?" Tanya Hanum.

Mario dengan cepat berdiri dan mencubit lengan putrinya.

"Cium tangan nyonya Wina" ucap Mario.

Hanum tetap diam, Mario yang tak sabar dengan segera menarik tangan kanan Hanum untuk menyentuh tangan nyonya Wina.

Mario menepuk punggung Hanum dan memaksanya agar menunduk. Mario terus menekan punggung putrinya agar terus membungkuk menyalami nyonya Wina.

"Cium tangan calon mama mertua mu Hanum" ucap Mario.

Hanum mengangkat tangan lemah itu dan mencium punggung tangan nyonya Wina.

Aroma tak sedap sangat mengusik indra penciuman Hanum.

Mario tersenyum seraya berkata "Ini calon menantu nyonya Wina"

"Cantik kan ma?" Tanya Wijaya.

Nyonya Wina terlihat tersenyum  sehingga Air liur nyonya Wina mentes mengenai rambut Hanum.

Hanum dengan segera berdiri dan memegang rambutnya.

"Sialan" batinnya memaki.

"Mama ku ini suka dengan kamu Hanum, dia sangat berharap agar kita bisa cepat menikah" ucap Wijaya.

Hanum mulai mual mendengar nya, serta ia sangat tidak nyaman dengan rambutnya.

"Hanum ganti baju sana, setelah itu temani calon suami dan mertua mu disini"

"Ibu mana?" Tanya Hanum.

"Ah dia pergi belanja" jawab Mario.

Hanum dengan cepat masuk kedalam kamarnya. Ia langsung masuk kedalam kamar mandi dan membasahi rambutnya.

Ia bahkan sangat jijik memegang rambutnya sendiri.

"Ini beneran gila, yang ada setelah menikah gue malah jadi babu untuk ngerawat ibunya. Kayak nya pak Wijaya memang sengaja mau jadiin gue pembantu di rumahnya"

"Sialannnnn"

"Ya Tuhan, aku mohon tolong gagalin semua rencana busuk mereka"

***

Abyan kembali ke kantor setelah jam makan siang berakhir.

"Pak Abyan selamat siang" sapa Arumi dengan tersenyum manis.

"Siang"

Abyan terus berjalan menuju ruangannya.

"Pak Abyan sudah makan siang?" Tanya Arumi.

"Sudah"

"Syukurlah kalau begitu, kalau pak Abyan butuh apa-apa kabarin saya aja" ucap Arumi sambil mengikuti Abyan dari belakang.

"Hadehh, lihat tuh Arumi. Segitunya, padahal di kacangin loh dia" bisik Ara.

"Namanya juga bucin" Fio membalas bisikan Ara.

Abyan berbalik dan Arumi hampir menabrak nya.

"Iya pak Abyan?"

"Kamu nggak ada kerjaan?" Tanya Abyan.

"Ada pak"

"Terus kenapa ngikutin saya? Kamu nggak kayak biasanya"

Arumi menyisipkan rambutnya kebelakang telinga.

Arumi lalu membuka pintu ruangan Abyan.

"Silahkan masuk pak Abyan"

"Saya bisa sendiri" ucap Abyan.

"Kok gue malu ya liat Arumi begitu" ucap Dimas.

"Lo pacarin aja Arumi, gue tau dia kesepian butuh pacar" ucap Dito.

"Dih ogah" tolak Dimas.

"Arumi kamu ngapain disini?" Pak Andre tiba-tiba saja menghampiri mereka.

"Ah pak Andre, ini saya bantuin pak Abyan buka pintu" ucap Arumi.

"Bener itu pak Abyan? Anda kesusahan buka pintu?" Tanya Andre.

Abyan beralih menatap gagang pintu lalu memegang gagang pintu yang sebelumnya dipegang Arumi, Abyan lalu mendorong nya dan masuk.

Tanpa berkata apa-apa Abyan sudah menjawab pertanyaan Andre.

"Kamu ngapain kecentilan disini? Kerja sana"

Arumi memanyunkan bibirnya.

"Eh pak Andre, tunggu sebentar" Arumi mencegah Andre yang ingin beranjak pergi.

"Apa lagi Rumi? Kamu nih lama-lama gaji nya saya potong ya, nunda pekerjaan Mulu"

"Ihh bentar atuh pak, ini saya mau tanya hal penting" ucap Arumi.

"Tanya hal penting apa itu?"

Andre penasaran dengan apa yang ingin ditanyakan Arumi.

Arumi berbisik lirih pada pak Andre.

"Itu pak, pak Abyan gak butuh sekretaris?" Tanya Arumi.

Andre lalu melihat Abyan dari dinding kaca transparan.

Terlihat Abyan duduk dikursi kerjanya dengan sangat serius sembari menatap layar komputer.

"Sejauh pemantauan saya, Abyan baik-baik aja mengerjakan tugas nya sendiri. Dan Abyan juga nyaman sendiri, jadi saya rasa Abyan gak butuh sekretaris Arumi"

"Ah gitu ya, tapi pak kalau misalnya nih. Ini mah misal ya pak yah, emm.. pak Abyan butuh sekretaris saya siap kok pak jadi sekretaris nya pak Abyan"

Andre mundur perlahan, ia mengerti maksud Arumi.

"Kamu suka sama abyan?" Tanya Andre.

"Haa?? Apaan sih pak? Saya kan niat ingin membantu, dan itu juga semisalnya pak"

"Modus mu itu Rum, gak bisa di sembunyiin"

Arumi terdiam di tempat.

"Balik kerja sana" suruh Andre.

"Tapi kalau semisal butuh, rekomendasiin saya ya pak"

"Balik kerja Rum" ucap Andre.

"Pak Andre, jawab iya dulu"

"Nggak akan mungkin Rumi, Abyan itu super duper mandiri"

"Udah ya, pakai cara lain aja. Jangan bawa-bawa saya buat jadi jembatan cinta mu itu" sambung Andre.

"Arumiiiiiii, itu dokumen nya tolong di periksa ya" teriak Ara.

"Udah gue kirim, selamat bekerja" sambung Ara.

***

1
audyasfiya
Lanjutttt Thor, GK pake lamaaaaaa
audyasfiya
Dihhh aki aki 😕
audyasfiya
Seruuuuu bangetttttt 😭😭😭👍👍👍👍👍👍🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Lorenza82
Bapakk gilaaaaaaaaaa
Lorenza82
Visual nyaa Chen ze yuan donggggg, gemess 🤗🤗🤗
Lorenza82
Dimas nih sebenarnya suka gak sih sama Arumi atau gimana? Kalau Arumi baper sama Dimas, tapi Dimas cuman anggap teman gimana dong? kecewa sih aku sama Dimas 🥺🥺
Lorenza82
Seruuu bangettt ceritanya, semangat terus kakkk ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Sasya
Curiga gak sih, jangan-jangan ini kisah cinta author 🤣🤣🤣🤣
Rossa
Dimas nih meskipun nyebelin tapi dia itu soft banget, tutur katanya itu loh... aku sukaaa ❤️❤️
Nurul Fitria: Wkwk Dimas harusnya Lo juga bilang kalau Arumi juga cantik, greget ih
Sasya: Author nih pelit banget, update nya sekali banyak dong Thor 😭 lu gak kasian Ama gue Thor 😭
total 2 replies
Rossa
Oh my god, my heart is deg deg deg...
Rossa
Mauuu cowok kayak Dimas, cari dimana Thor? 😭😭
Kimz_915: Cari yg lain yaa... jangan Dimas 😌🙏
Nurul Fitria: Jawab Thor cari dimana Thor? 🤣🤣
total 2 replies
Resina Gelisa
semangat Thor lanjutin ceritanya unu
lontongletoi
bapa koplok
Sasya
Ubur-ubur ikan lele
Lanjut lee
Nurul Fitria
Update nya lama banget 😭😭
gue bolak balik check mana cuman 1 bab lagi Thor 😭😭 tegaaaaaa banget...
Rossa
Btw kasihan banget ibunya Hanum, selama ini harus menahan kan rasa sakit, di siksa habis-habisan sama suaminya... emang suami kurang ajar
Rossa
Tanggung jawab wahai author, mewek nih 😭😭 Semoga Hanum cepat ketemu sama Abyan deh
Nurul Fitria
Author kalau bisa post nya 1 hari 10 bab bisa gak? 🤣 Soalnya lama banget gitu nunggu hari esok
Sasya
Biarin aja usahanya jadi bangkruttt, gue nunggu banget tuh bapaknya sadar prestasi Abyan, nggak adil banget jadi org tua
Nurul Fitria: Tenang ege kak, ntar juga di adzab sama author nya awokawok
total 1 replies
Rossa
Greget banget liattt bapaknya si biann, kek apasihhhh bian juga anaknya loh 😭😭😭

Btw gue suka banget kak, sama pemeran pendukung nya, dimas sama Arumi semoga jadian yaaa 🤣🤣🤣🤣
Nurul Fitria: No... gue penumpang kapal Arumi-Darren
Sasya: Kawalll Ampe nikah kak, author jangan jahat yaaa sama mereka. gue gak mood baca kalau sampai kapal gue karam
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!