NovelToon NovelToon
Diremehkan Karna Miskin Ternyata Queen

Diremehkan Karna Miskin Ternyata Queen

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Mafia / Reinkarnasi / Fantasi Wanita
Popularitas:50k
Nilai: 5
Nama Author: Anayaputriiii

"Diremehkan Karna Miskin Ternyata Queen" Adalah Kisah seorang wanita yang dihina dan direndahkan oleh keluarganya dan orang lain. sehingga dengan hinaan tersebut dijadikan pelajaran untuk wanita tersebut menjadi orang yang sukses.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anayaputriiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 Arya Syok Berat

Arya tak bisa menahan dirilagi. la berjalan cepat menghampiri Raffa yang sedang berjalan santai dengan Pak Wirya.

"Hei! Ngapain kamu di sini? Kamu kan udah dipecat!" Arya tiba-tiba saja menodong Raffa. Lelaki yang merupakan iparnya itu sedikit terkejut, tapi bisa mengendalikanbdiri.

Berbeda dengan Palk Wirya yang seperti tidak terima dengan sikap lancang Arya. Saat ia hendak melayangkan protes, Raffa memberi isyarat dengan tatapanmata agar Pak Wirya tetap diam dan bersikap seperti biasanya.

"Aku ada keperluan di sini."Raffa menjawab dengan tenang. Sebenarnya ia malas jika meladeni Arya sekarang. Namun, sudahkepalang tanggung. Sekalian saja ia menggoda lelaki jumawa itu.

Arya menunduk hormat pada Pak Wirya. "Pak, saya sejak tadi memperhatikan Anda dan Raffa dari dalam. Kenapa Anda terlihat dekat dengan Raffa? Apa Anda tahu kalau dia sudah dipecat dengan tidak hormat oleh Pak Ilham gara-gara kerjaannya gak bener?" cecarnya. Sekalian saja ia menjadi kompor agar membuat Pak Wirya

marah pada Raffa.

saja aku tau itu."

Pak Wirya berdeham. "Tentu

"Lalu, kenapa Anda masihmembiarkan dia di sini?" tanyaArya, tak terima. Baginya melihatRaffa kembali ke Nirwana Grupsama saja membakar hatinya.

"Dia bukan penjahat, bukan koruptor, dan bukan pembunuh. Kenapa aku harus menolak kedatangannya?" Pak Wirya menjawab dengan tenang meski hatinya bergemuruh karena emosi.

Bagaimana bisa Raffa setenang itu menghadapi hinaan dari Arya? la baru tahu jika Raffa sering mendapat perlakuan tak baik selama ini.

Arya berdeham keras. "Iya saya tau kalau Raffa ini bukan seperti yang Anda tuduhkan. Hanya saja, bukankah seharusnya orang yang sudah dipecat dari perusahaan ini tidak boleh menginjakkan kaki disini lagi?"

"Itu untuk karyawan yang membuat kesalahan besar," jawab Pak Wirya. "Lagi pula, aku yang mengundang Raffa kemari untuk membahas sesuatu. Jadi, aku minta padamu, jangan halangi jalan kami" perintahnya kemudian membalas ucapan Pak Wirya. Jika ia terus menyudutkan Raffa, pasti yang ada malah dirinya yang dicurigai.

Arya tersentak. la tak bisa lagi maaf," kata Arya seraya menggeser posisinya. la menatap langkah kaki Raffa yang nampak ringan menapaki lantai perusahaan.

"Baik, Pak Wirya. Saya minta."

"Sialan! Kenapa dia selalu terlihat keren?" Arya mengumpat. Ia melanjutkan langkah menuju ruang kerjanya dengan hati yang diselimuti rasa penasaran tentang kedatangan Raffa.

Sementara itu, Raffa dan Pak Wirya kini sudah berada di dalam satu ruangan yang sama. Raffa duduk di meja Bos, dan Pak Wirya duduk di kursi karyawan.

"Saya sudah membuat semua laporan tentang perusahaan ini.Termasuk keuangan yang masuk dan keluar. Di laporan itu, saya juga sudah mencantumkan nama- nama oknum nakal yang selalu menjadi tikus berdasi di sini, Pak Raffa," kata Pak Wirya.

Raffa membaca setiap baris tulisan dan membuka lembar demi lembar kertas di hadapannya. "Kerja bagus, Pak Wir," cetusnya.

Ia mendongak. Menatap lelaki paruh baya yang sudah lama mengabdi pada keluarganya.

"Entah bagaimana aku harus berterima kasih padamu. Sudah banyak sekali waktu, tenaga, dan pikiran yang Pak Wirya curahkan untuk perusahaan ini." Raffa berkata tulus dari hati. Tatapannya meredup dan mulai memanas. Jikasaja tak ada Pak Wirya di ruangan itu, mungkin air matanya sudah luruh.

"Saya mah ikhlas mengabdisama keluarga Tuan Muda. Apalagi saya sudah menganggap Tuan Muda seperti anak saya sendiri," kata Pak Wirya.

"Sejak Tuan Muda masih bayi, saya sudah ikut keluarga Anda. Jadi, bagi saya kalian semua adalah separuh nyawa saya," sambungnya.

"Ah, sialan. Air mata ini tidak bisa diajak kompromi," celetuk Raffa seraya mengusap sudut matanya.

Pak Wirya tersenyum tipis."Anda harus pulang, Tuan. Tinggal beberapa jam lagi Anda harus keluar dari indentitas palsu Anda," tukasnya.

"Iya, Pak. Lagipula saya juga memang ingin segera pulang. Perasaan saya gak enak sejak tadi."

"Kenapa, Tuan? Apa yang ada dalam pikiran Tuan?

"Istriku. Sepertinya ada yang gak beres, Pak Wirya."

Pak Wirya terkekeh pelan. "Anda sudah mencintai Nona Hanin, ya?"

Raffa terdiam beberapa saat. Lantas menjawab," Entahlah. Pak, Saya sulit menjelaskan perasaan ini. Dibilang cinta tapi sepertinya bukan. Tapi, kok dibilang gak cinta tapi merasa sayang sama dia."

"Tuan Muda sudah jatuh cinta. Saya ikut bahagia atas itu. Nona Hanin adalah perempuan yang baik. Saya yakin, Nona Hanin memang jodoh Anda."

Raffa tersenyum. "Amiin. Makasih, Pak.

Hanin yang baru saja selesai salat, sedikit kaget saat Mega berkata ada seseorang yang memanggilnya.

seraya mnelipat mukenanya. "Siapa, Meg?" tanya Hanin

"Gak tahu. Tapi kayaknya orang kaya, Nin. Mobilnya alphard. Kok bisa kamu kenal sama orang- orang kaya, sih?" tukas Mega, yang membuat Hanin semakin heran.

Hanin mempercepat gerakannya. Saat ia keluar toko, ia mengernyit saat melihat lelaki paruh baya tersenyum tipis dan menyuruhnya masuk ke dalam mobil mewah berwarna putih itu.

"Tuan Besar menunggu Anda didalam. Silakan masuk lewat sini," kata lelaki yang tak lain adalah Pak Agung, sopir Pak Brata.

"Tuan Besar? Siapa?" Hanin mengernyirkan dahi. Entah sudah berapa kali ini ia didatangi oleh orang- orang asing yang mengaku suruhan Tuan Muda, lalu Nyonya besar, dan sekarang Tuan Besar.

"Ayah dari suami Anda, Nona." Ayahnya Mas Raffa?" tanyanya

Kedua mata Hanin melebar.

Pak Agung mengangguk. "Beliau sudah meluangkan waktu untuk nenemui Anda. Jadi, silakan masuk!" ucapnya lagi.

Hanin membeku. la menatap mobil mewah yang sering ia lihat diponselnya itu dengan ragu. Apakah jika dugaan Santi tentang suaminya benar? Jika suaminya orang kaya? Lalu ... apakah paket- paket mahal yang selalu dikirim untuknya sebenarnya dari Raffa?

"Nona?" Pak Agung menegur.

"Ah, i- iya. Maaf, saya jadi melamun begini," kata Hanin seraya meringis.

"Silakan masuk!" Kali ini suara Pak Agung terdengar lebih tegas dan penuh penekanan.

"I- iya ...." Saat pintu dibuka, Hanin bisa melihat sosok lelaki yang rambutnya telah memutih duduk di jok depan. Ia menarik napas dalam- dalam dan mengembuskannya. Hatinya diliputi rasa cemas dan gelisah.

Namun, saat kakinya menginjak mobil, ia melihat Raffa. Suaminya itu datang secara tiba-tiba dengan mengendarai motor vega yang biasa ia pakai. Ia turun dari motor dan bergegas menarik Hanin agar menjauh dari mobil itu.

"Jangan masuk!" teriak Raffa.

"Tapi, Mas ... dia-"

"Tunggu di dalam. Aku akan menjemputmu sebentar lagi," kata Raffa, memotong ucapan Hanin.

Hanin mengangguk kaku. "Baiklah, Mas" sahutnya, patuh.Tak berani ia menatap kedua mata tajam dan wajah tegas Raffa.

Raffa pada Pak Brata yang hanya diam menyaksikan kejadian barusan.

"Jangan libatkan istriku," tegas

"Jadi dia istrimu?" Pak Brata tak mengindahkan ucapan Raffa."Apa yang membuatmu bertahan dengan wanita seperti itu, Raffa? Dia sama sekali tidak pantas menjadi bagian dari keluarga Bratawijaya," tukasnya tanpa menoleh ke arah Raffa yang berdiri di sisi jendela.

"Karena apa? Karena Raffa tersenyum miring.

" Penampilannya? Latar belakang pendidikan dan kehidupannya?" tebaknya.

"Kamu pasti paham kriteriam enjadi menantuku, Raffa."

Raffa berdecih. "Aku tidak peduli dengan kriteria menantu yang kamu mau. Lagi pula, bukankah Anda juga tidak peduli dengan perasaanku ketika Anda memilih menikah dengan Menik? Apa Anda tidak bertanya padaku kriteria Ibu seperti apa yang aku mau?" balasnya.

Pak Brata memejamkan mata. la menghela napas panjang. "Ini dua hal yang berbeda," ujarnya.

"Ya, aku tahu kalau hal ini memang berbeda. Anda menikahi Menik karena hawa nafsu sehingga banyak hati yang terluka karena itu. Sedangkan aku menikahi Hanin karena tanggung jawab. Aku tahu jika Anda marah, tapi aku yakin hati Anda tidak terluka," kata Raffa.

"Jangan libatkan Hanin untuk keegoisan Anda. Karena aku yang sekarang memegang kendali perusahaan. Sekali aku belokkan setir perusahaan dan menabrakkannya, hancurlah perusahaan kebanggaan Anda itu. Permisi!" Raffa mengangguk sopan.Ia berjalan melewati Pak Agung yang menunduk hormat padanya Raffa meminta izin langsung pada Ko Yusuf untuk memberi Hanin libur besok.

"Ada urusan penting yang mengharuskan Hanin untuk ikut dengan saya. Bisakah Anda memberi izin untuk istri saya?"

Ko Yusuf mengangguk. "Iya, saya izinkan. Anda lebih berhak atas Hanin ketimbang saya," kelakarnya.

"Terima kasih," kata Raffa.

"Iya sama- sama."

Hanin di luar toko. la tak pulang meski jam kerja Hanin masih Raffa memutuskan menunggu tersisa 4 jam lagi.

Hanin yang melihat Raff amenunggu di teras lewat jendela yang ada di lantai dua kembali diliputi rasa bimbang. Perasaannya pada Raffa mulai tumbuh. Namun, ia takut jika saja Raffa yang ia kenal sebagai OB nyatanya adalah sultan.

Bagaimana mungkin ia bisa disandingkan dengan pria kaya raya?

Namun, seketika pemikiran itu Hanin singkirkan. Ia percaya pada apa yang Raffa ucapkan tempo hari. Pasti ada alasan kenapa suaminya menyembunyikan identitas aslinya jika memang benar suaminya itu sultan. Sebagai istri tugasnya adalahberbakti dan berdoa untuk kebaikan suami.

"Mungkin, Mas Raffa tidak suka jika aku membahas masalah tentang orang yang mengaku sebagai papanya itu. Lebih baik aku diam dan menunggunya bercerita," gumam Hanin.

Besoknya, Hanin menyiapkan bekal yang diminta Raffa. Suaminya itu berangkat pagi sekali tanpa sarapan. Sepertinya memang ada hal besar yang akan terjadi nanti.

Sementara itu di kantor. Arya sibuk dengan rapat-rapat dan mengatur timnya dengan gayanya yang sok berkuasa. Ia begitu jumawa seolah- olah perusaha Nirwana Grup ada di bawah kendalinya.

"Denger- denger, hari ini Bos asli bakalan hadir, Ar," bisik Tiyo.

"Aku juga denger. Biarin ajalah. Palingan juga dia gak jauh beda umurnya sama Pak Wirya," sahut Arya.

"Eh, tapi denger- denger dia masih muda. Kan dia anak si pendiri perusahaan ini, Ar. Gak mungkin kalau seumuran Pak Wirya. Palingan seumuran sama kita."

Arya mengendikkan bahu. "Aku gak peduli. Yang penting dia bisa diakali aja aman."

Tiyo hanya geleng- geleng kepala.

Namun, sore itu, suasana kantor mendadak berubah. Direktur utama, Pak Wirya, mengumumkan bahwa perusahaan akan segera melakukan perubahan besar dalam struktur manajemen. Semua karyawan dikumpulkan diaula untuk mendengarkan pengumuman penting tersebut.

Arya duduk di barisan depan bersama para manajer lainnya, sementara Raffa berdiri di sudut ruangan yang tak terlihat oleh para karyawan dengan jabatan tinggi disana. Namun, tidak ada satu pun dari mereka yang dapat menebak kejadian apa yang akan terjadi berikutnya.

Pak Wirya naik ke podium dan mulai berbicara dengan suara tenang namun penuh wibawa.

"Seperti yang kalian tahu, perusahaan ini selalu berusaha memberikan yang terbaik, baik kepada pelanggan maupun karyawannya. Dan untuk itu, kami akan mengumumkan perubahan besar dalam kepemimpinan perusahaan ini." Semua mata tertuju pada Pak Wirya dengan tatapan penuh rasa penasaran.

"Mulai minggu depan, jabatan direktur utama akan dilanjutkan oleh seseorang yang sangat memahami visi dan misi perusahaan ini. Orang ini telah bekerja keras di balik layar selama ini, meski banyak dari kalian mungkin belum mengenalnya dengan baik. Tapi, saya yakin kalau banyak dari kalian yang pernah melihatnya di perusahaan ini." Pak Wirya tersenyum, lalu mengalihkan pandangan ke sudut ruangan.

"Tuan Muda Raffa, silakan maju ke depan." Ruangan mendadak hening. Semua kepala menoleh ke arah Raffa, termasuk Arya yang terlihat terkejut.

Raffa melangkah ke depan dengan tenang, masih mengenakan seragam OB-nya yang selalu menjadi seragam kebanggannya selama ini.

Suasana di ruangan itu terasa semakin tegang saat Raffa berdiri disamping Pak Wirya.

"Perkenalkan, ini Raffa Aditya Bratawijaya. Dia bukan hanya staf kebersihan, tapi juga anak dari pendiri perusahaan ini, sekaligus pemilik saham terbesar saat ini," lanjut Pak Wirya dengan senyum bangga.

Arya syok setengah mati, wajahnya pucat. Bibirnya bergerak-gerak seolah ingin mengatakan sesuatu, tapi tidak ada suara yang keluar.

Raffa menatap Arya dengan tatapan datar, lalu tersenyum tipis. "Saya harap mulai sekarang, siapapun dari kalian bisa melihat seseorang bukan dari seragamnya, Tapi dari siapa mereka sebenarnya."

Arya tidak bisa berkata apa-apa. Di dalam hatinya, ia tahubahwa hari itu adalah awal darikehancuran citranya. Dan Raffa,pria yang selama ini ia remehkan,ternyata adalah sosok yang jauh lebih besar dari yang pernah ia bayangkan.

1
Lala Kusumah
hebaaaaaatt perjuangan Aris 👍👍👍💪💪
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut....
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut...
Lala Kusumah
Alhamdulillah.... barakallah, semoga Candra menjadi anak yang shaleh, berbakti sama orang tua dan keluarga juga negara, sayang keluarga juga sesama, aamiin yaa rabbal alamiin 🤲🙏😍😘❤️
Lala Kusumah
Alhamdulillah, bahagianya ❤️😍😍😘
Yaneee: Makasih udah mampir baca novelnya 🫶🫰
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor
Bodong Leong
Ceritanya bagus, tapi iklan nya bikin ga nyaman. terlalu banyak.
Reni Anjarwani
lanjut doubel up thor
Yaneee: Terimakasih sudah mampir baca novelnya😇
Yaneee: Yuppsss mohon bersabar, next episodenya akan segera rilis 🫶
total 2 replies
Dian Utami
cerita disini kurang bagus ya, udh tau lagi di pantau rumah ny, malah keluar,🤦🏻‍♀️
Rubi Yana
semangat 😍😍
Nurae
Ceritanya bagus banget... Lanjut
Mbladut Cilix
lanjut thor ahh
Yaneee: Yupsss, bentar lagi rilis next episodenya😇
total 1 replies
Rubi Yana
bagus ceritanya semangat😍😍
Yaneee: Makasih ka 😁🥰
total 1 replies
Rubi Yana
semangat di tunggu lanjutannya.
Yaneee: Makasih sudah mampir dinovelku🙏,,Yupss bentar lagi rilis next episodenya
total 1 replies
Nurae
Ini cerita nya sedih... ☹️
viddd
Greget bangett sama kelakuan lisna dan ibunya,, cepet rilis episode selanjutnya dong
viddd
Good ceritanya
viddd
Kasian lisna, baru episode 1 aja sedih ceritanya 🥲
Yaneee
❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!