Kanzia Ayudia Renata, seorang gadis yang selalu mendapatkan perlakuan tidak adil dari orang orang disekitarnya karna tubuh gendutnya, bahkan ayah kandungnya sendiri terlihat lebih menyayangi kakak tirinya. Sampai akhirnya ia menjalin hubungan dengan seorang laki laki yang ia pikir mencintainya dengan tulus ternyata hanya memanfaatkan dirinya dan pergi meninggalkannya bersama kakak tirinya tepat dihari pernikahnnya.
Saat semua orang mengucilkan dirinya tiba tiba pria tidak dikenal datang dan mengajukan diri untuk menikahinya dan membantunya untuk merubah dirinya.
Yuk simak kisah Kanzia bagaimana ia merubah takdirnya dan membalaskan rasa sakitnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syafitri kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27: Masa lalu
Flashback on
Di rumah sakit
Bagas segera bergegas menuju rumah sakit saat mendengar kabar jika sahabatnya tiba tiba pingsan di kantor dan masuk rumah sakit, ia sangat menghawatirkan sahabatnya itu, ia sudah menganggap Raksa seperti saudaranya sendiri.
Raksa selalu membantu keluarganya saat dalam kesulitan bahkan saat perusahaannya sedang diambang kebangkrutan dan semua keluarganya tidak ada yang berniat untuk membantunya, tapi sahabatnya itu malah dengan sukarela memberikan uangnya untuk membantu kesulitan yang dialaminya.
Perbincangan antara dua orang sahabat di ruang rawat VIP, dua orang tersebut adalah Bagas Pramudya dan Raksa Angkasa Wiguna, mereka adalah seorang konglomerat Pemilik perusahaan besar Pramudya grup dan Angkasa grup.
"Apa kamu baik baik saja?" Tanya Bagas khawatir.
"Aku baik baik saja tidak usah terlalu khawatir," Jawab Raksa.
Bagas terus memperhatikan ekspresi sahabatnya yang terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Ada apa denganmu dari tadi aku perhatikan kamu terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu," Bagas kembali bertanya.
"Bagas apa kamu ingat dengan janji kita dulu kalau kita akan menjodohkan cucu cucu kita," ucap Raksa.
"Tentu saja aku mengingatnya, seandainya saja kecelakaan itu tidak terjadi saat ini Renata pasti masih di sini, ia pasti sudah menikah dan memiliki seorang anak," ucap Bagas merasa miris mengingat kecelakaan yang dialami oleh putri sahabatnya.
"Bagaimana jika saat ini aku benar benar mempunyai seorang cucu perempuan, apakah kamu akan melanjutkan perjanjian kita?" Tanya Raksa.
"Tentu saja," jawab Bagas.
"Aku mempunyai seorang cucu perempuan," ucapnya tiba tiba.
"Apa maksud mu?" Tanya Bagas kaget.
"Renata belum meninggal," ucap Raksa.
"Benarkah? Kamu tidak sedang bercanda kan?" ucap Bagas masih belum percaya dengan ucapan Raksa.
"Aku tidak sedang bercanda, yang aku katakan memang benar Renata masih hidup, ia selamat dari kecelakaan itu, orang suruhan ku telah menemukan keberadaan putriku dan sekarang ia sudah menikah dan memiliki seorang putri yang sangat cantik," ucapnya tersenyum tapi ekspresinya kembali terlihat sendu.
"Itu adalah berita yang sangat bagus, akhirnya kamu telah menemukan putrimu bahkan kamu sekarang telah memiliki seorang cucu, selamat akhirnya kamu sekarang telah menjadi seorang kakek, lalu kapan kamu akan mempertemukannya dengan ku," Bagas sangat senang mendengar berita itu.
"Entahlah," ucap Raksa.
"Tapi kenapa ekspresimu terlihat seperti itu?" Bagas bertanya karna melihat ekspresi sendu sahabatnya.
"Aku tidak bisa membawa mereka pulang, atau memamerkan cucuku padamu, apalagi sampai membuat pesta mewah untuk menyambut mereka karna itu akan membahayakan keselamatan mereka," ucap Raksa menghela napas sebelum melanjutkan ucapannya. "Kecelakaan yang dialami putriku bukanlah murni sebuah kecelakaan, tapi semuanya memang sudah direncanakan, seseorang ingin melenyapkan Renata dan aku mencurigai keluargaku sendiri," Cerita Raksa.
"Lalu apa yang akan kamu lakukan sekarang?" Tanya Bagas.
"Aku akan tetap merahasiakan keberadaan mereka, Renata memintaku untuk tetap merahasiakan tentangnya dan putrinya sampai ia menemukan bukti dan siapa dalang di balik kecelakaan itu, jadi aku hanya bisa mengawasi mereka dari jauh, dengan begitu aku dapat melindungi putriku dari keserakahan orang orang yang ingin menguasai Angkasa grup, beberapa hari ini aku selalu bermimpi buruk tentang Renata dan putrinya, entah kenapa aku merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi pada mereka," Raksa menceritakan kegundahannya pada Bagas.
"Itu hanya perasaanmu saja, sebaiknya kamu pikirkan kesehatanmu, aku akan membantumu untuk mencari pelakunya, jika kamu ingin bertemu dengan mereka aku bisa menyuruh orangku untuk membawa mereka diam diam," ucap Bagas.
"Jangan, kita belum tau pasti siapa orang yang ingin melenyapkan Renata, aku hanya mempercayai mu, jika pelakunya mengetahui Renata masih hidup mereka pasti akan kembali menyingkirkannya bahkan juga cucuku," tolak Raksa.
"Bagas, apa aku boleh meminta bantuanmu?" Tanya Raksa.
"Tentu saja, katakan saja aku pasti akan dengan senang hati membantu mu," ucap Bagas.
Raksa langsung meraih telpon genggamnya dan menelpon pengacaranya untuk datang ke rumah sakit.
"Aku ingin memberikan semua aset milikku untuk cucuku Kanzia Ayudia Renata," ucap Raksa yang akan mewariskan seluruh hartanya untuk Kanzia.
"Bagas, aku tidak tau sampai kapan umurku ini, jadi aku mohon bantuan mu untuk melindungi cucuku jika hal buruk terjadi padaku, aku berharap suatu saat Bian dan cucuku bisa berjodoh aku sangat yakin cucu tampan mu itu pasti mampu melindungi Kanzia ku, tolong sembunyikan cucu dan putriku untuk sementara jangan sampai diketahui oleh keluargaku demi keselamatan mereka." ucapnya sambil memegang tangan sahabatnya.
"Bukan aku ataupun Abian yang akan melindungi Renata dan cucumu, tapi kamu sendiri yang harus melindungi mereka jadi cepatlah sembuh jangan berpikiran yang tidak tidak," ucap Bagas tidak suka dengan ucapan temannya.
"Bagas aku percayakan semuanya padamu, aku akan menyebarkan berita jika perusahaan ku bangkrut dan telah diambil alih oleh mu,"
"Tapi berjanjilah pada ku Bagas untuk melindungi cucuku, hanya kamu yang aku percaya," ucap Raksa.
"Baiklah, aku akan berusaha sebisaku untuk melindungi cucumu,"
Tanpa disadari oleh Bagas jika itu adalah permintaan terakhir sahabatnya.
Flashback of
*****
"Kakek tidak pernah menyangka jika hari itu adalah terakhir kalinya kakek bertemu dengannya, ternyata saat itu ia sedang mengutarakan permintaan terakhirnya pada kakek," ucap Bagas menghela napas mengingat masa lalu.
"Bian,,, kakek percayakan Kanzia padamu, kakek yakin kamu pasti mampu menjaganya." Ucap Bagas sambil menepuk bahu Abian.
"Tanpa kakek minta pun aku pasti akan menjaga dan melindungi istriku," tegas Abian.
"Ternyata Raksa memang tidak salah memilih seseorang untuk dijadikan pendamping cucunya," ucapnya sambil tersenyum ke arah Abian.
*****
Kanzia berada di ruangannya, tapi hari ini ia tidak melihat kedatangan bos mesumnya ke kantor.
"Kemana perginya pak Jonathan, apa dia sedang dinas?" gumam Kanzia, ia dipindahkan ke ruangan ini untuk dijadikan sekretaris Jonathan, tapi bukannya mengerjakan tugas sebagai seorang sekretaris, lebih tepatnya ia sedang melakukan bimbel.
Saat Kanzia sedang berkutat dengan pikirannya sendiri tiba tiba seseorang masuk ke ruangan itu.
"Maaf Nona Kanzia,,, menggangu anda," ternyata orang yang masuk ke ruangannya adalah Siska sekretaris Jonathan sebelumnya.
"Loh bukannya kamu sekretarisnya pak Jonathan?" Tanya Kanzia heran melihat keberadaan Siska.
"Iya, tuan meminta saya untuk menemani Nona Kanzia selama tuan pergi dinas," ucap Siska memberitahu Kanzia.
"Tapi bukannya kamu sudah resign dari perusahaan?"
"E,,, anu,, saya tidak jadi resign, saya diminta untuk membantu Nona," ucap Siska.
"Oh gitu,,, tapi jangan memanggilku dengan sebutan Nona aku disini hanya karyawan bukan majikan mu, panggil saja aku Kanzia."
"Tapi anda memang Nona muda kami karna anda adalah istri dari Tuan Jonathan," batin Siska.
"Hei,,, kenapa malah melamun?" Tanya Kanzia yang melihat Siska diam saja seperti memikirkan sesuatu.
"Tidak ada Non,,, eh Kanzia," ucapnya.
"Ingat panggil aku Kanzia,"
"Baik Kanzia," ucap Siska.
.
.
.
Bersambung . . . . . .
Jangan lupa dilike👍🏻
Komen dan favorit😉
...Selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan...