Angel dan kawan -kawan nya harus menangani satu orang wanita yg terus di ganggu oleh penghuni Rumah yg dia tinggali.. wanita itu terus saja di bayang -bayangi oleh satu sosok wanita misterius, yg selalu menampakan diri nya pada malam -malam tertentu..
sanggupkah Angel menghadapi mahluk tersebut.. Yuk ikuti kisah nya..
novel ini adalah lanjutan cerita dari CINTA GADIS INDIGO.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khaira shafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7: Ryan..
Malam itu Sandy pulang dengan perasaan yg gelisah, sebenar nya, dia sangat menentang dengan semua itu, perasaan nya mengatakan jika itu akan sulit untuk di tangani oleh mereka, tapi ia juga tahu bagaimana sifat Angel yg keras kepala, ia juga tidak akan bisa melarang gadis itu apa lagi mencegah nya untuk tidak pergi ke rumah itu.
Ia terlihat melepar kan tas nya ke sembarang arah.. "Angelica tidak akan bisa di halangi, sekarang bagaimana cara nya, aku bisa mengajukan cuti secepat itu, untuk menemani nya ke sana." batin nya.
Ia mengambil tas nya dan mengeluarkan ponsel nya, ia mencari nomor seseorang yg dahulu sering mebantu mereka, "Ryan..! Apa dia bisa ikut dengan Angel, setidak nya, sebelum aku benar-benar mendapat kan cuti, dia bisa menemani nya dahulu sebelum, aku pergi menyusul nya nanti..!" batin nya.
Ia menekan tombol pada benda pipih itu, dert... Dert.. Dert... Satu deringan terdengar dari sebrang benda pipih itu. setelah menunggu beberapa detik, akhir nya pra tampan itu mengangkat panggilan dari Sandy.
"Halo bro, tumben banget lo nelepon gue? ada apa?" tanya pria yg ada di sebrang telepon itu pada Sandy.. Sandy hanya bisa tersenyum saat mendengar suara sahabat nya itu.
"Halo yan, gimana kabar lo? Iya nih, gue seperti nya butuh bantuan lo, tapi ngomong-omong lo sekarang ada di mana yan? Apa masih di jakarta?" tanya nya.
Ryan mengernyitkan dahi nya. "gue baik ko, bantuan apa nih San? gue lagi ada di daerah jawa nih, di kampung halaman ibu gue.! Surabaya..! kenapa nih, ko tiba-tiba lo nanyain itu?" jawab nya.
Wajah sandy terlihat lebih lega dari sebelum nya.. "Si Angel? dia butuh seseorang untuk membantu nya, dan kebetulan banget tempat yg mau dia datangi itu berada di surabaya.. Gue belum bisa mendampingi nya, gue harus ajuin cuti dulu nih yan, kira - kira lo bisa ga bantuin dia dulu, sampai gue nyamperin dia ke sana." ucap nya.
Ryan semakin tidak mengerti dengan ucapan sandy, ia belum menceritakan apa yg kali ini akan Angel tangani, sehingga dia harus pergi ke surabaya.
"tunggu, tunggu dulu, jadi Angel akan pergi ke surabaya? Dalam urusan apa dia datang ke sini? Kali ini, klien apa yg lagi yg meminta nya sampai dia harus jauh - jauh datang ke sini? Coba ceritain dulu ke gue semua masalah nya." jawab Ryan heran.
Sandy mulai menceritakan nya pada Ryan, ia mejelas kan semua yg dia tahu, dan juga ia mengirimkan alamat itu pada nya, mungkin saja Ryan tahu tempat rumah itu.
"Si Angel, memang tidak ada takut nya dia, oke, gue akan jemput dia nanti di terminal, lo tenang aja, gue akan bantuin dia, selama dia di sini, dia akan aman sama gue, gue juga pasti'in sebelum lo datang ke sini, dia ga akan memulai duluan semua itu." ucap Ryan..
Wajah Sandy terlihat lebih tenang, sahabat nya itu memang paling bisa di andal kan. "oke, gue ga akan bilang Angel juga, jika lo udah nungguin dia di sana, tolong jagain dia dulu ya yan sampe gue datang." ucap nya...
"oke bro, lo tenang aja, Angel juga sahabat gue, gue juga ga mau terjadi sesuatu yg buruk sama dia.." jawab Ryan.. Sandy tersenyum.. "makasih bro.." jawab sandy, sebelum sambungan telepon itu terputus..
"Syukurlah ada Ryan di sana, gue ga terlalu khawatir lagi Angel gak akan sendirian di sana." ucap Sandy.. ia kini mengambil laptop nya, dan menulis surat untuk meminta cuti pada Rumah sakit..
"Ah selesai, gue tinggal kasih ini ke direktur, dan menunggu di Acc, setelah beres, gue bisa langsung nyusul Angel ke sana.." ucap nya sendiri.
Sandy menyimpan surat izin cuti itu, lalu mematikan laptop nya, ia kini merebahkan diri nya, lalu tertidur di sana. Semoga saja cuti ku di terima besok." ucap nya sendiri.
Ke esokan hari nya mobil Sandy sudah terparkir di depan perkarangan rumah Angel, ia terlihat terburu-buru turun dari mobil nya, dan berjalan santai masuk ke sana.
Tok.. Tok.. Tok.. Ia mengetuk pintu rumah itu, tidak lama kemudian, rumah itu terbuka, terlihat Angel yg baru saja bangun.. Ia menatap tidak suka pada sandy.
"kenapa kau datang sepagi ini? Kau mengganggu tidur ku..!" ucap nya kesal. Sandy tertawa saja. "ini sudah siang Ngel, lagi pula aku dari tadi mengubungi mu, tapi telepon mu, tidak kau angkat juga, jadi terpaksa aku datang ke sini.." jawab nya.
"oh ya kapan kau akan pergi ke rumah itu? Kau bisa kan pergi sendiri, nanti setelah proses cuti ku di Acc, aku akan langsung menyusul mu ke sana. Aku juga sudah meminta bantuan seseorang yg ternyata juga ada di sana, nanti dia akan menjemput mu bila kau sudah sampai di sana." ucap nya.
Angel mengernyitkan dahi nya bingung.. "siapa yg nanti akan menjemput ku? Dan sejak kapan kau punya tema di sana.?" tanya nya heran.. sandy tersenyum..
"Kau juga mengenal nya kok, dia Ryan..! Ternyata selama ini dia ada di surabaya, aku sudah member tau nya tentang klien mu kali ini, dia juga akan membantu kita nanti nya, pokok nya, kau tidak akan sendirian di sana, tapi ingat, jangan memulai apa pun tanpa aku..! Kalian harus menunggu kedatangan ku dulu.. Jika cuti ku beres, aku akan langsung menyusul kalian ke sana." jawab nya..
Angel terdiam.. Ia bingung harus menjawab apa.. "oke, baiklah. Padahal aku tidak keberatan jika kau tidak bisa ikut dan membantuku San, aku bisa sendirian menangani nya." jawab nya.
Sandy terdiam.. "Ngel, sudah berulang kali aku kata kan, aku tidak bisa membiar kan mu pergi sendirian, perasaan ku tidak enak,dan pasti tidak akan mudah menangani itu sendiri, melepas kan perjanjian dengan iblis itu tidak akan mudah di tangani, setidak nya, semakin banyak orang yg membantu, akan semakin bagus." jawab Sandy.
Angel hanya mengangguk saja.. "baiklah bawel, aku menuruti mu kali ini, terima kasih ya San," jawab nya sambil tersenyum, Sandy hanya mengangguk saja.
"jadi kapan kau akan berangkat?" tanya sandy lagi.. "hmm mungkin sore nanti, ku dengar perjalanan nya jauh, jika aku pergi sore ini, mungkin besok pagi baru sampai." jawab nya...
Sandy mengangguk.. "baiklah, kabari aku, jika kau akan pergi, aku akan mengantar mu ke terminal bus,, dan aku juga akan mengabari Ryan di sana, agar dia bisa menjemput mu, jika kau sudah sampai nanti." jawab Sandy..
Angel hanya mengangguk saja.
Bersambung.