NovelToon NovelToon
Lebih Indah

Lebih Indah

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Playboy / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone pak Lee

Gagal menikah yang kedua kalinya membuat Raisa Marwa memberanikan diri melamar Satria Langit Bos dikantornya yang terkenal playboy.
Bagaimana perasaan Satria?
Bagaimana juga dengan kekasihnya Satria yang bernama Rega?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24

Alana tersenyum penuh kemenangan karena pada akhirnya Sean akan menunjukkan dimana Satria berada saat ini.Meski Alana cerdik Sean juga gak kalah pinter,karena Sean tetap akan membawa Alana pergi tapi bukan keapartemen melainkan kerumah.

"Kamu lagi,gak bosen-bosen ganggu hidup orang."kata Sean

"Aku mau ketemu sama Lala."jawab Alana

Sean hanya menggeleng kepala mendengar alasan Alana,makhluk satu ini sangat membuatnya jungkir balik,dari awal sampai akhir hanya menambah beban pekerjaannya.

Sean berhenti di depan rumah Satria,dan meminta Alana turun,namun faktanya Alana juga ciut nyalinya tidak benat-benar berani turun sendiri.

"Cepat turun,Lala ada sama Opa dan Omanya."kata Sean

"Apa Satria juga ada dirumah?"tanya Alana

"Satria dirumah mertuanya dia gak menjabat menjadi Presdir lagi."jawab Sean

"Apa,bagaimana bisa?"tanya Alana

"Dia sudah memutuskan mau menjadi guru disana."jawab Sean manahan tawa

Alana melepaskan sit beltnya dan buru-buru keluar dari mobil Sean,rasanya sudah tidak bisa mengharap kembali Satria,Alana membutuhkan Satria karena uangnya dan Lala bisa menolong disaat Alana membutuhkannya.Lala hanyalah alat untuk mendapatkan uang,namun mengapa saat ini malah jadi seperti ini.

Sean mengatur nafas karena akhirnya bisa lepas dari makhluk yang satu ini,dia membuka botol dan meminunnya hingga tegukan terakhir,saat memastikan Alana jauh Sean kembali melaju keluar dari area rumah Satria.

Saat sampai diapartemen Sean langsung merebahkan tubuhnya disofa,menutup matanya dengan tangan dan menaikkan kaki disandaran sofa.

"Baru datang langsung pingsan."kata Satria

"Kamu harus berterimakasih kepadaku saat ini."kata Sean

"Kenapa?"tanya Satria

"Aku baru saja bisa lepas dari nenek sihir."jawab Sean

"Siapa?"tanya Satria

"Mantanmu."jawab Sean

Satria beranjak kedapur membuat minuman buat asistennya,saat ini Sean butuh asupan lebih untuk kembali membuat tubuhnya segar.Secangkir teh herba dan sepotong bolu manis mungkin bisa sedikit membantunya menambah kekuatan.

"Sean,minumlah."kata Satria

"Makasih."jawab Sean bangun dan meraih cangkir dan menghirup sebelum meminumnya

Setelah merasa tenang, Sean menceritakan apa yang baru saja dia alami sebelum sampai diapartemen.

Satria tidak berkomentar karena Sean sudah melakukan hal seharusnya,baginya bukan ingin menjauhkan Lala dari Alana tapi ingin memberi pelajaran agar Alana tidak selalu memanfaatkan keadaan.

"Terimakasih."kata Satria

"Tidak cukup hanya dengan terimakasih."kata Satria mengunyah kue

"Bonusmu sama Kakak,bukan sama aku."kata Satria menahan tawa

"Aku juga ingin menikah."kata Sean

"Bagus,siapa calonnya?"tanya Satria

"Belum ada."jawab Sean

Tidak ada yang bisa Sean bantu jika menyangkut tentang perasaan,karena salah langkah bisa menjadi bom yang siap meledak kapan saja.

Raisa bangun karena merasakan perutnya kram,dia meraih ponselnya menghubungi Satria,namum ponsel Satria berada disampingnya.

Raisa beranjak dari kamar memegang perutnya,memanggil Satria beberapa kali namun tidak ada jawaban.Tanpa sengaja tangannya menyenggol vas bunga yang terletak didekat pintu.

"Mas."teriak Raisa

Saat mendengar sesuatu jatuh dan pecah Satria dan Sean langsung beranjak arah suara.

"Sa,kamu kenapa?"tanya Satria

"Perutku sakit Mas."jawab Raisa

"Sean,bantu aku bawa Raisa."kata Sean

Sean hanya mengangguk,membantu memapah Raisa menuju tempat parkir mobil.Mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju rumah sakit.

Kandungan Raisa masih berusia tujuh bulan,ketakutan Raisa dia akan melahirkan bayi prematur namun ternyata bayinya masih bertahan didalam perut ibunya.

****

Mami dan Papi masih menamani Lala bermain saat Sean menghubunginya,mereka meminta Satria membawa pulang Raisa kerumah jangan tinggal sendiri diapartemen.

Setelah menasehati Satria akhirnya dia mau pulang kerumah,mereka berdua bertemu kembali dengan Lala,dan Lala langsung minta gendong karena hampir seminggu mereka berpisah.

"Papi,Lala kangen sama kalian."kata Lala

"Iya,Papi ngerti."kata Satria

"Mami,Lala punya hadiah buat Mami."kata Lala

"Apaan?"tanya Raisa

Lala turun dari gendongan Satria dan berlari menuju meja kecilnya dia menyerahkan gambar yang sudah selesai diwarnai.Gambarnya lucu,ada Papi,Mami,Lala dan adek bayi yang digendong sama Papi,terus belakangnya ada Oma dan Opa bahkan Tante Tamara dan Om Rama juga.

"Mami suka?"tanya Lala

"Iya,gambarnya lucu."jawab Raisa

Raisa merasakan kembali keceriaan setelah sekian lama murung dan ingin menyendiri namun Satria benar-benar menemaninya sampai dia rela melepaskan jabatannya demi bisa memijat kaki istrinya.

"Sayang,main sama Oma dulu ya biar Mami istirahat."kata Satria

"Iya Pi."jawab Lala

"Mi,aku bawa Raisa istirahat ya."kata Satria

"Lift yang langsung kekamarmu apa tidak berfungsi?"tanya Mami

"Belum diperbaiki lagi Mam."jawab Satria

Satria mengandeng Raisa,Sean kembali kekantor setelah menyerahkan berkas milik Raisa,karena lelah Raisa kembali tidur,ingin rasanya Satria menemaninya namun karena pekerjaan Raisa sangat banyak maka Satria yang mengerjakannya.

"Mas,bisa temani aku gak?"tanya Raisa

"Baiklah."jawab Satria beranjak dari duduknya dan mendekati Raisa

Raisa terus memegang tangan suaminya meski sudah kembali terlelap.

****

Setelah satu minggu Tamara menjabat Presdir,akhirnya dia sudah memutuskan untuk menaikkan jabatan kepada Isna namun harus mau pindah keluar kota.

Tamara memanggil Isna secara langsung untuk menghadapnya,dengan perasaan campur aduk Isna masuk setelah dipersilahkan.

"Ada masalah apa Presdir?"tanya Isna

"Jabatanmu naik namun dengan syarat kamu pindah kecabang keluar kota."jawab Tamara

"Bagaimana bisa,saya masih baru disini."kata Isna

"Kantor cabang membutuhkan orang sepertimu,itu jika kamu mau."tawar Tamara

Isna malah melamun bukannya senang jabatan naik tapi malah merasa sedih karena harus meninggalkan kota ini.

Saat ini sudah tidak ada yang bisa diharapkan lagi dari perusahaan Langit,Satria yang dia incar sudah mundur dan entah kemana.

"Baik,dengan syarat aku minta gaji dua kali lipat."kata Isna

"Gajimu sudah besar,ditambah tunjangan dan lainnya.Mengapa masih minta dua kali lipat?"tanya Tamara

"Terserah Presdir,aku tidak peduli.Aku disini juga tidak apa-apa."jawab Isna

Akhirnya Isna meninggalkan ruang Presdir dengan wajah lesu,melangkah dengan gontai dan menghempaskan tubuhnya dikursi kerjanya.Kepalanya terasa pening mendengar kabar bahwa dia kena mutasi kerja dengan alasan cabang membutuhkannya.

Tamara melanjutkan pekerjaannya kembali,dia merasa Isna tidak mudah untuk dihadapi.Tamara juga merasa jika Isna bertemu kembali dengan mantan suaminya maka Isna akan kembali mengejarnya.

Rama masuk keruangan Tamara yang sedang beristirahat,sebelumnya saat berjalan dikoridor dia berpapasan dengan Isna yang akan istirahat makan siang.Rama berfikir Isna tidak mengenalinya namun faktanya dia sangat tahu Rama menjadi sopir Presdir.

"Apa yang membuatmu mau melakukan pekerjaan seperti saat ini?"tanya Isna

"Aku hanya membantu istriku."jawab Rama tanpa menoleh

"Istri?siapa istrimu?"tanya Isna berbalik

"Nanti kamu juga akan tahu."jawab Rama

****

1
reza indrayana
LanjuUuttt....👍🏻👍👍🏻💙💛💙🫰🏻🫰🏻😘😘😘
reza indrayana
menarik nich..., mampir Thor...👍🏻👍👍🏻💙💛💙🫰🏻🫰🏻😘😘
Bojone pak Lee: makasih banyak udah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!