Karyaku yang ke 15, ga kerasa ya... Alhamdulillah
Lanjutan cerita Laras ma Bintang, menceritakan kedua anak kembarnya. Si ceriwis Zara dan tentunya si pendiam Zayd, tak lupa dengan anak-anak dari saudara dan para sahabat Laras dan Bintang.
Di cerita ini ga lepas peran orang tuanya ya, karena peran Laras tentunya sangat penting untuk dunia Mafia nya.
Semoga karya ini, diterima dengan baik. Aamiin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Zara dan Zayd
4 tahun kemudian
"ZARAAAAAA" terdengar alunan suara sopran 7 oktaf, di belakang rumah. Teriakan Laras, yang sebenarnya sudah biasa terdengar. Semenjak ia memiliki anak, terutama anak perempuannya.
Laras benar-benar dibuat pusing oleh anak pertamanya, mm.. yang hanya selisih beberapa menit dengan sang adik.
Laras yang sedang sibuk memasak untuk makan siang, harus menghentikan kegiatan tersebut. Karena Zayd adik kembar Zara, mengadukan kelakuan kakak kembarnya tersebut. Mengadukan bila kakak perempuannya, kini sedang bergulat dengan beruang peliharaan sang ibu, di hutan buatan yang sengaja dibuat di belakang rumah.
"Bubun... Tata Zala, tedang tengkal denan beluan di belatan." adu Zayd sang adik
(Bubun... Kakak Zara sedang bertengkar dengan beruang di belakang.)
Laras hanya bisa menarik nafas panjang, saat sudah sampai di belakang rumahnya. Ia melihat posisi Zara, kini ada di atas leher Amber, beruang putih milik Laras.
Dimana tubuh beruang itu, berkali-kali lipat lebih besar. Di bandingkan dengan tubuh sang putri yang mungil. Putrinya yang sebentar lagi, merayakan ulang tahunnya ya ke 4 tahun.
"Embel... Tamu cudan talah ya, atu pemenannya, hahahahaha. Huft... Tapi tetalan, atu halus beladapan denan monstel cecunduhna." ucap Zara bangga, namun tak lama ia menghembuskan nafasnya. Matanya menatap sang ibu, yang sedang melotot padanya.
(Amber, kamu sudah kalah ya, aku pemenangnya, hahahaha. Huft... Tapi sekarang, aku harus berhadapan dengan monster sesungguhnya.)
Menurut Zara, ia lebih senang berhadapan dengan hewan-hewan peliharaan sang ibunda Ratu. Dari pada harus berhadapan, dengan sang bunda. Bukan badannya yang sakit, karena pertarungan. Melainkan telinganya yang sakit, karena mendengar ceramah sang ibunda.
Seolah paham, Amber sang beruang itu menggeram. Amber membiarkan anak tuannya, turun dari atas tubuhnya. Setelahnya, beruang tersebut pergi ke goa tempatnya tinggal
Sedangkan Zara, dengan malas ia berjalan keluar dari hutan tersebut. Ia melewati pintu pagar, dengan menatap tajam kedua bodyguard yang menjaga di depan pagar. Zara pikir, mereka yang mengadukan dia pada sang ibu.
Tanpa Zara sadari, ternyata ada Zayd adik kembarnya di belakang sang ibu. Zayd melipat kedua tangannya, di depan dada. Bukannya terlihat seram, justru terlihat sangat menggemaskan.
'Dadi ini bian telotna, dacal penadu.' gumamnya pelan, seraya memberikan tatapan tajam pada Zayd. Namun yang di tatapnya, hanya menampilkan senyuman mengejek.
"Astaghfirullah Zaraaaaa.... Kamu ini sebenarnya nurun dari siapa coba, hah?! Padahal bubun dan yayah itu pendiem, ga banyak tingkah kaya kamu. Tapi coba lihat kelakuanmu sekarang, Best Friend Forever bubun. Kamu aja sparing, sampai ia menyerah terkulai lemas tak berdaya. Emangnya udah habis apa, demit di tempat ini?" cerocos Laras, yang semakin didengar semakin ngaco.
Anak buah Laras, hanya diam menundukkan kepalanya karena menahan tawa.
Bagaimana bisa bosnya tak menyadari, dengan sifatnya sendiri.
"Deri, Joni... Kalian dari tadi diem di sini, cuma buat liatin Zara gulat sama Amber. Bukannya kalian lerai, malah anteng nonton." tegur Laras kesal
Sedangkan kedua pria yang di panggil Laras, hanya diam tak menjawab.
Pasalnya, bagaimana cara mereka melerai nona mudanya dengan hewan besar itu. Yang ada mereka tidak akan utuh, saat keluar dari sana. Karena hewan-hewan yang ada di dalam sana, hanya menurut pada Laras, Bintang dan si kembar.
"Bubun.. danan lamah-lamah" ucap Zara dengan mata polosnya
"Malah-malah" ucap Zayd mengoreksi
"Iya itu... Danan halam-halam" ucap Zara lagi, yang tetap saja salah. Laras yang mendengarnya, hanya bisa meringis.
Membuat Zayd gemas, dengan santainya Zayd mencomot bibir sang kakak.
Sehingga membuat Zara , membulatkan kedua bola matanya. Bombastis Side Eye...
Namun yang ditatap nya, hanya menatap datar Zara dan bersikap cuek. Kini Zayd memasukkan kedua tangannya, di kedua saku celananya.
"Danan tomot-tomot bibil Jala, nanti bibilna Jala dadi dowel." teriak Zara tak terima
Saat Zara hendak maju untuk membalas, apa yang sudah adiknya lakukan padanya. Laras langsung mengangkat tubuh Zara, ia segera membawa sang putri masuk ke dalam rumah.
Namun Laras cukup kesulitan, karena Zara berontak minta turun.
"Bubun tulunin Jala, Jala halus balas Jay" ucapnya, seraya terus memberontak. Namun Laras mengabaikan permintaan putrinya, bisa babak belur putranya. Meski Zayd di ajarkan beladiri juga, namun Zara pasti akan memenangkan pertarungan tersebut.
Sedangkan Zayd, ia yang berjalan di belakang. Memeletkan lidahnya, mengejek sang kakak. Yang mana, membuat Zara semakin marah dan juga kesal. Saat bibir Zara sudah akan menyembur meneriaki sang adik, ingin meluapkan amarahnya.
Zara tiba-tiba terdiam dengan bibir tersenyum, dan kedua matanya berbinar. Laras mendudukkan dirinya di kursi ruang makan, yang mana di atas meja di depannya. Ada makanan favoritnya, yaitu cilok, cilor dan batagor.
Amarah yang tadinya membumbung tinggi, setinggi puncak gunung Jaya. Langsung menguap begitu saja...
"Waaaaaa.... Ada tilot, tilol dan batadol. Tini tayanna atu, atu tanen tama talian." pekik Zara, seraya bertepuk tangan karena saking senangnya. Zara segera menarik piring yang berisi jajanan tersebut, tepat ke hadapannya.
Laras dan Zayd yang melihat mood Zara, sangat mudah berubah. Hanya menggelengkan kepalanya, mudah sekali merubah mood princess di istana ini. Bagaimana tidak kangen, Zara maupun Zayd hanya bisa menikmati makanan tersebut seminggu sekali.
"Jay nau?" tawar Zara pada sang adik, meski semarah apapun. Zara tak pernah lupa, untuk menawarkan makanan atau apapun yang ia punya. Karena begitulah, didikan kedua orang tuanya.
Zayd mengangguk, karena itu juga merupakan jajanan yang ia sukai. Laras segera membantu Zayd, untuk duduk di kursi samping Zara.
Setelah melihat kedua anaknya kembali akur dan anteng, Laras memilih untuk melanjutkan kegiatan memasak nya yang sempat tertunda.
"Bubun lanjut memasak ya, kalian tidak boleh bertengkar." ucap Laras
"Iya bubun" jawab kedua bocah itu, tanpa menoleh. Karena tengah menikmati jajanan, yang sangat jarang mereka dapatkan.
Kenapa jarang???
Karena setahun yang lalu, Laras meminta untuk pindah rumah ke daerah pegunungan. Bahkan Laras membeli gunung tersebut, horang kaya bebas cuy.
Laras ingin membuat hutan di belakang rumahnya, untuk menampung hewan-hewan peliharaannya. Sebab di kota takkan bisa tentunya, warga akan protes padanya. Karena hewan peliharaannya, yang berbeda dengan peliharaan para tetangganya.
Bintang yang sudah bucin, cinta mati pada sang istri. Hanya mengiyakan permintaan Laras, ia akan mengabulkan apapun keinginan Laras. Selama itu, tidak merugikan dirinya dan juga orang lain.
Bahkan Bintang jarang ke perusahaan, ia akan ke perusahaan hanya bila ada pertemuan yang tidak dapat di wakilkan oleh Aspri dan sekretaris nya. Bintang akan meminta Aspri atau sekretaris nya, untuk membawa pekerjaannya ke rumah.
Terkadang Bintang merasa ngeri, dengan istri dan kedua anaknya. Ia seolah sedang melihat Tarzan, bila mereka sudah bermain dengan hewan peliharaannya.
Bahkan mereka bertiga juga, memang pernah membuat drama di dalam sana. Dimana Laras menjadi Tarzan, dan kedua anaknya menjadi dayang Tarzan. Benar-benar diluar prediksi BMKG memang, Bintang hanya duduk manis di kursi yang di sediakan anak buahnya. Menikmati pertunjukan, yang di suguhkan istri dan kedua anaknya.
Si kembar La-Bin
Zara Cantika Van Houten dan Zayd Pratama Wicaksono
Maaf ya, ga pake nama keluarga Bintang semuanya.
...****************...
Alhamdulillah akhirnya Rilis juga karyaku yang ini, semoga kalian suka ya...
Maafkan kalo masih banyak typo ke depannya, maklum emak-emak yang banyak kegiatan di kehidupan nyata😁😁
Seperti biasa, jangan lupa jadiin Favorit, like, komen, gift dan vote nya yaaaa🥰
...Happy Reading All...